Anda di halaman 1dari 13

Terapi non farmakologis hepatitis

Terapi berupa :
Diet seimbang
Jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai dengan tinggi
badan, berat badan, dan aktivitas.
Diet rendah protein (pada kondisi tertentu)
Banyak makan sayur-buah dan melakukan aktivitas
sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit
Menjalankan pola hidup yang teratur
Berkonsultasi dengan petugas kesehatan
Beristirahat
Menghindari minuman beralkohol

Tujuan terapi diet


Menghindari kerusakan hati permanen
Meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan
hati dengan keluarnya protein yang memadai
Memperhatikan simpanan nutrisi dalam tubuh
Mengurangi gejala ketidaknyamanan yang
diakibatkan penyakit ini
Pada penderita sirosis hati, untuk mencegah
komplikasi asites, varises esofagus dan enselopati
hepatik yang berlanjut ke komplikasi hepatik
hebat

Kalori berlebih dalam bentuk karbohidrat


dapat menambah disfungsi hati dan
menyebabkan terjadinya penimbunan lemak
pada hati.
Jumlah kalori dari lemak seharusnya tidak
lebih dari 30% jumlah kalori secara
keseluruhan karena dapat membahayakan
sistem kardiovaskular.

Tanaman Herbal Untuk Membantu


Mengobati Penyakit Hati
a. Tanaman kelor
Kandungan ; alkaloid, vitamin A, B1, B2, C,
betakarotine 4 kali lipat lebih besar dari wortel,
bahan minyak omega 3 dan klorofil.
Penggunaan : bagian daun yang masih segar 3-7
lembar.
Cara pembuatan : daun kelor dicuci lalu
ditumbuk. Tambahkan satu gelas air kelapa ke
hasil tumbukan lalu disaring. Tambahkan 1
sendok makan madu.

b. Meniran (Phyllanthus niruri)


Kandungan : flavonoid
Zat yang berpotensi sebagai hepatoprotektor phyllanthin
dan hipophyllanthin.
Dengan mekanisme aksi antioksidan, meningkatkan
viabilitas hepatosit, menurunkan peroksidasi lipid, dan
meningkatkan glutation
Pada penelitian eksperimental, dinyatakan bahwa ekstrak
Phyllanthus dapat menghambat DNA polimerase virus.
Hasil tersebut mendasari dilakukannya penelitian klinis
untuk membuktikan hal tersebut.
Dosis : Herba segar 30 - 60 gram atau 15-30 g yang kering
direbus. Minum sehari sekali

c. LICOROCE (GLYCYRRHIZA GLABRA)


Kandungan utama : glycyrrhizin.
Tahun 2005 Kumada di Cina melaporkan pencegahan sirosis hati
dan kanker hati dengan pengobatan glycyrrhizin pada pasien
hepatitis kronis.
Di Indonesia Ali Sulaiman tahun 2002 melaporkan 23 orang pasien
hepatitis B kronis yang tidak respon dengan interferon membaik
dengan menggunakan glycyrrhizin selama 24 minggu, karena cepat
menurunkan ALT dan memperbaiki gambaran histologi hati.
Penggunaanya dapat menurunkan nilai transaminase, namun tidak
menurunkan jumlah virus dalam darah, penggunaannya dalam
jangka panjang pada beberapa kasus dapat menurunkan tekanan
darah , retensi garam dan air, edema, deplesi kalsium, keluhan sakit
kepala, memperberat asites, walaupun kejadian ini jarang

d. Temulawak
Kandungan utama : kurkuminoid (kurkumin)
kurkumin memilki aktivitas menurunkan
peningkatan kadar transaminase dalam serum
karena pengaruh zat-zat racun hati (zat
hepatotoksik), sehingga kerusakan sel-sel hati
oleh zat-zat racun tersebut dapat dihindarkan.
Kurkumin berkhasiat sebagai antioksidan. Dalam
penelitian pada hewan percobaan, kunyit terlihat
menghambat kerusakan hati dari aflatoksin dan
racun hati lainnya.

