Nim : 17330076
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2020
I. JUDUL PERCOBAAN :
PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
SEBAGAI OVISIDA KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.)
II. TUJUAN PERCOBAAN :
untuk mengidentifikasi kandungan kimia apa yang terdapat dalam sampel Daun
Jambu Biji ( Psidium guajava L.) dengan mereaksikan dengan beberapa pereaksi
kimia.
Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan jambu biji atau nama ilmiahnya yakni Psidium guajava yakni
sebagai berikut
KINGDOM : Plantae
DIVISI : Spermathophyta
SUB DIVISI : Angiospermae
KELAS : Dycotyledoneae
ORDO : Myrtales
FAMILI : Myrtaceae
GENUS : Psidium
SPESIES : Psidium guajava L.
BAHAN
Daun jambu, akuades, H2SO4, etanol 96%, FeCl3, klorofom, HgCl2, KI, serbuk Mg,
HCl.
Skrining fitokimia merupakan suatu metode atau uji pendahuluan dalam suatu
sampel yang digunakan untuk mengetahu ikandungan kimia yang terdapat dalam
suatu sampel.
Alkaloid yaitu senyawa kimia yang biasa ditemukan pada tumbuhan dan
digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan obat, misalnya morpin, atropine,
dan codein. Alkaloid dapat menembus barrier darah otak (blood-brain barrier),
apabila kandungan alkaloid berlebihan dalam tubuh maka alkaloid dapat
menyebabkan kerusakan hati.
Flavonoid merupakan senyawa polar sehingga flavonoid dapat larut dalam pelarut
polar, seperti etanol, methanol, aseton, dimetil sulfoksida (DMSO), dimetil fonfamida
(DMF) dan air.
Tanin merupakan senyawa fenolik yang kerjanya bersifat adstringen (menciutkan
selaput usus/pengelat) yang dapat mengurangi kontraksi usus, menghambat diare,
mengurangi penyerapan, dan melindungi usus dengan cara melapisi permukaan
lumen.
Saponin adalah suatu glikosida triterpana dan sterol yang mungkin terdapat pada
banyak tanaman. Kata saponin berasal dari bahasa Latin “sapo” yaitu suatu bahan
yang akan membentuk busa jika dilarutkan dalam larutan yang encer. Saponin
berfungsi sebagai ekspektoran, kemudian emetikum jika dikonsumsi dalam jumlah
yang besar. Saponin juga merupakan senyawa kimia yang dapat menyebabkan sel
darah merah terganggu akibat dari kerusakan membran sel, menurunkan kolestrol
plasma, dan dapat menjaga keseimbangan flora usus, serta sebagai antibakteri.
Dalam praktikum ini dilakukan skrining fitokimia terhadap tanaman daun jambu
biji yang dipercaya memiliki banyak manfaat dalam pengobatan. Dimana dalam
skiring fitokimia ini dilakukan pengujian alkaloid, steroid, tanin, dan flavonoid.
Pada pengujian golongan tanin, khususnya terhadap, sampel dibasahi dengan larutan
FeCl3
Pada pengujian golongan alkaloid, masing-masing ditambahkan dengan pereaksi
Mayer, positif mengandung alkaloid jika terbentuk endapan kuning. Dengan pereaksi
Bauchardat, positif mengandung alkaloid jika terbentuk endapan coklat
Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid
akan bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat(II) dalam pereaksi
mayer membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap. Hasil positif alkaloid
pada uji Dragendorff ditandai dengan terbentuknya endapan coklat muda sampai
kuning. Endapan tersebut adalah kalium-alkaloid
Pada Identifikasi golongan flavonoid. Pada identifikasi golongan dilakukan
dengan 2 cara. Yang pertama sampel di ekstrak denga etanol, kemudian di saring dan
ditambahkan HCl pekat,kemudian ditambahkan serbuk magnesium. Positif
mengandung flavonoid jika terjadi perubahan warna merah muda. Cara kedua yaitu
serbuk sampel ditambahkan FeCl3 dan ditambahkan pula HCl pekat. Positif
mengandung flavonoid jika terjadi perubahan warna menjadi merah. Logam Mg dan
HCl pekat pada uji ini berfungsi untuk mereduksi inti benzopiron yang terdapat pada
struktur flavonoid sehingga terbentuk perubahan merah atau jingga. Jika dalam suatu
ekstrak tumbuhan terdapat senyawa flavonoid akan terbentuk garam flavilium saat
penambahan Mg dan HCl yang berwarna merah muda.
IX. KESIMPULAN
1. Skrining fitokimia merupakan suatu metode atau uji pendahuluan dalam suatu
sampel yang digunakan untuk mengetahu ikandungan kimia yang terdapat dalam
suatu sampel.
2. Penapisan fitokimia dilakukan apabila ekstrak dari tumbuhan yang diperoleh tidak
diketahui kandungan kimianya. Penapisan fitokimia ini ditujukan untuk
mengetahui kandungan senyawa atau golongan senyawa dalam suatu tanaman
atau ekstrak tanaman.
X. DAFTAR PUSTAKA
1. I. S. Rohaya, E. Aryanti, dan Suripto, "Kandungan fitokimia beberapa jenis
tumbuhan lokal yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku obat di pulau
lombok," Prosiding Sem Nas Masy Bi Odiv Indonesia, vol. 1, no. 2, pp. 388-391,
2015.
2. Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid I. Jakrta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.