65
Abstrak
Minangkabau daerah yang kaya dengan aneka kuliner terkenal kelezatannya. Di
setiap daerahnya juga memiliki tradisi yang berbeda dalam menyajikan kuliner
tersebut sehingga terbentuk sebuah tradisi tersendiri dalam masyarakat. Padang
Pariaman bagian dari daerah rantau Minangkabau memiliki aneka ragam kuliner
(makanan) khas yang menjadi budaya masyarakatnya. Ada makanan khas yang
dibuat dalam upacara adat dan ada juga dalam upacara keagamaan masyarakat.
Keberadaan makanan tersebut dianggap penting dalam upacara tersebut, karena
apabila dalam pelaksanaan upacara tersebut tidak membuat makanan tradisi yang
biasa dilakukan, maka pelaksanaan upacara dianggap kurang lengkap. Umumnya
makanan khas tersebut berbahan dasar beras ketan (pulut) dan santan kelapa,
karena Padang Pariaman dikenal dengan sebagai daerah penghasil kelapa yang
kental santannya. Diantara makanan yang dihidangkan dalam upacara dalam
pelaksanaan tradisi adat seperti rendang, lapek bugis, juadah. Makanan tersebut
disajikan dalam upacara perkawinan, batagak penghulu dan batagak rumah.
Sedangkan dalam upacara keagamaan, makanan yang disajikan adalah lemang dan
sambareh. Penyajian kedua jenis makanan ini menjadi tradisi bagi masyarakat
Padang Pariaman. Munculnya tradisi ini seiring dengan penyebaran agama Islam
di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syekh Burhanuddin. Makanan lemang
disajikan dalam upacara maulid nabi setiap bulan Rabiul Awal dan bulan Sya’ban
dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, bahkan nama bulan sya’ban bagi
masyarakat Padang Pariaman lebih dikenal dengan istilah bulan lamang. Demikian
juga halnya dengan makanan sambareh disajikan setiap bulan Rajab sehingga bulan
ini dikenal dengan sebutan bulan Sambareh.
Kata Kunci: Makanan/Kuliner, Minangkabau, Adat dan keagamaan
Abstract
Minangkabau area rich with various famous culinary delights. In each region also
has a different tradition in serving the culinary so that formed a separate tradition
in society. Padang Pariaman part of Minangkabau rantau area has a variety of
culinary (food) that is typical of the culture of the community. There are typical
foods made in traditional ceremonies and there are also in the religious ceremonies
of the community. The existence of such food is considered important in the
ceremony, because if in the implementation of the ceremony does not make the
traditional food tradition is usually done, then the implementation of the ceremony
is considered incomplete. Generally these typical foods made from sticky rice
(pulut) and coconut milk, because Padang Pariaman is known as a coconut
producer region that thick coconut milk. Among the food served in the ceremony
in the implementation of traditional traditions such as rendang, lapis bugis,
juadah. The food is served in a marriage ceremony, the tradition of inaugurating
29
30 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
penghulu and the tradition of building a house. While in religious ceremonies, food
made to serve is lemang and sambareh. Presentation of these two types of food
became a tradition for the people of Padang Pariaman. The presence of this
tradition along with the spread of Islam in Minangkabau spread by Sheikh
Burhanuddin. Lemang food is served in the Prophet's mawl each month Rabiul
Beginning and Sha'ban month in order to welcome Ramadan, even the name of the
moon of sha'ban for Padang Pariaman society better known as the term lamang.
Likewise with sambareh food served every month Rajab so this month known as
the month of Sambareh.
