OLEH KELOMPOK :
1. ADITIA MULIA NINGRUM
2. EUNIQUE FELICIA
3. DINDA FADILLA
4. LEO RICARD SIHOIMBING
5. M. FIKRI ARASIDI
6. SUCI HELENA
7. ZAINI
DISPEPSIA
MUAL
MUAL
MUNTAH
NYERI EPIGASTRIUM b/d IRITASI
PADA MUKOSA LAMBUNG
2.1.5. Komplikasi PSMBA
Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien perdarahan saluran makanan bagian atas
adalah koma hepatik (suatu sindrom neuropsikiatrik yang ditandai dengan perubahan
kesadaran, penurunan intelektual, dan kelainan neurologis, yang menyertai kelainan
parenkim hati), syok hipovolemik (kehilangan volume darah sirkulasi sehingga curah
jantung dan tekanan darah menurun), aspirasi pneumoni (infeksi paru yang terjadi akibat
cairan yang masuk saluran nafas), anemi post hemoragik (kehilangan darah yang mendadak
dan tidak disadari).
2.1.6. Pemeriksaan Diagnostik PSMBA
1. Pemeriksaan Lab
a. Darah: Hb menurun/rendah
b. SGOT, SGPT yang meningkat merupakan petunjuk kebocoran dari sel yang
mengalami kerusaakan.
c. Albumin, kadar albumin yang merendah merupakan cerminan kemampuan sel
hati yang kurang.
d. Pemeriksaan CHE (kolineterase) penting dalam menilai sel hati. bila terjadi
kerusakan kadar VHE akan turun.
e. Pemeriksaan kadar elektrolit penting dalam penggunaan diuretik dan
pembatasan garam dalam diet.
f. Peninggian kadar gula darah.
g. Pemeriksaan marker serologi pertanda ureus seper HBSAg/HBSAB, HBeAg,
dll.
2. Radiologi
a. USG untuk melihat gambaran pembesaran hati, permukaan splenomegali,
acites.
b. Esofagus untuk melihat perdarahan esofagus.
c. Angiografi untuk pengukuran vena portal
2.1.7. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan
kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkomsumsi makanan yang
berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok, bila harus makan obat karena
sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu
fungsi lambung.
2.1.8. Penatalaksanaan PSMBA
Bila pasien memuntahkan darah maka sumber cedera di bagian atas saluran
pencernaan seperti esofagus, duodenum dan lambuung. Muntahan darah segar dihubungkan
dengan perdarahan varises esofagus yang merupakan vena besar. keadaan tersebut terjadi
sebagai penyulit penyakit hati berat, seperti alkoholisme menahun. sokong sirkulasi
penderita dengan darah Ringer Laktat dan Oksigen: penderita dapat merasakan. muntah
darah segar dengan riwayat berak hitam menggambarkan ulkus yang berdarah yang tak
semendesak perdarahan varises esofagus. pengeluaran darah segar dalam feses atau setelah
buang air air besar merupakan tanda perdarahan saluran cerna bawah akibat hemoroid,
divertikula, penyakit keganasan atau polip (Sayaifudin.2010).
Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas harus sedini mungkin
dan sebaiknya dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengawasan yang teliti dan
pertolongan yang lebih baik. pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas
meliputi:
1. Pengawasan dan pengobatan umum
2. Pemasangan pipa naso-gastrik
3. Pemberian pitresin (vasopresin)
4. Pemasangan balon SB Tube
5. Pemakaian bahan sklerotik
6. Tindakan operasi bila usaha-usaha penanggulangan perdarahan diatas mengalami
kegagalan dan perdarahan tetap berlangsung.
1) Penatalaksanaan non farmakologis
a. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung.
b. Menghindari faktor resiko seperti alkohol, makanan yang peda, obat-obatan yang
berlebihan, nikotin rokok, dan stress.
c. Atur pola makan
2) Penatalaksanaan farmakologis yaitu:
Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan terutama dalam
mengantisipasi kekambuhan. Hal ini dapat dimengerti karena pross patofisiologinya
pun masih belum jelas. Dilaporkan bahwa sampai 70 % kasus DF reponsif terhadap
placebo.
Obat-obatan yang diberikan meliputi antacid (menetralkan asam lambung) golongan
antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik (mencegah
terjadinya muntah).
3.1. Resume
Pasien Ny.W umur 25 tahun, No Rekam Medis 273876, jenis kelamin perempuan,
agama Islam, suku Jawa/Indonesia. Pendidikan terakhir SMA, status perkawinan sudah
menikah, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Jl. Parkit V No. 188 Lingk V Kel.
Kenangan, Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa Indonesia. Penanggung jawab klien selama di RS IPI adalah Tn. H ayah dari klien
yang berumur 52 tahun pekerjaan wiraswasta.
