Anda di halaman 1dari 50

PORTOFOLIO

MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS HERBA, BUNGA DAN BUAH

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI DIII FARMASI

“MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS HERBA, BUNGA DAN BUAH”

Pertemuan ke- 10

Disusun Oleh:

Nerin Elizabeth Purba 23201394B

Mawar Banowati 23201395B

Elvanya Gracia Putri 23201399B

Indah Wulandari 23201400B

PROGRAM STUDI D3 FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
1. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi simplisia baik tunggal maupun campuran
secara makroskopis berdasarkan organoleptis serta menyebutkan ciri khas dari
simplisia yang diperiksa.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi serbuk simplisia baik tunggal maupun
campuran dengan menggunakan mikroskop serta menyebutkan ciri khas
simplisia yang diperiksa.
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kandungan senyawa dari serbuk simplisia
menggunakan reagen-reagen pereaksi yang sudah ditentukan serta
menyebutkan ciri khas dari simplisia yang diperiksa.

2. DASAR TEORI
Metode makroskopi dan mikroskopi merupakan cara untuk mengidentifikasikan
simplisia baik dalam keadaan tunggal maupun campuran. Cara ini dapat diterapkan
pada obat tradisional rajangan, obat tradisional godokan dan obat tradisional dalam
bentuk serbuk maupun bentuk modifikasinya, namun tidak dapat diterapkan dalam obat
tradisional bentuk ekstrak atau sari simplisia.
Uji mikroskopik yang derajat perbesarannya disesuaikan dengan keperluan.
Bahan yang diuji dapat berupa sayatan melintang, radial, membujur maupun serbuk.
Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen pengenal yang
spesifik bagi masing-masing simplisia.
Histokimia merupakan cabang ilmu histologi mengenai susunan dan perubahan
yang terjadi di jaringan manusia,tumbuhan dan hewan. Dalam praktikum kali ini, uji
histokimia bertujuan untuk mengetahui berbagai macam zat kandungan yang terdapat
dalam jaringan tanaman. Dengan pereaksi spesifik, zat – zat kandungan tersebut akan
memberikan warna yang spesifik pula sehingga mudah dideteksi.

3. ALAT DAN BAHAN


Alat :
- Alat tulis

Bahan :

Herba
- M
- M
- M
- M
- M

Bunga

- M
- M
- M
- M
- M

Buah

- M
- M
- M
- M
- M

4. CARA KERJA
1. Tulislah nama preparat dan klasifikasinya.
2. Gambarkan dengan tangan kemudian di scan dan berikan keterangan makros dan
mikroskopis dari bahan di atas pada laporan sementara (format ada dibawah).
3. Carilah kandungan kimia dari masing masing tanaman melalui jurnal jurnal
penelitian, terkait cara identifikasi dan hasil identifikasi kandungan kimia dari
masing masing tanaman
5. HASIL/DATA

BUNGA

1. Bunga Telang (Clitoria ternatea L)

Gambar Mikroskopik Bunga Telang

Bunga Telang (Clitoria ternatea


L)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Papilionales
Familia : Papilionaceae
Genus : Clitoria L.
Spesies : Clitoria ternatea L.

Manfaat simplisa
Ekstrak bunga telang
(Clitoria ternatea L.) dapat
digunakan sebagai pewarna
makanan alami dan laxative
(pencahar),diuretik, perangsang
muntah, pembersih darah,
mempercepat pematangan bisul,
obat cacing dan radang mata.
Senyawa kimia yang berhasil diteliti
pada mahkota bunga telang
mengandung 14 jenis flavonol
glikosida dan 19 jenis antosianin.
Antosianin memiliki kegunaan
untuk pemeliharaan jaringan mata,
antidiabetes, antiinflamasi, menjaga
system imun dan mencegah agregasi
trombosit.
Identifikasi kandungan kimia
Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung
antosianin. Antosianin adalah metabolit sekunder dari familia flavonoid, dalam jumlah besar
ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Kandungan kimia yang terdapat dalam
bunga telang (Clitoria ternatea L.)

Kandungan Prosedur Hasil


kimia
Flavanoid Sebanyak 1 gram sampel dalam 100 mL air panas (+) kuning kehijauan
didihkan selama 5 menit dan disaring. Kedalam 5
mL filtrat ditambahkan serbuk Mg dan 2 mL asam
klorida 2 N, kemudian dikocok dengan 10 mL amil
alkohol. Reaksi positif ditunjukkan dengan
terbentuknya warna jingga, kuning atau merah
pada lapisan amil alkohol.
Tanin Sebanyak 5 mL larutan C ditambahkan beberapa (+) terbentuknya endapan
tetes FeCl3 1%. Jika terbentuk warna biru putih
kehitaman menunjukkan adanya tannin.
Kemudian 5 mL ditambahkan larutan gelatin
Saponin Sebanyak 1 gram sampel dalam 100 mL air panas (+)terbentuknya busa yang
dididihkan selama lima menit dan disaring. Filtrat stabil, ketika ditambahkan
yang diperoleh digunakan untuk penapisan satu tetes asam klorida 2 N.
senyawa golongan saponin, kuinon, dan tanin.
Selanjutnya disebut larutan C. Sebanyak 10 mL
larutan C dalam tabung reaksi dikocok secara
vertikal selama 10 detik dan didiamkan
Terpenoid Sebanyak 500 mg sampel ditambahkan 20 mL (+)warna merah atau hijau
eter, maserasi selama 2 jam kemudian disaring,
filtrat sebanyak delapan tetes dipindahkan
kedalam cawan penguap ditambahkan beberapa
tetes dipindahkan kedalam cawan penguap
ditambahkan beberapa tetes pereaksi Liberman
Burchard
Alkaloid Sebanyak 2 gram sampel dilembabkan dengan 25 (-)tidak terbentuk endapan
mL ammonia 25% v/v dan di tambahakan 20 mL putih atau endapan merah
kloroform, lalu digerus. campuran di saring dari bata.
filtrat yang terdiri dari larutan organik digunakan
untuk percobaan selanjutnya dan disebut larutan
A. larutan A diekstraksi dengan asam klorida 10%
v/v dan ekstrak yang diperoleh disebut larutan B.
Larutan A diteteskan pada kertas saring, kemudian
disemprot dengan pereaksi Dragendroff.
Pengamatan untuk reaksi positif adalah
terbentuknya warna merah atau jingga pada kertas
saring. Kedalam masing-masing 5 mL larutan B
dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes
pereaksi Dragendorff dan pereaksi Mayer
Identifikasi organoleptis
Warna biru kehitaman,bau beraroma khas dan bentuk ekstraknya kental

Identifikasi makroskopis
Ukuran bunga telang sekitar 5-7cm, tunggal atau berpasangan, berwarna putih atau
putih kehijauan seringkali dengan pinggiran biru atau seluruhnya biru seringkali daerah dasar
tengah berwarna kuning atau kehijauan, berbulu tebal, tepinya kadang-kadang bersilia. Polong
berbentuk memita-lonjong, gundul atau dengan campuran rambut panjang melekap dan rambut
yang sangat pendek. Pada bunga kembang telang terdapat hiasan bunga (perianthium) dan
merupakan bunga banci.

