ANALISIS KUALITATIF
Jenis
Analisis
Nama Metode
Tujuan
Prinsip Kerja
Uji Biuret
Membuktikan
adanya molekulmolekul peptida
dari protein.
Uji Xantoprotein
Menunjukkan
keberadaan
gugus benzene
pada protein.
Menunjukkan
adanya asam
amino triptofan
pada protein..
Uji Hopkins-Cole
Uji Millon
Membuktikan
adanya tirosin
pada protein.
Uji Ninhidrin
Membuktikan
adanya asam
amino bebas
dalam protein.
Uji Positif/
Penentuan hasil
terbentuk warna
ungu (violet)
Munculnya
gumpalan atau
cincin warna
kuning.
Adanya cincin
ungu pada bidang
batas.
Adanya endapan
merah bata pada
terhadap asam
amino yang diuji.
Membentuk
senyawa kompleks
berwarna biru
ungu. Untuk prolin
dan hidroksi prolin
akan menghasilkan
senyawa berwarna
kuning
ANALISIS KUANTITATIF
membentuk
senyawa
kompleks
berwarna biru
ungu. Untuk
prolin dan
hidroksi prolin
akan
menghasilkan
senyawa
berwarna kuning
Metode Kjeldahl
Metode
Spektrofotometri
Visible (Biuret)
menganalisis
kadar protein
kasar dalam
bahan makanan
secara tidak
langsung.
menentukan
kadar protein
dengan
menganalisis
adanya ikatan
peptida dengan
cara
menambahkan
Terdiri dari 3
tahap, yaitu:
1. Destruksi
menggunakan
asam sulfat
dan katalis
menghasilkan
amonium
sulfat.
2. Destilasi.
ammonium
sulfat dipecah
menjadi
ammonia
(NH3) dengan
penambahan
NaOH.
3. Titrasi, untuk
menentukan
kadar protein
dalam sampel,
dengan
menggunakan
larutan asam
borat dan
larutan HCl.
Bahan yang
mengandung
ikatan peptida dua
atau lebih akan
membentuk
kompleks
berwarna ungu
dengan ion Cu2+
Apabila
penampung destilat
digunakan asam
klorida Lihat
Rumus 1
Apabila
penampung
destilasi digunakan
asam borat
Lihat Rumus 2
Menghitung persen
kadar nitrogen dari
kadar proteinnya
Lihat Rumus 3
Dilakukan
pengukuran
menggunakan
Spektrofotometer
visible, kemudian
dihitung
berdasarkan hokum
Lambert-Beer
reagen biuret ke
dalam sampel
yang kemudian
diukur
absorbansinya
menggunakan
spektrofotomete
r.
pada kondisi
alkali jika
direaksikan
dengan reagen
biuret. Ikatan
peptida yang
menghasilkan
warna ungu
tersebut berada
pada absorbansi
540 nm. Pereaksi
yang digunakan
adalah larutan
biuret dan larutan
protein standar
berupa larutan
bovine serum
albumin (BSA)
dalam air.