Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

KIMIA BAHAN ALAM II

Grewia paniculata

OLEH:

NAMA : MONIKA RAMADHANI M


NO.BP : 1611012020
SHIFT : KAMIS SIANG
KELOMPOK : 1

LABORATORIUM KIMIA BAHAN ALAM


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
Grewia paniculata

(Deluak)

Famili : Tiliaceae

Sinonim : Microcostomentosa Sm,


Grewia microcos Gagnep1.

Nama asing : Fattashi (India), Pláp-plaa (Thailand), Phalsa (Asia Tenggara)2.

Morfologi :

Panjang dan lebar ± 10-15 mm, sedangkan bijinya berukuran panjang ±8-10 mm
dan lebar ± 5-6 mm. Buah yang telah masak berwarna kuning hingga jingga dan
rasanya agak masam Tepian daun biasanya bergerigi atau bergerigi ganda.
Perbungaan aksila, supraaksilaris,berbunga majemuk seperti payung, biasanya
terdiri dari 3-7 bunga3,4.

Habitat dan Distribusi

Genus Grewia terdiri dari sekitar 280-300 spesies pohon, semak, didistribusikan
dari Madagaskar, Afrika tropis ke utara dan tenggara ke Himalaya,China dan
Taiwan, India, Srilanka, Myanmar, Thailand, Indo-Cina, Malesia, Pasifik Barat
dan bagian utara Australia. Di kawasan Malesia sekitar 30 spesies diketahui,
empat di antaranya terjadi di Semenanjung Malaysia dan Kalimantan, Microcos
adalah genus sekitar 80 jenis pohon dan semak-semak, terjadi di Afrika tropis
(bukan Madagaskar) dan lndo-Malesia. Di Malesia, sekiar 42 spesies diketahui5.

Kegunaan

Spesies Grewia digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengurangi


peradangan dan gangguan darah, jantung, pencernaan, dan pernapasan selain
demam. Kepercayaan tradisional mengklaim bahwa dapat meningkatkan sistem
pencernaan juga digunakan untuk masalah kesehatan lainnya termasuk pilek,diare,
hepatitis, stroke panas dan dispepsia dll. Selain banyak kegunaan lain, tanaman ini
digunakan dalam berbagai kondisi yang menyakitkan seperti peradangan, nyeri,
demam dan luka di Bangladesh. Tanaman ini memiliki aktivitas analgesik dan
obat penenang dan juga digunakan dalam berbagai gangguan psikologis6.

Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat dalam Grewia paniculata adalah


Microgrewiapine, Microcosamines A and B, N-Methyl-6β-(deca-1',3‟,5‟-trienyl)-
3β-methoxy-2β- methylpiperidine, methyl3β-O-p-hydroxyEcinnamoyloxy-2α,23-
dihydroxyolean-12-en-28-oate, sucrose epicatechin, 3-trans-feruloyl maslinic acid
and maslinic acid6.

N-Methy l- 6β- deca -1',3‟,5‟-trienyl)- 3β – methoxy - 2β- methylpiperidine


mempunyai aktivitas dapat menyerang larva dari Aedes aegypti7.

Microcosamines A
Asam maslinic

Bioaktivitas

Ekstrak

Dalam penelitian ini, ekstrak daun dan ekstrak buah dievaluasi untuk aktivitas
neurofarmakologi. Penilaian aktivitas CNS dari obat apa pun tergantung pada
aktivitas lokomotor hewan. Perkiraan tingkat rangsangan dari CNS mengacu pada
aktivitas lokomotor hewan. Peningkatan kewaspadaan dianggap sebagai aktivitas
lokomotor dan pengurangan aktivitas lokomotor merupakan indikasi efek obat
penenang8.

Ekstrak daun 200 mg / kg menunjukkan aktivitas depresif, yang mungkin karena


ikatannya dengan reseptor GABAA. Namun, ekstaks daun 400 mg / kg
mengungkapkan aktivitas depresi dan anti-depresi yang mekanisme kerjanya
mungkin sama seperti ekstaks daun 200 mg / kg atau TCA, inhibitor MAO, SSRI
dan antidepresan atipikal yang cara kerjanya tidak dipahami. Sekali lagi, FME
200 mg / kg serta 400 mg / kg mengungkapkan baik aktivitas depresi dan anti-
depresif yang mekanisme kerjanya mungkin sama sepertai LWE 400 mg / kg8.

