FLAVONOID
Disusun Oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS FARMASI
SURAKARTA
2021
FLAVONOID
A. Definisi Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar
di dunia tumbuhan. Senyawa favanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenol yang
terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat wara merah, ungu,
dan biru serta sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetative maupun dalam
bunga. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas
nutrisi makanan. Tumbuhan umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu.
Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan proses evolusi
yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam
pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia,
dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur
transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.
Flavanoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana
dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai Ce propane (C3) sehingga membentuk
suatu susunan C6-C3-C6.
Sifat fisika dari flavonoid yaitu flavonoid memiliki sifat mudah larut dalam air serta
senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagai zat berwarna
kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Flavonoid merupakan golongan filifenol sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol,
yaitu :
1. Bersifat asam sehingga dapat larut dalam basa.
3. Sebagai antibakteri karena flavonoid sebagai derivat dari fenol dapat menyebabkan
rusaknya susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dari dinding sel bakteri.
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon 1 atom nitrogen. Yang termasuk Di kelas ini adalah
conium maculatum dari keluarga Apiaceae dan Nicotiana Tabacum dari keluarga Solanaceae.
2. Alkaloid Tropan
Mengandung atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak dan jumlah tulang belakang matahari. Kelas
ini termasuk Atropa belladona yang digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil
mata dan berasal dari keluarga Solanaceae, Hyoscyamus niger, Dubuisia hopwoodii, Datura
dan Brugmansia spp. Mandragora officinarum, kokain alkaloid dari Erythroxylum coca
(cocryumum coca) coca . (Keluarga Erythroxylum coca (Keluarga Erythroxylum coca).
3. Alkaloid Quinolin
Memiliki 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Yang termasuk di sini adalah
cinchona ledgeriana dari keluarga Rubiaceae, alkaloid kina beracun bagi Plasmodium vivax.
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dan mengandung 1 atom nitrogen. Banyak spesies yang
ditemukan dalam famili Fabaceae termasuk lupin (Lupinus spp.), Spartium junceum, Cytisus
scoparius dan Sophora secondiflora.
5. Alkaloid Indol
Memiliki 2 cincin karbon dengan 1 cincin indole. Mereka terjadi dalam alkaloid ergin
dan psilocybin, dalam alkaloid reserpinal Rauvolfia serpentine, dalam vinblastin dan dalam
alkaloid vincristinal dari keluarga roseocus Apocynaceae Catharanthus yang sangat efektif
dalam pengobatan kemoterapi untuk leukemia dan penyakit Hodgkin.
6. Alkaloid Imidazol
Dalam bentuk cincin karbon dengan 2 atom nitrogen. Alkaloid ini terjadi pada
keluarga Rutaceae. Misalnya Jaborandi Paragua.
7. Alkaloid Lupinan
Dengan 2 cincin karbon dan 1 atom N, alkaloid ini terjadi di Lunpinus luteus (Fam
Leguminocaea).
8. Alkaloid Steroid
Berisi 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 set steroid yang mengandung 4
cincin karbon. Banyak yang dapat ditemukan dalam keluarga Solanaceae, Zigadenus
venenosus.
9. Alkaloid Amina
Memiliki 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Ditemukan dalam keluarga kopi
(Coffea arabica) Rubiaceae dan Teh (Camellia sinensis) dari keluarga Theaceae, Ilex
paraguaricasis dari keluarga Aquifoliaceae, Paullunia cupana dari keluarga Sapindaceae, Cola
nitida dari keluarga Sterculiaceae dan kakao Theobroma.
1. Antosianin
2. Flavonol.
Flavonol sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat
flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin
C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotic.
3. Khalkon.
Selain Antikanker dan Antidiabetes, Ashitaba berkhasiat pula sebagai antioksidan,
membantu melindungi organ tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas dan memperlambat
proses penuaan (antiaging).
4. Isoflavon
Isoflavon dalam red clover terutama digunakan untuk meringankan gejala menopause
wanita. Red clover juga digunakan untuk mendukung kelenjar prostat dan fungsi saluran
kemih normal pada pria, untuk menghasilkan kesehatan prostat dan juga ditujukan untuk
mendukung kadar kolesterol normal. Isoflavone red clover secara umum direkomendasikan
untuk menghilangkan gejala menopause dan untuk kesehatan umum serta kesejahteraan
wanita postmenopause. Red clover juga ditujukan untuk menjaga kadar kolesterol normal
darah dan untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan prostat. Penelitian terakhir
menghasilkan ekstrak red clover yang saat ini paling banyak digunakan untuk sifat
fitoestrogeniknya.
5. Kumestan
6. Ranmetin
Kandungan flavonoid tersebut berkhasiat sebagai antibakteri, batu ginjal, dan asam
urat.
8. Katekin.
Katekin ini diketahui mampu mencegah serangan jantung, cegah kelebihan berat
badan, mampu memberikan stimulasi fungsi syaraf. Katekin ini diketahui mampu mencegah
serangan jantung, cegah kelebihan berat badan, mampu memberikan stimulasi fungsi syaraf.