Key Words: Food / Culinary, Minangkabau, Custom and religious
1 3
Fadly Rahman, Jejak Rasa Nusantara, Fadly Rahman, Rijsttafel, Budaya Kuliner Di
Sejarah Makkanan Indonesia, Jakarta, PT. Gramedia Indonesia Masa Kolonial 1870-1942, Jakarta, PT
Pustaka Utama, 2016, h.1 Gramedia Pustaka Utama, 2016, h. 104
2 4
Aswil Rony, Aneka Ragam Makanan Menurut tulisan Mestika Zed istilah rantau
Tradisional Minangkabau, Padang: Departemen pada daerah pesisir Minangkabau itu disebutkan karena
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan daerah ini sebagai tempat merantau orang
Museum Negeri Propinsi Sumatera Barat
Minangkabau. Mestika Zed, Saudagar Pariaman
“Aditiyawarman” 2001, h. 1
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Siti Aisyah 33
dengan sebutan luhak nan tigo: yaitu mereka dalam memenuhi kebutuhan
luhak Tanah Datar, luhak Agam, dan sehari-harinya.
luhak Lima puluh Kota5. Ketiga Keberadaan kuliner itu pada
daerah luhak disebut sebagai daerah hakikatnya untuk memenuhi
aslinya Minangkabau, sebab dari kebutuhan hidup dan bagian dari
daerah tersebut tersebarnya budaya, demikian juga halnya dengan
masyarakat sampai ke daerah rantau keberadaan kuliner di Minangkabau
Minangkabau. Daerah Padang yang memiliki cita rasa yang terkenal
Pariaman, dahulunya dikenal dengan dengan kelezatannya. Antara daerah
nama Piaman atau Pariaman yang darek dan rantau pada hakikatnya
posisinya terdapat di daerah rantau
memiliki kesamaan dalam
Minangkabau. Ditinjau dari sejarah pelaksanaan upacaranya, demikian
Islam di Minangkabau daerah ini juga halnya dalam mengolah makanan
dikenal sebagai pusat penyebaran baik dalam menggunakan bumbu dan
Islam yang dibawa oleh Syekh bentuk pengolahannya juga tidak
Burhanuddin dengan pusatnya di berbeda baik dalam namanya,
Ulakan, kemudian terus menyebar ke jenisnya, jenis peralatannya, maupun
seluruh wilayah alam Minangkabau. tata cara pelaksanaannya.6 Seiring
Posisi daerah rantau terdapat di dengan perkembangan zaman budaya
bagian pesisir dari wilayah darek yang makanan itu terus berlanjut diturunkan
berdekatan dengan pantai. Sumber kepada anak cucunya, sehingga
daya alam dari kekayaan dari laut dan diyakini sebagai sebuah tradisi yang
pantai ikut mempengaruhi bentuk oleh generasi penerusnya.
kuliner yang dihasilkannya. Daerah Masing-masing daerah di
Piaman, (Kota Pariaman dan Padang Minangkabau juga memiliki makanan
Pariaman) termasuk bagian daerah khas yang serasi dengan selera
rantau Minangkabau dikenal dengan masyarakatnya dan keberadaan
makanan spesifik ikan dan berbagai sumber daya alamnya. Meskipun
makanan yang bersumber dari laut. antara daerah darek dan rantau pada
Selain itu daerah ini sejak dahulu dasarnya memilik kesamaan dalam
sampai sekarang juga dikenal sebagai membuat makanan khas. Daerah
sumber penghasil kelapa yang rantau memiliki makanan khas yang
memiliki santan berkualitas baik terbuat dari sumber alam dari laut
dibanding daerah darek, sehingga seperti ikan udang dan lainnya.
berbagai makanan yang menggunakan Semenjak penyebaran Islam yang
bumbu santan di daerah ini lebih lezat dilakukan oleh Syekh Burhanuddin
rasa dan penghasil minyak kelapa masyarakat Padang Pariaman mulai
yang baik. Itulah sebabnya kelapa beralih mengolah makanan dari
yang berasal dari Padang Pariaman daging sehingga sejak saat itu Padang
selalu diekspor ke daerah darek guna Pariaman memiliki kuliner khas yang
memperlezat cita rasa makanan yang berasal dari daging.
Menerjang Ombak Membangun Maskapai, Jakarta: terletak di sebelah utara dan barat gunung Sago, Lihat
LP3ES, 2017, h. 16-17 Amir Sjarifoedin Tj. A., Minangkabau, dari Dinasti
5
Luhak Tanah Datar terletak di kaki gunung Iskandar Zulkarnain sampai Tuanku Imam Bonjol,
Merapi dan gunung Sago, luhak Agam terletak di Jakarta, PT. Gria Media Prima, 2011, h.10-11
6
sebelah barat gunung Merapi dan sebelah utara gunung Aswil Rony dkk., h. 2
Singgalang , sedangkan luhak Lima Puluh Kota
Volume 21 No. 2, Edisi Juli-Desember 2017
34 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
7 9
Fadly Rahman, Rijsttafel, Budaya Kuliner Di Salah satu kabupaten yang terdapat di
Indonesia Masa Kolonial 1870-1942, h. 28 Sumatera Barat yang dahulunya dikenal dengan sebitan
8
Fadly Rahman, Jejak Rasa Nusantara, Piaman laweh (Pariaman Luas), karena termasuk Kota
Sejarah Makanan Indonesia, h. 31 Padang sampai tahun 1980 dan Mentawai sampai tahun
1999 dan dan Kota Pariaman sampai tahun 2002.
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Siti Aisyah 35
10
Zusneli Zubir, Kuliner Pantai Barat Sumatera: bulan dalam kalender Piaman tersebut nama-nama
Studi Kasus Masakan Tradisional Khas Padang bulan secara berurutan disebut bulan Tabuik, Sapa,
Pariaman Dalam Perspektif Sejarah, Makalah, Muluik, Adiah Muluik, Adiak Muluik nan Kaduo,
Padang, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Carai, Sambareh, Lamang, Puaso, Rayo, Adiak Rayo
Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (T, dan Haji. Kalender Piaman ini sejalan dengan tahun
Th.), h. 10 Hijriyah.
11 12
Armaidi Tanjung, Kalender Piaman di Mata Siti Aisyah dkk., Tradisi Malamang Bagi
Armaidi Tanjung, MinangkabauNews, Selasa 06 Masyarakat Padang Pariaman, (Kajian Sosial
Oktober 2015 , Seorang penulis warga Piaman yang Budaya), Penelitian , Dosen Fakultas Adab dan
tinggal di nagari Sintuak, Kecamatan Sintoga, Humaniora IAIN Imam Bonjol Padang, Padang,
Kabupaten padang Pariaman, Minangkabaunews.com., Tahun 2015, h. 36
Senin, 11 September 2017, Diantara nama-nama nama
Volume 21 No. 2, Edisi Juli-Desember 2017
36 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
13 14
Fadly Rahman, Jejak Rasa Nusantara, Aswil Rony dkk., h. 68
Sejarah Makkanan Indonesia, h. 51
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Siti Aisyah 37
21
Asra Hayati Syahrul Nova, Yuk, Membuat itu terdiri dari makanan sehari-hari lengkap lauknya
Pinyaram!, Genta Andalas, media peduli bangsa, dan disertai dengan kue atau makanan pencuci
damai dan bermoral, 3 September 2013, mulutnya. Di antaranya ada lapek bugih, lapek
kampuang aro, katupek tapai katan, mangkuak badeta,
http://www.gentaandalas.com/yuk-membuat-
ondeh-ondeh dan ada juga gulai ayam, goreng
pinyaram, Senin, 11 Sep 2017 ikan balado, gulai kambiang, pangek dagiang dan
22
Aswil Rony dkk, h. 67 lainya yang. Semua dikemas dalam bentuk bungkusan,
23
Suatu tradisi menantu perempuan di daerah rantang atau jamba, Lihat Yohanes Wempi, Budaya
Pariaman dan Padang Pariaman, mengantarkan Minang, “Maanta Pabukoan” 29 Juni 2014, Diperbarui:
makanan khas tardisional untuk berbuka puasa kepada 18 Juni 2015http://www.kompasiana.com.
mertua di Bulan Ramadhan. Makanan dari pabukoan
Volume 21 No. 2, Edisi Juli-Desember 2017
40 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
24
Devi Setya Lestari, Food Story, Sabtu, 8 Juli memberikan rasa manis pada makanan penutup
2017, http://lifestyle.okezone.com, Senin, 11 tersebut.
September 2017 26
Menghidangkan makanan yang disusun
25
Aneka kue yang sengaja disajikan sebagai
diatas dulang yang ditutup dengan tudung saji yang di
hidangan penutup setelah makan, kalau di Padang
dalamnya terdapat makanan pokok dan berbagai
Pariaman ada juga yang menyebutnya dengan istilah
macam sambal yang dilengkapi dengan kue pencuci
makanan parabuangan, maksudnya suatu makanan
mulutnya.
untuk menyatukan rasa makanan sebelumnya dengan 27
Aswil Rony dkk, h. 63
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Siti Aisyah 41
28
Aswil Rony dkk, h. 17 seperti emas, kain, seprai, pakaian dan sebagainya yang
29
Post Views, Juadah Pariaman, Tradisi Spesial nilainya kadang-kadang melebihi jumlah uang
Hantaran Pengantin, https://aet.co.id jemputan. Lihat, Azami, dkk. Adat dan Upacara
30
Di daerah Toboh salah satu daerah di Padang Perkawinan Daerah Perkawinan Sumatera Barat,
Pariaman disebut dengan istilah paragiahan Jakarta, CV. Eka Dharma, 1978, h. 93
(pemberian). Biasanya hadiah yang diberikan tersebut
Volume 21 No. 2, Edisi Juli-Desember 2017
42 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
31
Lihat Aswil Rony dkk, h. 66-67 tentang cara pusatnya di daerah Ulakan Kabupaten Padang
memasaknya dan lihat juga, Febrianti, Juadah, Antaran Pariaman.
33
Khas Pengantin Padang Pariaman, Armaidi Tanjung, MinangkabauNews,
http//m.tempo.co./news/2011/11 Selasa 06 Oktober 2015 ,
32 34
Salah satu aliran tarikat yang berkembang di Atau lemang yaitu suatu makanan khas yang
Padang Pariaman selain dari tarikat Nasqsabandi. dimasak dalam buluh bambu dengan cara dibakar.
Ajaran tarikat ini berkembang di Minangkabau dengan
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Siti Aisyah 43
35
Siti Aisyah dkk., h. 32 daerab yang masyarakatnya mayoritas menganut
36
Dalam upacara tersebut dibuat lemang tarikat Syathary. Acara ini berlansung selama sebulan
makanan tradisional, pada saat itu kegiatan ini penuh dengan bergiliran, setiap hari tersebut ada satu
diadakan sehari semalam dengan membaca zikir yang sampai tiga rumah yang melaksanakan acara ini.
dikenal dengan istilah sarafal anam yaitu salawat Tujuannya untuk mendoakan orang tuanya agar
kepada nabi yang sudah disusun dala bentuk puisi, mereka mendapat berkah dalam kehidupannya.
acara maulid ini dilakukan tidak saja di buan Rabiul Lamang itu dibuat sebagai simbol tongkat karena orang
awal, tetapi sampai bulan jumadil akhir, 4 bulan tua butuh tongkat, dan pelaksanaan doa itu sebagai
lamanya.Acara Maulid Nabi ini dilakukan di masjid ujud kesalehan anak yang selalu mendoakan orang
dan surau di wilayah tersebut. Lihat Duski Samad, h. tuanya. Lihat Siti Aisyah dkk. h. 52-61
170
38
37
Dalam rangka menyambut Ramadhan sudah Mengajikan setiap orang meninggal mulai
dari satu hari sampai dengan seratus hari kematian
menjadi tradisi masyarakat Minangkabau berziarah ke
termasuk suatu upacara yang dilakukan berdasarkan
kubur orang tua yang telah meninggal, dan di Padang keyakinan masyarakat, Ditinjau dari sejarahnya
Pariaman juga dilakukan dengan cara melaksanakan berdasarkan penuturan lisan upacara kematian ini
doa di rumah masing-masing dengan menghadirkan merupakan tradisi orang Hindu dengan menyanyikan
Tuanku setempat beserta labai dan petugasnya, Pada kebaikan orang yang telah mati, lalu Syekh
membuat makanan lamang,sebagai penganan kudapan Burhanuddin menukar syair nyanyinya dengan do’a
untuk para tuanku dan rombongannya sekalian untuk dan bacaan salawat yang dilagukan dan dibuat
berbalas-balasan antara dua orang tuanku, Labai,
bawaan mereka untuk pulang nantinya. Selain itu
Khatib dan petugas agama nagari (pelaksana utama
lamang tersebut juga dihantar ke rumah mertua, ipar dari kegiatan tersebut), lihat Duski Samad, h, 171
besan dan tetangga sekitarnya. Pelaksanaan acara ini
hampir diakukan oleh seluruh masyarakat terutama
Volume 21 No. 2, Edisi Juli-Desember 2017
44 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
39
Duski Samad, Syekh Burhanuddin dan Bantuan Yayasan Pengembangan Ekonomi dan
Islamisasi Minangkabau, (Syarak Mandaki Adat Kesejahteraan Masyarakat, 2002, h. 171
Manurun), Jakarta, The Minangkabau Foundation Atas
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Siti Aisyah 45
40
Dalam tradisi masyarakat Aceh serabi Rajab malaikat-malaikat kubur munkar Nakir dan hukuman-
disebut dengan Khanduri Apam, hingga bulan rajab hukuman yang mereka jatuhkan, ia berpura-pura mati
mereka sebut dengan bulan Apam. Menurut tradisi dan dikuburkan hidup-hidup. Segera ia diperiksa oleh
masyarakat di sana kenduri apam ini adalah berasal malaikat mengenai agama dan amalnya, karena banyak
dari seorang sufi yang amat miskin di Tanah Suci kekurangan maka orang tersebut dipukul dengan
Mekkah. Si miskin yang bernama Abdullah Rajab pentungan besi. Tetapi pukulan tersebut tidak dapat
adalah seorang zahid yang sangat taat pada agama mengenainya, sebab ada sesuatu yang tidak dapat
Islam. Berhubung amat miskin, ketika ia meninggal dilihatnya dengan jelas dalam kegelapan dan
tidak satu biji kurma pun yang dapat disedekahkan mempunyai bentuk seperti bulan seolah-olah
orang sebagai kenduri selamatan atas kematiannya. melindunginya dari pukulan. Ia berhasil keluar dari
Keadaan yang menghibakan/menyedihkan hati itu; tempatnya yang sempit (kuburan) dan segera menemui
ditambah lagi dengan sejarah hidupnya yang anggota keluarganya dan terkejut melihatnya kembali.
sebatangkara, telah menimbulkan rasa kasihan Ketika pengalaman ini diceritakan, diketahuilah bahwa
masyarakat sekampungnya untuk mengadakan sedikit yang menolongnya sewaktu dipukul di kubur bulat
kenduri selamatan di rumah masing-masing. Mereka seperti bulan adalah kue apam yang sedang dibuat oleh
memasak Apam untuk disedekahkan kepada orang keluarganya. Mutakharijin Assunniyah, Serabi di
lain. Itulah ikutan tradisi toet Apam (memasak Apam) Bulan Rajab, http://mutakhorij-
yang sampai sekarang masih dilaksanakan masyarakat assunniyyah.blogspot.co.id/2013/05/, Kamis 14 Sep
Aceh. HC Snouck Hurgronje dalam buku Aceh di Mata 2017
41
Kolonial mengemukakan pula versi yang berbeda Wawancara dengan Jusmiati salah seorang
mengenani latar belakang pelaksanaan kenduri apam penduduk Ulakan yang selalu mengadakan tradisi ini
ini. Menurut kisah pernah ada seorang aceh yang ingin setiap di bulan Rajab tahin 2016
mengetahui nasib orang di dalam kubur, terutama
tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
Volume 21 No. 2, Edisi Juli-Desember 2017
46 Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau
dibuat sebagai cetakan yang dalam acara adat, seperti rendang, nasi
telah dipanaskan telebih dahulu. kunyik, lapek bugih, pinyaram, juadah
Setelah masak lalu diangkat dan dan sebagainya. Sedangkan aneka
dimakan dengan kuah yang kuliner yang dibuat dalam upacara
terbuat dari santan bercampur keagamaan seperti lamang dan
gula merah dan garam sambareh. Keberadaan kuliner dalam
secukupnya. Lalu ditambah pelaksanaan upacara tersebut dapat
dengan daun pandan sebagai dijadikan sebagai penentu dan identitas
pewangi aromanya. Biasanya terlaksananya upacara tersebut.
