SALEP (UNGENTUM)
KRIM PASTA
2. ½ PADAT
UNGUENTUM
- Salep = ointment = unguentum
- Krim
- Pasta
3. LEBIH PADAT
- Sapo / Sabun
- Emplastrum
I. UNGUENTUM = SALEP = OINTMENT
1. SALEP EPIDERMIS
- memberikan efek lokal pada epidermis
- tidak ada penetrasi obat ke dalam kulit
- vehikulum vaselin
2. SALEP MUKOSA
- memberikan efek lokal pada mukosa
- tidak ada absorbsi obat
- vehikulum vaselin + Adeps lanae
membuat lebih lembut
3. SALEP ENDODERMIK
- memberikan efek lokal
- ada absorbsi obat sampai ke endodermis
- vehikulum lemak atau campuran bahan mirip lemak kulit
4. KRIM
- memberikan efek lokal, adanya air menghasilakn rasa sejuk
- basis krim dapat menyebabkan penetrasi obat ke dalam kulit
- vehikulum emulsi (fase minyak dan air)
5. JELLY
- agak encer, rasanya dingin karena ada air
- apabila semua air sudah menguap, tertinggal lapisan tipis
yang menutupi bagian yang diobati
- vehikulum : CMC, Gom Arab.
PEMBAGIAN BASIS SALEP BDSK
KOMPOSISI
• Basis berminyak (Hydrocarbon bases)
• Basis absorbsi (Absorbtion bases)
• Basis tercuci air (Water removable bases)
• Basis yang larut dalam air (Water soluble
bases)
1. BASIS BERMINYAK
• Basis ini tidak larut air dan tidak tercuci dan
tidak mengabsorbsI/mengandung air.
• Golongan ini adalah minyak tumbuhan, lemak
hewan & hidrokarbon l/2 padat.
• Dikenal sebagai Oleaginous ointment bases
contoh White petroleum & White ointment.
• Keuntungannya proteksi & mempertahankan
obat selama kontak dg kulit serta sebagai
emolient
2. BASIS ABSORPSI
• Basis ini tidak larut dalam air & tidak tercuci air,
merupakan sistim anhidrous, basis ini dapat
mengabsorbsi air.
• Digunakan sbg emolient
• Ada 2 tipe :
• 1. Basis yang mampu bergabung dg air emulsi
A/M (anhidrous lanolin, hidrophyl petr)
• 2. Basis tipe A/M yg mampu menyerap air
(lanolin, cold cream)
3. BASIS TERCUCI AIR
• Berupa basis emulsi tipe M/A misalnya
Hydrophilic ointment, & sering kali disebut cream.
• Dikenal pula sebagai Water washable karena
dengan mudah dicuci air (pada kulit, pakaian).
• Banyak digunakan dalam sediaan kosmetik.
• Beberapa obat dapat lebih efektif pada basis ini
dari pada hydrocarbon bases.
• Keuntungan yang lain dapat diencerkan dg air
4. BASIS LARUT AIR
• Basis ini larut dan mudah dicuci dengan air.
• Kelompok ini juga disebut sebagai "greaselles
ointment base", terdiri dari konstituen yang
dapat larut dalam air.
• Sediaan farmasi yang termasuk dalam klas ini
adalah PEG ointment
KLASIFIKASI VEHIKULUM
1. Kelompok Hidrokarbon :
- vaselin album - sifat hidrofob
- vaselin flavum - sulit dicuci dengan air
- parafin liquidum - untuk salep epidermik
- parafin solidum
2. Minyak nabati :
- oleum sesami - u/ m’buat konsistensi lebih lunak
- oleum olivarum - warna putih
- oleum cocos - cenderung tengik maka
- oleum arachidis dbt minyak trhidrogenasi
- oleum dsb mjd bentuk ½ padat,
3. Lemak dan Lilin asal hewan
- Adeps lanae
- Lanolin
- Cera flava
- Cera alba
w/o
4. Cream atau dasar salep emulsi o/w
- cetyl alcohol
- PEG : Poli Etilen Glikol
- glyceryl monostearat
- ester sorbitan ---> tween, span
PEMILIHAN BASIS SALEP
• Aksi yang diinginkan
• Sifat dari obat untuk bergabung,
• Ketersediaan hayati
• Stabilitas.