Berikut ini adalah aktivitas atau mekanisme kerja dari kandungan yang terdapat dalam
senyawa flavonoid :
1. Anti-inflamasi
2. Anti-tumor/Anti-kanker
3. Anti-virus
4. Anti-allergi
5. Penyakit kardiovaskuler
Berbagai pengaruh positif isoflavon terhadap sistem peredaran darah dan penyakit
jantung banyak ditunjukkan oleh para peneliti pada aspek berlainan. Khususnya isoflavon
pada tempe yang aktif sebagai antioksidan, yaitu 6,7,4- trihidroksi isoflavon (Faktor-II) ,
terbukti berpotensi sebagai anti kotriksi pembuluh darah (konsentrasi 5μg/ml) dan juga
berpotensi menghambat, pembentukan LDL (lowdensity lipoprotein).
7. Anti kolesterol
Efek isoflavon terhadap penurunan kolesterol terbukti tidak saja pada hewan
percobaan seperti tikus dan kelinci, tetapi juga manusia. Pada penelitian dengan
menggunakan tepung kedelai sebagai perlakuan, menunjukkan bahwa tidak saja kolesterol
yang menurun, tetapi juga trigliserida VLDL (very low density lipoprotein) dan LDL (low
densitylipoprotein).
1. Blueberry
Tanaman blueberry menghasilkan senyawa flavonoid yaitu antosianin.
Kegunaan : Memiliki efek anti-diabetes, menurunkan tekanan darah, dan melindungi
kerusakan DNA.
2. Celosia cristata
Tanaman Celocia cristata menghasilkan senyawa flavonoid yaitu flavonol.
Kegunaan : untuk mencegah berbagai radikal bebas dan racun seperti Kadmium (cd)
masuk dan merusak sel di dalam tubuh. Selain itu, antioksidan juga berperan untuk
mencegah penuaan dini, menjaga kesehatan kulit, dan mengatasi kelelahan tubuh.
3. Ashitaba (Angelica Keiskei Koidzumi)
4. Antirrhinum majus
Tanaman Antirrhinum majus menghasilkan senyawa flavonoid yaitu Auron.
Kegunaan : menghambat pertumbuhan sel kanker, menyerap radikal oksigen (ORAC)
melawan radikal perosokil, superoksida, hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan
singlet oksigen.
5. Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus radix)
6. Meniran
Tanaman meniran menghasilkan senyawa flavonoid yaitu Phyllantin, hypophyllantin,
niranthin, dan nietetralin.
Kegunaan : sebagai analgetik dengan mekanisme kerja menghambat kerja enzim
siklooksigenase.
Biji kedelai memiliki potensi sebagai antioksidan yang mampu mengikat radikal
bebas dan mencegah reaksi berantainya
Biji mimba mengandung banyak flavonoid seperti quercetin, katekin, karoten, asam
askorbat. Semua komponen tersebut merupakan sumber antioksidan untuk membantu
melindungi semua sel Anda dari efek radikal bebas. Senyawa-senyawa tersebut yang
membantu mengurangi terjadinya kerusakan sel kulit mati. Bahkan, antioksidan pada
tanaman mimba juga menjadi antiseptik sehingga dapat membantu mengatasi jerawat
dan kemerahan di kulit wajah. Selain itu, juga berpotensi memiliki khasiat antikanker,
yaitu membantu mencegah atau memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel
kanker serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella dan E. Coli.
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/308510005/makalah-flavonoid diakses pada Selasa, 30 November
2021
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/doc/304348
080/Tanaman-Obat-Yang-Mengandung-
Flavonoid&ved=2ahUKEwir7bjh4r_0AhXA4HMBHXPCBPoQFnoECBwQAQ&usg=AOv
Vaw3Vx7INfEiDmdeMC71gMNhn diakses pada Selasa, 30 November 2021
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.unpad.ac.id/farmak
a/article/view/17283%23:~:text%3DFlavonoid%2520merupakan%2520salah%2520satu%25
20metabolit%2520sekunder%2520penting%2520pada%2520tumbuhan.%26text%3DPerbeda
an%2520aktivitas%2520farmakologi%2520flavonoid%2520diantaranya,diabetes%252C%25
20dan%2520anti%252Dbakteri.&ved=2ahUKEwiO79nM27_0AhWuyzgGHZneB0AQFnoE
CAQQBQ&usg=AOvVaw3DyKgNGHvW5MzTMscjSQZu diakses pada Selasa, 30
November 2021
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/doc/307582
493/sifat-
flavonoid%23:~:text%3DSifat%2520Fisika%2520dan%2520Kimia%2520Senyawa%2520Fl
avonoid%26text%3Dflavonoid%2520mudah%2520larut%2520dalam%2520air,yang%2520d
itemukan%2520dalam%2520tumbuh%252Dtumbuhan.%26text%3Dsenyawa%2520aromatik
%2520yang%2520termasuk%2520polifenol%2520dan%2520mengandung%2520antioksidan
.&ved=2ahUKEwiDwK-
03b_0AhW7_XMBHSP1AbQQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw2JwhKSXYoe-
x7NNjkI5H7x diakses pada Selasa, 30 November 2021
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/p
ublications/290794-identifikasi-bioaktif-golongan-flavonoid-
d1cd2ddd.pdf&ved=2ahUKEwj_ndvWxML0AhXhT2wGHQz6DBkQFnoECAQQBg&usg=
AOvVaw3xYUBwk4TyZwb0cWXmfU7w diakses pada Rabu, 1 Desember 2021