Ny. W masuk Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia pada hari Sabtu tanggal 6
November 2021 pukul 15.50 wib, dengan alasan masuk Rumah Sakit Imelda Pekerja
Indonesia dengan keluhan nyeri ulu hati dialami sejak ± 4 hari, mual muntah (+), lemas (+),
pusing (+), demam (+) ± 3 hari ini. Hasil pemeriksaan di IGD TD : 100/70 mmHg, RR :
20x/i, HR : 100x/i, T : 37,3ᴼ C, Kesadaran : Compos Mentis, TB : 155 cm, BB : 47 kg,
IMT : 21,3 kg/m2. Pasien dianajurkan untuk rawat inap di ruang tulip dengan dokter
penanggung jawab dr. Religus SPPD KGEH. Setelah pasien di pindahkan ke ruangan rawat
inap Tulip dilakukan kembali pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 90/70 mmHg, RR : 20x/i,
HR : 100x/i, T : 38ᴼC, Kesadaran : Compos Mentis.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa pada Ny.W di ruangan tulip pada
tanggal 08 November 2021 pukul 09:00. Dilakukan pengkajian fisik dengan hasil 100/70
mmHg, RR : 20x/i, HR : 88x/i, T : 38ᴼC, Kesadaran : Compos Mentis. Ny.W mengatakan
sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit Muhammadiyah dengan diagnosa Gastritis,
kemudian Os Di beri obat Syrup Antasida. Kebiasaan Pasien sering mengkonsumsi
makanan seperti :kopi, bakso, mie, dan saos serta makanan yang pedas-pedas, makanan
yang mengandung asam, makanan cepat saji, dan pasien sering makan terlambat. Pasien
mengatakan hanya rawat jalan di rumah sakit muhammadiyah karena alat medis tidak
lengkap. Setelah pasien dari rumah sakit muhammadiyah beberapa hari kemudian Os
merasakan sakit dibagian abdomen, pasien pun datang ke klinik Magdalena untuk
melakukan pemeriksaan, sesampainya di klinik os diperiksa dan dinyatakan gastrtitis. Klien
mengatakan nafsu makan berkurang dan hanya menghabiskan 2-3 sendok dari porsi diet
yang diberikan diet yang diberikan M2, minum kurang, BAB jarang, Pola istirahat tidur
siang 1-2 jam/hari, sedangkan pada malam hari klien mengatakan sulit untuk tidur
dikarenakan rasa nyeri yang dirasakan. Pola mandi pasien mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 x
sehari, cuci rambut 1 x dua hari, pasien tidak butuh dibantu oleh keluarga untuk mobilisasi
ke kamar mandi.
Pasien tampak bingung saat di tanya tentang penyakitnya Pasien ingin cepat sembuh,
pasien merasa cemas dengan kondisi tubuhnya yang masih lemah, hubungan pasien dengan
keluarga baik, pasien mendapat dukungan dari keluarga, penyesuaian terhadap lingkungan
baik. Klien susah tidur karena adanya nyeri perut dibagian tengah atas, Intensitas nyeri
dengan skala 8. Tindakan mandiri yang dilakukan perawat adalah menganjurkan pasien
untuk relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa nyerinya, memberikan kompres hangat,
menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering dan berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi obat.
Diagnosa Medis : Perdarahan Saluran Makan Bagian Atas (PSMBA)
4.2. Saran
Pada klien yang menderita PSMBA hendaknya asupan nutrisinya harus
diperhatikan dan dipertahankan agar adekuat. Dan harus banyak istirahat, serta
menerapkan gaya hidup sehat untuk mengelola dan mencegah timbulnya gangguan
akibat PSMBA seperti Atur pola makan seteratur mungkin, hindari makanan yang
pedas, hindari makanan yang menimbulkan gas di lambung (semangka, kentang,
nangka dan lain lain), vitamin penambah nafsu makan, hindari makanan yang
mengandung santan, hindari makanan yang susah di cerna dalam tubuh, hindari
minuman dengan kadar caffeine dan alkohol, kelola stress fisiologi seefisien
mungkin, olah raga yang teratur dapat mengurangi stress, jika anda perokok, berhenti
merokok, pertahankan berat badan anda, dan ikuti rekomendasi dokter anda
mengenai pengobatan PSMBA.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, P. 2009. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas: Ilmu Penyakit
Dalam, jilid I, edisi 5. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Alema ON, Martin DO, Okello TR. 2012. Endoscopic findings in upper
gastrointestinal bleeding patients at Lacor Hospital. Northern Uganda. African
Health Sciences. Maret 06, 2017.http://www.bioline.org.br/ pdf?hs12088.
Potter, P. A., & Perry, A.G. 2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, edisi 7,
volume 2. Jakarta: EGC.
Saputra, Dr. Lyndon. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pasien dengan Gangguan
Fungsi Gastrointestinal. Tangerang Selatan :Binarupa Aksara.
Saryono, & Anggraini. M. D. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta :Nuha Medika.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2013.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi
12. Jakarta : EGC.
Sudoyo, Aru W., dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, edisi 5.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.