dalam rangka memperingati hari ***
Isra’ Mikraj di bulan Rajab
masyarakat Padang Pariaman Daftar Kepustakaan
merayakannya dengan berdoa
yang dipimpin oleh tuanku Aisyah, Siti, dkk., 2015, Tradisi Malamang
(ulama) setempat. Hidangan Bagi Masyarakat Padang Pariaman,
khas yang dibuat ketika itu (Kajian Sosial Budaya), Penelitian ,
adalah sambareh, sebagai Dosen Fakultas Adab dan Humaniora
penganan hidangan penutup IAIN Imam Bonjol Padang, Padang,
setelah menyantap hidangan. Tahun
Selain itu setiap menantu Azami, dkk., 1978, Adat dan Upacara
perempuan menghantar Perkawinan Daerah Perkawinan
penganan sambareh ini ke Sumatera Barat, Jakarta, CV. Eka
rumah mertuanya. Dharma
D. Kesimpulan
Lestari, Devi Setya, Food Story, Sabtu, 8 Juli
Salah satu yang menjadikan 2017, http://lifestyle.okezone.com,
kebesaran nama Minangkabau berkat Senin, 11 September 2017
kekayaan kulinernya. Masakan
Nova, Asra Hayati Syahrul, Yuk, Membuat
“rendang” sampai sekarang masih
Pinyaram!, Genta Andalas, Media
mendapat posisi nomor satu terlezat
Peduli Bangsa, Damai Dan Bermoral,
dibanding beberapa makanan dari
3 September 2013,
berbagai negara. Kuliner tradisional yang
http://www.gentaandalas.com/yuk-
terdapat di Minangkabau tersebut ada
membuat-pinyaram, Senin, 11 Sep
yang khusus dibuat pada moment tertentu
2017
berdasarkan budaya dan keyakinan
masyarakat. Keberadaan kuliner tersebut Post Views, Juadah Pariaman, Tradisi Spesial
sejalan dengan tuntutan kondisi Hantaran Pengantin, https://aet.co.id
masyarakatnya dan selaras dengan Rahman, Fadly, 2016, Jejak Rasa Nusantara,
kekayaan sumber daya alamnya. Sejarah Makkanan Indonesia, Jakarta,
Padang Pariaman termasuk daerah PT. Gramedia Pustaka Utama
yang memiliki masyarakat yang masih ______, Fadly, 2016, Rijsttafel, Budaya
kental dengan tradisi adatnya dan kuat Kuliner Di Indonesia Masa Kolonial
dengan keyakinan agamanya sehingga 1870-1942, Jakarta, PT Gramedia
dalam masa rentang waktu dari awal Pustaka Utama
sampai akhir tahun selalu menjalankan
rutunitas upacara tradisi masyarakat. Ada Rony, Aswil , 2001, Aneka Ragam Makanan
yang berbentuk tradisi kuliner dalam Tradisional Minangkabau, Padang:
upacara adat dan ada juga tradisi kuliner Departemen Pendidikan Nasional
dalam upacara keagamaan. Aneka Direktorat Jenderal Kebudayaan
kuliner Padang Pariaman yang dibuat