Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOGNOSI

FLAVONOID

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Nerin Elizabeth Purba (23201394B)

Mawar Banowati (23201395B)

Elvanya Gracia Putri (23201399B)

Indah Wulandari (23201400B)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
FLAVONOID

A. Definisi Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar
di dunia tumbuhan. Senyawa favanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenol yang
terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat wara merah, ungu,
dan biru serta sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.

Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetative maupun dalam
bunga. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas
nutrisi makanan. Tumbuhan umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu.
Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan proses evolusi
yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam
pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia,
dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur
transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.

Flavanoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana
dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai Ce propane (C3) sehingga membentuk
suatu susunan C6-C3-C6.

B. Struktur Kimia Flavonoid Secara Umum


Flavonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana
dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propana (C3) sehingga membentuk suatu
susunan C6-C3-C6.
Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur senyawa Flavonoid yaitu :

1. Flavonoida atau 1 3-diarilpropana

2. Isoflavonoida atau 1.2-diarilpropana

3. Neoflavonoida atau 1,1 -diarilpropana

C. Sifat Fisika dan Kimia Flavonoid

Sifat fisika dari flavonoid yaitu flavonoid memiliki sifat mudah larut dalam air serta
senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagai zat berwarna
kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.

Flavonoid merupakan golongan filifenol sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol,
yaitu :
1. Bersifat asam sehingga dapat larut dalam basa.

2. Merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus hidroksil.

3. Sebagai antibakteri karena flavonoid sebagai derivat dari fenol dapat menyebabkan
rusaknya susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dari dinding sel bakteri.

4. Sebagai antioksidan yaitu kemampuan flavonoid untuk menjalankan fungsi antioksidan,


bergantung pada struktur molekkulnya, posisi gugus hidroksil memiliki peranan dalam fungsi
antioksidan dan aktivitas menyingkirkan radikal bebas.

D. Macam - Macam Senyawa Alkaloid dan Flavonoid


Macam-macam Alkaloid yaitu :

1. Alkaloid Piridin-Piperidin

Mempunyai satu cincin karbon 1 atom nitrogen. Yang termasuk Di kelas ini adalah
conium maculatum dari keluarga Apiaceae dan Nicotiana Tabacum dari keluarga Solanaceae.

2. Alkaloid Tropan

Mengandung atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3). Alkaloid ini dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak dan jumlah tulang belakang matahari. Kelas
ini termasuk Atropa belladona yang digunakan sebagai tetes mata untuk melebarkan pupil
mata dan berasal dari keluarga Solanaceae, Hyoscyamus niger, Dubuisia hopwoodii, Datura
dan Brugmansia spp. Mandragora officinarum, kokain alkaloid dari Erythroxylum coca
(cocryumum coca) coca . (Keluarga Erythroxylum coca (Keluarga Erythroxylum coca).

3. Alkaloid Quinolin

Memiliki 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Yang termasuk di sini adalah
cinchona ledgeriana dari keluarga Rubiaceae, alkaloid kina beracun bagi Plasmodium vivax.

4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dan mengandung 1 atom nitrogen. Banyak spesies yang
ditemukan dalam famili Fabaceae termasuk lupin (Lupinus spp.), Spartium junceum, Cytisus
scoparius dan Sophora secondiflora.

5. Alkaloid Indol

Memiliki 2 cincin karbon dengan 1 cincin indole. Mereka terjadi dalam alkaloid ergin
dan psilocybin, dalam alkaloid reserpinal Rauvolfia serpentine, dalam vinblastin dan dalam
alkaloid vincristinal dari keluarga roseocus Apocynaceae Catharanthus yang sangat efektif
dalam pengobatan kemoterapi untuk leukemia dan penyakit Hodgkin.

6. Alkaloid Imidazol

Dalam bentuk cincin karbon dengan 2 atom nitrogen. Alkaloid ini terjadi pada
keluarga Rutaceae. Misalnya Jaborandi Paragua.

