Anda di halaman 1dari 88

SMK Yarsi Mataram

BIOREGULATOR

Bioregulator adalah katalisator yang bekerja


terhadap proses – proses dari suatu sistem
kehidupan, dapat juga disebut biokatalisator
Bioregulator yang terpenting adalah:

 Enzim
 Vitamin
 Mineral
 Hormon
 Obat Kontrasepsi
ENZIM
Enzim atau fermen adalah senyawa-senyawa organik,
lazimnya protein yang dapat mengakibatkan atau
mempercepat reaksi biokimia berdasarkan proses katalisa.
Kegiatan enzim tergantung kepada suhu, derajat keasaman
(pH) dan konsentrasi ion-ion.
Macam – macam Enzim

 Ø Urease
 Ø Ureum Protease
 Ø Protein Lipase
 Ø Lipida reduktase
 Ø Hidrolase
Penghasil Enzim
 Mikroorganisme (bakteri atau jamur), misalnya lipase,
amilase, streptokinase, penisilinase, dll.
 Tumbuh-tumbuhan, dimana zat-zat ini dipisahkan dan
kadang-kadang dalam bentuk kristal, misalnya papase
(dari Carica papaya) dan bromelin (dari Annanas sativum).
Fungsi Enzim
 Proses pencernaan dengan menguraikan lemak, protein
dan karbohidrat.
 Reaksi-reaksi yang bertalian dengan proses pernafasan.
 Efek-efek dari vitamin berkenaan dengan kerja enzim-
enzim
 Keimbangan hormon-hormon supaya terpelihara dengan
sintesa-sintesa hormon atau penguraian hormon yang
berlebihan oleh antagonisnya
 Melindungi jaringan tubuh terhadap efek-efek enzim yang
dihasilkan
Kegunaan Enzim

 Sebagai penolong dalam pencernaan.


 Membersihkan dan menyembuhkan luka-luka, dengan cara
mencernakan secara selektif jaringan-jaringan yang mati tanpa
merusak jaringan sehat, termasuk juga melindungi saluran darah yang
mengelilingi luka tersebut.
 Menghilangkan radang atau bengkak yang berguna pada pengobatan
luka-luka berdasarkan khasiat anti radang (anti inflamatory enzim)
misalnya papase, protase, amilase, seropeptidase, streptokinase, dll.
 Sebagai anti koagulansia, untuk menguraikan molekul-molekul fibrin
yang menyebabkan pembekuan darah dan gumpalan-gupalan darah
pada pengobatan trombosis, tromboflebitis.
STREPTASE

 Streptase adalah obat yang umumnya digunakan untuk melarutkan sumbatan


darah yang telah terbentuk di dalam pembuluh darah. Obat ini digunakan
segera setelah gejala serangan jantung terjadi untuk meningkatkan
kelangsungan hidup pasien. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati
pembekuan darah di paru-paru (emboli paru) dan di kaki (trombosis vena
dalam).
 Streptokinase juga digunakan untuk melarutkan bekuan darah dalam tabung
(kateter) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.
 Streptase diberikan melalui jarum atau tabung yang ditempatkan ke salah
satu pembuluh darah Anda.
VITAMIN
 Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang dalam jumlah
sangat kecil dibutuhkan oleh tubuh untuk memelihara fungsi
dan metabolisme normal.
Pada keadaan tertentu tubuh dapat mengalami defisiensi
vitamin. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara
lain :
 Makanan yang dikonsumsi sehari – hari kurang kandungan
vitaminnya.
 Adanya gangguan pencernaaan, sehingga penyerapan
vitamin terganggu.
 Kebutuhan akan vitamin meningkat, misalnya pada masa
kehamilan, masa pertumbuhan dan masa penyembuhan
dari sakit.
Penggolongan Vitamin
 Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi atas 2 golongan yaitu :
a) Vitamin yang larut dalam air, meliputi :
 Vitamin B-kompleks
 Thiamin (Vitamin B-1)
 Riboflavin (Vitamin B-2)
 Biotin
 Rutin
 Asam Folat (Vitamin B-11)
 Asam Pantotenat (Vitamin B-5)
 Cyanocobalamin (Vitamin B-12)
 Asam para amino benzoat
 Asam Ascorbat (Vitamin C)
 Nikotinamida (Vitamin B-3)
 Piridoksin (Vitamin B-6)
a. Vitamin B Kompleks

