“UJI KUALITATIF I”
I. Tujuan
Mengenal reaksi warna untuk asam amino dan protein.
Asam-asam amino hasil hidrolisis protein dapat dipisahkan satu sama lain dengan
menggunakan kromatografi penukar ion. Tiga macam penyangga pH tinggi dipakai
untuk mengelusi asam amino pada kolom kromatografi. Urutan pengelusian tergantung
pada muatan asam amino . Asam amino basa( lisin, histidin, arginine) paling kuat
mengikat muatan negative resin penukar ion. Teknik ini memungkinkan penentuan asam
amino apa saja yang terdapat dalam protein tertentu. Kelimpahan relative asam-asam
amino juga bisa ditentukan dengan mengukur konsentrasi tiap asam amino. Senyawa
ninhidrin bereaksi dengan asam amino membentuk warna ungu. Larutan berwarna ungu
ini diukur absorbansinya pada panjang gelombang 570 nm, lalu konsentrasi relative tiap
asam amino dapat ditentukan (Ngili, 2001).
Asam amino yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis protein ialah asam α-amino.
Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang bersebelahan dengan
gugus karboksil, atau terletak pada posisi α. Karbon α pada asam amino merupakan pusat
kiral, kecuali pada glisin yang gugus R-nya adalah atom H. Dengan demikian seluruh
asam amino yang diturunkan dari protein (kecuali glisin) bersifat optik aktif. Perlu
diperhatikan bahwa konversi Fischer yang biasa digunakan pada karbohidrat dapat pula
diterapkan pada asam amino (Hart, 1990).
Menurut Sloane (2004), Asam amino adalah unit molekuler dasar yang membentuk
polimer protein panjang. Ada 20 jenis asam amino dalam protein yang menjadi dasar
struktur dan fungsi tubuh manusia. Setiap asam amino mengandung sedikitnya satu
gugus asam karboksil (-COOH) dan sedikitnya satu gugus amino (-NH3). Kedua gugus
tersebut terikat pada atom karbon yang sama. Setiap asam amino mempunyai anak rantai
yang disebut sebagai satu gugus R. Asam-asam amino memiliki perbedaan dalam gugus
R-nya yang memberi ciri khas dan mempengaruhi sifat protein tempat asam amino
tersebut bergabung. Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larut
dalam air. Gugus R yang polar atau bermuatan listrik menyebabkan asam amino larut
dalam air (Sloane, 2004).
Ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna
ungu. Reaksi ini termasuk yang paling umum dilakukan untuk analisis kualitatif protein
dan produk hasil hidrolisisnya. Apabila ninhidrin (triketohidrin) dipanaskan bersama
asam amino maka akan terbentuk kompleks berwarna ungu. Kompleks berwarna ungu
dihasilkan dari reaksi ninhidrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan amonia.
Prolin dan hidroksi prolin menghasilkan kompleks yang berbeda warnanya dengan asam
amino lainnya, yaitu berwarna kuning (Fitria, 2013).
Uji Xanthoprotein adalah uji untuk menentukan apakah suatu protein mengandung
gugus benzena (cincin fenil). 20 jenis asam amino esensial dalam organisme kehidupan
yang mengandung gugus benzena ada tiga yaitu fenilalanin, triptofan dan tirosin. Maka
uji xanthoprotein ini hanya positif jika asam amino tirosin, triptofan dan fenil alanin
ditambahkan asam nitrat pekat terbentuk endapan putih dan berubah menjadi kuning
sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi
dan warnanya berubah menjadi jingga (Lafita, 2013).
Alat Bahan
Sistin NH404
1. Glisin + - - - -
2. Tirosin + - + + -
3. Triptifan + + + + -
5. Sistein - - - - +
6. Sistin + - - - +
Dari hasil pratikum kali ini yang kami lakukan pertama menguji larutan Ninhidrin
dengan larutan uji glisin, tirosin, triptofan, fenilalanin, sistein dan sistin menghasilkan
warna biru/ ungu maka sampel tersebut positif.
Uji yang kedua yaitu menguji larutan Hopkins-cole dengan larutan uji yang sama
dan menghasilkan warna bening kecuali triptofan yang menghasilkan warna kuning
maka sampel tersebut mengadung asam amino dengan inti benzena.
Uji larutan yang ketiga yaitu uji Millon Nasse, reagen millon positif terhadap asam
amino tirosin karena memiliki gugus fenol. Dari percobaan terbentuk larutan merah yang
semakin bertambah kepekaannya dengan bertambahnya konsentrasi larutan.
VI. Kesimpulan
Uji Ninhidrin Merupakan Uji warna pada protein dengan membentuk larutan warna
biru ungu membuktikan adanya asam amino yang mengandung gugus amino primer.
Uji Hopkins-cole sampel yang menunjukan adanya asam amino bergugus indol adalah
Triptofan.
Uji Millon Nasse yang menghasilkan sampel positif tirosin dan triptofan karena
berwarna merah menunjukan adanya asam aminofenolat.
Uji Xanthoprotein mengetahui adanya asam amino berarti benzene sampel positif
tirosin, triptofan, fenilalanin berwarna jingga.
Uji Nitroprusida membentuk senyawa berwarna merah dengan larutan uji sistein
menunjukan adanya gugus tiol.
http://mybooksrenata.blogspot.com/2018/01/laporan-praktikum-biokimia-asam-
amino.html?m=1 diakses pada 8 September 2021