BLOK EMERGENCY
Nim : 018.06.0044
Kelas : B
FAKULTAS KEDOKTERAN
MATARAM
2021
Latar Belakang
Isi
A. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA)
- Definisi
- Etiologi
- Manifestasi Klinis
1. Hematemesis
2. Melena
3. Hematochezia
- Faktor Risiko
Faktor risiko yang telah di ketahui adalah usia, jenis kelamin, penggunaan
OAINS, penggunaan obat antiplatelet, merokok, mengkonsumsi alkohol, riwayat
ulkus, diabetes mellitus dan infeksi bakteri Helicobacter pylori.
- Patogenesis
- Pemeriksaan Penunjang
- Tatalaksana
Tujuan utama pengelolaan perdarahan SCBA adalah stabilisasi
hemodinamik, menghentikan perdarahan, mencegah perdarahan ulang dan
menurunkan mortalitas. Tindakan yang dapat dilakukan adalah resusitasi,
stratifikasi faktor risiko, dan pemberian obat. PPI (Proton Pump inhibitor)
merupakan pilihan utama dalam pengobatan perdarahan SCBA non variseal.
Beberapa studi melaporkan efektifitas PPI dalam menghentikan perdarahan
karena ulkus peptikum dan mencegah perdarahan berulang.
- Etiologi
- Manifestasi Klinis
1. Melena
2. Hematochezia
- Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi
2. Kolonoskopi
3. Shintigraphy dan Angiografi
- Tatalaksana
Secara umum penanganan perdarahan SCBB sama dengan perdarahan
SCBA. Meliputi stabilisasi hemodinamik, resusitasi cairan, pemasangan NGT,
pemberian PPI, transfusi darah bila indikasi, prokinetik, endoskopi, dan
kolonoskopi.
Kesimpulan
Referensi
Adam V, Barkun A.(2018). Estimates of costs of hospital stay for variceal and
non-variceal upper gastrointestinal bleeding in the United States. Value
Health.
Purnomo, H.D. (2017). Pengelolaan perdarahan akut saluran cerna bagian atas.
Dalam: Suharti C, Sugiri, Gasem MH, editor. Pertemuan ilmiah tahunan
XIV PAPDI. Semarang (Indonesia): Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.