Anda di halaman 1dari 18

SIMPLISIA SEBAGAI

BAHAN BAKU OBAT


TRADISIONAL
Materi 5
TIM DOSEN FFS UHAMKA- 2021
Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang telah


digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain
suhu pengeringan simplisia tidak lebih dari 60C.
(FHI 2008)
•Dapat berupa tanaman utuh,
Simplisia bagian tanaman, ataupun
nabati eksudat tanaman

•Dapat berupa hewan utuh, atau zat-


Simplisia zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan.
SIMPLISIA hewani •Contoh: madu (Mel depuratum),
minyak ikan (Oleum iecoris asselli).

Simplisia •Berupa bahan pelikan/mineral yang


pelikan/ belum diolah dengan cara sederhana.
•Contoh: serbuk seng, serbuk
mineral tembaga
Standardisasi simplisia mengacu pada tiga
konsep sebagai berikut:

1. Simplisia sebagai bahan 3. Simplisia sebagai bahan


baku harus memenuhi 3 dengan kandungan kimia yang
parameter mutu umum berkontribusi terhadap
(nonspesifik) suatu bahan respon biologis, harus
yaitu : kebenaran jenis memiliki spesifikasi kimia yaitu
(identifikasi), kemurnian, informasi komposisi (jenis
aturan penstabilan (wadah, dan kadar) senyawa
penyimpanan, distribusi) kandungan.

2. Simplisia
sebagai bahan dan
produk siap pakai
harus memenuhi
trilogy: Quality-
Safety-Efficacy
Simplisia Simplisia nabati

Kualitas
bahan baku
simplisia Sumber: tumbuhan liar atau
merupakan tanaman yang dibudidaya
faktor yang
penting.

 Metode yang digunakan dalam produksi untuk setiap jenis simplisia


sangat tergantung dari faktor ekonomi dan faktor lingkungan.
 Sehingga dapat disarankan jika di alam banyak terdapat dan biayanya
rendah maka bisa mengumpulkan bahan simplisia dari tumbuhan liar,
sebaliknya di alam langka dan biaya tinggi maka perlu untuk dibudidaya.
Misalnya di Meksiko, umbi Dioscorea spp. dikumpulkan dari
tumbuhan liar, sedangkan di Eropa daun digitalis diproduksi
dengan budidaya.

Digitalis purpurea Umbi Dioscorea spp. 7


Permintaan tinggi simplisia dari tumbuhan liar
→ tumbuhan itu akan menjadi Iangka atau
bahkan terancam kepunahan.

Contoh : ditemukannya obat kanker, yaitu


paklitaksel atau turunan taxol dari kulit batang
Taxus brevifolia, suatu tumbuhan kecil yang
berasal dari Amerika Utara bagian barat.

Simplisia yang banyak diminta dan


alasan faktor lingkungan serta kualitas
yang seragam (terstandardisasi)
budidaya sangat diperlukan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi keseragaman
senyawa aktif, keamanan maupun kegunaan simplisia

1. Bahan Baku Simplisia

2. Proses pembuatan simplisia

3. Cara pengepakan dan penyimpanan


simplisia
Budidaya tanaman, sbg sumber Untuk itu bibit tanaman harus dipilih
bahan baku, di Eropa dan Amerika yang baik (berkualitas atau bermutu
mengacu pada GAP (Good tinggi) ditinjau dari penampilan dan
Agriculturing Practice) kandungan senyawa berkhasiat

Tanaman
Budidaya Keunggulan:
1.Simplisia berkualitas
2.Sama rata atau homogen,
sehingga dari waktu ke waktu akan
Misalnya: rimpang temulawak dihasilkan simplisia yang bermutu
(Curcuma xanthorrhiza Rhizoma) mendekati ajeg atau konsisten.
dipilih yang rimpangnya besar-besar 3.akan dihasilkan produk obat
dan kandungan kurkuminoid serta tradisional yang “reproducible”
minyak atsirinya tinggi. atau ajeg khasiatnya
10
• Tanaman budidaya dapat bervariasi kualitasnya bila ditanam secara
monokultur (tanaman tunggal) dibanding dengan tanaman
tumpangsari (ada 2 atau lebih jenis tanaman dalam satu area lahan
tanam).