Identifikasi mikroskopis

Noda yang terbentuk pada plat sampel adalah senyawa fenol dengan penampak noda sinar
ultraviolet 254nm
2. Bunga Kecubung (Datura metel L.)

gambar mikroskopik bunga kecubung

Bunga Kecubung (Datura metel L.)

Simplisia: Bunga Kecubung

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Sub kelas : Sympetalae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Datura

Spesies : Datura metel L

Manfaat Simplisia

Mengatasi asma, mengatasi sembelit, mengatasi


pegel linu, mengatasi eksim, menyembuhkan
rematik
Identifikasi Kandungan Kimia

Hasil uji dari fitokimia ekstrak bunga kecubung (Datura metel Linn) menunjukkan
bahwa bunga kecubung positif mengandung senyawa triterpenoid, steroid, flavonoid, alkaloid,
fenolat, tannin dan saponin

Identifikasi Organoleptis

Pahit, pedas, menghangatkan, dan sangat beracun.

Identifikasi Makroskopis

Bunga kecubung betekstur gerigi dengan jumlah antara 5 hingga 6 tajuk dan di setiap
bagian dengan tajuk sedikit meruncing. Bunga tanaman ini juga memiliki tangkai bunga, tapi
tidak terlalu panjang, umumnya hanya sekitar 1 sampai 3 cm. Akan tetapi kelopaknya
berjumlah 5 tajuk bertekstur runcing.
3. Bunga Melati (Jasmini Flos)

gambar mikroskopik bunga melati

Bunga Melati (Jasmini Flos)

Simplisia : Serbuk bunga melati

Tanaman asal : Bunga melati

Klasifikasi

Kingdom : Plante

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

Genu : Jasminum

Spesies : Jasminum sambac L

Manfaat

Minyak atsiri nya baik dan aman


digunakan sebagai korigen odoris,
parfum, pewangi ruangan, spa &
aromateraphy.
Identifikasi Kandungan Kimia

Kandungan Prosedur Hasil


kimia

Alkaloid Sampel ekstrak dilarutkan dalam 2 mL asam + mengandung alkaloid


klorida, dipanaskan 5 menit, dan disaring.
Filtrat yang diperoleh ditambah 2-3 tetes
pereaksi Dragendorff. Adanya senyawa alkaloid
ditunjukkan dengan endapan jingga

flavonoid Sampel dilarutkan dalam 2 mL methanol, + mengandung flavonoid


kemudian ditambahkan serbuk Mg dan HC1
pekat sebanyak 5 tetes. Adanva senvawa
Flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya
warna merah atau jingga

Saponin Saponin dapat dideteksi dengan uji busa dalam air + mengandung saponin
panas. Busa yang stabil selama 10 menit dan tidak
hilang pada penambahan 1 tetes HC1 2 N
menunjukkan positif saponin

Steroid Sebanyak 5 mI sampel dimasukan ke dalam gelas + mengandung steroid


kimia, kemudian ditambahkan kloroform dan
diaduk. Selanjutnya ditambahkan pereaksi
HaSO4 pekat. Apabila terbentuk warna merah
menunjukkan adanya steroid/terpenoid

Tannin Ekstrak bunga melati ditetesi gelatin + mengandung tanin


10%.Dinyatakan positif mengandung tannin
apabila membentuk endapan putih atau terjadi
perubahan warna menjadi keruh

Identifikasi Organoleptis

Bau harum lemah, tidak berasa


Identifikasi Makroskopis

Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk lombaran agak mengerucut mahkota


bunga panjang 0,6 cm sampai 1 cm, tangkai bunga panjang 0,7 em sampai 1 cm.

Identifikasi Mikroskopis

Mikroskopik. Pada penampang melintang bunga, tampak epidermis


daummahkota berbentuk hampir bulat, berpapila; parenkim mahkota berbentuk bulat, didaerah
ini terdapat berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral; epidermiskelopak
berbentuk persegi empat. Sayatan paradermal tampak epidermis daunmahkota berbentuk
polygonal, dinding antiklinal agak berombak, terdapat stomatatipe aktinositik; epidermis
kelopak berbentuk empat persegi panjang, dindingantiklinal rata. Serbuk sari bulat atau
hampir segi tiga
4. Bunga Belimbing Manis (Carambolae Flos)

gambar mikroskopik bunga belimbing

Bunga Belimbing Manis (Carambolae Flos)

Tanaman : Bunga Belimbing Manis

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

Genus : Jasminum

Spesies : Jasminum sambac L.

Manfaat

Sebagai anti inflamasi, analgesik dan diuretik

Identifikasi Makroskopis

Warna : Coklat

Bau : Tidak berbau

Bentuk : Serbuk
Identifikasi Mikroskopis

Warna serbuk : Coklat

Fragmen pengenal : Pembuluh kayu, Parenkim mahkota, Rambut penutup

Hasil Identifikasi Senyawa Kimia

No. Identifikasi Prosedur Hasil Referensi


Senyawa Kimia

1 Saponin - Adanya pembentukan busa SKRIPSI


yang mantap sewaktu
Uji Aktivitas
mengekstraksi tumbuhan
Mukolitik Fraksi
atau memekatkan ekstrak
Etanol Bunga
2 Flavonoid Flavonoid adalah Flavonoid sering ditemukan Belimbing Manis
senyawa fenol, sehingga dalam bentuk pigmen dan (Averrhoa
warnanya berubah bila co-pigmen. Flavonoid carambola)
ditambah bas atau terdistribusi pada berbagai Terhadap Mukosa
amoniak warna pigmen warna Usus Sapi Secara
kuning, merah atau biru pada In Vivo
bunga
3 Polifenol dan - +
Tanin
Tanin mengendapkan
protein pada gelatin. Tanin
bereaksi dengan gelatin
membentuk kapolimer
mantap yang tidak larut
dalam air.