7. Alkaloid Lupinan

Dengan 2 cincin karbon dan 1 atom N, alkaloid ini terjadi di Lunpinus luteus (Fam
Leguminocaea).

8. Alkaloid Steroid

Berisi 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 set steroid yang mengandung 4
cincin karbon. Banyak yang dapat ditemukan dalam keluarga Solanaceae, Zigadenus
venenosus.

9. Alkaloid Amina

Kelompok ini tidak mengandung heterosiklik. Banyak turunan sederhana dari


phenylethylamine dan senyawa yang berasal dari asam amino fenilalanin atau tirosin.
Alkaloid ini ditemukan di tanaman Ephedra sinica (fam. Gnetaceae).

10. Alkaloid Purin

Memiliki 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Ditemukan dalam keluarga kopi
(Coffea arabica) Rubiaceae dan Teh (Camellia sinensis) dari keluarga Theaceae, Ilex
paraguaricasis dari keluarga Aquifoliaceae, Paullunia cupana dari keluarga Sapindaceae, Cola
nitida dari keluarga Sterculiaceae dan kakao Theobroma.

Berdasarkan strukturnya, menggolongkan flavonoid dalam enam kelompok antara


lain aglikon (flavonoid tanpa gula terikat), flavonoid-C-glikosida (flavonoid yang terikat gula
pada inti benzena), flavonoid-O-glikosida (flavonoid yang terikat gula pada gugus
hidroksilnya), biflavonoid (flavonoid biner), flavonoid sulfat (flavonoid yang berikatan
dengan satu atau lebih gugus sulfat), dan aglikon yang bersifat optis aktif. Sedangkan
menurut fungsi fisiologisnya flavonoid dikelompokkan menjadi tiga, yaitu antosianin
(flavonoid yang berperan sebagai pigmen warna), flavonol dan flavon (perlindungan terhadap
radiasi UV berlebih dan sebagai sinyal biologis), dan isoflavon (flavonoid biner yang banyak
berperan sebagai senyawa pertahanan). Walaupun terlihat beragam, namun golongan
flavonoid disintesis oleh prekursor yang sama (fenilalanin, yang merupakan asam amino
aromatik) melalui jalur biosintesis asam sikimat yang khas hanya terdapat pada tumbuhan.

E. Aktivitas Senyawa Flavonoid

1. Antosianin

Antosianin sangat efektif dalam penyembuhan penyakit diabetes dan komplikasinya.


Salah satu bahaya komplikasi diabetes adalah timbulnya kebutaan. Dalam kasus inflamasi
(peradangan). Konsumsi antosianin dalam jumlah cukup dapat memproteksi terjadinya
inflamasi dengan berbagai mekanisme. Kemampuan antosianin dalam mencegah reaksi
oksidasi membuatnya sangat baik untuk mencegah ateroskelorosis (penyempitan pembuluh
darah). Kehadiran antosianin dapat mencegah sumber utama terjadinya aterosklerosis. yaitu
oksidasi LDL (kolesterol jahat).

2. Flavonol.

Flavonol sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat
flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin
C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotic.

3. Khalkon.
Selain Antikanker dan Antidiabetes, Ashitaba berkhasiat pula sebagai antioksidan,
membantu melindungi organ tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas dan memperlambat
proses penuaan (antiaging).

4. Isoflavon

Isoflavon dalam red clover terutama digunakan untuk meringankan gejala menopause
wanita. Red clover juga digunakan untuk mendukung kelenjar prostat dan fungsi saluran
kemih normal pada pria, untuk menghasilkan kesehatan prostat dan juga ditujukan untuk
mendukung kadar kolesterol normal. Isoflavone red clover secara umum direkomendasikan
untuk menghilangkan gejala menopause dan untuk kesehatan umum serta kesejahteraan
wanita postmenopause. Red clover juga ditujukan untuk menjaga kadar kolesterol normal
darah dan untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan prostat. Penelitian terakhir
menghasilkan ekstrak red clover yang saat ini paling banyak digunakan untuk sifat
fitoestrogeniknya.

5. Kumestan

Beberapa penelitian rnenunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat mengurangi resiko


osteoporosis.

6. Ranmetin

Ramnetin adalah senyawa flavonoid yang terdapat pada Rimpang Temulawak


(Cucurma Xanthorrhiza) sebagai pembunuh kuman penyebab bau badan.

7. Phyilanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan nietetralin.

Kandungan flavonoid tersebut berkhasiat sebagai antibakteri, batu ginjal, dan asam
urat.

8. Katekin.
Katekin ini diketahui mampu mencegah serangan jantung, cegah kelebihan berat
badan, mampu memberikan stimulasi fungsi syaraf. Katekin ini diketahui mampu mencegah
serangan jantung, cegah kelebihan berat badan, mampu memberikan stimulasi fungsi syaraf.

Berikut ini adalah aktivitas atau mekanisme kerja dari kandungan yang terdapat dalam
senyawa flavonoid :

1. Anti-inflamasi

Mekanisme : anti-inflamasi terjadi melalui efek penghambatan jalur metabolisme


asam arachidonat, pembentukan prostaglandin, pelepasan histamin, atau aktivitas radical
scavenging suatu molekul. Melalui mekanisme tersebut, sel lebih terlindung dari
pengaruhnegatif, sehingga dapat meningkatkan viabilitas sel. Senyawa flavonoid yang dapat
berfungsi sebagai anti-inflamasi adalah toksifolin, biazilin,haematoksilin, gosipin, prosianidin,
nepritin, dan lain-lain.

2. Anti-tumor/Anti-kanker

Senyawa isoflavon yang berpotensi sebagai antitumor/antikanker adalah genistein


yang merupakan isoflavon aglikon (bebas). Genistein merupakan salah satu komponen yang
banyak terdapat pada kedelai dan tempe. Penghambatan sel kanker oleh genistein, melalui
mekanisme sebagai berikut :

 Penghambatan pembelahan/proliferasi sel (baik sel normal, sel yang terinduksi


oleh faktor pertumbuhan sitokinin, maupun sel kanker payudara yang
terinduksi dengan nonil-fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan oleh
penghambatan pembentukan membran sel, khususnya penghambatan
pembentukan protein yang mengandung tirosin.

 Penghambatan aktivitas enzim DNA isomerase II.

 Penghambatan regulasi siklus sel.

 Sifat antioksidan dan anti-angiogenik yang disebabkan oleh sifat reaktif


terhadap senyawa radikal bebas.
 Sifat mutagenik pada gen endoglin (gen transforman faktor pertumbuhan
betha atau TGFβ). Mekanisme tersebut dapat berlangsung apabila konsentrasi
genestein lebih besar dari 5μM.

3. Anti-virus

Mekanisme penghambatan senyawa flavonoida pada virus diduga terjadi melalui


penghambatan sintesa asam nukleat (DNA atau RNA) dan pada translasi virion atau
pembelahan dari poliprotein.

4. Anti-allergi

Aktivitas anti-allergi bekerja melalui mekanisme sebagai berikut :

 Penghambatan pembebasan histamin dari sel-sel mast yaitu sel yang


mengandung granula, histamin, serotonin, dan heparin.

 Penghambatan pada enzim oxidative nukleosid-3 siklik


monofastfosfodiesterase, fosfatase, alkalin, dan penyerapan Ca.

 Berinteraksi dengan pembentukan fosfoprotein.

Senyawa-senyawa flavonoid lainnya yang digunakan sebagai anti-allergi antara lain


terbukronil, proksikromil, dan senyawa kromon.

5. Penyakit kardiovaskuler

Berbagai pengaruh positif isoflavon terhadap sistem peredaran darah dan penyakit
jantung banyak ditunjukkan oleh para peneliti pada aspek berlainan. Khususnya isoflavon
pada tempe yang aktif sebagai antioksidan, yaitu 6,7,4- trihidroksi isoflavon (Faktor-II) ,
terbukti berpotensi sebagai anti kotriksi pembuluh darah (konsentrasi 5μg/ml) dan juga
berpotensi menghambat, pembentukan LDL (lowdensity lipoprotein).

