Diusulkan oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah
Praktikum Terpadu yang berjudul Inovasi Kaliadrem “Kalbu” sebagai Camilan
Khas Bali.
Terima kasih penulis sampaikan juga kepada dosen pangambu mata kuliah
Praktikum Terpadu yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengerjakan tugas ini, sehingga mahasiswa menjadi lebih mengerti dan
memahami tentang proses pengolahan kaliadrem serta potensinya sebagai jajanan
camilan khas Bali. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
telah membantu dalam upaya penyelesaian laporan praktikum ini baik mendukung
secara moril maupun materil.
Harapan kami semoga laporan praktikum ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi laporan praktikum ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Laporan praktikum ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk menjadi lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................. 2
BAB II. PUSTAKA ACUAN...................................................................... 3
2.1 Jaja Kaliadrem.................................................................................. 3
2.2 Tepung Beras.................................................................................... 3
2.3 Wijen................................................................................................. 4
2.4 Kacang dan Selai Kacang................................................................. 4
2.5 Keunggulan KalBu........................................................................... 4
2.6 Nama, Tempat Usaha, dan Sasaran Konsumen................................ 5
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Teknologi Proses............................................................................... 6
3.2 Bahan, Alat, dan Teknik Pembuatan Kalbu...................................... 6
3.3 Analisis Mutu.................................................................................... 8
3.4 Analisis Ekonomi.............................................................................. 9
3.5 Kendala Selama Perjalanan Usaha.................................................... 11
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan....................................................................................... 12
4.2 Saran................................................................................................. 12
Daftar Pustaka ............................................................................................. 13
......................................................................................................................
Lampiran...................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dapat dicegah dengan cara membuat inovasi baru untuk meningkatkan kembali
popularitas Kaliadrem. Inovasi dari segi rasa, penampilan, dan higienitas kue akan
mempertahankan kekhasan produk jajanan tersebut sehinggan masyarakat lokal
Bali tertarik kembali untuk menjaga dan melestarikan makanan turun-temurun ini
dan tidak hanya digunakan sebagai sarana perembahyangan saja. Dengan
demikian penulis tertarik mengembangan kaliadrem sebagai camilan khas Bali
yang enak, sehat, dan bergizi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari masalah yang diangkat dalam laporan adalah:
1. Mengetahui proses produksi Kaliadrem dan penarapan HACCPnya.
2. Mengetahui hasil penjualan produk Kaliadrem.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari laporan ini adalah:
1. Mempelajari lebih mendalam dan memberikan informasi baru tentang
jajanan tradisional khas Bali.
2. Mengembangkan produk baru terhadap jajanan khas Bali yang dapat
dikonsumsi berbagai kalangan.
3. Membantu melestarikan keberadaan jajanan tradisional khas Bali
khususnya Kaliadrem.
2
BAB II
PUSTAKA ACUAN
3
Komponen utama yang ada dalam beras adalah karbohidrat. Karbohidrat tersebut
terdiri dari pati, gula, selulosa, hemiselulosa dan pentosa. Pati yang ada dalam
beras 85-90% dari berat kering beras, pentosa 2,0-2,5% dan gula 0,6-1,4% dari
berat beras pecah kulit (Haryadi, 2006).
2.3 Wijen
Biji wijen mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein, 7-8% serat
kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu. Minyak biji wijen kaya akan
asam lemak tak jenuh, khususnya asam oleat (C18/1) dan asam linoleat (C18:2,
Omega 6), 8-10% asam lemak jenuh. Minyak biji wijen juga kaya akan vitamin E
(Schuster, 1992).
Wijen sudah sejak lama ditanam manusia untuk dimanfaatkan bijinya.
Bijinya yang berwarna putih digunakan sebagai penghias pada makanan, misalnya
pada jaja kaliadrem yang akan dibahas dengan menaburkannya dipermukaan
sebelum kaliadrem digoreng.
4
4. Merupakan produk kaliadrem pertama dengan varian rasa yang
berebeda.
5. Produk memiliki tekstur yang lebih empuk karena menggunakan gula
pasir sebagai bahan campuran adonan.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Bahan pembantu : kelapa (500 g), air (secukupnya), gula pasir (250 g),
garam (1/2 sdm), vanili, dan minyak goreng.
Bahan topping : wijen, selai kacang, kacang tanah goreng.
Nb : untuk 25 biji kaliadrem
b. Alat
Baskom Pisau
Kukusan Pemarut kelapa
Penggiling tepung Timbangan
Sendok Kompor
Wajan
Spatula
Daun pisang
Tisue Masak
c. Proses Pengolahan Kaliadrem “Kalbu”
1. Beras direndam selama 4-6 jam, lalu ditiriskan dengan kukusan hingga
kering.
2. Beras digiling dengan mesin penggiling tepung hingga menjadi tepung
beras.
