NILAI-NILAI KEMENKEU
Kelompok II :
1. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme berasal dari kata profesion yang berarti berhubungan dengan profesi dan
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya (KBBI, 1994). Profesionalisme
dilambangkan dengan tangan mengepal yang menunjuk ke atas, sehingga setiap melihatnya kita
diingatkan akan nilai tersebut. Selain itu, nilai profesionalisme ini diharapkan selalu ada bersama
kita seperti tangan yang akan melekat dimanapun kita berada.
Kualitas profesionalisme memiliki ciri-ciri diantaranya keinginan untuk menampilkan
perilaku yang mendekati piawai ideal (sosok yang dijadikan teladan atau acuan); memelihara dan
meningkatkan imej profesinya (misal dengan menjaga penampilan, sikap, dan carabersosialisasi);
keinginan untuk selalu mengembangkan kualitas pengetahuan dan keterampilan; serta rasa
bangga dan percaya diri terhadap profesinya.
Dalam kementrian keuangan, profesionalisme diartikan sebagai bekerja tuntas dan akurat
atas kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi. Nilai tersebut
dapat dijabarkan dengan dua perilaku utama, yaitu mempunyai keahlian dan pengetahuan yang
luas serta bekerja dengan hati. Dalam hal mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas,
pegawai kementrian keuangan diharapkan mampu bekerja dengan efisien dan berkualitas. Tanpa
keahlian dan pengetahuan yang luas, hal tersebut mungkin tidak akan tercapai. Salah satu
pengetahuan yang harus dimiliki adalah pengetahuan tentang teknologi informasi. Untuk nilai
kedua yaitu bekerja dengan hati, artinya bekerja dengan perasaan yang dapat diwujudkan dengan
melakukan pekerjaan yang diberikan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Nilai tersebut
dilambangkan dengan gambar mata untuk nilai pertama dan gambar hati untuk nilai kedua.
2. Pentingnya nilai profesionalisme
Urgensi/pentingnya Nilai Profesional Kementerian Keuangan menurut pendapat kami.
Seseorang yang profesional memiliki dampak baik terhadap lingkungan kerja, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Profesional atau profesionalisme mengharuskan seseorang untuk menjadi lebih baik, dan
akan mendukung keberhasilan seseorang. Orang yang bekerja secara profesional akan terus
berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari sehingga akan mendukung kualitas diri dan
lingkungan kerja.
2. Dengan bekerja secara profesional, target yang ingin dicapai dapat lebih mudah dicapai. Hal
ini karena orang yang bersikap profesional biasanya mempunyai keahlian pada suatu
bidang, sehingga dapat bekerja dengan lebih efisien. Dengan pemanfaatan sumber daya
yang efisien, seseorang bisa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang maksimal tanpa harus
membuang-buang sumber daya yang dimiliki. Tentu saja dalam konteks negara, hal ini
dapat berarti meminimalkan pemanfaatan APBN yang sia-sia.
3. Orang yang bersikap profesional juga berintegritas, sehingga ia akan bekerja secara jujur
dan mengedepankan keadilan.
4. Orang lain di sekitar juga akan ikut termotivasi sehingga akan ikut berusaha untuk bersikap
profesional. Hal ini tentu berdampak baik pada lingkungan kerja. Semakin banyak orang
yang bersikap profesional, maka semakin baik pula lingkungan kerja. Semakin baik
lingkungan kerja maka pekerjaan yang dihasilkan pun akan semakin baik.
1 2
3 4
Daftar pustaka :