Reaksi ini lebih sensitif


dengan penambahan Nacl
untuk mempertinggi
penggaraman dari tanin –
gelatin

4 Alkaloid Menggunakan metode Hasil uji alkaloid dengan


Mayer, Wagner, pereaksi mayer akan terjadi
Dragendroff endapan yang diperkirakan
komleks kalium-alkaloid.
Hasil uji wagner akan
terbentuk endapan coklat
muda sampai kuning
diperkirakan kalium-
alkaloid. Hasil uji
dragendroff ditandai dengan
endapan coklat muda sampai
kuning yang diperkirakan
kalium-alkaloid
5. Bunga kesumba (Carthami flos)

gambar mikroskopik bunga kesumba

Bunga kesumba (Carthami flos)

Tanaman : Bunga Kesumba

Klasfikasi

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Famili : Bixaceae

Genus : Bixa

Spesies : Bixa orellana

Identifikasi Makroskopis

Carthami flos adalah bunga majemuk Carthamus tinctorius L., anggota Asteraceae.
Carthamus tinctorius L. merupakan terna semusim, yang memiliki bau agak aromatik dengan
rasa agak pahit yang tumbuh tegak, tingginya sampai 130 m, batangnya hijau pucat, berusuk,
licin, percabangnya banyak.. Daun duduk atau bertangkai pendek, bersilang, bentuknya
lonjong hingga lonjong-lanset, bundar telur lonjong, atau elips dengan ujung yang berbentuk
jarum atau tumpul, tepinya. bergigi atau rata, licin pada kedua permukaannya. Ukuran panjang
3-15 cm dan lebar 1-15 cm. Urat-urat daunnya nyata. Bunga bonggol, keluar diujung cabang-
cabangnya.
Identifikasi Mikroskopik

Secara mikroskopik pada pengamatan tangensial daun mahkota terlihat sel epidermis
berbentuk persegi empat panjang dengan dinding bergelombang, pembuluh kayu dengan
penebalan bentuk spiral didampingi oleh deretan sel berisi zat warna coklat. Pada pengamatan
tangensial kepala sari terlihat sel berbentuk persegi panjang berdinding tebal, bemoktah atau
berpenebalan jala: pembuluh kayu dengan penebalan bentuk spiral didampingi sederet sel berisi
zat warna coklat, sel-sel berbentuk memanjang dengan dinding tipis: serbuk sari berbentuk
hampir bulat dengan permukaan tidak rata, berbintik dan dengan 3 tonjolan berbentuk bulat,
garis tengah serbuk sari lebih kurang 30 µm. Serbuk: warna coklat kemerahan. Fragmen
pengenal adalah fragmen kepala putik bagian ujung dengan papila pendek berujung membulat,
fragmen kepala putik dibawah bagian ujung dengan papila lebih panjang berujung agak
meruncing, fragmen tangkai putik, fragmen tangkai sari, serbuk sari, papila dari kepala putik,
fragmen mahkota bunga.

(fragmen tangkai sari)


Hasil Identifikasi Senyawa Kimia

No Identifkasi Prosedur Hasil Referensi


Senyawa Kimia

1. Alkaloid Identifikasi alkaloid menggunakan + Menujukkan


pengembang kloroform:etil asetat (1:1) adanya alkaloid
atau etil asetat:metanol:air (6:4:2),
dengan penampak noda pereaksi
dragendorf. Jika timbul noda warna
jingga maka menunjukkan adanya
alkaloid dalam ekstrak.

2. Saponin Identifikasi saponin menggunakan + Menujukkan


pengembang nheksan : etil asetat (4:1), adanya saponin
dengan penampak noda anisaldehid
asamsulfat atau antimon klorida. Jika
timbul noda warna merah ung (ungu)
untuk anisaldehid asam sulfat dan warna
merah muda untuk antimon klorida
menunjukkan adanya sapogenin dalam
ekstrak.

3. Terpenoid Identifikasi terpenoid menggunakan + Menujukkan


pengembang nheksana:etilasetat (4:1), adanya terpenoid
dengan penampak noda anisaldehid
asam sulfat. Jika timbul noda warna
merah ungu atau ungu maka
menunjukkan adanya senyawa
terpenoid

4. Flavonoid Identifikasi flavonoid menggunakan + Menujukkan


pengembang butanol : asam asetat adanya flavonoid
glasial : air (4:1:5), dengan penampak
noda uap amonia atau pereaksi sitrat
borat. Jika timbul noda warna kuning
intensif menunjukkan adanya flavonoid

5. Tanin Identifikasi tanin menggunakan + Menujukkan


pengembang kloroform:etil asetat : adanya tanin
asam formiat (0,5:9:0,5), dengan
penampak noda pereaksi FeCl3. Jika
timbul noda warna hitam menunjukkan
adanya tanin

6. Antarkuinon Golongan antarkuinon: digunakan + Menujukkan


pengembang benzena : etil asetat : asam adanya
asetat glasial (75:24:1), dengan antarkuinon
penampak noda pereaksi FeCl3. Jika
timbul noda warna kuning, kuning
coklat, merah ungu atau hijau ungu
maka menunjukkan adanya senyawa
antrakuinon.
HERBA

1. Herba pegagan (centella herba)

gambar mikroskopik herba pegagan

Herba pegagan (centella herba)

Simplisia : Herba pegagan

Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Family : Apiaceae
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica L

Manfaat
Dapat digunakan sebagai obat penyakit
ayan, batuk asam, mimisan, batuk kering,
bisul, darah tinggidan penyakit tifus.

Identifikasi kandungan kimia


Skrining fitokimia dilakukan dengan menguji kandungan alkoanoid, steroid, saponin ,
tannin dan flafanoid. Steroid dan saponin merupakan golongan triperoid, tannin dan flavonoid
merupakan golongan fenol.

Kandungan
Prosedur Hasil
Kimia

Alkaloid Ekstrak sebanyak 0,5 gram ditambahkan 2 ml etanol 70% kemudian -


ditambah HCl 2 N 5 ml dan dipanaskan, selanjutkan yaitu diteteskan
pereaksi Meyer yang ditandai dengan adanya endapan yang
disebabkan karena adanya ikatan antara nitrogen pada alkaloid Tidak
dengan pereaksi. Pada penelitian ini tidak diperoleh endapan. mengandung
alkaloid

Flavonoid dilakukan degan mencampur 0,5 gram ekstrak dengan 2 ml etanol +


70% dan kemudian ditambahkan MgSO4 0,5 gram dan 3 tetes HCl mengandung
pekat. Flavanoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah- flavonoid
orange

steroid esktrak 0,5 gram ditambahkan etanol 70% 2 ml ditambahkan 2 ml +


kloroform dan 2 ml H2SO4 yang ditambahkan pada dinding tabung mengandung
reaksi. Terbentuknya cincin warna merah menunjukkan adanya steroid
steroid. Pada pengujian diperoleh hasil terbentuk cincin warna merah
di bagian bawah ekstrak.

Tanin ekstrak sebanyak 0,5 gram ditambahkan etanol 70% 2ml kemudian +
diteteskan FeCl3 3 tetes dan akan terbentuk warna biru, biru-hijau, mengandung
hijau atau biru-hijau dan endapan. Perubahan warna dapat terjadi tanin
karena adanya reaksi antara senyawa hidroksil pada tanin dengan
pereaksi. Pada pengujian diperoleh warna hijau.

