Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PUDING KADEK (KARAGENAN, KACANG GUDE, KULIT PISANG


FERMENTASI) INSTAN SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN SINBIOTIK
UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA SEHAT 2020

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:

Ketua Kelompok : Ni Made Inten Kusuma Dewi (1411105039/2014)


Anggota Kelompok : I Gusti Putu Bhuana Aristya Putra (1411105020/2014)
I Kadek Ariyasa (1411105025/2014)

UNIVERSITAS UDAYANA
BADUNG
2017

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................2
1.4 Luaran Yang Diharapkan..........................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Sinbiotik....................................................................................................3
2.2 Rumput Laut (Karagenan).........................................................................3
2.3 Kacang Gude.............................................................................................4
2.4 Tepung Kulit Pisang Fermentasi...............................................................4
2.5 Puding Agar Instan....................................................................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN.....................................................................5
3.1 Teknik Koleksi Data Awal........................................................................5
3.2 Rekayasa Keteknikan................................................................................5
3.3 Teknik Uji Keandalan Karya.....................................................................7
3.4 Teknik Pengolahan....................................................................................8
3.5 Teknik Analisis Data.................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................9
4.1 Anggaran Biaya.........................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota...........................................................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..............16

ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Anggaran Biaya PKM-KC.......................................................................9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC......................................................................9

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram alir pembuatan pudding sinbiotik instan.................................6

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan
hayati yang melimpah. Kekayaan hayati tersebut sebagian besar dapat diolah
menjadi pangan untuk dikonsumsi oleh manusia. Pangan tersebut dapat berasal
dari produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perairan. Pangan yang
dihasilkan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia baik pangan yang
berbentuk prebiotik, probiotik ataupun sinbiotik. Prebiotik adalah pangan yang
bermanfaat sebagai asupan untuk mikrobiota baik yang hidup di pencernaan
manusia. Probiotik merupakan mikrobiota hidup yang berada di pencernaan
manusia dan memberikan dampak kesehatan yang baik pada inangnya. Sinbiotik
merupakan gabungan dari prebiotik dan probiotik. Pangan prebiotik dan probiotik
sudah banyak menyebar dikehidupan masyarakat Indonesia baik dalam produk
makanan dan minuman, sehingga saat ini mulai banyak dikembangkan pangan
sinbiotik agar dapat dinikmati sekaligus kebaikan dari prebiotik dan probiotik.
Pangan prebiotik yang menjadi bagian pangan sinbiotik merupakan pangan
dengan serat pangan yang tinggi. Serat pangan merupakan suatu senyawa
kompleks yang berasal dari tumbuhan dan tidak dapat dicerna oleh pencernaan,
namun dapat memberikan efek kesehatan bagi manusia. Salah satu sumber serat
pangan yang melimpah di Indonesia berasal dari rumput laut. Rumput laut
mengandung serat dalam bentuk karaginan yang tahan terhadap enzim pencernaan
sehingga tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan. Karaginan berfungsi
sebagai prebiotik bagi bakteri yang menguntungkan dalam saluran pencernaan
sehingga bakteri yang menguntungkan dalam saluran pencernaan dapat tumbuh
dengan cepat dan mendominasi bakteri saluran pencernaan. Prebiotik adalah
bahan pakan yang tidak dapat dicerna pada saluran pencernaan dan memberikan
efek menguntungkan dengan menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas dari
beberapa jenis bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan (Nocianitri et al.,
2011).
Probiotik sebagai salah satu syarat terbentuknya pangan sinbiotik banyak
berasal dari strain bakteri Lactobacillus, Streptococcus, Bifidobacterium. Strain
bakteri Lactobacillus serigkali dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk olahan
susu seperti susu fermentasi, yoghurt, keju, dadih, dan yang lainnya.
Lactobacillus plantarum merupakan salah satu probiotik yang dapat hidup tidak
hanya disuse tetapi juga di pangan lain yang mengandung gula dan protein yang
tinggi, salah satunya adalah kulit pisang dan kacang-kacangan. Kulit pisang dalam
bentuk tepung merupakan salah media pertumbuhan yang baik bagi Lactobacillus
plantarum (Kusuma, dkk, 2015). Kandungan pati yang tinggi pada kulit pisang
merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan Lactobacillus plantarum.
Lactobacillus plantarum juga dapat hidup pada kacang-kacangan. Kacang gude
sangat potensial dapat sebagai media pertumbuhan Lactobacillus plantarum
2

karena kandungan protein dan karbohidrat yang memadai untuk pertumbuhan


bakteri tersebut, sehingga media probiotik tidak hanya harus dari susu namun juga
dari bahan-bahan pangan yang jarang dimanfaatkan dengan baik seperti kulit
pisang ataupun kacang gude.
Pangan sinbiotik yang beredar saat ini sering berasal dari produk susu,
namun hal tersebut dapat diinovasikan dengan membuat pangan sinbiotik dalam
bentuk pudding dengan menggabungkan bahan rumput laut, susu, kacang gude,
dan kulit pisang untuk memperkaya asupan prebiotik dan probiotik dari pangan
sinbiotik. Pudding merupakan salah satu pangan yang disenangi anak-anak hingga
orang dewasa dengan teksur yang lembut dan tinggi serat. Anak-anak dan orang
dewasa yang kurang menyukai buah atau sayur dapat mengonsumsi pudding
sebagai alternatif makanan pilihan. Berdasarkan hal tersebut maka pudding
sinbiotik menjadi salah satu alternatif pengembangan pangan sinbiotik dengan cita
rasa lezat dan bergizi.

1.2 Tujuan
Tujuan program ini adalah menghasilkan karya kreatif, inovatif dengan
teknologi praktis dan biaya yang terjangkau dalam pengembangan pangan
sinbiotik dalam skala luas untuk membantu meningkatkan kesehatan pencernaan
manusia pada khususnya sebagai tempat pertma dalam penyerapan zat gizi.

1.3 Manfaat
Manfaat dari program ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, adanya inovasi pangan sinbiotik yang dapat memberikan
keuntungan dan melatih pemikiran kritis mahasiswa terkait pengembangan
pangan fungsional.
2. Bagi masyarakat, pangan sinbiotik dapat menjadi pilihan pangan yang enak,
bergizi, praktis dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan prebiotic dan
probiotik sehingga baik anak-anak maupun dewasa dapat menikmatinya.
3. Bagi pemerintah, adanya usaha pengembangan pangan siniotik menjadi solusi
pemanfaatan sumber pangan yang inovatif sehingga mengurangi
ketergantungan sumber pangan yang diimpor oleh pemerintah.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Adapun luaran program ini yaitu sebagai berikut:
1. Prototipe Puding T-DEK (Rumput laut, kacang gude, dan kulit pisang
fermentasi) Khas Indonesia.
2. Seminar dan artikel ilmiah yang akan disampaikan pada laporan akhir.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sinbiotik
Sinbiotik merupakan pengembangan pangan konvensional dengan
penggabungan probiotik dan prebiotik (Winarno, 2003) yang diberikan
secara bersamaan. Istilah sinbiotik digunakan pada produk yang
mengandung probiotik dan prebiotik secara sekaligus dalam satu media.
Mekanisme kerja probiotik dan prebiotik menurut Winarno (2004) dalam
meningkatkan daya tahan usus antara lain: mengubah pH lingkungan
saluran usus, berkompetisi dengan bakteri patogen dalam pemanfaatan
nutrisi, merangsang enzim pencernaan pankreas di dalam usus halus,
memproduksi zat antibakteri atau bakteriosin, dan berkompetisi dengan
bakteri patogen untuk menempel pada vili-vili usus, sehingga mengurangi
kesempatan bakteri patogen untuk berkembang biak. Nutrisi yang
dibutuhkan oleh mikroba organ usus adalah polisakarida, pectin, selulosa,
hemiselulosa dan oligosakarida yang bersifat tidak tercerna oleh host
(inang), namun mampu dimanfaatkan oleh mikroba (Schmidl dan Labuza,
2000), sehingga mikrobalah yang mampu berperan dalam memecah
senyawa tersebut tersebut.

2.2 Rumput Laut (Karagenan)


Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut dari
Famili Rhodophyceae seperti Euchema spinosum dan Euchema cottonii
yang terdiri dari rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler (Mr)
kurang lebih di atas 100.000 serta bersifat hidrokoloid. Karagenan tidak
mempunyai nilai nutrisi dan digunakan pada makanan sebagai bahan
pengental, pembuatan gel, dan emulsifikasi. Tiga tipe utama karagenan
yang digunakan dalam industri makanan adalah ι-karagenan, κ-
karagenan(E. cottonii), dan λ-karagenan (E. spinosum). Karagenan
diperoleh melalui ekstraksi dari rumput laut yang dilarutkan dalam air atau
larutan basa kemudian diendapkan menggunakan alkohol atau KCl.
Alkohol yang digunakan terbatas pada metanol, etanol, dan isopropanol.
Karagenan dapat digunakan pada makanan hingga konsentrasi 1500mg/kg.
Karagenan merupakan senyawa yang termasuk kelompok
polisakarida galaktosa hasil ekstraksi dari rumput laut. Sebagian besar
karagenan mengandung natrium, magnesium, dan kalsium yang dapat
terikat pada gugus ester sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro-
galaktosa. Karagenan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan
farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, pengental atau penstabil.
Oleh karena itu, karagenan hanya digunakan dalam industri pangan karena
fungsi karakteristiknya yang dapat digunakan untuk mengendalikan
4

kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan


menstabilkan makanan.

2.3 Kacang Gude


Kacang gude adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia.  Kacang gude mengandung 5-9.4 g serat pangan.
Serat dimetabolisme oleh bakteri yang berada dan melalui saluran
pencernaan. Perkembangan penelitian membuktikan bahwa meski tidak
mengandung zat gizi, serat mempunyai fungsi yang tidak tergantikan oleh
zat lainnya dalam memicu terjadinya kondisi fisiologis dan metabolik
yang dapat memberikan perlindungan pada kesehatan saluran pencernaan,
khususnya usus halus dan kolon. Berbagai penelitian dan review literatur
memberikan data yang mendukung peranan serat makanan atau dietary
fiber dalam memicu pertumbuhan bakteri asam laktat (Lactobacillus) yang
mempunyai sifat metabolik seperti bifidobakteri dalam menghasilkan
asam lemak berantai pendek (short chain fatty acid, ALRP) dan perbakan
sistem imun (Kusharto, 2006).

2.4 Tepung Kulit Pisang Fermentasi


Tepung kulit pisang fermentasi merupakan tepung yang dimodifikasi
secara fermentasi (Subagio, 2006). Secara teknis, cara pengolahannya
sangat sederhana seperti tepung pada umumnya namun disertai dengan
proses fermentasi oleh bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat yang
digunakan juga dapat berbeda tergantung bahan itu sendiri. Fermentasi
biasanya dilakukan sekiar 12-72 jam tergantung bahan yang digunakan
sebagai media pertumbuhan bakteri asam laktat. Subagio (2006)
melaporkan bahwa mikroba yang tumbuh pada bahan yang digunakan
sebagai media pertumbuhan akan menghasilkan enzim pektinolitik dan
selulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel bahan sedemikian rupa
sehingga terjadi pembebasan granula pati. Selanjutnya granula pati
tersebut akan mengalami hidrolisis menghasilkan monosakarida sebagai
bahan baku untuk menghasilkan asam-asam organik. Senyawa asam ini
akan bercampur dalam tepung, sehingga ketika tepung tersebut diolah
akan menghasilkan aroma dan cita rasa yang khas.

2.5 Puding Agar Instan


Puding adalah nama untuk berbagai hidangan penutup yang
umumnya dibuat dari bahan-bahan yang direbus, dikukus, atau
dipanggang. Puding agar-agar dibuat dengan mencampur agar-agar
bersama susu, tepung maizena, atau telur kocok. Puding agar-agar sering
dihidangkan dengan saus yang disebut vla. Tepung puding instan
5

memudahkan orang membuat puding karena hanya perlu dicampur susu


atau air panas (Kurman, 1992). Puding yang dilarutkan dalam air panas dan
didinginkan, akan bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-
pori di dalamnya sehingga bertekstur kenyal. Puding agar dikenal luas di
daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber)
lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi
membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Koleksi Data Awal


Waktu dan Tempat Koleksi Data Awal
Penyusunan persiapan hingga terbentuknya protoipe dilaksanakan
selama 4 bulan di Laboratorium Analisis Pangan, Laboratorium
Mikrobiologi, Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Rekayasa
Alat, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Kegiatan penelitian
dimulai dengan menganalisis bahan, menggali sumber data serta
mengumpulkan data sesuai dengan prototipe yang telah ditentukan.

3.2 Rekayasa Keteknikan


3.2.1 Prosedur Persiapan Prototipe
- Proses Pembuatan Karaginan
Disortsi rumput laut kering yang masih baik keadannya. Rumput laut
direndam selama 24 jam untuk menetralisir aroma amis. Rumput laut dicuci
dan direndam dengan KOH 1% selama 3 jam. Dilakukan ekstraksi rumput
laut dengan KCl 0,05% dengan perbandingan air dan rumput laut sebesar
1:40 dengan suhu 85-900C selama 3 jam. Dilakukan filtrasi agar
mendapatkan filtrate karagenan lalu didinginkan. Proses pengeringan filtrate
dapat menggunakan oven dalam bentuk cabinet dryer. Filtrate yang telah
kering dihancurkan dalam bentuk bubuk dan menjadi tepung karagenan.
- Proses Pengolahan Kacang Gude
Disortsi kacang gude kering yang masih baik keadannya. Kacang gude
direndam selama semalam untuk menetralisir aroma langu. Dilakukan
ekstraksi kacang gude dengan melalui proses perebusan untuk memudahkan
proses penepungan. Kacang gude yang telah lunak didinginkan. Proses
pengeringan kacang gude dapat menggunakan oven dalam bentuk cabinet
dryer. Kacang gude yang telah kering dihancurkan dalam bentuk bubuk
kasar.
- Proses Pembuatan Tepung Kulit Pisang Fermentasi
Disortasi kulit pisang yang masih baik dengan tingkat kehitaman pada
kulit pisang tidak lebih dari 50%. Dipotong kecil dan tipis dan direndam
pada larutan garam 1% selama 1 jam. Diblansing kulit pisang tersebut
selama 5 menit lalu didinginkan dengan cara diangin-anginkan saja.
6

Disiapkan kultur bakteri asam laktat jenis Lactobacillus plantarum untuk


starter fermentasi. Untuk fermentasi, jumlah bakteri yang digunakan adalah
sebanyak 10% dari berat kulit pisang yang akan difermentasi. Dimasukkan
kulit pisang kedalam wadah steril lalu dituangkan bakteri Lactobacillus
plantarum secara merata. Ditutup wadah dengan sangat rapat agar tidak
terjadi kontaminasi. Wadah tersebut dimasukkan ke dalam ruang inkubasi
dengan suhu 370C selama 48 jam. Setelah 48 jam, akan muncul aroma asam
yang segar yang menandakan fermentasi berhasil. Kulit pisang fermentasi
dikeluarkan dalam wadah. Kulit pisang dihancurkan secara perlahan
bersama dengan larutan fermentasi. Kulit pisang dimasukkan ke dalam
spray drying agar terjadi enkapsulasi. Penyalut kulit pisang fermentasi
adalah susu skim

3.2.2 Prosedur Pembuatan Prototipe


- Bahan-Bahan:
Tepung karagenan, bubuk kasar kacang gude, bubuk kulit pisang
fermentasi, emulsifier, gula tepung, susu cair
- Alat-Alat:
Drum dryer, gelas ukur, sendok pengaduk, wadah penampung, panci,
kompor
- Cara membuat Puding Sinbiotik Instan:
a. Tepung karagenan dicampur dengan bubuk kasar kacang hijau,
bubuk kulit pisang dengan perbandingan sama.
b. Campuran tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit susu sebanyak
10% dari campuran bahan.
c. Diaduk secara manual campuran tersebut
d. Dilakukan pengeringan dengan drum dryer selama 1-2 jam
e. Dicampur dengan gula tepung bubuk pudding instan yang telah
jadi.
f. Pudding sinbioik instan dikemas dalam keadaan vakum dengan
smart packaging.
7

Pencampuran karagenan, kacang gude, kulit pisang fermentasi

Ditambahkan susu cair 10%

Diaduk manual

Pengeringan dengan drum dryer selama 1-2 jam

Puding instan ditambahkan dengan gula dan dikemas

Gambar 1. Diagram alir pembuatan pudding sinbiotik instan

- Cara pemasakan Puding Sinbiotik Instan:


Puding dipanaskan dengan suhu 550C dengan perbandingan pudding
dan air adalah 1:10. Puding yang telar tercampur air dimasukkan ke
dalam cetakan dan ditunggu hingga dingin.

3.3 Teknik Uji Keandalan Karya


3.3.1 Analisis Proksimat (Uji Kimia Puding Instan Sinbiotik)
a. Analisis Kadar Air
b. Analisis Kadar Abu
c. Analisis Kadar Protein
d. Analisis Kadar Lemak
e. Analisis Vitamin B
f. Analisis Karbohidrat
g. Analisis Serat Pangan

3.3.2 Uji Fisik Tepung Puding Sinbiotik Instan


a. Uji Rendemen
b. Uji pH
c. Uji Kelarutan
d. Uji Tektsur Gel
e. Uji Masa Simpan

3.3.3 Uji Mikrobiologi


a. Uji Total Mikroba
8

b. Uji Total Bakteri Lactobacilluss plantarum


c. Uji In Vitro

3.3.4 Uji Sensori


Pengujian organoleptik (sensori) dilakukan dengan uji hedonik
(kesukaan) menurut Soekarto (1985). Pengujian hedonik dilakukan terhadap
aroma, rasa, tekstur, warna dan penerimaan secara keseluruhan. Pada
pengujian sensori ini panelis yang digunakan adalah semi panelis dan panelis
expert. Uji hedonik dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis
terhadap aroma rasa, tekstur, warna dan penerimaan secara keseluruhan dari
produk. Adapun skala yang digunakan adalah skala 1 (sangat tidak suka), 2
(tidak suka), 3 (netral), 4 (suka), dan 5 (sangat suka).
9

3.4 Teknik Pengolahan


Dalam penulisan proyek ini digunakan metode kepustakaan, eksperimen dan
dokumentasi. Selain itu, dalam karya ini juga digunakan studi pustaka yang
didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai literatur yang telah teruji
validitasnya, relevan.

3.5 Teknik Analisis Data


Setelah data yang diperlukan terkumpul dilakukan pengolahan data
dengan menyusun secara sistematis dan logis. Metode analisis data yang
digunakan mengacu pada Steel dan Torrie, 1981. Teknik analisa data yang
dipilih adalah analisis deskriptif argumentatif, dengan tulisan bersifat
deskriptif, menjelaskan menjabarkan hasil dari parameter yang diuji dan
argumentatif mengenai faktor-faktor pembeda hasilnya. Data uji sensori
yang diperoleh dianalisis dengan Anova.
Setelah proses analisis, dilakukan proses sintesis dengan menarik
dan menghubungkan rumusan masalah, tujuan penulisan serta pembahasan
yang dilakukan. Berikutnya ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum.
berdasarkan simpulan tersebut, direkomendasikan beberapa hal sebagai
upaya transfer gagasan.
10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Anggaran Biaya PKM-KC
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1 Peralatan penunjang 3.800.000
2 Bahan habis pakai 6.200.000
3 Perjalanan 1.000.000
4 Lain-lain berupa administrasi, publikasi, seminar 1.490.000
dan laporan
Jumlah 12.490.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Persiapan koleksi data
awal
2 Persiapan peralatan
dan perlengkapan
3 Pembuatan prototipe
4 Pelaporan berupa
seminar dan penulisan
artikel
11

DAFTAR PUSTAKA

Anik Herminingsih, 2010. Manfaat Serat dalam Menu Makanan.Universitas


Mercu Buana, Jakarta.
Godam. 2013. Isi Kandungan Gizi Kacang Gude - Komposisi Nutrisi Bahan
Makanan. Tersedia di : http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-
gizi-kacang-gude-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html#.We7oYC5ReLF.
Diakses pada : 20 Oktober 2017
Jansen Silalahi dan Netty Hutagalung, 2010 . Komponen-komponen Bioaktif
dalam Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Jurusan Farmasi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Kusharto, C. M. 2006. Serat Makanan dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jural Gizi
dan Pangan. Vol : 1. No : 2.
Kusuma dan Zubaidah. 2015. Evaluasi Pertumbuhan Lactobacillus casei dan
Lactobacillus plantarum dalam Medium Fermentasi Tepung Kulit Pisang.
Jurusan Teknologi hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian vol. 4 no 1
p.100-108.
Nocianitri, K.A., I.D. G.M. Permana, & I.N. Sujaya. 2011. Skrining Lactobacillus
Spp. ntuk pengembangan probiotik berbasiskan susu kedelai. The Exellence
Research, 8 : 113-120
Olwin Nainggolan dan Cornelis Adimunca, 2005. Diet Sehat Dengan Serat.
Cermin Dunia Kedokteran No. 147, 2005 Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Sutrisno Koswara, 2010. Serat Makanan Membuat Usus Nyaman.
www.ebookpangan.com. Diakses pada 21 Oktober 2017
Tensiska, 2008. Serat Makanan. Jurusan Teknologi Industri Pangan. Fakultas
Teknologi Industri Pertanian. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Testi, F. K., Winantri, W. Cahyani, D. C. Kinanti. Potensi Pemanfaatan Kacang
Gude. Tersedia di: https://www.scribd.com/doc/29307757/kacang-gude-
kinanthi. Diakses pada 21 Oktober 2017
12

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Made Inten Kusuma Dewi
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIM/NIDN 1411105039
5 Tempat Tanggal Lahir Kamasan, 21 Januari 1996
6 E-mail intenkusuma2101@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085739108276
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magiste S3/Doktor
r
Nama Institusi Universitas Udayana
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Tahun Masuk-Lulus 2014-sekarang
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah /
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1
2
D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 3 Oliampiade Akuntansi
1 Politeknik Negeri Bali 2014
tingkat Nasional
2 Rank 6 SGM LKTI tingkat Nasional Universitas Brawijaya 2015
3 Finalis Pemilihan Duta Pangan Universitas 2016
Nusantara Hassanudin
4 Finalis Mawapres tingkat Universitas Universitas Udayana 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsacipta.
Badung, 27 Oktober 2017
Pengusul,

(Ni Made Inten Kusuma Dewi)


13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Gusti Putu Bhuana Aristya Putra
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan
4 NIM/NIDN 1411105020
5 Tempat Tanggal Lahir Tabanan 3 April 1996
6 E-mail bhuana_aristya@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 0895342604995
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magiste S3/Doktor
r
Nama Institusi Universitas Udayana
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Tahun Masuk-Lulus 2014-sekarang
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah /
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1
2
D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 IT Competition tingkat Provinsi Politeknik Negeri Bali 2012
2 IT Competition tingkat Provinsi Politeknik Negeri Bali 2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsacipta.