e. Sambiloto
Kandungan utama : senyawa diterpenoid lakton
Mekanisme kerja belum jelas, namun pemberian
ekstrak sambiloto dan senyawa isolatnya dapat
menurunkan peradangan hati diduga melalui
peningkatan produksi senyawa antioksidan
endogen dan glutation. Senyawa aktif yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
hepatoprotektor yang diinduksi oleh etanol
adalah androfrafolida dan protein
arabinogalaktan

f. Kunyit
Kandungan utama :kurkuminoida (campuran
kurkumin, desmetoksikurkumin dan
bidesmetoksikurkumin)
Kurkuminoid yang terkandung di dalam kunyit
mempunyai sifat anti hepatotoksik yang sinergik
dan terbukti sangat bermanfaat untuk penyakit
hati. Hal ini disebabkan karena kedua senyawa
tersebut mempunyai sifat menghambat
peroksidase lipit di sel membran, melindungi sel
Kuffer, dan merangsang RNA untuk meningkatkan
kapasitas sintesis dari sel hati

Produk obat tradisional


1. Maxgiver
Terdaftar resmi di BPOM dengan no. Registrasi POM TR 123.365.491
Komposisi :
a,. Sylibum marianum (milk thistle)
Tanaman obat yang berasal dari daerah laut tengah. Sylimarin adalah gabungan dari
ketiga senyawa aktif yang terkandung dalam Sylibum marianum yang terdiri dari
Silybin, Silydianim, dan Silychristin yang mempunyai fungsi sebagai antioksidan.
b. Scisandra chinensis
Senyawa aktifnya yaitu glutathione, lignan, fitosterol, vitamin C dan E.
c. Orthosiphon folium
d. Curcuma xanthorriza
Aturan pemakaian : untuk pencegehan minum 1 kapsul perhari
Untuk pengobatan minum 1-2 kapsul 3 kali sehari
Dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
Harga Rp 195.000/box (30 kapsul)

2.
2. Spirulina plus tablet
Terdaftar di POM TI 124 546 591.
Obat ini terbuat dari spirulina plantesis halus yang diolah
menggunakan teknologi nano-ultra dan berbentuk molekul
berdiameter kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh.
Obat ini untuk membantu mengobati sirosis hati.
Kandungan : protein ganggang, besi seng tembaga,
seleminum, mineral lainnya, asam amino essensial, asam
lemak. Selain itu juga mengandung polisakarida, klorofil,
vitamin, karetenoid.
Cara Pemakaian : minum 8-10 tablet untuk dewasa 3 kali
sehari dengan air hangat.
Harga : Rp 218.000 / botol (isi 6 kapsul).

Daftar pustaka

Van Rossum T. G. J., Vulto, R. A. De Man, Brouwer, Schalm. 2001. Glycyrrhizin as a


potential treatment for chronic hepatitis C.
Pundir Rakesh, Gyanendra Singh, Anubhav Anand Pandey, Shubhini A. Saraf. 2009.
Demand of Herbal Hepatoprotective Formulations in lucknow-a survey. The
Pharma ResearchVol: 01 23.
Tjandrawinata, R.R., S. Maat dan D. Noviarny, 2005. Effect of stan-dardized
Phyllanthus niruri extract on changes in immunologic parameters: correlation
between pre-clinical and clinical studies. Medika XXXI (6). p. 367-371.
Sumardi, Majiid dan Noor W. Efek Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Terhadap
Kadar AST dan ALT Mencit Balb/C yang Diinduksi Asetaminofen. Semarang: FKUndip.
Sulaiman A, Sulaiman AS. Obat Herbal Pada Penyakit Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Hati.2007;1:627-636.
Xin-Hua W, Chang-Qing L, Xing-Bo G, Lin-Chun F. A comparative study of
Phyllanthus amarus compound and interferon in the treatment of chronic viral
hepatitis B. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2001;32:140-2.[abstract]
Mardiana, Lina. 2012. Daun Ajaib TumpasPenyakit. Penebar Swadaya: Jakarta
Depkes. 2007. Pharmaceutical Care Penyakit Hati. Ditjen Binfar Alkes . jakarta

Anda mungkin juga menyukai