SCANNER/DENSITOMETER
Penggunaan TLC Densitometer
kromatis
Profil spektrogram
`
Bercak
HPTLC Plate
Thin Layer chromatography (TLC)
Compound R1 R2
1. Physcion H OCH3
2. Chrysophanol H H
3. Emodin H OH
4. Chrysophanol Glc H
Glycoside
Digunakan metode:
• Satu persatu dgn pjg gelombang serapan maksimumnya.
• Cara serentak, dgn menggunakan pjg gelombang yang dapat
dimiliki oleh semua senyawa.
Hasil Rekaman
• Hasil
Proses Scanning bercak noda
• Scanning tiap bercak dengan lambda berbeda
13
• Scanning serentak beberapa puncak/bercak
14
MENGHITUNG WAKTU RETENSI
Rf = a/c (cm)
b/c (cm)
Arah scanning
Contoh 1
• Analisis golongan tetrasiklin, dengan fase diam : selulosa F,
Fase gerak : larutan MgCl2 0,25 M. (Nornendy, 1993).
. . . . . . . . . . .
0;0 0.1 0.2 0,3 0.4 0.5 0.6 0.7 08 0.9 1.0
Kromatogram tetrasiklin dan turunannya dilihat dinbawah
sinar UV, 366 nm
1. Isotetrasiklin Rf =0,02 (coklat),
2. Anhidroterasiklin Rf=0,3(merah-ungu)
3. Tetrasiklin HCl Rf =0,73 (merah ungu)
17
17
TETRASIKLIN
H3C CH 3
N
H3C CH 3
OH
7 6 5 4
8 3
D C B A
9 2 O
10 11 12 1
C
OH
Tetrasiklin OH
C22H24N2O8
O OH O
sda
NH 3
. . . . . . . . . . .
0;0 0.1 0.2 0,3 0.4 0.5 0.6 0.7 08 0.9 1.0
Kromatogram zat warna lipstik
1. Tartasin Rf =0,12 (merah muda)
2. Kuning AB Rf= 0,48 (kuning)
3. Kuning OB Rf =0,67 (kuning hijau)
4. Oranye I C, Rf=0,88 (putih)
5. Poncou SX, Rf=0,98 (kemerahan)
Struktur Kimia
Penjelasan Zat Warna
Cx = konsentrasi analit
Ax = Luas area analit
As = Luas area standar/baku pembanding
Cp = konsentrasi standar/baku pembanding
Kurva kalibrasi
• Cx = Ax / As x Cs
• Cx = 45,73/98,76 x 100
• Cx = 46,30 ppm
Contoh soal
45
40
35 f(x) = 1.15752285714286 x + 1.95775714285714
R² = 0.991163180082302
Luas Area (mV)
30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Kadar (mcg/ml)
Penentuan Kadar Tetrasiklin
• Persamaan kurva kalibrasi dari kromatogram yang
didapat pada pengamatan tetrasiklin mempunyai
persamaan regresi linier sebagai berikut:
• Y = 0,513 X + 1,487, R= 0,9996
• Jika luas area pada sampel= 24,487 mV. Hitung
konsentrasi tetrasikilin dalam sampel tersebut.
33
Penentuan Kadar Tetrasiklin
• Y = 0,513 X + 1,487, R= 0,9996
• Jika,
Luas area pada sampel= 24,487 mV,
Maka harga X :
Y = 0,513 X + 1,487
24,487 = 0,513 X + 1,487
X = (24,487-1,487)/ 0,513
= (23)/ 0,513
=44,834 mcg/ ml
34
• Untuk analisis kuantitatif zat warna tidak discanner tetapi
bercak disari kemudian dilarutkan dengan etanol, dan
diencerkan hingga tanda batas
35
Yang perlu Diperhatikan Dalam uji
Kuantitatif
c. Kerupuk unyil
A. Data Luas Area di bawah kurva kerupuk ketela:
1. Standar Rhodamin B
Kadar (mg/100ml) Luas Area (milivolt)
0,005 0,7092
0,015 0,8493
X = 0,023 mg/100 ml
0,030 0,8582
0,060 2,8790
0,090 3,2248
0,120 4,5278
6 1,0966
7 0,6985
• Hitung konsentrasi (ppm) rhodamin yang ada di sampel
kerupuk bunga…??
• Jika diketahui konsentrasi awal sampel 50 mg/25 ml,
tentukan % kadarnya
• X = 0,023 ppm
• %kadar = C analit/C sampel awal x 100%
= 0,023 ppm/ 2000 ppm x100%
= 0,00115%
C. Data Luas Area di bawah kurva kerupuk unyil
1. standar Rhodamin B
Paracetamol
tR C (mg/L) LA(mV)
6,5 15 185
6,4 30 260
6,5 45 386
6,5 60 490
6,6 75 570
Quercetin
tR C (mg/L) LA(mV)
5,8 2 120
5,8 4 210
5,7 8 347
5,7 10 432
5,8 12 520
Data sampel
tR LA (mV)
2,6 120
5,7 475
3,5 96
48