Senyawa hasil isolasi

Microgrewiapine diisolasi dari fraksi aktif ekstrak kloroform yang larut dari kulit
batang Grewia paniculata. Senyawa ini ditemukan bersifat sitotoksik dengan nilai
ED50 1,6 ug / ml, tetapi tidak aktif ketika dievaluasi dalam NF-KB (p65) dan tes
mekanis MTP. Turunan asetil 1 disiapkan, dan ditemukan tidak aktif terhadap
garis sel HT-29, dengan nilai ED50 14 pg / mL9.

Microcosamines A and B diisolasi dari daun menunjukan adanya aktivitas


signifikan dalam melawan lavar Culex quinquefasciatus2.

Hasil

Dari hasil uji fitokimia pada tumbuhan Grewia paniculata didapatkan hasil:

Uji Hasil Uji


Alkaloid +
Fenolik -
Saponin -
Flavonoid -
Steroid -
Terpenoid -
Kandungan kimia pada tumbuhan Grewia paniculata berdasarkan hasil uji
fitokimia yaitu alkaloid

Pembahasan

Pada saat uji fitokimia pada tumbuhan Grewia paniculata dilakukan pengujian
terhadap berbagai kandungan senyawa yang mungkin terdapat dalam tumbuhan,
diantaranya yaitu dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan alkaloid,
fenolik, saponin, flavonoid, steroid, dan terpenoid pada tumbuhan Grewia
paniculata menggunakan reagen yang telah ditentukan sebelumnya.

Uji fitokimia dilakukan berdasarkan prosedur uji fitokimia pada umumnya.


Pengujian ini dilakukan setelah dilakukannya maserasi pada tumbuhan yang akan
di uji. Namun untuk uji fitokimia terhadap kandungan alkaloid tidak dilakukan
maserasi, namun dilakukan penggerusan sampel tumbuhan pada lumpang dengan
bantuan pasir netral dan sejumlah reagen yang telah ditetapkan.

Untuk uji fitokimia yang dilakukan hasil positif pada masing-masing kandungan
senyawa memiliki indikator warna yang berbeda-beda. Diantaranya untuk
alkaloid hasil positif ditandai dengan terbentuknya larutan putih atau endapan
putih. Untuk uji fenolik hasil positif ditandai dengan terbentuknya warna abu-abu
setelah penambahan FeCl3 1% saat proses pengujian. Sedangkan untuk saponin
hasil positif ditandai dengan terbentuknya busa setelah diambil lapisan aquades
pada ekstrak kental hasil maserasi panas tumbuhan ini di kocok secara kuat.

Hasil lain terlihat pada uji kandungan flavonoid. Pada uji ini menggunakan
lapisan aquades dengan penambahan HCl pekat dan serbuk Mg, hasil positif
ditandai dengan terbentuknya warna jingga-merah. Uji fitokimia untuk kandungan
flavonoid dikenal juga dengan istilah Sianidin test.

Pada lapisan kloroform digunakan untuk uji fitokimia kandungan steroid dan
terpenoid pada suatu tumbuhan. Uji ini menggunakan asam sulfat pekat dan
anhidrida asetat. Untuk hasil positif pada pengujian ini ditandai dengan adanya
warna hijau-biru yang berarti positif untuk steroid, warna merah yang
mengindikasikan positif untuk terpenoid dan warna ungu yang berarti tumbuhan
mengandung kedua-duanya (steroid dan terpenoid).

Pada saat dilakukan uji alkaloid pada tanaman ini memberikan hasil positif,
artinya tumbuhan ini mengandung alkaloid. Hal ini terbukti pada saat di
tambahkan pereaksi Mayer memberikan adanya endapan putih atau awan putih.
Hasil ini kemudian dibandingkan dengan literatur yang digunakan. Pada literatur
menyebutkan adanya kandungan alkaloid pada tumbuhan ini. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa hasil uji fitokim sesuai dengan studi literatur yang telah
dilakukan.

Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, menurut (Nasrin : 2014) dalam
jurnal yang berjudul “In Vitro antibacterial and in Vivo cytotoxic activities of
Grewia paniculata” di dapatkan hasil bahwa tumbuhan Grewia paniculata
mengandung alkaloid Piperidine seperti Microcosamines A and B. Berdasarkan
hal ini disimpulkan bahwa uji fitokimia terhadap kandungan alkaloid pada
tanaman Grewia paniculata memberikan hasil yang sesuai dengan literatur.

Selanjutnya dilakukan uji fenolik terhadap tumbuhan Grewia paniculata. Pada


percobaan yang telah dilakukan memberikan hasil bahwa tanaman ini
mengandung fenolik. Hal ini terlihat dengan terbentuknya warna abu-abu setelah
ditambahkannya reagen FeCl3 1%. Dengan hasil ini berarti tanaman Grewia
paniculata negatif mengandung senyawa fenolik.