 Kelompok vitamin ini bersumber sama, sehingga


disebut B kompleks. Defisiensi salah satu anggota
kelompok vitamin ini, biasanya juga disertai
defisiensi seluruh kompleks vitamin ini.
b.Thiamin ( Vitamin B-1 )

 Terdapat dalam kulit beras, hati, ginjal, ragi,


sayuran dan kacang-kacangan. Vitamin ini penting
pada metabolisme karbohidrat. Defisiensinya
menyebabkan gejala anoreksia, obstipasi, kejang
otot, kesemutan (paresthesia), beri – beri
dengan polineuritis dan gangguan jantung. Dalam
dosis tinggi bersama dengan vitamin B-6 dan B-12
digunakan sebagai vitamin neurotropik.
c. Riboflavin ( Vitamin B-2 )
 Terdapat antara lain dalam usus, telur, hati, kulit
beras, ragi dan sayuran. Defisiensinya
menyebabkan sakit tenggorokan dan radang pada
sudut mulut, radang lidah, kelainan mata
(conjungtivitis dan fotophobia) dan gejala
avitaminosis B lainnya.
d. Piridoksin ( Vitamin B-6 )

 Banyak terkandung dalam daging, hati, ginjal, padi –


padian, kacang dan sayuran. Ada 3 bentuk vitamin ini,
yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Defisiensi B-
6 menyebabkan gangguan kulit (radang), gangguan alat
pencernaan, radang selaput lendir mulut dan lidah,
radang saraf dan gangguan pembentukan sel – sel darah
merah. Defisiensi ini dapat juga terjadi karena pemakaian
INH untuk jangka waktu yang lama. Vitamin B-6 juga
digunakan untuk melawan mual, muntah dan depresi
karena pil anti hamil. Demikian juga pada muntah
kehamilan.
e.Nikotinamida ( Niasinamida, PP Factor atau
Vitamin B-3 )

 Terdapat dalam sayuran, ikan, daging, padi dan


gandum. Vitamin ini terdapat sebagai asam
nikotinat. Di dalam hati asam ini diubah menjadi
nikotinamida, yang merupakan co-enzym pada
proses oksidasi reduksi. Defisiensi vitamin
inimenimbulkan penyakit pellagra dengan gejala
kulit menjadi hitam (dermatitis), gangguan
lambung usus (diare) dan gangguan saraf
(dementia).
f. Asam Pantotenat ( Vitamin B-5 )

 Terdapat dalam semua jaringan tubuh dan semua macam


makanan. Juga dapat diproduksi oleh flora usus. Bentuk
aktifnya adalah isomer dexter, yaitu d- pantotenat.
Merupakan co-enzym A yang penting dalam metabolisme.
Defisiensinya pada manusia belum dikenal.
g. Asam Folat ( Vitamin B-11 )

 Terdapat dalam sayuran, hati, ragi, daging, ikan dan


kacang – kacangan, hanya sedikit terdapat dalam buah –
buahan. Dalam hati diubah menjadi tetrahidrofolat, suatu
co-enzym pada sintesa asam inti dan pembelahan sel.
Penting pada pembentukan eritrosit.
h. Cyanocobalamin ( Vitamin B-12 )
 Terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan, yaitu
daging, hati, telur dansusu, dalam bentuk suatu kompleks
protein. Dalam lambung, vitamin B-12 akan terlepas dari
kompleks tersebut, lalu berikatan dengan faktor intrinsik
yang dikeluarkan oleh mukosa lambung, sehingga dapat
diserap oleh usus halus. Dalam tubuh, vitamin ini ditimbun
dalam hati. Vitamin ini merupakan vaktor penting
dapa pembentukan eritrosit, dan defisiensinya
menyebabkan anemia megaloblaster.
i. Asam Ascorbat
 Banyak terdapat dalam sayur dan buah. Berperan penting
dalam pembentukan zat pengikat dalam tulang dan tulang
rawan, sekitar kapiler dan antar sel (kolagen)
yang penting bagi saling terikatnya jaringan. Bila sintesa
kolagen terganggu, dinding pembuluh darah mudah rusak,
sehingga mudah terjadi pendarahan. Defisiensi vitamin C
menyebabkan sariawan (skorbut), gigi mudah lepas, luka
yang sukar sembuh dan mudah terjadinya pendarahan.
Selain itu penggunaannya juga untuk mempertinggi daya
tahan tubuh terhadap infeksi kuman, anti lipemika dan
mempercepat sembuhnya luka.
b) Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu :
 Vitamin A
 Vitamin D
 Vitamin E
 Vitamin K
a) Vitamin A (Retinol, Axerophthol)
Dalam sayuran terdapat sebagai provitamin A, yaitu karoten dan karotenoid; yang
dalam usus diubah menjadi vitamin A. Vitamin A sendiri terdapat di dalam usus,
kuning telur, hati dan minyak ikan.
Vitamin A berfungsi untuk :
 Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa di seluruh tubuh,
sehingga jaringan tersebut tidak mudah rusak dan tidak terjadi hiperkeratosis
di kulit, conjungtiva kornea dan sebagainya.
 Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan kortikosteroida.
 Pembentukan rhodopsin, suatu pigmen fotosensitif yang dibutuhkan retina mata
untuk dapat melihat pada keadaan gelap. Defisiensi vitamin A menimbulkan
rabun senja (hemerolophia), xrerophthalmia (kornea mata mengering dan
mengeras), atrifia mukosa dan menghambat pertumbuhan anak
b) Vitamin D ( Ergokalsiferol, Kalsiferol)
 Terdapat sebagai provitamin D (ergosterol) di dalam
sayuran dan ragi. Juga terdapat didalam tubuh, yakni
dibawah kulit, oleh pengaruh sinar UV matahari akan
diubah menjadi kalsiferol atau vitamin D-2. Provitamin D
juga terdapat di dalam tubuh sebagai 7-dehidrokolesterol,
yang oleh pengaruh sinar UV diubah menjadi kolekalsiferol
(vitamin D-3). Fungsi vitamin D adalah mengatur
metabolisme Ca dan F, bersam- sama hormon tiroid dan
hormon paratiroid. Defisiensinya menimbulkan penyakit
rachitis (tulang mudah bengkok).
c) Vitamin E (Alfa Tokoferol)

 Merupakan senyawa tokoferol. Dikenal 4 macam tokoferol,


yaitu alfa, beta, gamma dan delta. Yang aktif adalah
senyawa alfa tokoferol. Vitamin E banyak dijumpai dalam
minyak nabati (minyak jagung, kedelai dan bunga
matahari), padi – padian, ragi, hati, kuning telur dan
sayuran. Tidak dikenal gejala defisiensi yang khas pada
orang dewasa. Dalam pengobatan digunakan pada
gangguan jantung (angina dan lain – lain), artrosis,
neuralgia, hiperkoleterolemia dan penyakit kulit. Juga
digunakan sebagai anti keguguran dan obat kemandulan.
d) Vitamin K

 Vitamin K-1, disebut fitomenadion, terdapat dalam


sayuran hijau dan minyak nabati.
 Vitamin K-2, dihasilkan oleh flora usus. Untuk
penyerapannya dari usus memerlukan asam empedu.
 Vitamin K-3 (menadion) dan vitamin K-4 (menadiol),
merupakan zat sintetik. Dalam hati, vitamin K merangsang
pembentukan protrombin. Defisiensi vitamin ini
menyebabkan hipoprotrombinemia, yang berakibat darah
sukar membeku.
MINERAL DAN ELEMEN SPURA

Mineral adalah zat anorganik yang dalam jumlah


kecil bersifat essensial bagi banyak proses
metabolisme dalam tubuh. Yang paling banyak
dibtuhkan adalah kalium, natrium, kalsium,
magnesium, fosfor dan klorida.
ELEMEN SPURA

Elemen spura adalah mineral yang dibutuhkan


kurang dari 20 mg sehari, yakni besi, seng,
tembaga, mangan, molibden, fluor, krom, iod, selen
dan kobalt.
Fungsinya masing – masing sangat berbeda :
 Ca dan P untuk sebagian besar bertanggung jawab bagi
kekuatan kerangka.
 K, Mg dan P terutama untuk membentuk sistem pendapar
intraselluler .
 Na dan Cl berperan penting diruang ekstraselluler sebagai
pengatur tekanan osmotik dan tekanan darah normal.
 Banyak elemen spura merupakan ko-faktor dari metallo-
enzym, misalnya Fe, Zn, Mn, Mg dan Cu ; yang
mengkalatisa banyak proses metabolisme.
 F dan Sr merupakan zat essensial bagi tulang gigi dan
emailnya.
 Iod merupakan bahan baku bagi sintesis hormon tiroid
Obat – obat tersendiri ;

 1) Kalium klorida
Merupakan kation yang terpenting dalam cairan
intra sel dan merupakan zat essensial untuk
mengatur keseimbangan asam – asam serta isotoni
dari sel. Selain itu juga mengaktivasi banyak reaksi
enzim dan proses fisiologis, seperti penerusan
impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan
metabolisme karbohidrat.
 2) Natrium klorida
Merupakan kation terpenting bagi cairan ekstra sel dan
berperan penting pada regulasi tekanan osmotik sel. Juga
berperan pada pembentukan perbedaan – perbedaan
potensial listrik dalam kontraksi otot dan penerusan impuls
saraf.
3) Kalsium
Fungsi utamanya adalah bahan pembangun tulang, berperan
penting pada regulasi daya rangsang dan kontraksi otot –
otot serta penerusan impuls saraf. Selain itu Ca mengatur
permeabilitas membran sel bagi K dan Na, aktivasi banyak
reaksi enzim seperti pembekuan darah. Defisiensi Ca
menimbulkan kelembekan tulang (osteomalacia) dan mudah
terangsangnya otot dan saraf, dengan akibat serangan –
serangan tetania. Contoh garam kalsium : kalsium glukonat,
kalsium laktat dan kalsium sitrat.
 4) Seng sulfat
Kadar seng dalam tubuh agak tinggi dibandingkan dengan
elemen spura lainnya, yang sebagian besar terdapat dalam
tulang dan prostat. Fungsinya ialah sebagai kofaktor dalam
minimal 100 enzim yang terlibat dalam segala proses
metabolisme
 5) Fluorida Fluor
Terutama ditimbun sebagai apatit di dentin dan email, juga
dalam tiroid dan ginjal. Ekskresinya melalui saluran kemih
dan keringat pada transpirasi berlebihan. Penggunaannya
paling banyak untuk prevensi gigi berlubang (carries),
yang berdasarkan atas reaksinya dengan apatit.
 6) Stronsium klorida
Elemen ini berguna melindungi gigi terhadap pengaruh
thermis (panas dan dingin)dan kimiawi (asam dan gula) yang
disertai nyeri. Selain itu juga mengurangi sensitivitas gigi
terhadap rangsangan tersebut dengan jalan membentuk
lapisan pelindung keras di luar dentin yang sudah kehilangan
emailnya karena erosi atau pengendapan kalsium. Dengan
demikian rangsangan tersebut tidak bisa mencapai sum – sum
gigi lagi yang berisi saraf – saraf dan dapat mengakibatkan
nyeri.
 7) Magnesium
Terdapat dalam tulang dan cairan intra sel, juga sebagai ko-
faktor enzim-enzim yang menghasilkan energi. Berperan
penting pada kontraksi otot.
 8) Krom
Digunakan untuk kerja insulin yang optimal dalam
bentuk aktifnya sebagai senyawa organik GTF
(Glucose Tolerance Factor), yang 20 kali lebih aktif
dari pada garam – garam krom anorganik.
 9) Tembaga
Merupakan kofaktor bagi cytochromoxidase dan
beta hidroksilase yang mengubah dopamin menjadi
noradrenalin, juga penting bagi sintesis hemoglobin
kekurangannya dapat menyebabkan kelambanan
psikomotor, serangan epilepsy serta kelainan pada
rambut.
HORMON

 Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh


kelenjar endokrin, langsung masuk ke dalam
aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik
terhadap organ tertentu untuk dapat berfungsi
secara normal. Kelenjar endokrin yang penting
adalah kelenjar hipofisa dan hipotalamus,
kelenjar kelamin (ovarium dan testes), kelenjar
anak ginjal, pankreas, tiroid dan paratiroid.
Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :
 a) Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya
pemberian insulin pada penderita diabetes mellitus.
 b) Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan
berdasarkan efek farmakologinya yang tidak berhubungan
dengan efek fisiologisnya. Misalnya kortikosteroida banyak
digunakan karena efek anti radangnya.
 c) Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke
arah yang dikehendaki, misalnya estrogen dan progesteron
digunakan untuk mencegah kehamilan.
 d) Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin
untuk test terhadap kelenjar tiroid.
1. HORMON HIFOSA
Adalah suatu umbai pada pangkal otak.
Kelenjar ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

a) Adenohipofisa,
adalah umbai depan, yang merupakan bagian terbesar. Hormon yang
dihasilkannya adalah :
 Somatotropin : Merangsang pertumbuhan tubuh pada umumnya
 Gonadotropin : Merangsang kelenjar kelamin mensekresikan hormonnya
 Kortikotropin : Merangsang kelenjar anak ginjal bagian korteks
untuk mensekresikan kortikosteroida.
 Tirotropin : Merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormone tiroide.
 Prolaktin : Menstimulir sekresi air susu.
b) Neurohipofisa
adalah umbai belakang, terutama terdiri dari jaringan saraf.

Hormon yang dihasilkannya adalah :


 Oksitosin : Menyebabkan kontraksi uterus dan menstimulir
mulainyalaktasi.
 Vasopresin : Mencegah ekskresi air terlalu banyak
ZAT – ZAT TERSENDIRI :
a) Somatotropin
Digunakan untuk terapi substitusi. Tetapi karena hormon ini tidak dapat diganti dengan
hormon binatang, maka sediaan farmasinya sangat jarang.
b) Gonadotropin
Dalam pengobatan digunakan untuk mengatasi gangguan haid dan kemandulan baik pria
maupun wanita. Sediaan gonadotropin diperoleh dari air kemih wanita hamil atau air kemih
wanita setelah menopause, yaitu Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan Human
Menopausal Gonadotropin (HMG). Diberikan per injeksi.
c) Oksitosin
Hormon ini telah dapat disintesa. Dalam kebidanan digunakan untuk merangsang kontraksi
uterus (rahim) guna membantu persalinan. Setelah persalinan, dapat juga digunakan untuk
mencegah banyaknya perdarahan.
d) Vasopresin
Diperoleh dari sapi atau babi. Digunakan pada pengobatan diabetes inspidus dengan gejala
poliuria, akibat kekurangan hormon anti diuretik dan insufisiensi hipofisa.
SOMATROPIN
Untuk apa somatropin?
Somatropin adalah obat yang berbagai mereknya digunakan
untuk pengobatan salah satu kondisi medis berikut:
kegagalan pertumbuhan, kekurangan hormon pertumbuhan,
gangguan usus (sindrom usus pendek) atau penurunan berat
badan atau berat badan menurun yang berhubungan dengan
HIV.
Somatotropin juga digunakan untuk menambah tinggi badan
pada anak-anak dengan kelainan genetik tertentu (sindrom
Noonan).
Human chorionic gonadotropin (hCG)
Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel pada ovarium dan
testis. Gonadotropin sangat berperan dalam kesuburan. Hal yang terpenting adalah
Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH), yang keduanya
disekresikan oleh kelenjar pituitari.
Contoh obat hCG yang tersedia antara lain:
 Rekombinan human chorionic gonadotropin (r-hCG). Obat kesuburan ini diberikan
melalui suntikan subkutan. Sebelum menggunakan r-hCG, diperlukan terapi
pendahuluan (pretreatment) dengan human menopausal gonadotropin (hMG) atau
FSH. hCG rekombinan diberikan sebagai dosis tunggal satu hari setelah dosis terakhir
terapi pendahuluan. Obat ini tersedia dengan merek Ovidrel.
 Human chorionic gonadotropin (hCG).Obat ini disuntikkan ke dalam otot, disebut
injeksi intramuskular. Sebelum menggunakan obat ini, diperlukan terapi pendahuluan
(pretreatment) dengan human menopausal gonadotropin (hMG) atau FSH. hCG
diberikan sebagai dosis tunggal satu hari setelah dosis terakhir pretreatment. Obat
kesuburan wanita ini tersedia sebagai obat generik dan sebagai obat merek Novarel
dan Pregnyl.
Oksitosin
Obat oksitosin memiliki fungsi serupa dengan hormon oksitosin alami yang diproduksi
tubuh. Obat ini berfungsi untuk memicu atau memperkuat kontraksi pada otot rahim.
Karena itu, oksitosin dapat digunakan untuk merangsang (menginduksi) persalinan dan
menghentikan perdarahan setelah persalinan. Selain itu, obat ini juga dapat
membantu merangsang keluarnya air susu pada ibu menyusui.
Merk dagang: Induxin, Oxyla, Protocin, Santocyn, atau Tiacinon.

Memicu kontraksi pada rahim secara teratur selama


Manfaat
akhir masa kehamilan
Vasopresin
 Vasopressin adalah hormon antidiuretik yang dihasilkan oleh otak di kelenjar
yang dinamakan hipotalamus, dan disimpan di kelenjar pituitari atau hipofisis.
Hormon ini bertugas dalam membantu ginjal untuk mengatur kadar air di dalam
tubuh.
 Untuk mengurangi frekuensi buang air kecil, mengontrol rasa haus, dan menjaga
asupan air yang dibutuhkan oleh penderita diabetes insipidus, vasopressin
sintetis tersedia dalam bentuk suntikan. Diabetes insipidus merupakan kondisi
yang jarang terjadi ditandai dengan tubuh kehilangan banyak pasokan air
sehingga mengakibatkan kekurangan cairan (dehidrasi).
 Selain bertugas mengatur kadar air di dalam tubuh, suntikan vasopressin juga
digunakan untuk mengendalikan perdarahan karena pecah varises esofagus pada
penderita kerusakan hati (sirosis).
 Vasopressin bekerja dengan cara mengurangi pasokan urine yang dikeluarkan,
dan membantu ginjal untuk menyerap kembali pasokan air ke dalam tubuh.
Selain itu, obat ini juga berfungsi menyempitkan pembuluh darah.
 Merek dagang: Farpresin
2. Hormon Kelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium
dan testes) dibawah pengaruh gonadotropin, berfungsi
menentukan ciri – ciri kelamin primer dan sekunder.
Androgen adalah hormon pria, sedangkan estrogen dan
progesteron adalah hormon wanita.
a) Zat-zat Androgen
Yang terpenting adalah testoteron, selain bertanggung jawab
terhadap ciri kelamin primer dan sekunder. Hormon ini
berperan penting pada spermatogenesis dalam testes (efek
virilisasi, virile = jantan).
b) Testoteron
Dibuat secara semisintetik. Karena absorpsinya dari
usus dan bioavailabilitasnya kurang baik, maka
diberikan dalam bentuk injeksi sebagai esternya
dalam pelarut minyak.
c) Metil-testoteron
Dapat digunakan per-oral. Digunakan terutama pada
gangguan potensi akibat defisiensi androgen, pada
hipogonadisme dan pada sterilitas karena
oligospermia.
d) Mesterolon
Pada dosis terapi zat ini mempengaruhi hipofisa,
sehingga sekresi testoteron dan spermatogenesis
tidak terhambat.
3. Anabolika

 Merupakan hormon sintetik yang terutama bekerja


memacu sintesa protein tanpa memiliki sifat virilisasi.
Anabolika yang banyak digunakan adalah turunan
testoteron, yaitu Metenilon, Metandienon, Oksimetolon
dan Stanozol. Juga turunan nadrolon yaitu Nandrolon dan
Etilestrenol. Umumnya digunakan pada keadaan tubuh
lemah, seperti pada keadaan sesudah operasi, baru
sembuh dari sakit dan lain – lain.
Zat-zat tersendiri :
 Nandrolon
§ Indikasi : Kehilangan protein akibat cedera parah, latihan
berlebihan, penyakit ketuaan, pada anak memacu pertumbuhan
yang lambat.
§ Kontra indikasi : Kehamilan, karsinoma prostat.
§ Efek samping : Jerawat, hirsutisme, peningkatan libido pada
wanita,hipertropi klitoris, dan rambut pubis melebat.
 Etilestrenol
§ Indikasi : Selama menderita penyakit kronik terutama pasien
lanjut usia.
§ Kontra indikasi : Kehamilan, karsinoma prostat, gangguan fungsi
hati.
§ Efek samping : Mual, retensi cairan tubuh yang ringan, gangguan
haid.
4. Zat – zat estrogen

 Estrogen bekerja terhadap mukosa uterus (endometrium)


untuk mempersiapkan proses lebih lanjut dari sel telur
yang telah dibuahi. Bersama-sama progesteron, estrogen
berperan penting pada masaknya folikel, ovulasi,
pembuahan, transpor sel telur yang telah dibuahi ke
dinding uterus dan penyarangannya disitu.
Zat – zat tersendiri :
 Estradiol
Merupakan estrogen alamiah terkuat, digunakan pada terapi substitusi
pada klimakterium, menopause dan kanker prostat. Pemberian per-
oral bioavailabilitasnya rendah, sehingga diberikan per injeksi sebagai
esternya dalam pelarut lemak.
 Etinilestradiol
Turunan semi sintetik yang berdaya larut amat kuat; dapat diberikan per
oral. Merupakan komponen dari banyak pil anti hamil.
 Mestranol
Hormon ini baru aktif setelah di dalam hati diubah menjadi
etinilestradiol. Juga digunakan dalam pil anti hamil.
 Dietilstilbestrol
Aktif per oral dengan kerja panjang, tetapi karena bersifat karsinogenik
zat ini tidak lagi digunakan.
5. Zat – zat progestagen

