Anda di halaman 1dari 6

CERATA

Obat Salep Cerata adalah Sediaan obat Salep (Unguentum / Ointment) yang
mengandung lilin (waxes) dengan konsentrasi yang tinggi sehingga konsistensinya
lebih keras. Cerata Memiliki Titik Lebur yang tinggi. Obat Salep Cerata adalah salah
satu jenis obat Salep (Unguentum / Ointment) berdasarkan konsistensinya.

Contoh Salep Cerata


Contoh – contoh resep
R/ Camphorae 1 R/ Camphorae 1
Vaselin falv. 9 Ol. Cocos. 1
m.f. ungt Adeps lanae 18
s.ungt.camphoratum m.f. ungt.
R/ Mentholi
Camphorae aa 0,3
Lanolin 5
Ungt. Acid Salycylas 15
m.d.s.u. e

Pellidol
Larut 3% dalam vaselin dan 7% dalam minyak lemak maka Pellidol dilarutkan
bersama-sama dasar salep yang di cairkan, bila dasar salep disaring maka pellidol
juga ikut disaring dan jangan lupa menambahkan 20%. Kalau jumlahnya melebihi
daya larutnya, maka digerus dengan dasar salep yang sudah dicairkan.

Cara Pembuatan Cerata

Menurut dasar salepnya, salep dapat dibagi :


a. Salep hidrofobik yaitu salep yang tidak suka air atau salep dengan dasar salep
berlemak (greasy bases) tidak dapat dicuci dengan air; misalnya : campuran lemak-
lemak, minyak lemak, malam.
b. Salep hidrofilik yaitu salep yang suka air atau kuat menarik air, biasanya ds. Tipe
M/A.
· Cara pembuatan salep yang mengandung campora
o Dilarutkan dalam dasar salep yang sudah dicairkan dalam salep tertutup
o Bila didalam resep terdapat minyak lemak maka kamfer dilarutkan dalam minyak
lemak tersebut
o Bila kamfer bersama sama menthol salol atau zat lainnya yang dapat mencair dengan
sesamanya maka kamfer dicampur dengan sesamanya supaya mencair baru
ditambahkan dasar salep
o Jika a,b dan c tidak ada maka kamfer diberi etanol 95% atau eter, kemudian digerus
dengan dasar salep
· Cara pembuatan salep yang mengandung Iodium
o Jika memenuhi kelarutan maka dikerjakan sama seperti kamfer
o Dilarutkan dalam larutan pekat KI atau Nal (seperti pada unguentum Iodii dari
Farmakope belanda)
o Dilarutkan dalam etanol 95% kemudian ditambahkan dasar salep
· Cara pembuatan salep yang mengandung protargol
o Larut dalam air dengan jalan menaburkan diatas air kemudiaan didiamkan selama 15
menit ditempat gelap
o Bila dalam resep terdapat gliserol maka protargol digerus dengan gliserin baru
ditambah air dan tidak perlu ditunggu 15 menit (gliserol mempercepat daya larut
protargol dalam air)
PENGERTIAN PASTA

Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang ditujukan untuk pemakaian luar/topikal. Biasanya dibuat dengan
mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan
vaselin atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat
dengan gliserol, mucilago, atau sabun. Pasta mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk) Karena itu pasta merupakan salep padat, kaku, keras, dan tidak meleleh
pada suhu badan maka digunakan sebagai penutup atau pelindung.

Resep Pasta

Contoh:

R/ Bentoniti 1

Sulfur praecip. 2

Zinci Oxydi 10

Talci 10

Ichthamoli 0,5

Glycerini

Aquae aa 5

S. ad us. ext.

Contoh Obat Pasta


Proses Pembuatan Pasta

Umumnya pasta dibuat dengan cara yang sama dengan salep. Tetapi,
bahan untuk menggerus dan menghaluskan digunakan untuk membuat komponen
serbuk menjadi lembut, bagian dari dasar ini sering digunakan lebih banyak dari pada
minyak mineral sebagai cairan untuk melembutkan pasta. Untuk bahan dasar
yang berbentuk setengah padat, dicairkan terlebih dahulu, setelah itu baru kemudian
dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan
homogen. .Pembuatan pasta dilakukan dengan dua metode :
1. Pencampuran komponen dari pasta dicampur bersama-sama dengan segala cara
sampai sediaan yang rata tercapai.
2. Peleburan semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan
meleburkannya secara bersamaan, kemudian didinginkan dengan pengadukan
yang konstan sampai mengental. Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya
ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.
Bahan dasar pasta : vaselin, lanolin, adepslanae, unguentum simplex, minyak lemak dan parafin
liquidum.
Pembuatan :
Bahan dasar yang berbentuk setengah padat dicairkan lebih dulu, baru dicampur dengan bahan
padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR SEDIAAN BERHASIL
Bila meracik sediaan semisolid, peracik menyiapkan jumlah berlebih dari jumlah totalsediaan.
Dalam meracik sediaan ini diperhatikan :
Tidak memakai bahan-bahan yang pedas, mengiritasi,alergenik terhadap kulit
atau tapak pemakaian lain kecuali kalau perlu untuk pengobatan.
Pilih dasar atau pembawa yang membolehkan bahan aktif memberikan efek
terapetik lokalatau sistemik.
Kurangi ukuran partikel menjadi terkecil yang layak.
Gabungkan bahan aktif dengan bahan-bahan yang ditambahkan untuk
mendapatkan cairan yang uniform atau dispersi padat dalam sediaan.
Amati keseragaman
Proses meracik (compounding process)
Langkah-langkah berikut untuk meminimalkan kesalahan dan memaksimalkan tujuan penlis resep
Pertimbangkan kecocokan resep yang akan diracik dengan syarat -
syarat keamanan dan tujuan pemakaian.
Kerjakan perhitungan yang yang penting untuk mendapatkan jumlah bahan-bahan
yangdiperlukan.
Identifikasi alat-alat yang diperlukan
Pakai pakaian yang tepat dan cuci tangan
Bersihkan daerah peracikan dan alat yang diperlukan
Hanya satu resep yang harus diracik pada satu waktu dalam suatu peracikan yang ditentukan.
Kumpulkan semua bahan-bahan untuk meracik resep
Racik sediaan dengan mengikuti catatan formulasi (formulation record)Proses meracik (lanjutan)
Nilai variasi berat, kecukupan pencampuran, kejernihan, bau, warna, konsistensi, dan pH
setepatnya.
Bubuhi keterangan catatan racikan dan jelaskan rupa sediaan
Beri label wadah resep dengan memasukkan item berikut:
a) nama sedaan, b) nomor identifikasi internal, c) initial compounder, d)
penyimpanan yang diperlukan, dan pernyataan yang diperlukan berdasarkan undang-
undang.
Tandatangani dan beri tanggal resep yang menegaskan bahwa semua
prosedur telahdikerjakan untuk menjamin keseragaman, identitas, kekuatan,kuantitas, dan
kemurnian.
Bersihkan semua peralatan dan simpan dengan tepat(Bangun, 2004)
Basis atau Pembawanya
Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak
jauh berbedadengan basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu:
a. Basis Hidrokarbon
Karakteristik :- Tidak diabsorbsi oleh kulit- Inert- Tidak bercampur dengan air - Daya adsorbsi air
rendah- M e n g h a m b a t k e h i l a n g a n a i r p a d a k u l i t d e n g a n m e m b e n t u k
l a p i s a n t a h a n a i r d a n meningkatkan absorbsi obat melalui kulit.
Dibagi menjadi 5, yaitu : Soft paraffin, Hard paraffin, Liquid paraffin, Paraffin substitute, paraffin
ointment
Contoh : vaselin, White Petrolatum/paraffin, White Ointment
b. Basis Absorbsi
Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair.- Terbagi
:Non emulsi co, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air dalam minyak . Terdiriatas :
Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol.- Emulsi A/M co, terdiri atas : Hydrous wool fat
(lanolin), Oily cream.
c. Larut Air
d. Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak larut dalam
air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar merata, dapat
mengikat pygmen dan higroskopis (mudah menguap), sehingga dapat memberikan kenyamanan
pada pemakaiansediaan pasta.
e. Air-misibel,
misalnya salep beremulsi

Anda mungkin juga menyukai