OLEH KELOMPOK 3
I Gede Arie Mahendra Putra 1411105036
Almadea Sela Gracia Ginting 1411105037
Nidya Elvira 1411105038
Ni Made Inten Kusuma Dewi 1411105039
Ferdinandus Otniel Sahilatua 1411105040
Dewa Gede Eka Prayoga 1411105041
Praniti Radya Andana Ilma 1411105042
Putu Eka Ditya Mahendra 1411105043
Aditya Yusril Hidayat 1411105044
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui cara isolasi bakteri asam laktat (BAL) dari tuak.
2. Mengetahui bentuk koloni BAL dari tuak yang diamati dengan mata
telanjang.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dalam pratikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu memahami teknik isolasi BAL dari pangan berbahan
dasar non-susu.
2. Mahasiswa mampu mendeteksi jenis koloni BAL yang ada dalam tuak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tuak
Tuak adalah suatu jenis cairan yang digaasilkan dari nira kelapa atau jenis
pohon penghasil nira lainnya seperti siwalan, lontar dan aren yang disadap dan
kemudian hasil sadapannya tersebut didiamkan selama beberapa hari. Nira
rasanya manis, tidak berwarna serta berwarna harum jika masih keadaan segar
(Muchtadi dan Sugiyono, 1992). Tuak juga dapat diartikan sebagai minuman yang
terbuat dari beras, nira (cairan manis) atau minuman/buah lain yang mengandung
gula yang difermentasikan. Bahan pokok pembuat tuak yang paling umum adalah
nira yang berasal dari pohon enau atau nipah serta legen yang berasal dari pohon
tala tau siwalan.
Secara umum kandungan alkohol dalam tuak cukup rendah sehingga ketika
diminum sedikit tidak langsung menyebabkan seseorang menjadi mabuk seperti
rum, bir, atau minuman beralkohol tinggi lainnya.
Tuak sudah menjadi kebiasaan bagi bapak-bapak atau para pemuda ketika
berkumpul melepas lelah setelah seharian bekerja. Bahkan dalam berbagai acara
adat seperti pernikahan dan acara pemakaman tuak juga selalu disajikan sebagai
pelengkap upacara adat.
2.2 MRS
Media pertumbuhan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel
yang didesain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Terdapat
dua jenis utama media pertumbuhan yaitu media yang digunakan untuk kultur
pertumbuhan sel tumbuhan atau binatang dan jenis yang kedua yaitu
kultur mikrobiologi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme seperti
bakteri, khamir, dan kapang.
MRS adalah media pertumbuhan bakteri yang dikembangkan oleh Man,
Rogossa, dan Sharpe. Media ini dibuat untuk menunjang pertumbuhan dari bakteri
genus Lactobacillus secara umum, namun media ini dapat pula digunakan untuk
pertumbuhan seluruh bakteri asam laktat lain seperti Streptococcus, Pediococcus,
dan Leuconostoc. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan oleh pertumbuhan bakteri
ini dalam suatu media standar MRS agar dipaparkan pada Tabel:
Tabel. Komposisi media MRS Agar
3.1 Bahan
Aquades Plastik
MRSB (5,2 g) Kertas buram
Agar (1 g) Alumunium foil
NaCl (0,85 g) Tissue
Kapas
3.2 Alat
Tabung reaksi Spatula
Cawan petri Botol coklat
Erlenmeyer Keranjang
Baker glass 250 ml Pipet mikro 1 ml dan 0,1 ml
Pipet tip Batang bengkok
Autoklaf Bunsen
Hot plate stirer Inkubator
Neraca analitik Vortex
Sendok
Sterilisasi
Diaduk homogen
dengan hot plate
stirrer.
Sterilisasi
F. Perhitungan Mikroba
Bakteri yang telah ditanam pada media MRSA yang sudah diinkubasi
kemudian dihitung.
Cawan petri dibagi menjadi 4 bagian, dihitung bakteri yang terdapat pada
cawan petri dengan menggunakan spidol.
Jika bagian pertama dari cawan petri kira-kira sudah terlalu banyak
bakteri yang telah dihitung, pada bagian pertama dikalikan 4.
