Anda di halaman 1dari 12

NUTRASETIKAL

FLAVONOID PADA BUAH


JAMBLANG/DUWET

OLEH:
Ni Made Inten Kusuma Dewi 1411105039
PENDAHULUAN

E2
ID
Thank you for coming today!

SL
 Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman tumbuhan di dunia.
 Salah satu dari sekian banyak tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah
tumbuhan jamblang atau duwet (Sygyzium cumini (L.) Skeels).
 Tumbuhan jamblang/duwet mengandung senyawa kimia antara lain suatu alkaloid, flavonoid,
resin, tannin, dan minyak atsiri (Arifin, 2006).
 Tumbuhan jamblang/duwet di Indonesia saat ini masuk dalam golongan tumbuhan langka.
 Berdasarkan kemampuan flavonoid khususnya antosianin pada buah jamblang/duwet dalam
membantu mencegah dan mengobati penyakit degeneratif, maka dalam makalah ini akan
dijabarkan potensi pengembangan buah jamblang/duwet dalam mencegah dan mengobati
permasalahan kolesterol dan penyakit diabetes.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
TOPIK HARI INI

E3
ID
SL

2 4

1 3 POTENSI BUAH
SENYAWA FLAVONOID
BUAH JAMBLANG/DUWET
JAMBLANG/DUWET
MORFOLOGI BUAH
TEKNIK EKSTRAKSI
JAMBLANG/DUWET

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
MORFOLOGI DAN SENYAWA
1
N0

FLAVONOID BUAH
IO

JAMBLANG/DUWET
CT
SE

We are awesome!
MORFOLOGI

E5
ID
SL • Buah jamblang/duwet merupakan buah dari suku jambu-jambuan
(Myrtaceae) dan memiliki nama ilmiah Syzygium cumini. Sinonim nama
latin lainnya adalah Syzygium jambolanum, Eugenia cumini, atau Eugenia
jambolana (Anon, 2005).
• Buah jamblang/duwet mengandung minyak atsiri, damar, asam galat, dan
glikosida, fenol (methyl-xanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik,
triterpenoid, resi yang berwarna, rafinosa, fruktosa, asam sitrik, asam
malat, asam galik, antosianin, antimelin, delphinidin-3-gentiobioside,
eyanidindikli glikosida, petunidin dan malvidin (Ayyanar & Subash-Babu,
2012).
• Bijinya juga mengandung antimelin, jambulol, fitosterin, zat pati, protein,
zat samak, asam galat, gula, minyak atsiri dan minyak lemak.
• Kulit jamblang/duwet yang berwarna ungu banyak mengandung

t
oin
antosianin. Antosianin yang terkandung pada buah jamblang/duwet berupa

rP
3,5-diglukosida turunan dari delfinidin delphinidin, petunidin, malvidin,

we
Po
sianidin, and peonidin (Brito et al., 2007). Kadar dan keberadaan dari

of
masing-masing jenis antosianin tersebut beragam pada varietas duwet atau

er
ow
jamblang yang berbeda.

eP
Th
E6
SENYAWA FLAVONOID (ANTOSIANIN)

ID
SL
Add Image • Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang terdapat pada buah
jamblang/duwet dimana sumber terbesar senyawa antosianin berasal
dari kulit buah tersebut.
• Antosianin disusun dari sebuah aglikon (antosianidin) yang
teresterifikasi dengan satu atau lebih gugus gula (glikon). Kebanyakan
antosianin ditemukan dalam enam bentuk antosianidin yaitu
pelargonidin, sianidin, peonidin, delfinidin, petunidin, dan malvidin.
Gugus gula pada antosianin bervariasi, namun kebanyakan dalam
bentuk glukosa, ramnosa, galaktosa, atau arabinosa.
 Degradasi antosianin dapat terjadi selama proses ekstraksi,
pengolahan makanan, dan penyimpanan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi stabilitas antosianin yaitu modifikasi pada struktur
spesifik antosianin (glikosilasi dengan asam alifatik atau aromatik),

t
oin
pH, temperatur, cahaya, keberadaan ion logam, oksigen, kadar gula,

rP
IA NI N enzim,dan pengaruh sulfur dioksida.

we
AN TO S

Po
of
er
ow
eP
Th
2
N0
IO

TEKNIK EKSTRAKSI
CT
SE
TEKNIK EKSTRAKSI

E8
ID
SL
• Senyawa antosianin dari buah duwet dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan pelarut metanol yang diasamkan dengan HCl dan asam sitrat (pH 1).
• Ekstraksi juga dapat dilakukan dalam kondisi dingin dengan cara diekstrak dengan methanol yang
mengandung 1% HCl selama 24 jam pada suhu 40C dan diukur dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 530 nm (Madhusudan dan Ravisankar, 1996).
• Penentuan kandungan antosianin total dapat menggunakan metode perbedaan pH. Ekstrak
sebanyak 5 ml dimasukan ke dalam labu ukur 25 ml. Dilarutkan dengan KCl pH 1,0 dan Natrium
Asetat Monohidrat pH 4,5 sampai tanda batas. Kemudian diambil 1 ml dan dimasukkan dalam labu
ukur 10 ml dan tambahkan buffer yang sama sampai tanda batas. Dilakukan inkubasi selama ± 35
menit Lalu larutan pada kondisi pH yang berbeda tersebut diukur serapannya menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 520 nm dan 700 nm.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
3
N0

POTENSI BUAH
IO

JAMBLANG/DUWET
CT
SE
0
POTENSI BUAH JAMBLANG/DUWET

E1
ID
SL
• Antosianin menunjukkan aktivitas sistemik seperti antineoplastik, antikarsinogenik,
antiatherogenik, antiviral, dan efek anti-inflamasi, menurunkan permeabilitas dan fragilitas
kapiler dan penghambatan agregasi platelet serta immunitas, semua aktivitas ini didasarkan
pada peranannya sebagai antioksidan (Ariviani Setyaningrum, 2010). Antosianin yang tidak
terabsorbsi memberikan perlindungan terhadap kanker kolon
• Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan.
Senyawa flavonoid secara umum berfungsi sebagai antioksidan primer dan scavenger terhadap
superoksida anion.
• Antosianin pada buah jamblang dapat menurunkan low density lipoprotein (LDL) dan
meningkatkan high density lipoprotein (HDL)
• Flavonoid juga menstimulasi 16% peningkatan pengeluaran insulin dari sel beta pankreas.

t
oin
rP
Flavonoid menstimulasi pengambilan glukosa pada jaringan perifer, mengatur aktivitas dan

we
Po
ekspresi enzim yang terlibat dalam jalur metabolism karbohidrat dan bertindak menyerupai

of
er
insulin, dengan mempengaruhi mekanisme signaling insulin.

ow
eP
Th
1
PENUTUP

E1
ID
SL

SIMPULAN SARAN Diperlukan pengembangan lebih


Antosianin pada buah
jamblang/duwet dapat memberikan lanjut terkait pengmbangan
dampak kesehatan yang baik bagi pangan fungsional dari buah
manusia jamblang/duwet.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai