Anda di halaman 1dari 3

Nama: Galbi Widad

Jurusan/ Institusi: Pendidikan Dokter/Universitas Islam


Al-Azhar

Pandemi Belum Berakhir

Pandemi Corona Virus Disease-19 belum berakhir. Peristiwa wabah penyakit


seperti yang kita alami sekarang ini, dalam sejarah kehidupan manusia sebenarnya
bukanlah hal yang baru. Sejarah mencatat, pada tahun 1720 telah terjadi wabah penyakit
yang disebut dengan The Great Plague of Marseille (Wabah Besar Marseille) yang
membunuh kira-kira 30% penduduk di Marseille, Perancis.  Lebih mengejutkan lagi,
pada tahun 1920 telah mewabah pula  penyakit yang disebut dengan Spanish Flu (Flu
Spanyol), virus ini sangat berbahaya karena telah menyebabkan kurang lebih 500 juta
jiwa terjangkiti dan menyebabkan kurang lebih 100 juta jiwa meninggal dunia.

Masa pemerintahan Umar Bin Khattab p.un juga pernah terjadi suatu wabah Nabi
Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan
wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya jika berada di dalam tempat yang
terkena wabah dilarang untuk keluar. Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini: "Jika
kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi
jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu."(HR.
Bukhari). Pada zaman Rasulullah SAW jikalau ada sebuah daerah atau komunitas
terjangkit penyakit Tha'un, Rasulullah memerintahkan untuk mengisolasi atau
mengkarantina para penderitanya di tempat isolasi khusus, jauh dari pemukiman
penduduk. Tha'un sebagaimana disabdakan Rasulullah saw adalah wabah penyakit
menular yang mematikan, penyebabnya berasal dari bakteri Pasterella Pestis yang
menyerang tubuh manusia. Jika umat muslim menghadapi hal ini, dalam sebuah hadits
disebutkan janji surga dan pahala yang besar bagi siapa saja yang bersabar ketika
menghadapi wabah penyakit.
Pandemi Corona Virus Disease-19 telah berdampak pada hampir seluruh sector
kehidupan. Bukan hanya terbatas pada persoalan medis, melainkan juga berdampak pada
semua tatanan yang ada. Agama dan tenaga kesehatan berperan sangat penting dalam
mengatur kehidupan masyarakat. Agama adalah salah satu medium yang dapat dijadikan
sandaran bagi setiap hidup individu dalam mengeliminasi persoalan kehidupan, seperti
kasus penyebaran COVID-19 yang saat ini  semakin mengkhawatirkan.

Alangkah baiknya tenaga-tenaga kesehatan seperti mahasiswa kedokteran ini


mengimplementasikan hadist-hadist Rasulallah serta memiliki peran utama dalam
mengedukasi masyarakat terkait dengan pencegahan penyakit menular dan tidak menular
serta menjaga lingkungan dan masyarakat agar tetap berperilaku untuk hidup bersih,
sehat, taat dan disiplin protokol kesehatan baik di rumah maupun di lingkungan sekitar,
karena perilaku individu adalah kunci keberhasilan dalam menangani covid-19.

Referensi
Putra, P., Aseptama, G., Pamungkasari, E. P., & Lestari, A. (2017). Persepsi Mahasiswa
Kedokteran Tentang Peran Fieldlab Dalam Pencapaian Kompetensi Komunikasi.
6(2), 1–10.

Supriatna, E. (2020). Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) Dalam Pandangan Islam.
SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.15247
Plan of Action

No. Aksi Harapan Keinginan


1. Edukasi COVID-19 Dapat tersampaikan baik Protokol
dengan media islami kepada khalayak ramai kesehatan dapat
melalui Sosial Media dan menjadikan netizen lebih
sadar akan pentingnya diimplementasikan
protokol kesehatan dan di kehidupan
keterkaitannya dengan sehari-hari
agama.
2. Sharing tentang Dapat menjadi pelajaran Agar yang lain
masalah-masalah untuk terciptanya bisa mengetahui
kesehatan yang ada di kehidupan yang lebih permasalah yang
berbagai negara baik. ada di negara-
negara lain.

Anda mungkin juga menyukai