Saponin tidak dilakukan pengujian dengan pereaksi warna. Saponin diuji +


dengan cara 0,5 gram ekstrak ditambahkan 2 ml etanol 70% kemudian mengandung
ditambahkan 20 ml aquabides lalu dikocok dan didiamkan selama 15- saponin
20 menit, kemudian diamati apakah terbentuk busa setelahnya (11).
Hasil positif jika terbetuk busa yang mantap selama 10 menit dan
tidak hilang setelah ditetesi degan HCl 2 N 1 tetes. Pada pengujian
diperoleh hasil terbentuk busa yang mantap setelah 10 menit
didiamkan dan tidak hilang setelah ditetesi HCl 2 N

Identifikasi organoleptis

Bentuk serbuk agak kasar, berwarna hijau kecoklat, mempunyai bau khas pegagan, dan
mempunyai rasa agak asam.
Identifikasi makroskopis

Bentuk berupa lembaran daun yang menggulung dan berkeriput disertai stolon dan
tangkai daun yang terlepas memiliki warna hijau kelabu mempunyai bau aromatic yang
lemah dan mula mula tidak berasa kemudian semakin lama akan terasa pahit

Identifikasi mikroskopis

Epidermis dasar bunga

Pada epidermis atas terdapat hablur oksalat bewarna pekat dan ada pertulangan daun
juga beras pengangkut berbentuk spiral terdapat juga stomata dan rambut penutup,
menggunakan pereaksi kloral hidrat dan perbesar 100x
2. HERBA KROKOT ( Portulaca oleracea L. )

gambar mikroskopik herba krokot

HERBA KROKOT ( Portulaca oleracea L.


)

Simplisa herba krokot

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta
Penampang melintang daun herba krokot

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Portulacaceae

Genus : Portulaca L.

Spesies : Portulaca oleracea L

Manfaat

Krokot berkhasiat sebagai obat Penampang melintang batang herba krokot


disentri, radang usus buntu, sakit perut,
radang gusi, demam, digigit binatang
berbisa, eksim, jantung berdebar, kencing
darah, dan bisul (Djauhariya,2004). Dalam
MMI, disebutkan bahwa krokot dapat
digunakan sebagai obat gatal dan
memperbaiki pencernaan.
Identifikasi kandungan kimia

Diperkirakan krokot mempunyai kandungan kimia berupa KCl, K2SO4, KNO3, asam
nikotinat, tannin, saponin, vitamin A, vitamin B, vitamin C, 1-noradrenalin, noradrenalin,
dopamine, dan dopa (Djauhariya, 2004).

Kandungan kimia Prosedur Hasil

Flavonoid Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambah (+) timbul warna jingga


dengan sedikit serbuk magnesium dan 2 ml
sampai merah.
HCl 2N.adanya senyawa flavonoid akan
menimbulkan warna jingga sampai merah.

Alkaloid Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambahkan (+) timbul endapan


2 tetes pereaksi wagner. Adanya senyawa coklat.
alkaloid akan menimbulkan endapan coklat.

Tannin Larutan uji sebanyak 1 ml direaksikan (+) terjadi warna biru tua
dengan larutan besi (III) klorida 10%, jika
terjadi warna biru tua atau hitam kehijauan
menunjukkan adanya tanin.

Saponin Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambah (+) adanya busa setinggi


aquadest kemudia dikocok kuat-kuat. 1-10 cm selama 10 menit
Adanya senyawa saponin akan
menghasilkan busa setinggi 1-10 cm.

Identifikasi organoleptis

Rasa agak sepat, akar berwarna coklat , batang berwarna coklat ungu kemerahan, daun
berwarna hijau tua bunga berwarna kuning, baunya seperti sayuran pada umumnya.
Identifikasi makroskopis

Daun berbentuk bundar telur ; bunga berkelompok, keluar dari ujung-ujung cabang ;
mahkota bunga kecil, berjumlah 5 ;batang merebah, bentuk bulat, lunak dan berair, tidak
berkayu.

Identifikasi mikroskopis

Penampang melintang daun herba krokot

Epidermis atas terdiri dari selapis sel bentuk empat persegi panjang, pada
pengamatan tangensial berbentuk polygonal. Epidermis bawah serupa dengan epidermis atas.
Mesofil hanya berupa jaringan bunga karang, beberapa sel berisi Kristal kalsium oksalat bentuk
roset. Berkas pembuluh tipe kolateral, di kelilingi oleh seludang parenkim. Stomata tipe
parasitik

Penampang melintang batang herba krokot

Epidermis terdiri dari sel kecil bentuk segi panjang. Korteks terdiri dari parenkim,
ukuran sel besar dan makin ke dalam makin kecil; beberapa sel beisi Kristal kalsium oksalat
bentuk roset. Berkas pembuluh tipe kolateral, tersebar pada bagian dalam korteks. Empelur
terdiri dari sel parenkimatik, besar, beberapa sel berisi Kristal kalsium oksalat bentuk roset
3. Herba menira (Phyllantus herba)

gambar mikroskopik herba meniran

Herba menira (Phyllantus herba)

Simplisia : Herba menira

Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Euphourbiales
Family : Euphourbiacea
Genus : Phyllanthus
Species : Phyllanthus niruri

Manfaat
Menguatkan sistem imun tubuh, antioksidan dan
mampu merangsang kekebalan tubuh.

Identifikasi kandungan kimia


Tanaman kecil berbatang lunak tumbuh tegak dengan tinggi 30-50 cm, daun kecil dan
majemuk susunan daun berhadapan, bunga kecil berwarna putih kehijauan, Kandungan Kimia
Meniran mengandung flavanoid, tanin, alkaloid dan saponin

Kandungan
Prosedur Hasil
Kimia

Alkaloid Sebanyak 10 mg sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu +


ditambahkan dengan 1 mL HCl 2N dan ditambahkan 9mL
mengandung
aquadest setelah itu di pisah menjadi 3 tabung reaksi, tabung
alkaloid
pertama disaring dengan filtrate lalu diteteskan blanko, tabung
ke2 ditambahkan pereaksi mayer, tabung ke 3 pereaksi mayer
dan tambahkan FeCl3 1%

Glikosida Glikosida jantung sampel diambil dan masukan ketabung reaksi -


lalu ditambahkan 1ml etanol 50% + 1ml methanol + 2 tetes KOH
Tidak
20%
mengandung
Glikosida saponin sampel ditambahkan aquadest lalu di kocok glikosida

Tanin Sampel 1 2grm ditambahkan larutan FeCl3 1% -

Sampel 2 2grm ditambahkan larutan HCl tidak


mengandung
tanin

Flavonoid Menambahkan 5 gram esktrak dengan 10 mL akuades lalu + mengandung


dipanaskan selama 5 menit, di atas larutan mendidih, lalu flavonoid
disaring menggunakan kapas halus lallu tambahkan larutan
amoniak

Steroid 5gr sampel dimasukanke tabung reaksi lalu tambahkan air 10 ml, +
tutp dan kocok jika muncul buih setebal 2 atau 3 cm dari
mengandung
permukaan maka adanya saponin pada sampel tersebut
saponin

Identifikasi organoleptis

Bentuk serbuk halus, berwarna hijau, mempunyai bau khas aromatik meniran, dan
mempunyai rasa yang pahit.