Apabila total bakteri pada 1 cawan petri melebihi 300 koloni, cawan petri
tersebut dinotasikan dan diberi tanda TBUD (Tidak Bisa Untuk Dihitung)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Tuak
Pengenceran
No Sampel -1 Bentuk koloni
10 10-2 10-3
1. Tuak + + + Bulat (coccus)
4.2 Pembahasan
Praktikum yang dilakukan terkait isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL)
pada produk tuak yang didapat di daerah Denpasar, Bali yaitu didapatkan
hasil bahwa tuak yang digunakan sebagai sampel positif mengandung
BAL. Hal tersebut dibuktikan dengan terdapatnya bintik-bintik kuning
pada media pertumbuhan BAL yang berasal dari MRS. MRS merupakan
media selektif yang berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dari bakteri
genus Lactobacillus secara umum, namun media ini dapat pula digunakan
untuk pertumbuhan seluruh bakteri asam laktat lain seperti Streptococcus,
Pediococcus, dan Leuconostoc dan mencegah tumbuhnya bakteri patogen.
Mikroorganisme yang tumbuh secara keseluruhan memiliki bentuk koloni
bulat (coccus) yang menunjukkan ciri-ciri tumbuhnya BAL. Pertumbuhan
BAL pada sampel tuak dalam media yang digunakan dapat dilihat pada
lampiran.
Pertumbuhan koloni BAL pada pengenceran 101-103 menunjukkan
pertumbuhan yang maksimal sehingga total koloni yang terhitung
termasuk golongan TBUD (melebihi 300 koloni per cawan). Pemilihan
pengenceran yang rendah dilakukan karena sampel berupa Tuak sudah
mengalami fermentasi sehingga aroma alkohol dapat dirasakan dengan
mudah. Dikhawatirkan dengan adanya alkohol pada tuak dapat membunuh
sebagian besar BAL yang telah membantu proses fermentasi sehingga
akan sulit mendeteksi adanya BAL pada tuak. Hasil pratikum selama
inkubasi dua hari menunjukkan hal yang sebaliknya dimana kandungan
BAL pada tuak masih cukup tinggi sehingga seharusnya perlu dilakukan
pengenceran hingga 106 atau 107 agar mendapatkan total koloni dalam
jumlah pasti. Hal ini dapat terjadi karena tuak yang terfermentasi belum
menghasilkan alkohol secara maksimal atau BAL dapat bertahan dengan
jumlah alkohol sedemikian rupa yang terkandung pada tuak. Perlu
dilakukan uji lanjut melihat dua kemungkinan tersebut.
Tuak merupakan minuman fermentasi yang berasal dari nira kelapa
dan nira aren yang terfermentasi secara spontan. Tuak adalah salah satu
jenis minuman fermentasi yang mengandung berbagai mikroorganisme
alami yang termasuk ke dalam kelompok probiotik. Mikroorganisme
probiotik ini sering digunakan sebagai tambahan alami pada makanan dan
berfungsi dalam meningkatkan sistem imun tubuh tanpa efek samping
(Ashraf dan Shah, 2011).
Penggunaan nira dalam proses pembuatan tuak dikarenakan oleh
kandungan gula yang tinggi. Kandungan gula nira bisa mencapai 15%
dengan pH yang mendekati netral, kandungan gula inilah yang menjadi
sumber karbon utama mikroorganisme tersebut (Xia et al., 2011). Fase
pertama fermentasi spontan yang terjadi pada nira kelapa didominasi oleh
kelompok bakteri Leuconostoc, Lactobacillus, Streptococcus,
Staphylococcus, Bacillus, dan Enterobacter yang beberapa diantaranya
diketahui ialah BAL. Aktivitas BAL dalam fermentasi akan menyebabkan
penurunan pH pada nira. Selain BAL, kerusakan pada nira juga dapat
disebabkan oleh khamir yang melakukan fermentasi alkohol
(Vidanapathirana et al., 1983). Penurunan pH nira yang terjadi dengan
cepat akan mempengaruhi ketersediaan sukrosa di dalam nira. Sukrosa
terdegradasi oleh enzim hidrolase bakteri yang menghidrolisis sukrosa
menjadi asam. Reaksi hidrolisis tersebut dapat terjadi secara spontan
sehingga nira yang terfermentasi berubah menjadi asam (Wang, 2004).
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan praktikum isolasi BAL pada tuak
adalah:
1. Cara isolasi bakteri asam laktat (BAL) dari tuak dengan menumbuhkan
koloni BAL pada media selektif dan masa inkubasi cukup dilakukan 2 hari
dengan tingkat pengenceran di atas 103.
2. Bentuk koloni BAL dari tuak yang diamati dengan mata telanjang adalah
bulat (coccus). BAL yang diperkirakan tumbuh pada tuak adalah
Leuconostoc, Lactobacillus, Streptococcus.
DAFTAR PUSTAKA