6. Estrogen dan Osteoporosis

Pada wanita menjelang menopause, produksi estrogen menurun sehingga


menimbulkan berbagai gangguan. Estrogen tidak saja berfungsi dalam sistem reproduksi,
tetapi juga berfungsi untuk tulang, jantung, dan mungkin juga otak. Dalam melakukan
kerjanya, estrogen membutuhkan reseptor estrogen (ERs) yang dapat “on/off” di bawah
kendali gen pada kromosom yang disebut _-ER.

7. Anti kolesterol

Efek isoflavon terhadap penurunan kolesterol terbukti tidak saja pada hewan
percobaan seperti tikus dan kelinci, tetapi juga manusia. Pada penelitian dengan
menggunakan tepung kedelai sebagai perlakuan, menunjukkan bahwa tidak saja kolesterol
yang menurun, tetapi juga trigliserida VLDL (very low density lipoprotein) dan LDL (low
densitylipoprotein).

F. Sumber Tanaman Senyawa Flavonoid

Senyawa-senyawa flavonoid terdapat dalam semua bagian tumbuahan tinggi, seperti


bunga, daun, ranting, bauh, kayu, kulit kayu, dan akar. Berikut ini adalah beberapa tumbuhan
yang mengandung senyawa flavonoid :

1. Blueberry
Tanaman blueberry menghasilkan senyawa flavonoid yaitu antosianin.
Kegunaan : Memiliki efek anti-diabetes, menurunkan tekanan darah, dan melindungi
kerusakan DNA.

2. Celosia cristata
Tanaman Celocia cristata menghasilkan senyawa flavonoid yaitu flavonol.
Kegunaan : untuk mencegah berbagai radikal bebas dan racun seperti Kadmium (cd)
masuk dan merusak sel di dalam tubuh. Selain itu, antioksidan juga berperan untuk
mencegah penuaan dini, menjaga kesehatan kulit, dan mengatasi kelelahan tubuh.
3. Ashitaba (Angelica Keiskei Koidzumi)

Tanaman Ashitaba menghasilkan senyawa flavonoid yaitu Khalkon.

Kegunaan : sebagai antioksidan, sehingga mampu mencegah sekaligus mengatasi


serangan kanker.

4. Antirrhinum majus
Tanaman Antirrhinum majus menghasilkan senyawa flavonoid yaitu Auron.
Kegunaan : menghambat pertumbuhan sel kanker, menyerap radikal oksigen (ORAC)
melawan radikal perosokil, superoksida, hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan
singlet oksigen.
5. Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus radix)

Tanaman batang nangka menghasilkan senyawa flavonoid yaitu Flavon.


Kegunaan : sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi

6. Meniran
Tanaman meniran menghasilkan senyawa flavonoid yaitu Phyllantin, hypophyllantin,
niranthin, dan nietetralin.
Kegunaan : sebagai analgetik dengan mekanisme kerja menghambat kerja enzim
siklooksigenase.

7. Daun Teh Hijau


Tanaman daun teh hijau menghasilkan senyawa flavonoid yaitu katekin.
Kegunaan : sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiacne.
Tanaman lain yang mengadung senyawa flavonoid yaitu :
 Rimpang temu ireng yang berguna sebagai antioksidan dan antimikroba.
 Temu putih yang berguna untuk menghambat pertumbuhan sel kanker seperti kanker
ovarium dan kanker usus besar.
 Daun dewa untuk mengobati beberapa jenis penyakit khususnya tumor atau
kanker pada manusia.
 Akar awar-awar, dimana akar ini memiliki potensi sebagai anti kanker dengan
berbagai mekanisme salah satunya adalah melalui penghambatan angiogenesis.
 Sambiloto memiliki potensi sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri.
 Batang bungur memiliki potensi untuk menghambat bakteri.
 Buah mahkota dewa dapat menjadi obat bagi penderita diabetes.
 Buah belimbing manis dapat mencegah terbentuknya luka pada lambung
 Buah jengkol digunakan sebagai agen antidiabetes dengan cara menjadi agen protektif
sel beta pankreas serta dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
 Sukun dapat digunakan untuk mengurangi peradangan serta mencegah pertumbuhan
sel kanker.
 Daun katuk memilii kandungan flavonoid sebagai antioksidan.
 Daun tempuyung berkhasiat sebagai antiradang juga sebagai peluruh batu ginjal.
 Bunga rosella memiliki kandungan flavonoid sebagai antibakteri.
 Bunga krisan memiliki kandungan flavonoid sebagai antioksidan yang berkontribusi
terhadap sifat antidiabetes dan antikanker.

 Biji kedelai memiliki potensi sebagai antioksidan yang mampu mengikat radikal
bebas dan mencegah reaksi berantainya
 Biji mimba mengandung banyak flavonoid seperti quercetin, katekin, karoten, asam
askorbat. Semua komponen tersebut merupakan sumber antioksidan untuk membantu
melindungi semua sel Anda dari efek radikal bebas. Senyawa-senyawa tersebut yang
membantu mengurangi terjadinya kerusakan sel kulit mati. Bahkan, antioksidan pada
tanaman mimba juga menjadi antiseptik sehingga dapat membantu mengatasi jerawat
dan kemerahan di kulit wajah. Selain itu, juga berpotensi memiliki khasiat antikanker,
yaitu membantu mencegah atau memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel
kanker serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella dan E. Coli.
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/308510005/makalah-flavonoid diakses pada Selasa, 30 November
2021

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/doc/304348
080/Tanaman-Obat-Yang-Mengandung-
Flavonoid&ved=2ahUKEwir7bjh4r_0AhXA4HMBHXPCBPoQFnoECBwQAQ&usg=AOv
Vaw3Vx7INfEiDmdeMC71gMNhn diakses pada Selasa, 30 November 2021

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.unpad.ac.id/farmak
a/article/view/17283%23:~:text%3DFlavonoid%2520merupakan%2520salah%2520satu%25
20metabolit%2520sekunder%2520penting%2520pada%2520tumbuhan.%26text%3DPerbeda
an%2520aktivitas%2520farmakologi%2520flavonoid%2520diantaranya,diabetes%252C%25
20dan%2520anti%252Dbakteri.&ved=2ahUKEwiO79nM27_0AhWuyzgGHZneB0AQFnoE
CAQQBQ&usg=AOvVaw3DyKgNGHvW5MzTMscjSQZu diakses pada Selasa, 30
November 2021

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/doc/307582
493/sifat-
flavonoid%23:~:text%3DSifat%2520Fisika%2520dan%2520Kimia%2520Senyawa%2520Fl
avonoid%26text%3Dflavonoid%2520mudah%2520larut%2520dalam%2520air,yang%2520d
itemukan%2520dalam%2520tumbuh%252Dtumbuhan.%26text%3Dsenyawa%2520aromatik
%2520yang%2520termasuk%2520polifenol%2520dan%2520mengandung%2520antioksidan
.&ved=2ahUKEwiDwK-
03b_0AhW7_XMBHSP1AbQQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw2JwhKSXYoe-
x7NNjkI5H7x diakses pada Selasa, 30 November 2021

https://adalah.co.id/alkaloid/ diakses pada Rabu, 1 Desember 2021

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/p
ublications/290794-identifikasi-bioaktif-golongan-flavonoid-
d1cd2ddd.pdf&ved=2ahUKEwj_ndvWxML0AhXhT2wGHQz6DBkQFnoECAQQBg&usg=
AOvVaw3xYUBwk4TyZwb0cWXmfU7w diakses pada Rabu, 1 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai