Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ESSAY

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS

“KESEHATAN KERJA”

Nama : Galbi Widad

Nim : 018.06.0044

Kelas : B

Dosen : dr. Dasti Anditiarina, Sp.KP

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

MATARAM

2021
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan
bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan.

Era globalisasi, K3 telah menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap bagian kerja baik
yang berada dilapangan ataupun didalam ruangan. K3 adalah suatu bentuk usaha atau upaya
bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja dalam
melakukan pekerjaan yang dapat mengancam dirinya baik berasal dari individu maupun
lingkungan kerjanya. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal
23 menyatakan bahwa upaya K3 harus diselengarakan disemua tempat kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan. Menurut Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, di Indonesia hingga akhir 2015 telah terjadi
kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus. Sementara itu, untuk kasus kecelakaan berat yang
mengakibatkan kematian tercatat sebanyak 2.375 kasus dari total jumlah kecelakaan kerja.

Secara umum penyebab langsung kecelakaan kerja terbagi atas dua golongan, yaitu
unsafe action (faktor manusia itu sendiri) dan unsafe condition (faktor lingkungan tempat
kerja yang tidak sesuai dengan aturan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah
ditentukan). Permasalahan kesehatan pekerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah:

1. Faktor pelayanan kesehatan kerja seperti ada/tidaknya sumber daya pelayanan


kesehatan di lingkungan kerja, tersedianya sarana kesehatan dan apakah tempat kerja
tersebut juga memiliki jejaring pelayanan kesehatan apabila pekerja mengalami
kecelakaan kerja yang lebih berat.
2. Faktor kesejahteraan dari pekerja, hal ini berkaitan dengan pendapatan yang
diperoleh apakah sudah setara dengan effort yang dilakukan, pengembangan diri
pekerja dan tingkat pendidikan mempengaruhi pekerja untuk memperoleh kesehatan
kerja yang lebih baik.
3. Faktor lingkungan pekerjaan pekerja, berkaitan dengan jenis paparan yang dialami
pekerja seperti fisik (debu, suara bising), kimia, biologi, ergonomi dan psikis dari
pekerja. Faktor terakhir yang mempengaruhi permasalahan pekerja berasal dari
faktor internal pekerja itu sendiri ketidakseimbangan fisik tenaga kerja, kurang
pendidikan, bekerja melebihi jam kerja, menjalankan pekerjaan tidak sesuai
keahliannya dan mengangkut beban yang berlebihan, sedangkan kecelakaan yang
disebabkan oleh keadaan yang tidak aman.

Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun Undang –


Undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan berlaku pada tanggal 6
januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan Pemerintah Tentang Pernyataan berlakunya
peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 Tahun 1948), yang merupakan bukti tentang
disadarinya arti penting keselamatan kerja di dalam perusahaan. Penerapan K3 dalam
perusahaan akan selalu terkait denganlandasan hukum penerapan program K3 itu sendiri.
Landasan hukum tersebutlah yang menjadi pijakan utama dalam menafsirkan aturan dalam
menentukan seperti apa ataupun bagaimana program K3 tersebut harus diterapkan.

Menerapkan program K3 dalam lingkungan kerja dengan tujuan agar setiap tenaga
kerja berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan
tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan
sehingga pekerja merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi pekerja, untuk dapat bekerja sebaik
mungkin dan juga dapat mendukung keberhasilan serta target dalam pekerjaan dapat tercapai.

Referensi

Elphiana E.G, Yuliansyah M. Diah & MKZ. 2017. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pertamina Ep Asset 2 Prabumulih. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis dan Terapan

Redjeki, Sri. 2016. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

The International Labour Organization (ILO). 2013. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
doi:10.4337/9781849807692.00014

Anda mungkin juga menyukai