Anda di halaman 1dari 5

Resume Guest Lecturer

Nama : Nafisah
NIM : G4501231010
Mata Kuliah : Termodinamika dan Kinetika Sistem Biologis
Tanggal Seminar: 21 Agustus 2023

Centella asiatica triterpenoids as beneficial agents for skin


By. Deny susanti, PhD
C. Asiatic merupakan tumbuhan obat tradisoonal yg terkenal. Obat kulit seperti
eczema, psoriasis, leprosy. Kandungan proximate dalam daun C. asiatica yaitu kelembaban
(13,10%), abu (16,55%), protein (8,35%), lipid (1,2%), serat (17%), dan karbohidrat
(43,81%) (Ogunka et al., 2020). Adapun kandungan asam amino yaitu Prolin (3,07), leusin
(6,48), glisin (3,79), isoleusin (9,56), triptopan (1,12), dan lisin (9,73). Asam amino prolin,
leusin, dan glisisn embuat garis-garis halus dan kerutan kurang dalam.

Aktivitas farmakologi dari C. asiativa yang berhubungan dengan senyawa


triterpenoid yaitu Asiatic acid sebagai AIDS dalam generasi neuroglia, anti-inflamasi, anti-
aging, anti-apoptosis, dll. Selain itu, asiaticoside sebagai anti-inflamasi, antioksidan,
penyembuhan luka, mengurangi pembentukan bekas luka, neuroprotektif, meningkatkan
biosintesis kolagen. Madecassic acid mempunyai aktivitas menginduksi perubahan ekspresi
gen. Dan madecassoside menginduksi perubahan ekspresi gen, perlindungan sel endotel dari
cedera oksidatif.

Optimalisasi menggunakan ekstraksi sokhlet.

Konsentrasi asiaticoside tertinggi diperoleh pada 1:50 sampel: pelarut, 100% pelarut: rasio
co-solvent, dan 7 jam waktu ekstraksi dengan rendemen 0.52999 w/w%. Dapat disimpulkan
bahwa semua parameter menunjukkan efek positif pada kandungan asiatikosida meningkat
dengan pelarut sampl yang lebih tinggi, pelarut: rasio co-pelarut, dan waktu ekstraksi.
Peningkatan metode ekstraksi asiaticoside. Bahan bioaktif dalam tanaman herbal biasanya
terdapat dalam konsentrasi rendah. Persentase hasil asiaticoside adalah 3,0%. Struktur
asiaticoside dikonfirmasi oleh spektroskopi NMR.

Formulasi dan karakterisasi hidrogel


Hidrogel diformulasikan (crosslinked) dengan metode pencairan beku (Bekukan pada 80 ° C
selama 16 jam dan kemudian mencair pada suhu kamar selama 8 jam selama tiga hingga lima
siklus berturut-turut) PVA (MW 145.000, 146.000-186.000 dan 195.000) -6-10% PEG 400-
15%.
Presentasi asiatoside pada hidrogel film yaitu 97%. Ekstrak C. Asiatica sudah diformulasikan
pada obat komeesial dan telah tersedia di beberapa bagian dunia seperti TEXA.

Translational research in herbal development


By. Prof. Dr. Muhammad Taher Bakhtiar
Penelitian translasi dalam pengembangan herbal
Akselerasi dalam obat
1. Tradisional
2. Penelitian ilmiah
3. Penggunaan partikal / klinis
Penelitian translasi didefinisikan oleh masalah klinis:
(Contoh kanker payudara) Clinical problem ➝ Laboratory research ➝ Drug treatment ➝
clinical trials ➝Solution
Target Obat dan Target digambarkan sebagai berikut:
Buah kurma (Phoenix dactylifera L.)
Menurut Al-Bukhan (5445) dan Musim (2047) yang diriwayatkan oleh Baton Abi Waqqass
bahwa Nabi (SAW) berkata: "Siapa pun yang makan tujuh kurma Ajwa di ibu wis tidak akan
dirugikan oleh racun atau sihir hari itu Antikolesteremia, antidiabetes, anti-inflamasi, anti-
inflamasi, efek anti-protektif dan antikanker.

Bagan: Penemuan dan pengembangan obat/herbal


Penemuan (6.5 tahun) ➝ Preclinical ➝ Clinical ➝ FDA review ➝Approval dan Post
marketing.