3. Tepung beras dicampur dengan parutan kelapa, gula pasir, serta
ditambahkan sedikit garam.
4. Campuran tersebut diaduk hingga tercampur rata dan ditambahkan air
sedikit demi sedikit hingga adonan kalis kemudian ditambahkan 1 tetes
vanili dan diuleni kembali.
5. Adonan didiamkan selama + 8 jam di dalam baskom yang diatasnya
ditutup dengan nampan.
6. Kemudian dibentuk segitiga dengan daun pisang dan diberi lubang di
bagian tengah nya.
7. Diberi wijen pada permukaan kaliadrem.
8. Digoreng dengan minyak panas selama beberapa detik ( + 10 detik).
9. Diberi toping selai kacang dan kacang goreng.
10. Dikemas.
7
Beras
Dikemas
Ditiriskan dengan
kukusan hingga kering
Dibentuk segitiga,
digoreng (1800C)
Tepung
beras
8
kapang akan terlihat pada kaliadrem jika kaliadrem ditumbuhi dengan jamur yang
berserabut berwarna putih pada bagian dalam kaliadrem tersebut. Namun
kerusakan yang paling sering dijumpai pada kaliadrem adalah ketengikan dari
kandungan kelapa yang ada pada kaliadrem.
Cara mensiasati agar kelapa tidak mudah tengik dengan cara mengurangi
kadar air pada kelapa yang akan digunakan pada kaliadrem. Kandungan lemak
pada kelapa akan membuat rasa yang leih nikmat pada kaliadrem sehingga lemak
dalam parutan kelapa tidak boleh dihilangkan. Dengan proses penyangraian dalam
waktu yang singkat akan membant mengurangi kadar air namun kadar lemak tidak
banyak berkurang.
Pengemas yang digunakan untuk melindungi kaliadrem bulet (KalBu)
menggunakan plastic dengan jenis PE. Plastic jenis ini sudah mampu melindungi
kaliadrem dari proses kemunduran mutu setelah kaliadrem selesai dibuat. Jika
menggunakan bahan kertas, maka kertas tersebut kemungkinan akan rusak akibat
sisa minyak yang masih menempel pada kaliadrem tersebut. pembungkus
sekunder dapat menggunakan kotak karton sehingga penampilannya menjadi lebih
menarik.
9
Total pengeluaran : Rp. 67.200
Menghasilkan: 20 bungkus
Harga perbungkus: Rp. 5.000
Pendapatan bersih: Rp. 100.000 – Rp. 67.200 = Rp. 32.800
Modal awal – total pegeluaran = Rp. 156.000 – Rp. 67.200 = Rp. 88.000
Uang bersih hari pertama = Rp. 121.600
10
Total keuntungan kotor dibagi dengan total pengeluaran kotor
(88.000+61.500+61.500)/(67.200+38.500+38.500) x 100% = 146,39%
Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan kotor yang didapatkan sebesar
146,39% atau 1,4639 kali lebih tinggi dari modal yang dikeluarkan.
Setelah dikurangi dengan pengeluaran air dan listrik selama 3 kali
produksi sebesar 40.000 maka keuntungan bersih sebesar 114,6% atau 1,146 kali
lebih tinggi dari modal.
Nilai keuntungan memang berbeda dengan rencana keuntungan yang
telah dirancang karena produk KalBu masih diperkenalkan ke masyarakat
sehingga harganya tidak disesuaikan dengan target awal. Jika produk sudah
terkenal, maka harga akan disesuaikan dengan rencana awal.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam laporan ini, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. teknologi proses yang digunakan adalah proses pemasakan produk
menggunakan teknik penggorengan deep fat frying agar mendapatkan
tekstur kaliadrem yang diinginkan
2. Bahan, alat, dan teknik pembuatan kalbu sangat sederhana dan mudah
dibuat oleh siapa saja. Namun untuk medapatkan rasa dan tekstur yang pas
memerlukan keahlian serta pengalaman yang cukup
3. Mutu kaliadrem bulet (KalBu) dapat terjaga apabila disimpan di lemari
pending dan dikemas menggunakan plastic. Daya tahan produk sekitar
seminggu
4. Keuntungan yang didapat selama proses perjalanan usaha sudah mampu
menutupi biaya produksi serta mampu menutupi biaya tambahan lainnya
seperti biaya penggunaan air dan listrik.
5. Kendala selama perjalanan usaha adalah sulit mendapatkan tekstur
kaliadrem yang pas dan menawarkan ke generasi muda karena nama jajan
kaliadrem jarang dilihat dan didengar oleh mereka
4.2 Saran
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
diberikan beberapa rekomendasi untuk dikaji dan ditindak lanjuti yaitu
pemerintah, akademisi, praktisi, dan pengusaha dapat mengembangkan
kaliadrem lebih luas sehingga kaliadrem tidak hanya menjadi sarana upakara
namun juga menjadi olahan produk jajanan yang menjanjikan di masa depan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
14