• Faktor lain yang berpengaruh: tempat tumbuh, iklim, pemupukan,


waktu panen, pengolahan pasca panen dsb. Kadang ditemukan di
pasaran bahan tanaman sebagai bahan baku simplisia yang berasal
dari daerah tertentu memiliki keunggulan tertentu pula.
Ginkgo Tumbuhan obat Indonesia yang
Eropa unggul
Biloba

Panax
Korea Selatan
ginseng

Piper retrofractum Vahl.


Ganoderma
Lucidum Cina Zingiberis officinale Rosc. Var Rubrum.
Curcuma domestica Val.
Andrographis paniculata (Burm f.) Nees
Psidium guajava L.
Grifola Guazuma ulmifolia Lamk var. tomentosa K. Schum
Jepang Frandosa Morinda citrifolia L.
Eugenia polyantha Wight
Keunggulan: Kondisi tanah, keteduhan,
kelembaban, penyakit tanaman dapat diawasi.

Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara cara


Semua faktor tersebut akan menjamin
budidaya (cultivation) tanaman obat dan
dihasilkannya simplisia yang berkualitas tinggi
tanaman hortikultura dan pertanian Iainnya.
serta seragam.

Keseragaman lebih terjamin karena tahap


perkembangan dan tumbuh bersama 
memudahkan penanganan bahan pada tahap
penanganan pasca panen.
Kelemahan : tanaman “manja” dan terkadang
ditemukan residu pestisida, perlu lahan luas,
waktu dan tenaga manusia yang lebih banyak
Factor Advantage
Ekstraksi kandungan
Faktor yang berpengaruh senyawa yang diinginkan
terhadap kandungan dapat terkait dengan
bioaktif dalam tumbuhan budidaya
agar diperoleh tanaman
budidaya dengan hasil
panen terbaik.
Example
Produksi minyak atsiri.
Faktor Ekstrinsik Akhirnya, budidaya dapat
digabung dengan
(iklim dan tanah)
pemuliaan tanaman, akan
diperoleh tanaman yang
Faktor Intrinsik mengandung kandungan
(gen pembawa sifat senyawa bioaktif yang
keturunan) dikehendaki lebih tinggi.
Tanaman Liar

Agar bahan tanaman yang Apabila suatu bahan baku


Tanaman liar artinya
berasal dari tanaman liar ini simplisia yang berasal
tanaman tersebut mutunya dapat dari tanaman liar ini
tidak dibudidaya dipertahankan, maka melangka, padahal
atau tumbuh secara diperlukan pengawasan permintaan pasar tinggi,
liar. kualitas secara intern yang maka sering kita jumpai
baik. adanya pemalsuan.
Dari pengalaman dapat dilacak kemudian dicatat
asal-usul bahan tanaman yang berasal dari
tanaman liar tersebut, diperiksa kadar bahan
berkhasiat, sehingga dapat dipilih bahan
simplisia serupa untuk produk masa mendatang.

Pekerjaan terakhir ini dalam dunia botani disebut


“mapping” artinya membuat peta mengenai
habitat (tempat tumbuh) tanaman tertentu.

Misalnya untuk mendapatkan kayu angin (Usnea


sp.) sekarang harus mendatangkan dari Jawa
Timur (Banyuwangi), karena di Jawa Tengah
mulai jarang ditemukan.
1. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang
dipanen tidak tepat dan berbeda-beda → kadar
senyawa aktif beda

2. Jenis tumbuhan yang dipanen sering kurang


diperhatikan → simplisia yang diperoleh tidak sama.

3. Lingkungan tumbuh yang berbeda →


perbedaan kadar kandungan senyawa aktif

Anda mungkin juga menyukai