Badung, 27 Oktober 2017


Pengusul,

(I Gusti Putu Bhuana Aristya Putra)


14

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : I Kadek Ariyasa
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Program Studi : Ilmu dan Teknologi pangan
4. NIM : 1411105025
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Denpasar, 20 Maret 1996
6. E-mail : ariyasa.ikadek@gmail.com
7. No Telepon / HP : 085792425682/ 085738706354
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Udayana
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Tahun Masuk-Lulus 2014-sekarang
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Judul Artikel Waktu dan
No Nama Penemuan Ilmiah
Ilmiah Tempat
1
2
D. Penghargaan 5 Tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi, dan
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
Juara 2 Lomba
1 Fotografi STIK Mas IT STIK Mas Ubud 2012
Competition
Juara 3 Lomba
2 Fotografi Honda DBL Honda DBL Bali 2013
Bali Series
Juara 3 Lomba Mading
3 Honda DBL Bali 2013
Honda DBL Bali Series
Peserta Lomba
Fakultas Teknologi Pertanian
4 Kontemporer Dies 2014
Udayana
Natalis 52 Udayana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Badung, 27 Oktober 2017
Pengusul,

(I Kadek Ariyasa)
15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Peralatan Fermnetasi kulit
1 buah 1.000.000 1.000.000
fermentasi pisang
Pembentukan
Penyewaan
bubuk pudding 1 buah 1.800.000 1.800.000
alat
instan
Peralatan Proses
pembuatan pencampuran dan 1 buah 1.000.000 1.000.000
prototipe pemasakan
SUB TOTAL (Rp) 3.800.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Pembuatan
Rumput laut 20 kg 15.000 300.000
karagenan
Kacang gude Bahan utama 20 kg 20.000 300.000
Kulit pisang Bahan utama 20 kg 15.000 300.000
Susu skim Bahan penyalut 10 kg 25.000 250.000
Susu cair Bahan tambahan 10 L 25.000 250.000
Air Bahan pengener 50 L 2.000 100.000
Listrik Pendukung proyek 4 bulan 500.000
Media
Pendukung
Pertumbuhan 500 g 2.000 1.000.000
fermentasi
bakteri
Senyawa
kimia Pendukung
1 paket 500.000 500.000
pembuatan ekstraksi produk
produk
Senyawa
Pendukung uji
kimia 1 paket 2.000.000 1.700.000
kelayakan
pengujian
Bakteri L.
Bahan utama 1g 1.000.000 1.000.000
plantarum
SUB TOTAL (Rp) 6.200.000

3. Perjalanan
16

Justifikasi Harga Jumlah


Material Kuantitas
Perjalanan Satuan (Rp) (Rp)
Transportasi
Biaya
pembelian alat 20 kali 25.000 500.000
perjalanan
dan bahan

Transportasi
Biaya untuk membawa
penyewaan sampel ke 2 kali 250.000 500.000
mobil laboratorium yang
berbeda

SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Untuk
Pulsa menghubungi
1 250.000 250.000
Internet penyedia bahan dan
alat
Kertas, ATK, Untuk persiapan
250 artikel 2.500 625.000
Print dan seminar
Fotocopy, Bahan pencetak
100 buah 16.500 165.000
banner laporan
Bahan presentasi 3 buah 150.000 450.000

SUB TOTAL (Rp) 1.490.000.


TOTAL 12.490.000
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/
minggu)
1 Ni Made Inten Ilmu dan Pertanian 28 Ketua
Kusuma Dewi Teknologi kelompok;
/1411105039 Pangan Menangani
bidang kualitas
prototipe,
mengkoor divisi
seluruh kegiatan
2 I Gusti Putu Ilmu dan Pertanian 28 Anggota
Bhuana Aristya Teknologi kelompok;
Putra/14111050 Pangan Menangani
20 penyediaan
peralatan
prototype dan
menyiapkan
artikel
3 I Kadek Ariyasa Ilmu dan Pertanian 28 Anggota
/1411105025 Teknologi kelompok;
Pangan Menangani
penyediaan
perlengkapan
prototype dan
menyiapkan
seminar

Anda mungkin juga menyukai