Identifikasi makroskopis

Simplisia berupa herba, bau khas, rasa agak pahit dan bentuk batang bulat, daun kecil,
bentuk bundar telur sampai bundar memanjang : panjang helai daun 5-10 mm, lebar 2,5-5 mm,
buah bentuk bulat bewarna hijau kekuningan sampai kuning kecoklatan.
Identifikasi mikroskopis

Kelenjar oksalat

Fragmen kulit buah dan kulit biji tangensial lalu bagian epidermis dengan kristal oksalat
berbentuk roset bewarna hitam
4. Apii graveolentis folium (daun seledri)

Nama simplisia : Apii graveolentis folium (daun seledri) gambar mikroskopik daun seledri

Tanaman asal : Seledri (Apium graveolens L.)

Familia : Apiaceae

Kandungan:

Glikosida apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan


umbelliferon, mannite, inosite, asparagine, glutamine,
choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B

Manfaat :

Tanaman seledri diguanakan sebagai pemacu enzim


pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air
seni, dan penurun tekanan darah. Di samping itu digunakan
pula untuk memperlancar keluarya air seni, mengurangi rasa
sakit pada rematik dan gout, juga digenakan sebagai anti
kejang. Selebihnya daun dan batang seledri digunakan
sebagai sayur dan lalap untuk penyedap masakan
(Sudarsono dkk., 1996)

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Apiales

Famili : Apiaceae

Genus : Apium

Spesies : Apium graveolens L.


Identifikasi Kandungan

NO Identifikasi Prosedur Hasil referensi


Kandungann
Kimia

1 Flavonoid menimbang ekstrak kental 0,5 g Terbentuknya Adanya senyawa flavonoid


dilarutkan dalam etanol warna hijau ditandai dengan terbentuknya
kemudian dimasukan dalam pada lapisan warna merah atau coklat pada
tabung reaksi, menambahkan amil alkohol lapisan amil alcohol
serbuk Mg, HCL pekat, dan amil (Kemenkes RI, 2016)
alkohol kemudian dikocok
dengan kuat dan dibiarkan
hingga memisah

2 Saponin menimbang ekstrak kental 0,5 g Terbentuk Apabila mengandung


dicampur dengan 10 ml air panas busa konstan senyawa saponin dalam
dalam tabung reaksi selama 10 ekstrak maka akan terbentuk
kemudiandidinginkan dan menit buih konstan selama 10 menit.
dikocok hingga muncul buih. (Kemenkes RI, 2016)
Diamkan larutan selama 2 menit,
kemudian ditambahkan tetesan
HCL 2N

3 Tanin Menimbang 1 gram ekstrak Hijau Adanya senyawa tanin


kental dilarutkan dengan 10 ml kehitaman ditandai dengan terbentuknya
aquadest panas dan dipanaskan warna biru tua atau hijau
selama kurang lebih satu jam, kehitaman (Kemenkes RI,
larutan didinginkan dan disaring 2016)
menggunakan kertas saring.
Kemudian ditambahkan dengan
5 ml larutan FeCl3 1%
5. Daun Kemangi (Ocimum basilicum)

Nama simplisia : Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Gambar mikroskopik daun kemangi

Tanaman asal : Kemangi (Ocimum sanctum Linn.)

Familia : Lamiaceae

Kandungan:

air, protein, karbohidrat, antioksidan lutein dan zeaxanthin,


serta serat, mengandung nutrisi penting lain, seperti kalsium,
zat besi, magnesium, fosfor, kalium, folat, vitamin A, B, C,
dan K, meskipun dalam jumlah yang sedikit

Manfaat :

mengurangi muntah sebagai profilaksis terhada malaria


(Dadang dan Prijono, 2008). dapat membantu mencegah
beberapa jenis kanker kulit, hati, mulut, dan paru-paru, dapat
meningkatkan aktivitas antioksidan, mengubah ekspresi gen,
memicu kematian sel, dan memperlambat pembelahan sel

Klasifikasi

Kingdom (Plantae)

Subkingdom (Tracheobionta)

Superdivision (Spermatophyta)

Division (Magnoliophyta)

Class (Magnoliopsida)

Subclass (Asteridae)

Ordo (Lamiales)

Family (Lamiaceae)

Genus (Ocimum)

Species (Ocimum sanctum)


Identifikasi Kandungan

NO Identifikasi Prosedur Hasil referensi


Kandungan
Kimia

1 Alkaloid Timbang 500 mg serbuk Endapan putih atau terbentuk endapan


simplisia, tambahkan 1 mL kuning menggumpal
HCl 2 N dan 9 mL air, berwarna putih atau
panaskan di atas penangas air kuning (Departemen
selama 2 menit, dinginkan dan Kesehatan Republik
saring. Pindahkan 3 tetes Indonesia, 1995).
filtrat pada kaca arloji,
tambahkan 2 tetes pereaksi
Mayer LP

2 Flavonoid Ekstrak 1 mL ditambahkan 2 Warna Merah terjadi warna merah


mL etanol, tambahkan 0,5 g intensif intensif, maka
serbuk seng dan 2 mL asam menunjukkan adanya
klorida 2 N, diamkan selama 1 flavonoid
menit, tambahkan 10 tetes
(Departemen
asam klorida pekat, jika dalam
Kesehatan Republik
waktu 2 sampai 5 menit
Indonesia, 1995).

3 Fenol Ekstrak (50 mg) dilarutkan Larutan merah Senyawa fenol akan
dalam 5 mLair suling. intensif memberikan warna
Ditambahkan 3 - 4 tetes besi hijau
(III) klorida.
hingga biru hitam
dengan penambahan
larutan garam besi
(III) klorida (Banu &
Cathrine, 2015).
4 Tannin Penambahan 3 tetes pereaksi Larutan hijau atau warna hijau hingga
ferri klorida (FeCl3) kedalam biru sampai hitam biru hitam (Hanani,
1 mL ekstrak 2017)

5 Saponin Satu mL larutan percobaan Buih setinggi 1 cm buih tidak


ditambahkan dengan 10 mL
hilang, maka ekstrak
air dan dikocok kuat- kuat
positif mengandung
selama 10 menit. Bila busa
saponin
yang terbentuk tetap stabil
selama lebih kurang 10 menit, (Departemen
setinggi 1 cm sampai 10 cm. Kesehatan Republik
Pada penambahan 1 tetes HCl Indonesia,
2N
1995).