• Dalam berbagai kasus, penggunaan basis yang
kurang ideal obat yang mudah terhidrolisa
• Obat lebih stabil dalam basis berminyak dari
pada basis yang mengandung air,
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PELEPASAN OBAT DARI BASIS
• Faktor Fisika Kimia
• Faktor Biologis
FAKTOR FISIKA KIMIA
• Kelarutan karakteristik dari bahan obat
(afinitas bahan obat terhadap bahan
pembawa) afinitas tinggi susah lepas
• Konsentrasi Obat (persamaan difusi)
• Waktu difusi (sebanding dg kadar)
• Jenis basis salep (pH, viskositas,polaritas)
FAKTOR BIOLOGIS
• Sifat media
• Aktifitas anti mikroba
• Pertumbuhan mikroorganisme
FORMULASI SEDIAAN SALEP
• Bahan Aktif
• Bahan Pembantu
– Basis Salep
– Pengawet
– Antioksidant
– Emulgator
– Humectan
– Corigen
METODE PEMBUATAN
• Pencampuran
– Komponen salep dicampur dengan segala
cara sampai sediaan merata
• Peleburan
– Komponen dicampur dg melebur bersama2
dan didinginkan dengan pengadukan
PENGUJIAN SALEP
• Viskositas
• Daya Melekat
• Daya sebar
• Daya proteksi
• Kecepatan pelepasan obat
FORMULA BASIS MINYAK
• White ointment USP XX
• R/ Asam salisilat 2,5
– Vaselin putih 95
– Lilin putih 5
FORMULA BASIS ABSORPSI
• HIDROPHYLIC PETROLATUM USP XX
• R/ Asam salisilat 2,5
– Vaselin putih 86
– Stearil alkohol 3
– Lilin putih 8
– Kolesterol 3
FORMULA BASIS TERCUCI AIR
• HYDROPHILIC OINTMENT
• R/ Asam salisilat 2,5
– Vaselin putih 25
– Stearil alkohol 25
– Propilenglikol 12
– Na lauril sulfat 1
– Aquadest 37
FORMULA BASIS SALEP LARUT AIR
• Polyethilenglykol Ointment USP XX
• R/ Asam salisilat 2,5
– PEG 400 50
– PEG 4000 50
OINTMENT:
• GREASY
• ANHYDROUS
• BHN AKTIF TERLARUT ATAU TERDISPERSI
KLASIFIKASI BASIS OITNMENT:
• HYDROCARBON BASES
• FATS & FIXED OIL BASES
• SILICONES
• ABSORPTION BASES
• EMULSIFYING BASES
• WATER-SOLUBLE BASES
ftss-2014 32
BASIS (PEMBAWA)
ftss-2014 33
1. HYDROCARBON :
a. SOFT PARAFFIN (VASELINE) + HARD PARAFFIN
→ konsistensi tertentu
comb. white beeswax, cetostearyl alcohol → lembut
• BERMINYAK → greasy
• OCCLUSIVE, → lapisan (film) mencegah kehilangan
air, meningkatkan hidrasi kulit
• INERT
ftss-2012 34
2. FATS AND FIXED OIL BASES
PEANUT, SESAME, OLIVE, COTTONSEED
ALMOND, ARACHIS, MAIZE, PERSIC } OILS
Terurai oleh : cahaya , oksigen
terutama temp. tinggi → tengik
Ditambah antioksidan :
• butylatedhydroxytoluen (BHT)
• butylatedhydroxyanisole (BHA)
• propyl galate
ftss-2014 35
3. SILICONES
• CAIR
• WATER REPELLENT
• DIGUNAKAN SEBAGAI BARIER UNTUK
MELINDUNGI KULIT DARI IRITAN YG LARUT AIR
- asam kuat ( HCl, H2SO4)
- basa kuat (NaOH)
• PENGGUNAAN DLM SEDIAAN 10 – 30 %
ftss-2012 36
4. ABSORPTION BASES
Lanolin (mengandung cholesterol) dikombinasi dengan: -
lanosterol
- acetylated sterols
- esters of polyhydric alcohols (sorbitan
monostearete, sorbitan monooleate)
hydrocarbon + bhn yg campur dengan hydrocarbon dan
mengandung gugus polar sebagai emulgator w/o
• hydrophilic
• anhydrous
• menekan kehilangan air trans epidermal (TEWL)
ftss-2014 38
5. EMULSIFYING BASES
ftss-2014 39
Contoh formula Emulsifying bases :
ftss-2014 40
6. WATER SOLUBLE BASES
• Non occlusive
• Mix readily with skin exudates
• Do not stain bed linen or clothing
• Washing quickly, removes any residue from the
skin
ftss-2014 41
Contoh formula Water soluble bases :
Macrogol Ointment BP
• Macrogol 300
• Macrogol 4000
Basis Macrogol
* Pembawa local anesthetics (lignocaine)
* Aktifitas antimikroba dari methyl/ propyl paraben
menurun
* Penicillin dan Bacitracin inactivate
ftss-2014 42
PEMBUATAN BASIS OINTMENT
Relatif mudah,
43
PENCAMPURAN BAHAN AKTIF (BA)
ftss-2014 44
BAHAN AKTIF PADAT
45
KONTAMINASI MIKROBA
DAN PENGAWET:
1. PSEUDOMONAS AERUGINOSA
2. SALMONELLA spp.
3. ESCHERICHIA COLI
4. STAPHYLOCOCCUS AUREUS
5. CANDIDA ALBICANS
6. ASPERGILLUS NIGER
PRESERVATIVES USED IN TOPICAL PREPARATIONS:
ftss-2014
ANTIOXIDANT AND THEIR SYNERGISTS
ANTIOXIDANTS SYNERGISTS
ftss-2014
THE IDEAL ANTIOXIDANT :
ftss-2014
ENHANCERS
could temporarily diminish the impermeability of the
skin
1. dimethyl sulfoxide (DMSO)
2. N,N-dimethyl acetamide (DMAC)
3. N,N-dimethyl formamide (DMF)
4. 2-pyrrolidone
5. 1-methyl-2-pyrrolidone
6. 5-methyl-2-pyrrolidone
7. 1,5-dimethyl-2-pyrrolidone
8. 1-ethyl-2-pyrrolidone
9. 2-pyrrolidone-5-carboxylic acid
ftss-2014
SCALE – UP :
laboratory bench to manufacturing plant
ftss-2014
EVALUASI
ftss-2014
EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID
• EVALUASI FISIKA
• EVALUASI KIMIA
• EVALUASI BIOLOGI
EVALUASI FISIKA
• Homogenitas : secara makroskopis aliran
diatas kaca
• Konsistensi : atau rheologi dipengaruhi suhu,
untuk sediaan non newtonian dipengaruhi
waktu istirahat test dilakukan pada waktu
yg identik
• Bau & warna : lihat perubahan fasa
• pH : berhubungan dg stabilitas zat aktif,
efektifitas pengawet
EVALUASI KIMIA
• Kadar
• Stabilitas zat aktif
• Stabilitas zat lain
EVALUASI BIOLOGI
• Kontaminasi mikroba, salep mata harus steril
begitupula salepluka bakar, peny.kulit terbuka
dan parah
• Potensi zat aktif, potensi zat aktif seperti
antibiotika
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• 1. DAYA MENYERAP AIR
• Diukur sebagai bilangan air, yang digunakan
untuk mengkarakterisasikan basis absorpsi.
• Bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air
maksimal (g), yang mampu diikat oleh 100 g
basis bebas air pada suhu tertentu (umumnya
15-20o C) secara terus-menerus atau dalam
jangka waktu terbatas (umumnya 24 jam),
dimana air tersebut digabungkan secara
manual.
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• 2. KANDUNGAN AIR
• Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk
menentukan kandungan air dalam salap.
• Penentuan kehilangan akibat
pengeringan. Sebagai kandungan air
digunakan ukuran kehilangan massa
maksimum (%) yang dihitung pada saat
pengeringan disuhu tertentu (umumnya 100-
110oC).
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• Cara penyulingan.
• Prinsip metode ini terletak pada penyulingan
menggunakan bahan pelarut menguap yang
tidak dapat bercampur dengan air.
• Dalam hal ini digunakan trikloretan, toluen,
atau silen yang disuling sebagai campuran
azeotrop dengan air.
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• Cara titrasi menurut Karl Fischer.
• Penentuannya berdasarkan atas perubahan
Belerang Oksida dan Iod serta air dengan
adanya piridin dan metanol
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• 3. KONSISTENSI
• Konsistensi merupakan suatu cara
menentukan sifat berulang, seperti sifat lunak
dari setiap sejenis salap atau mentega, melalui
sebuah angka ukur.
• Untuk memperoleh konsistensi dapat
digunakan metode sebagai berikut:
• · Metode penetrometer.
• · Penentuan batas mengalir praktis
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• 4. PENYEBARAN
• Penyebaran salap diartikan sebagai
kemampuan penyebarannya pada kulit.
• Penentuannya dilakukan dengan
menggunakan entensometer.
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• 5. TERMORESISTENSI
• Dihasilkan melalui tes berayun. Dipergunakan
untuk mempertimbangkan daya simpan salep
di daerah dengan perubahan iklim (tropen)
terjadi secara nyata dan terus-menerus.
EVALUASI SEDIAAN SALEP
• 6. Ukuran Partikel
• Untuk melakukan penelitian orientasi,
digunakan grindometer yang banyak dipakai
dalam industri bahan pewarna.