Di Indonesia
30.000 Potensi Tanaman 1.845 spesies digunakan sebagai obat
• Digunakan oleh 70% orang di daerah pedesaan
• Penyakit: Kanker, Radang sendi/rematik Kolestero tinggi, Stroke, Diabetes, Penyakit
ginjal.

Tantangan jamu adalah dosis, stabil, stadarisasi, higenis, bahan tambahan


Komersialisasi obat tradisional
1. Dari ekstrak (jamu)
2. Standar aktiv senyawa (precilical/biofarmaka)
3. Menghitung dosis

Antidiabetic potential of polyherbal formulation (Onodiab), preclinical development,


safety and efficacy studies.
By. Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed
Ada 2 tipe diabetes:
1. Diabetes bergantung insulin
2. Diabetes tanpa tergantung insulin
Implikasi dari diabetes:
1. Microvaskuler (pembuluh darah halus yg mengalami kerusakan) yaitu pada mata
(katarak), ginjal (nephoropathy), neuropathy (tidak merasakan nyeri)
2. Macrovaskular yaitu otak, jantung (tekanan darah tinggi), kaki

Why is polyherbal formulation?


Kombinasi ramuan-ramuan juga dikenal sebagai terapi polyherbal telah digunakan dalam
praktek pengobatan Cina selama ribuan tahun, namun bukti ilmiah manfaat terapeutik
mereka kurang. Kombinasi obat sering menghasilkan efek yang menjanjikan dalam
pengobatan penyakit atas obat tunggal. Konsep kombinasi obat telah mapan dalam
pengobatan Barat dan keberhasilan luar biasa telah dicapai selama beberapa dekade. Herbal
alami dan bahan-bahan herbal disusun menjadi formula tertentu telah terbukti memiliki efek
interaksi potensial. Ini termasuk peningkatan timbal balik, saling membantu, saling menahan
diri dan saling antagonisme.

Obat tradisional indonesia yaitu:


1. Jamu
2. Obat herbal terstandar (harus lolos uji praklinis)
3. Obat fitofarmaka (harus lolos uji klinis)
Obat tradisional Indonesia dikenal sebagai Jamu. Selain Jamu, ada 2 kelompok Obat Bahan
Alam Indonesia, yaitu Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Ketiga klasifikasi ini
diberikan untuk obat herbal yang diproduksi di Indonesia. Untuk membedakan antara Jamu,
OHT, dan Fitofarmaka masyarakat dapat mengenalinya melalui logo berikut. Produk dengan
logo ini ketika beredar di Indonesia harus mendapatkan nomor izin edar (NIE), yaitu POM
TR (Jamu), POM HT (OHT), dan FF (Fitofarmaka) yang dikeluarkan oleh BPOM.
Provision of medicinal plant raw materials using internet of things technology
By. Prof. Dr. Irmanida Batubara, S.Si, M.Si
Purwoceng (Pimpinella pruatan verity Molkenb)
tanaman obat asli Indonesia dari dataran tinggi Jaba tengah, Indonesia. Secara tradisional
digunakan sebagai afrodisiak dan meningkatkan stamina. Memiliki sifat diuretik, antibakteri,
dan antijamur. Mirip dengan tanaman ginseng. Habitat asli purwoceng adalah pada lahan
terbuka di Dieng (2.093 mdpl) yang saat ini memiliki kendala musim dingin yang dapat
mematikan tanaman, termasuk jenis langka dan dilindungi. Perlu adanya teknologi budidaya
untuk meningkatkan produksi dan kelangsungannya. Lingkungan terkendali (rumah kaca)
dan teknologi hidroponik Irigasi tetes merupakan teknologi hidroponik yang menyediakan
air dan unsur hara dalam bentuk tetes yang menetes secara berkala sesuai kebutuhan tanaman
melalui pipa PE dengan bantuan pompa bertekanan menghemat penggunaan air karena
berkurangnya evapotranspirasi tanah. Sistem tetesan diarahkan tepat pada area perakaran
tanaman sehingga tanaman dapat langsung menyerap air dan unsur hara yang diberikan
resirkulasi irigasi tetes (memanfaatkan larutan nutrisi limpasan untuk digunakan kembali
sebagai unsur hara oleh tanaman).

Anda mungkin juga menyukai