6 Triterpenoid- Satu mL ekstrak tanaman warna biru atau perubahan warna


steroid ditambah 2 tetes asam asetat hijau ungu atau merah
anhidrat dan 1 tetes asam
kemudian menjadi
sulfat pekat. Tambahkan
biru hijau
kloroform dan lihat lapisan
menunjukkan adanya
yang terbentuk. Lalu
tambahkan 3 tetes H2SO4 P. terpenoid (Hanani,
2017).

terbentuk

warna biru

atau hijau.

Terbentuknya warna
biru atau hijau dapat
diamati

pada bagian pinggir


plat tetes (Hanani,
2017).
BUAH

1. BUAH KETUMBAR

Buah Ketumbar (Coriandrum sativum) gambar mikroskopik buah ketumbar

Simplisia : Buah Ketumbar

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
Genus: Coriandrum
Spesies: Coriandrum sativum

Identifikasi kandungan kimia


buah ketumbar mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, dan saponin. Hal ini sesuai
dengan yang dilakukan review penelitian sebelumnya dimana buah ketumbar mengandung
senyawa alkaloid, terpenoid dan steroid

Kandungan
Prosedur Hasil
Kimia

Alkaloid Sebanyak 2 gram sampel ditumbuk, gerus +


dalam lumpang dengan menambahkan sedikit
mengandung alkaloid
pasir steril, tambahkan 10 ml kloroform dan 5
tetes amoniak, gerus kembali. Larutan disaring (p. Mayer)
kedalam tabung reaksi dan filtrat ditambahkan
asam sulfat 2N sebanyak 10 tetes. Filtrat
dikocok dengan teratur kemudian dibiarkan
beberapa lama sampai terbentuk dua lapisan.
Lapisan asam dipindahkan diatas plat tetes
sebanyak 6 tetes. Tiga tetes awal sebagai
pembanding, sedangkan tiga tetes berikutnya
masing - masing ditetesi pereaksi mayer dan
wagner. Adanya alkaloid ditandai dengan
terbentuknya endapan putih pada pereaksi
mayer dan wagner.

Saponin Pemeriksaan saponin dapat dilakukan dengan + mengandung glikosida


larutan sisapemanasan pada pemeriksaan
flavonoid sebelumnya, masukkan ke tabung
reaksi dan dikocok beberapa saat dan bila
terbentuk busa permanen lebih kurang 5
menit, maka positif mengandung saponin

Terpenoid Lapisan kloroform pada pengujian alkaloid + mengandung terpenoid


disaring menggunakan norit, lalu pindahkan
kedalam tabung reaksi. Teteskan pada plat
tetes dan dibiarkan mengering. Setelah
mengering ditambahkan asam asetat
anhidratdan asam sulfat pekat. Terbentuk
warna merah menunjukkan positif terpenoid,
sedangkan warna biru menunjukkan positif
steroid.

Flavonoid 2 gram sampel yang telah ditumbuh masukkan -


kedalam tabung reaksi, lalu tambahkan 5 ml
Tidak mengandung flavonoid
etanol dan dipanaskan selama lima menit.
Teteskan pada plat tetes sebanyak 2 tetes, tetes
pertama ditambah beberapa tetes HCl pekat
dan 0,2 gram serbuk Mg. Hasil positif
ditunjukkan dengan timbulnya
warna merah tua dalam waktu 3 menit.
Sedangkan tetes kedua untuk pemeriksaan
fenolik dengan menambahkan FeCl3. Dimana
warna biru atau biru ungu memberikan
indikasi positif fenolik.

Steroid Lapisan kloroform pada pengujian alkaloid -


disaring menggunakan norit, lalu pindahkan
Tidak mengandung steroid
kedalam tabung reaksi. Teteskan pada plat
tetes dan dibiarkan mengering. Setelah
mengering ditambahkan asam asetat
anhidratdan asam sulfat pekat. Terbentuk
warna merah menunjukkan positif terpenoid,
sedangkan warna biru menunjukkan positif
steroid.

Manfaat
Membantu meningkatkan ketebalan tubuh

Membantu pencernaan dan penurunan berat badan

Meredakan nyeri atritis dan menurunkan gula darah

Identifikasi organoleptis

Bentuk seperti biji kasar, berwarna coklat kemerahan atau coklat kekuningan, mempunyai
bau khas aromatik ketumbar, dan mempunyai rasa yang pedas.

Identifikasi makroskopis

Tumbuhan ini hanya mencapai ketinggian 1 m dari tanah, daunya hijau untuk buah
bentuknya hampir bukat yang mirip lada, bewarna kuning bersusun, seperti biji kecil kecil yang
berdiameter 1-2mm, jika matang buahnya mudah rontok, setelah itu buahnya dikeringkan.
Identifikasi mikroskopis

Endoskarp

Fragmen pengenal adalah prenkim yang bergaris dan serabut sklerenkim yang berliku,
hablur oksalat berbentuk prisma dan roset. Tidak terdapat rambut penutup atau butir pati
2. Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl

Identifikasi golongan kimia

Kandungan kimia Prosedur Hasil

Alkaloid Timbang 500 mg serbuk simplisia, tambah 1 (-)tidak terjadi


ml HCl 2 N dan 9 ml air, panaskan di atas endapan
tangas air selama 2 menit, dinginkan dan
saring. Pindahkan masing-masing 3 tetes
filtrat pada dua kaca arloji. Tambahkan 2
tetes Mayer LP pada kaca arloji pertama dan
2 tetes Bouchardat LP

pada kaca arloji kedua. Jika pada kedua


percobaan tidak terjadi endapan, maka
serbuk tidak mengandung alkaloida.

Glikosida Masukkan 0,1 ml ekstrak methanol dalam (+)terbentuk cincin


tabung reaksi, uapkan di atas tangas air. Pada berwarna ungu
sisa tambahkan 2 ml air dan 5 tetes alfa naftol
LP. Tambahkan hati-hati 2 ml H2SO4 P,
terbentuk cincin berwarna ungu
Tannin Ekstrak kental direaksikan dengan larutan (+)terjadi warna biru
Feri klorida, bila terjadi warna biru tua/hitam tua/hitam kehijauan
kehijauan menunjukkan adanya senyawa
tannin.

Saponin Masukkan 0,5 gram serbuk yang diperiksa ke (+) terbentuk buih
dalam tabung reaksi tambahkan 10 ml air yang mantap
panas, dinginkan dan kemudian kocok kuat-
kuat selama 10 detik (jika zat yang diperiksa
berupa sediaan cair, encerkan 1 ml sediaan
yang diperiksa dengan 10 ml air dan kocok
kuat-kuat selama 10 detik ) : terbentuk buih
yang mantap selama tidak kurang dari 10
menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm. pada
penambahan 1 tetes HCl 2 N, buih tidak
hilang.

Manfaat simplisa buah mahkota dewa

Manfaatan buah mahkota dewa secara empiris sebagai tanaman obat telah lama
digunakan untuk mengatasi kanker dan tumor, impotensi, haemorroid, diabetes mellitus, alergi,
hipertensi dan jantung, disentri, rematik, asam urat dan gangguan ginjal, stroke, migraine,
berbagai penyakit kulit, jerawat dan lain sebagainya.