Uji fitokimia selanjutnya dilakukan untuk menentukan kandungan saponin pada


tumbuhan Grewia paniculata. Berdasarkan prosedur uji fitokimia untuk
mengatahui kandungan saponin yang telah dilakukan didapatkan hasil negatif, hal
ini menerangkan bahwa pada saat pengujian tidak didapatkan adanya busa setelah
dilakukan pengocokan pada larutan, hal yang sama pun terjadi ketika sudah
dikocok kuat. Berdasarkan literatur yang telah dibaca, tidak ditemukan adanya
kandungan saponin pada family tumbuhan ini. Dalam hal ini terbukti bahwa hasil
uji fitokimia sesuai dengan penjelasan pada literatur. Disimpulkan bahwa tanaman
Grewia paniculata tidak mengandung senyawa kimia berupa saponin.

Untuk uji flavonoid yang dilakukan pada tumbuhan Grewia paniculata ini
memberikan hasil negatif yaitu tidak terbentuknya warna jingga-merah saat uji
fitokimia. Berdasarkan prosedur uji fitokimia untuk mengatahui kandungan
flavonoid yang telah dilakukan didapatkan hasil negatif, hal ini menerangkan
bahwa pada saat pengujian tidak didapatkan adanya terbentuknya warna jingga-
merah setelah dilakukan HCl pekat.

Pengujian selanjutnya dilakukan terhadap kandungan steroid dan terpenoid yang


terdapat pada tumbuhan ini. Pengujian ini dilakukan secara bersamaan
menggunakan reagen asam sulfat pekat dan anhidrida asetat. Hasil uji fitokimia
pada tumbuhan ini memberikan hasil negatif pada steroid yang ditandai dengan
terbentuknya warna hijau kebiruan pada hasil percobaan.
Dalam hal ini berarti uji fitokimia terhadap kandungan steroid pada tumbuhan
Grewia paniculata yang telah dilakukan bertentangan dengan literatur (uji
sebelumnya). Hal ini bias diakibatkan oleh kesalahan dalam proses percobaan
atau kesalahan dalam penggunaan reagen. Namun hal ini juga dapat diartikan
bahwa steroid bukan merupakan kandungan utama pada tumbuhan Grewia
paniculata sehingga memberikan hasil negatif palsu pada pengujian.

Sedangkan untuk uji kandungan terpenoid yang dilakukan dengan menggunakan


reagen yang sama tidak terbentuk adanya warna merah pada hasil pengujian ini.
Hal ini menandakan bahwa tumbuhan Grewia paniculata tidak mengandung
terpenoid namun mengandung steroid.

Bahan Bacaan

1. Multilingual Multiscript Plant Name Database. Sorting Grewia Name.


http://www.plantnames.unimelb.edu.au/Sorting/Grewia.html. Diakses pada
tanggal 18 Mei 2018.
2. Nasrin, Mahmuda. In Vitro antibacterial and in Vivo cytotoxic activities of
Grewia paniculata. Avicenna Journal of Phitomedicine. 2015 ; 5 (2).
3. Atmanto, dkk . Peran Siamang (Hylobates Syndactylus) sebagai Pemencar
Biji Di Resort Way Kanan Taman Nasional Way Kambas Lampung. Jurnal
Sylva Lestari. 2014 ; 2 (1) : 49-58.
4. Chung . Revision Of Grewia (Malvaceae–Grewioideae) In Peninsular
Malaysia And Borneo. Edinburgh Journal Of Botany. 2006; 62 (1&2): 1–27.
5. Chung. The significance of Pollen Morphology in the Taxonomy of Grewia
and Mirocos (tiliceace) in Peninsular Malaysia and Borneo. Garden Bulletin
Singapore . 2003 ; 50 : 239 – 256.
6. Ali, Shawkat. Evaluation of Analgesic and CNS Depressant Activities of
Grewia Paniculata in Swiss American Journal of Food and Nutrition. 2015 ;
3 (1) : 21-2.
7. Aziz, Abdul et al . Analysis of secondary Journal of Pharmacy and
Biological Sciencesmetabolites, antibacterial, brine shrimp lethality &
larvicidal potentiality of Microcos paniculata fruits. 2014 ; 5 ( 3) : 50-58.
8. Aziz et al. Bioactivity Study Of Microcos Paniculata. Pharmacology On Line.
2016 ; 3 : 61-65.
9. Patrick el al. Bioactivity-guided Isolation of Microgrewiapine, a Cytotoxic
Piperidine Alkaloid from Grewia paniculata. Illinois. University of Illinois.

Anda mungkin juga menyukai