 Progestagen adalah steroid sintetik yang berdaya


progesteron. Progesteron adalah hormon yang dikeluarkan
oleh badan kuning (corpus luteum) dibawah pengaruh
hormon gonadotropin. Hormon ini mempengaruhi
endometrium dari fase proliferasi karena pengaruh
estrogen, ke fase sekresi agar telur yang telah dibuahi
dapat bersarang dan berkembang lebih lanjut. Kemudian
hormon ini juga berfungsi menjaga kehamilan dari
keguguran.
Dalam pengobatan, progestagen digunakan
untuk :
 Mencegah kehamilan pada pil KB
 Mencegah keguguran akibat kurang sekresi progesteron
 Terapi subtitusi pada keadaan klimakterium dan
menopause
 Pada gangguan haid
 Pada endometriosis dan kemadulan yang diakibatkannya
Zat-zat tersendiri :

1) Progesteron
Diperoleh dari ovarium binatang ternak atau hasil sintesa.
Absorpsinya di susu cukup baik, tetapi karena
bioavailabilitasnya tidak baik, maka diberikan secara injeksi.
2) Hidroksiprogesteron
Diperoleh secara sintetik, memiliki efek androgen tanpa efek
estrogen. Banyak digunakan dalam pil suntik anti hamil.
3) Etisteron
Terutama digunakan pada gangguan hati.
4) Noretisteron
Memiliki efek androgen dan efek estrogen lemah. Banyak digunakan pada pil
antihamil, juga untuk menunda haid.
5) Levonorgestrel
Efek progesteronnya kuat dan kerjanya panjang, berdaya nadrogen lemah,
bersifat anti estrogen. Banyak digunakan dalam pil kombinasi anti hamil.
6) Linesterol
Tidak berdaya gestagen, tetapi bersifat anti gonadotropik yang baik, tidak
berdaya androgen. Banyak digunakan dalam pil anti hamil.
7) Dilestrenol
Daya gestagennya kuat, maka terutama digunakan untuk mencegah keguguran.
OBAT KONTRASEPSI
KB memiliki tujuan antara lain :
 mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari
kehamilan resiko tinggi
 mengurangi angka kesakitan
 menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
 mengatur jarak kehamilan
 menentukan jumlah anak dalam keluarga. Salah satu cara
pembatasan kelahiran adalah dengan pencegahan
kehamilan menggunakan obat – obat kontrasepsi.
Obat kontrasepsi ini dapat berupa :
 § Yang digunakan per oral : misalnya pil KB
 § Suntikan
 § Alat dalam saluran reproduksi, seperti kondom,
pessarium (kondom wanita), IUD
 § Obat topikal intravaginal yang bersifat spermicida,
misalnya tablet busa, tissue KB
 § Pil Implan (susuk KB)
 § Operasi (tubektomi dan vasektomi)
Pil KB
Suntik KB
Tisu KB
 Tisuue KB merupakan alat kontrasepsi yg bersifat lokal seperti kondom,
bentuknya kecil, transparan dan memang berwujud mirip tissue pd umumnya, tp
ukurannya kecil dan tipis. Cara memakainya dengan memasukan tissue ini ke
dalam vagina, 5 – 10 menit sebelum bersenggama. Selanjutnya di dalam vagina
tissue ini akan mencair. Cairan dr tissue inilah yg mengandung bahan yg disebut
spermasid.
 Sesuai dengan cara kerjanya, spermasid adalah bahan yg bisa membunuh
sperma, jadi sperma yg kontak dengan cairan ini akan mati dan tidak bisa
membuahi sel telur. Tingkat keberhasilan penggunaan tissue ini cukup rendah.
Karena itu biasanya tissue ini dipakai dibarengi kombinasi dengan metode
kontrasepsi yg lainnya, misalnya kondom dan diafragma. Efek samping yg paling
sering terjadi adalah iritasi atau alergi karena tidak cocok dengan bahan tissue
tersebut, biasanya ditunjukkan dengan gejala radang, gatal, maupun keputihan
pada vagina yg segera hilang setelah beberapa hari.
KORTIKOSTEROIDA

Adalah suatu hormon yang dibuat oleh bagian korteks


(luar) dari kelenjar adrenal. Hormon ini mempunyai efek
utama yang disebut efek glukokortikoid dan efek
mineralokortikoid.
Glukokortikoid memiliki efek penting pada metabolisme
karbohidrat dan fungsi imun, sedangkan mineralokortikoid
memiliki efek kuat terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit.
Pada manusia, glukokortikoid yang utama adalah kortisol dan
mineralokortikoid yang terpenting adalah aldosterone.
 Kortisol (disebut juga hidrokortison, senyawa F) memiliki
banyak efek fisiologis, termasuk regulasi metabolisme
perantara, fungsi kardiovaskular, pertumbuhan, dan
imunitas. Sintesis dan sekresinya diregulasi secara ketat
oleh sistem saraf pusat, yang sangat sensitif terhadap
umpan balik negatif oleh kortisol dan glukokortikoid
eksogen (sintetik) dalam peredaran (Katzung, 2007).
Efek glikokortikoid antara lain :
 1. Meningkatkan glukoneogenesis, yaitu pembentukan glukosa dari protein, sehingga
beresiko meningkatkan kadar gula darah.
 2. Efek katabolik, yaitu mengurai protein sehingga mengurangi pembentukan protein,
termasuk protein yang diperlukan untuk pembentukan tulang. Akibatnya terjadi
osteoporosis atau keropos tulang, karena matriks protein tulang menyusut. Efek ini juga
menyebabkan gangguan pertumbuhan jika digunakan pada anak-anak dalam jangka
waktu lama.
 3. Mempengaruhi metabolisme lemak tubuh dan distribusinya, sehingga menyebabkan
pertambahan lemak dibagian-bagian tertentu tubuh, yaitu wajah (jadi membulat), bahu
dan perut.
 4. Mengurangi menghambat proses radang.
 5. Menurunkan fungsi jaringan limfa sehingga menyebabkan berkurangnya dan
mengecilnya sel limfosit. Efek ini menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh atau
imunosupresan.
 Sedangkan efek mineralokortikoid utamanya adalah mengatur
keseimbangan garam mineral dan air dalam tubuh.
 Obat-obat kortikosteroid adalah senyawa-senyawa hasil sintesis
yang struktur kimianya menyerupai hormon steroid alami.
Dengan modifikasi pada struktur kimianya, potensi dapat
ditingkatkan sampai beberapa kali lipat dari senyawa alaminya.
Yang termasuk obat kortikosteroid antara lain :
 1. Hidrokortison
 2. Deksametason
 3. Betametason
 4. Beklometason
 5. Dll.
Mekanisme aksinya mirip satu sama lain, tetapi mereka berbeda
dalam potensi dan lama aksinya.

Penggunaan Kortekosteroida :
 1. Obat golongan kortikosteroida utamanya digunakan untuk
mengatasi radang, apapun penyebab radangnya dan dimanapun
lokasinya. Beberapa penyakit peradangan yang kerap diobati
dengan kortikosteroid adalah asma, radang rematik, radang
usus, radang ginjal, radang mata, dll.
 2. Selain itu obat ini juga digunakan pada penyakit gangguan
sistem kekebalan tubuh, seperti berbagai jenis alergi, dan lupus.
Dengan sifatnya yang menurunkan sistem kekebalan,
kortikosteroid juga dapat digunakan untuk pasien yang baru
menjalani transplantasi organ untuk mencegah reaksi penolakan
tubuh terhadap organ yang dicangkokkan. Obat ini bahkan
digunakan juga pada pasien kanker, yaitu untuk mencegah mual
dan muntah akibat kemoterapi, juga pada terapi kanker itu
sendiri sebagai terapi pendukung kemoterapi.
3. Kortikosteroid juga digunakan untuk ibu hamil yang
memiliki resiko melahirkan premature, yaitu untuk
mematangkan paru-paru janin, sehingga jika harus lahir
premature paru-paru bayi sudah cukup kuat dan bekerja
dengan baik.
Efek Samping Kortikosteroida :

 1. Meningkatkan resiko diabetes


 2. Osteoporosis
 3. Menghambat pertumbuhan anak-anak
 4. Menyebabkan gemuk pada bagian tubuh tertentu (wajah, bahu, perut)
 5. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi
 6. Meningkatkan resiko hipertensi karena menahan garam didalam tubuh
 7. Menyebabkan gangguan lambung (perdarahan lambung).

Anda mungkin juga menyukai