Identifikasi organoleptis

Warna merah maroon,bentuk buah bulat dan bau yang khas

Identifikasi makroskopis

Buah bulat, panjang 3 - 5 cm, buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi merah,
bentuk dengan biji bulat, keras - berwarna cokelat, Bagian daging buah putih, berserat dan
berair, sedangkan bagian biji, bentuknya bulat, keras, berwarna cokelat, sangat toksik sehingga
tidak dapat dimakan (Harmanto, 2003) .

Identifikas mikroskopis

Keterangan :

Eluen : Etil Asetat : Asam Asetat ( 96 : 4 )

A : Ekstrak Seduhan Buah Mahkota Dewa 10%

B : Ekstrak Seduhan Buah Mahkota Dewa 30%

C : Ekstrak Dekokta Buah Mahkota Dewa 10%

D : Ekstrak Dekokta Buah Mahkota Dewa 30%

E : Ekstrak Infus Buah Mahkota Dewa 10%

F : Ekstrak Infus Buah Mahkota Dewa 30%

G : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 50% Buah Mahkota

Dewa 10%

H : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 50% Buah Mahkota

Dewa 30%
I : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 96% Buah Mahkota

Dewa 10%

J : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 50% Buah Mahkota

Dewa 30%

Keterangan :

Eluen : Etil Asetat : Asam Asetat ( 96 : 4 )

A : Ekstrak Seduhan Buah Mahkota Dewa 10%

B : Ekstrak Seduhan Buah Mahkota Dewa 30%

C : Ekstrak Dekokta Buah Mahkota Dewa 10%

D : Ekstrak Dekokta Buah Mahkota Dewa 30%

E : Ekstrak Infus Buah Mahkota Dewa 10%

F : Ekstrak Infus Buah Mahkota Dewa 30%

G : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 50% Buah Mahkota

Dewa 10%
H : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 50% Buah Mahkota

Dewa 30%

I : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 96% Buah Mahkota

Dewa 10%

J : Ekstrak Maserasi dengan pelarut Etanol 50% Buah Mahkota

Dewa 30%
3. Buah cabai (Capsici Fructus)
Simplisia : Bubuk cabai
Tanaman asal : buah cabai

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Ordo : Polemoniales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L

Identifikasi Kandungan Kimia

Kandungan kimia Prosedur Hasil

Alkaloid Tes pada buah cabe tidak membentuk Mengandung alkaloid


endapan baik dengan pereaksi mayer,
wagner maupun dengan pereaksi drapendoff,
schingga dinyatakan tidak ada alkaloid pada
daun cabe rawit

Flavonoid Pada buah cabe rawit yang telah dirajang dan Mengandung flavonoid
diekstrak hasilnya ditambah HC1 pekat dan
serbuk

Mg. tidak terjadi perubahan warma menjadi


pink / merah atau kuning sehingga pada daun
cabe

rawit tidak ada senyawa flavonoid

Pada buah cabe rawit mengandung sieroid + mengandung steroid


yang ditandai dengan terbentuk, warna warn
biru setelah ditambah asam sulfat dan tidak Mengandung terpenoid
adanya terpenoid.

Manfaat

Simplisia bubuk cabai sekarang sering dipakai untuk menurunkan tekanan darah, kadar
kolesterol tinggi, hingga mengobati penyakit jantung koroner.

Identifikasi Organoleptis

Bau merangsang, rasa pedas

Identifikasi Makroskopis

Buah majemuk berupa biji yang berwarna kelabu sampai coklat kelabu atau berwarna
hitam kelabu sampai hitam, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil,
panjang 2 cm sampai 7 cm, garis tengah 4 mm sampai 8 mm, bergagang panjang atau tanpa
gagang. Permukaan luar tidak rata, bertonjolan teratur. Pada irisan melintang biji tampak buah-
buah batu, masingmasing dengan daun pelindung yang tersusun dalam spiral pada poros biji
dan kadang-kadang bagian tengah biji berongga.

Identifikasi Mikroskopis

Epikarp terdiri dari sel-sel pipih, bentuk poligonal, berisi zat berwarna coklat
tua pada bagian luar dari buah. Hipodermis terdiri dari jaringan parenkim dan sel batu, tunggal
atau berkelompok pada bagian luar dari buah. Endokarp berupa sel-sel pipih dengan dinding
radial tebal dan noktah lebar, endocarp melekat erat dengan kulit biji
4. Buah lada hitam (Piperis nigri fructus)

Simplisia : Bubuk lada hitam

Tanaman asal : buah lada hitam

Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper nigrum L

Identifikasi Kandungan Kimia

Ekstraksi buah lada hitam diekstraksi dengan menggunakan etanol 95% karena sifatnya
yang mampu menarik senyawa bioaktif seperti tannin, polifenol, flavonol, terpenoid dan
alkaloid

Bahan kimia Hasil

Tannin +

polifenol +

flavonol +

terpinoid +

alkaloid +
Manfaat

Sebagai zat antiradang. Hal ini dikarenakan senyawa piperin yang terkandung di dalam
lada hitam memiliki kemampuan untuk meredakan peradangan serta mengandung antioksidan
yang tinggi. Manfaat lada hitam lainnya adalah memiliki sifat antibakteri.

Identifikasi Organoleptis

Bau khas aromatic, rasa pedas

Identifikasi Makroskopis

berbentuk bulat atau agak elips, coklat kelabu sampai hitam

Identifikasi Mikroskopis
5. Buah Adas (F. Vulgare)

Simplisia : Buah adas

Klasifikasi
Klasifikasin : pimpinella anisum
Divisi : Magnoliophytta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Family : apiaceae
Subfamilia : Apioideae
Tribus : iceetae sedis
Genus : Foeniculum
Species : F. Vulgare

Identifikasi kandungan kimia


Adas mengandung minyak asiri 1-6% mengandung 50-60% anetol, lebih kurang 20%
fenkon, pinen, limomen, dipenten, felandren, anisaldehid, asam anisat dan 12% minyak
lemak.
Kandungan
Prosedur Hasil
Kimia

Alkaloid Sebanyak 10 mg sampel dimasukkan ke dalam tabung -


reaksi lalu ditambahkan dengan 1 mL HCl 2N dan
tidak
ditambahkan 9mL aquadest setelah itu di pisah menjadi 3
tabung reaksi, tabung pertama disaring dengan filtrate lalu mengandung
diteteskan blanko, tabung ke2 ditambahkan pereaksi mayer, alkaloid
tabung ke 3 pereaksi mayer dan tambahkan FeCl3 1%

Saponin Sebanyak 2 g sampel biji adas yang +


mengandung
telah dihaluskan dimasukan ke dalam tabung reaksi,
glikosida
ditambahkan air suling sehingga seluruh cuplikan
terendam, dididihkan selama 2-3 menit, dan selanjutnya
didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat. Hasil positif
ditunjukan dengan terbentuk

buih putih yang stabil.

Tanin Sebanyak 20 mg sampel biji adas +


mengandung
yang telah dihaluskan, ditambah etanol sampai sampel
tanin
terendam semuanya. Kemudian sebanyak 1 ml larutan
dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2-3
tetes larutan FeCl3 1%. Hasil positif ditunjukan dengan
terbentuknya

warna hitam kebiruan atau hijau

Flavonoid Sebanyak 200 mg sampel biji adas +


mengandung
yang telah diekstrak dengan 5 ml etanol dan dipanaskan
flavonoid
selama lima menit di dalam tabung reaksi. Selanjutnya
ditambahkan HCl

pekat, kemudian ditambahkan 0.2 g

bubuk Mg, hasil positif ditunjukkan dengan timbulnya


warna merah tua (magenta) dalam waktu 3 menit.

Steroid 5gr sampel dimasukanke tabung reaksi lalu tambahkan air -


10 ml, tutp dan kocok jika muncul buih setebal 2 atau 3 cm
Tidak
dari permukaan maka adanya saponin pada sampel tersebut
mengandung
saponin

Manfaat
- Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk
pengobatan TBC

- Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut

- Menghilangkan dingin dan dahak


Identifikasi organoleptis

Bentuk seperti biji kasar, berwarna coklat kemerahan, mempunyai bau khas buah adas
seperti jamu, dan mempunyai rasa yang agak manis agak pahit.

Identifikasi makroskopis

Buah berbentuk memanjang, ujung pipih, gundul, bau khas, rasa agak manis dan khas,
warna cokelat kehijauan atau cokelat kekuningan hingga cokelat, panjang sampai 10 mm,
lebar sampai 4 mm. Bagian luar buah mempunyai 5 rusuk primer, menonjol, warna
kekuningan.

Identifikasi mikroskopis

Kelenjar oksalat

Fragmen pengenal adalah endokarp dengan sel-sel palisade, endokarp, sel-sel endosperm,
serabut, berkas pengangkut, dan epikarp.

Epikarp terdiri dari 1 lapis sel tetrahedral atau polyhedral, kutikula tidak bergaris, stomata
bertipe anomositik. Mesokarp umumnya parenkimatik, di mesokarp daerah rusuk terdapat
berkas pembuluh fibrovasal dengan serahut sklerenkim bernoktah sempit dan berlingin
DAFTAR PUSTAKA

Purwaniati, Ahmad Rijalul Arif, Anne Yuliantini. 2020.” ANALISIS KADAR ANTOSIANIN
TOTAL PADA SEDIAAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) DENGAN
METODE pH DIFERENSIAL MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI
VISIBLE”. Jurnal penelitian farmasi .1-6. DOI:
http://dx.doi.org/10.47653/farm.v7i1.157

Apriani ,S.2020.” UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUNGA TELANG


(Clitoria ternatea L.) dengan METODE DPPH (2,2-diphenyl 1-1 pickrylhydrazyl)”.
Skripsi. 1-49.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.umsu.ac.i
d/bitstream/123456789/14453/1/1608260066.pdf&ved=2ahUKEwidltev5Jr0AhV_yzg
GHcCoDzUQFnoECAcQAQ&usg=AOvVaw0g77k2AAafihiSl8xp4M2Y

https://www.scribd.com/document/386993333/uji-identifikasi-senyawa-kimia-1-docx

http://e-journal.uajy.ac.id/2602/3/2BL00947.pdf

ile:///C:/Users/widod/Downloads/32211-253-62810-3-10-20171021.pdf

https://www.scribd.com/doc/164358283/Bunga-Melati

https://www.researchgate.net/publication/338715285_IDENTIFIKASI_KANDUNGAN_FIT
OKIMIA_EKSTRAK_BUNGA_MELATI_Jasminum_sambac_Lai_KOMODITAS_LOKAL
_YANG_BERPOTENSI_SEBAGAI_ANTILARVASIDA

https://eprints.umm.ac.id/42561/3/jiptummpp-gdl-fathimatuz-50149-3-babii.pdf

https://pdfcoffee.com/awal-dari-bunga-pdf-free.html

http://repository.stik-sitikhadijah.ac.id/1851/1/TIARA%20OKTARINI.pdf

Surahmaida .2013.” SKRINING FITOKIMIA TANAMAN KROKOT (Portulacaoleracea)


DAN UJI DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI Escherichia coli”.Jurnal
Penelitian Akademi Farmasi Surabaya. 1-13.
http://repository.akfarsurabaya.ac.id/79/1/ARTIKEL%20ILMIAH_13515074_SILVI
A%20NURUL%20ISTIKHOMAH.pdf .diakses pada 16 November 2021.
Ayu,P. 2007.” ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GLIKOSIDA SAPONIN PADA HERBA
KROKOT ( Portulaca oleracea L. ) ” .Skripsi. 18-90.
http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.%20Farmasi/Farmasi/028114075_Full.p
df . diakses pada 16 November 2021.

https://www.scribd.com/document/372893935/Laporan-Praktikum-Farmakognosi-
Identifikasi-2

https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id/amp/safrezifitra/berita/6108e5699ef63/9-
manfaat-air-ketumbar-dan-cara-membuatnya

https://www.scribd.com/document/330640119/Simplisia-Buah-j

Monica ,A. 2012. “ AKTIFITAS EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria


macrocarpa [Scheff.] Boerl) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans
DAN Staphylococcus aureus PENYEBAB KARIES GIGI”. Skripsi. 25-67.
https://www.google.com/url?q=http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Di
gitalCollection/NGIxYmZjZDBhNThmNWUwN2I4ZjA0NDAzMDBhZDA3NTlmZj
I5OTc1Yw%3D%3D.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwjjorSs6pz0AhVhwjgGHeSNANc4C
hAWegQICRAC&usg=AOvVaw34gcCmU7mXCcJddvVcdHLq .diakses pada 16
November 2021.

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16994/05.3%20bab%203.pdf?sequence=
8&isAllowed=y

https://www.scribd.com/presentation/488984271/KLP1-IDENTIFIKASI-SIMPLISIA-
BUAH-CABE-CAPSICI-FRUCTUS

https://www.scribd.com/document/419607414/430801-tabel-Gambar-Simplisia

https://www.scribd.com/document/327160938/Makalah-Lada-Hitam

https://www.scribd.com/document/366774759/Laporan-Fitokimia-lada-hitam

https://www.scribd.com/document/391098910/Piperis-Nigri-Fructus

https://www.scribd.com/document/237117724/Adas-Manis-Zuned

https://www.academia.edu/7731471/Paper_Buah_Adas_Foeniculum_vulgare_Mill_

Anda mungkin juga menyukai