yanuar.harniasih@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengungkap maksud dan tujuan
diselenggarakannya upacara Tradisi Tingkep Tandur, 2) mengungkap nilai moral
ketuhanan, sosial, dan lingkungan yang terkandung dalam upacara tradisi Tingkep Tandur
di Desa Kanoman, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan teknik penentuan subjek
penelitian purposive. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi yang diperiksa keabsahannya menggunakan teknik triangulasi. Teknis analisis
data menggunakan analisis data induktif, melalui tahap reduksi data, kategorisasi dan
unitisasi data, display data, hingga pada tahap verifikasi dan pengambilan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Maksud dan tujuan dari
penyelenggaraan upacara tradisi tersebut sebagai sarana meminta berkah beserta harapan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya diberikan hasil panen yang melimpah dan selalu
diberikan keselamatan dalam menggarap sawah, 2) Upacara Tradisi Tingkep Tandur di Desa
Kanoman, Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo menunjukkan adanya kandungan
nilai moral yang meliputi nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan, nilai moral yang
berhubungan dengan sesama manusia, dan nilai moral yang berhubungan dengan
lingkungan alam. Nilai moral ketuhanan meliputi: adanya nilai religius kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa atas limpahan rezki melalui panen padi. Nilai moral sosial meliputi: adanya
nilai kegotongroyongan, musyawarah, dan saling menghormati. Nilai moral lingkungan
seperti masyarakat memanfaatkan sumber daya alam secukupnya sesuai dengan
kebutuhan.
Abstract
The aim of this research 1) is to reveal the meaning and the purpose of Tingkep
Tandur tradition, 2) reveal the moral value of divinity, social, and the environment in
Tingkep Tandur ceremony in Kanoman, Panjatan, Kulon Progo. This research is a
descriptive research by qualitative approach which is subject determining of purposive
research technique. The data collection method that used in this research is observation,
interview, and documentation that verified by triangulation technique. This research uses
inductive data analysis, by data reduction step, categorize and unity of data, data display,
to verification and interpreting the conclusion. The results of the research show that: 1)
The aim and the purpose of Tingkep Tandur ceremony is to asking a blessing and wishing
to the God for a good harvest and safety on planting, 2) Tingkep Tandur tradition in
Kanoman, Panjatan, Kulon Progo shows the moral value that related to God, moral
value that related to human, and moral value that related to nature environment. The moral
value of divinity such as: religion value to the God for his blessing on the harvest.
2 Jurnal Kewarganegaraan dan Hukum 2016
The moral value that related to social such as: mutual cooperation value, discussion, and
respecting other. The environment moral value such as the society explore the resource
based on their need.
Adanya Upacara tradisi yang dipatuhi oleh Waktu dan Tempat Penelitian
masyarakat, berfungsi sebagai pengendali Penelitian ini dilakukan di Desa
perilaku moral individu masyarakat Kanoman, Kecamatan Panjatan,
tersebut. Kabupaten Kulon Progo pada bulan April
2014 sampai dengan selesai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengungkap maksud dan tujuan Subjek Penelitian
diselenggarakannya upacara Tradisi Penentuan subjek penelitian
Tingkep Tandur, serta untuk mengungkap menggunakan teknik purposive. Teknik
nilai moral ketuhanan, nilai moral sosial,
purposive adalah teknik pemilihan subjek
dan nilai moral lingkungan alam yang
penelitian dengan pertimbangan kriteria
terkandung dalam upacara Tradisi Tingkep
tertentu (Sugiyono, 2011: 301). Adapun
Tandur di Desa Kanoman, Kecamatan
kriteria atau pertimbangan tertentu yang
Panjatan, Kabupaten Kulon Progo.
dimaksud yaitu subjek penelitian sebagai
informan, yakni orang-orang yang karena
METODE PENELITIAN posisinya memiliki pengetahuan,
Jenis Penelitian pengalaman, dan informasi yang dapat
Penelitian ini merupakan dipertanggung jawabkan.
penelitian deskriptif dengan pendekatan Sesuai dengan kriteria tersebut,
kualitatif. Prosedur pemecahan maka subjek penelitian dalam penelitian
masalahnya diselidiki dengan ini adalah: Kepala Desa Kanoman,
menggambarkan atau melukiskan keadaan Perangkat Desa (Sekretaris Desa),
subjek atau objek penelitian (seseorang, Sesepuh desa (modin), Tokoh masyarakat
lembaga masyarakat dan lain-lain) pada (Pemerhati Budaya dan tradisi), dan warga
saat sekarang fakta-fakta yang tampak yang mengikut tradisi (tiga orang).
sebagaimana adanya yang meliputi
intreprestasi, data dan analisis data Teknik Pengumpulan dan Analisis
(Sanapiah, 2001: 20). Data
Penelitian ini berusaha mengkaji, Pengumpulan data dilakukan dengan
menguraikan, dan mendeskripsikan teknik observasi, wawancara dan
tentang nilai moral dalam tradisi Tingkep dokumentasi untuk kemudian diperiksa
Tandur.
keabsahan datanya menggunakan teknik
triangulasi. Teknis analisisdata
menggunakan analisis data induktif,
6 Jurnal Kewarganegaraan dan Hukum 2016
melalui tahap reduksi data, kategorisasi terdapat dewi penjaga kesuburan tanah serta
dan unitisasi data, display data, hingga melindungi tanaman padinya
pada tahap verifikasi dan pengambilan terhadap gangguan-gangguan hama
simpulan. tanaman padi, dan dianggap berasal dari
para lelembut atau jin, sehingga mereka
HASIL PENELITIAN DAN
mempunyai kewajiban untuk memberikan
PEMBAHASAN persembahan berupa sesaji.
1. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Bagi masyarakat petani,
Tradisi Tingkep Tandur keberhasilan dalam bertani dapat diukur
Upacara tradisional adalah dengan adanya hasil panen yang
kegiatan secara ritual yang melibatkan melimpah, serta diberikannya keselamatan
masyarakat dalam usaha mencapai tujuan selama proses penggarapan sawah.
keselamatan bersama (Soepanto, 1992: 5). Masyarakat petani memaknai keberhasilan
Begitu pula upacara Tradisi Tingkep tersebut sebagai peristiwa yang sangat
Tandur pada masyarakat petani Kanoman, penting dan wajib untuk mengucap syukur
penyelenggaraan tersebut mempunyai kepada Tuhan serta leluhurnya lewat
maksud dan tujuan sebagai sarana adanya upacara Tingkep Tandur tersebut.
meminta berkah, berupa harapan yang Upacara tradisional sebagai unsur
disertai doa kepada Tuhan Yang Maha kebudayaan tidak mungkin kita
Kuasa supaya diberikan hasil panen yang pertahankan apabila masyarakat
melimpah, lebih baik dari panen pendukungnya sudah tidak merasakan
sebelumnya, dan selalu diberikan manfaatnya lagi (Mulyadi dkk, 1983: 18).
keselamatan dalam menggarap sawah Demikian pulayang terjadi pada
mulai dari masa tanam sampai panen masyarakat Kanoman, Tradisi Tingkep
berakhir, serta merupakan wujud Tandur tersebutmasih dirasa
ungkapan rasa syukur atas hasil panen mendatangkan banyak manfaat serta
yang lalu. Selain itu juga sebagai wujud keuntungan, tidak heran jika masyarakat
persembahan terhadap kekuatan makhluk- petani Kanoman sampai saat ini masih
makhluk halus seperti arwah para leluhur, menjalankan upacarat tradisi tersebut.
lelembut, demit dan jin yang mbahureksa
atau yang berdiam ditempat-tempat 2. Moralitas Ketuhanan dalam
tersebut supaya memberikan perlindungan Tradisi Tingkep Tandur
dan tidak mengganggu selama menggarap
Moral selalu mengacu pada baik
sawah. Mereka mempercayai bahwa buruknya manusia sebagai manusia,
UNY 7
Nilai-nilai moral dalam.... (Yanuar Muflianto)
sehingga bidang moral adalah bidang gangguan yang berasal dari makluk halus
kehidupan manusia dilihat dari segi lainnya maupun hama penyakit yang
kebaikannya sebagai manusia (Asri menyerang tanaman mereka. Selain itu
Budiningsih, 2004: 24). Kita sebagai umat mereka juga masih menghormati, dan
manusia yang beragama selalu diajarkan berterimaksih atas jasa leluhur dalam
untuk mengucapkan syukur atas berkah menjaga sawah mereka, untuk itu mereka
serta rahmat yang telah diberikan oleh juga mempersembahkan sesaji tersebut
Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat petani kepada para leluhur ataupun nenek
Kanoman memaknai rasa syukur tersebut moyang terdahulu yang sudah tiada.
dengan menggelar upacara Tradisi Dengan adanya kepercayaan
Tingkep Tandur. terhadap roh-roh para leluhur dan makluk
Ungkapan-ungkapan rasa syukur halus tersebut menunjukkan bahwa
tersebut diwujudkan melalui kenduri, ikrar masyarakat petani kanoman tersebut
dan doa secara tuntunan Islam. Kenduri masih terpengaruh oleh ajaran animisme.
tersebut sebenarnya merupakan adat Mereka beranggapan bahwa makluk halus
tradisi Jawa, yang masih kental dengan dan roh-roh leluhur tersebut masih hidup
kepercayaan lama seperti adanya sesaji, berdampingan dengan mereka walaupun
akan tetapi saat ini telah dimasukkan ruh berbeda alam. Mereka beranggapan
Islam, sehingga dalam pelaksanaannya bahwa arwah nenek moyang yang pernah
disertai dengan doa-doa yang dipanjatkan hidup sebelum mereka telah banyak jasa
kepada Allah Swt sesuai keyakinan ajaran dan pengalamannya, sehingga perlu
agama Islam. dimintai berkah dan petunjuk (Budiono,
Orang Jawa sangat percaya 2008: 157).
kepada adanya bimbingan yang adikodrati Dengan memberikan persembahan
dan bantuan dari pihak-pihak roh nenek tersebut permintaan mereka kepada
moyang yang dapat menimbulkan Tuhan akan disampaikan dan terkabul,
perasaan keagamaan dan rasa aman atau karena mereka beranggapan bahwa para
selamat (Magnis Suseno, 1991: 15). leluhur sekarang tinggal dekat dengan
Masyarakat Kanoman juga percaya Tuhan. Jadi, beberapa persembahan
adanya kekuatan-kekuatan dari mahluk tersebut sebagai sarana untuk
lain, sehingga mereka memberikan sesaji menjembatani permintaan para petani
kepada dhanyang yang tinggal disawah kepada Tuhan lewat para leluhur. Mereka
dan dianggap memberikan perlindungan melakukan upacara tersebut karena secara
petani Kanoman dari segala macam batin mereka merasa bebas dari beban
8 Jurnal Kewarganegaraan dan Hukum 2016
mental dan mereka takut apabila tidak 3. Moralitas Sosial dalam Tradisi
melaksanakan upacara tradisi tersebut Tingkep Tandur
akan terkena sanksi sosial dari masyarakat Moralitas sosial warga Desa
petani lain. Kanoman Kecamatan Panjatan Kabupaten
Darigambaran di atas dapat Kulon Progo tampak cukup kuat dalam
mewakili bentuk moralitas keagamaan pelaksanaan upacara tradisi Tingkep
warga petani Kanoman pada umumnya. Tandur. Hal tersebut tercermin dari
Ungkapan rasa syukur yang mereka antusiasme masyarakat petani Kanoman
tujukan Tuhan Yang Maha Kuasa, makna saat persiapan sampai dengan pelaksanaan
dan penyampainyanya sudah tidak begitu upacara tradisi Tingkep Tandur
kuat. Ungkapan-ungkapan rasa syukur berlangsung. Persiapan dilakukan sejak
tersebut hanya lazim diucapkan dalam musyawarah penentuan hari
pernyataan-pernyataan resmi panitia berlangsungya upacara tersebut,
upacara tradisi saja. musyawarah melibatkan semua warga
Dari hasil wawancara dan petani dari generasi muda sampai tua,
pengamatan terungkap bahwa upacara tujuannya supaya mereka mempunyai
Tradisi Tingkep Tandur di Desa Kanoman kesadaran serta tanggungjawab mengenai
Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon tugas dan peran masing-masing. Persiapan
Progo merupakan ungkapan rasa syukur juga berkaitan dengan persiapan tempat
atas hasil panen yang lalu serta berlangsungnya upacara. Mempersiapkan
pengharapan dan doa akan hasil panen berbagai macam perlengkapan atupun
yang lebih baik lagi untuk panen yang sesaji membutuhkan bantuan tetangga
akan datang. Seberapa hasil panen mereka terdekat maupun sanak saudara agar dapat
musim lalu, banyak atau sedikit mereka selesai dengan cepat, begitupun saat
tetap mengadakan upacara tersebut, pelaksanaan tradisi.
namun nuansa kemoralitasan ketuhanan Menurut kodratnya manusia
pada upacara tersebut kurang mendalam adalah makhluk kelompok. Bagi manusia
dan khidmat, sebab dalam upacara hidup berkelompok adalah suatu
tersebut masih terdapat campuran keniscayaan, karena memang tidak ada
tuntunan islam dan aturan kejawen yang orang yang mampu memenuhi
merupakan adat turun temurun para keperluannya sendirian. Atas dasar ini,
leluhur. dimana dan kapanpun selalu ada upaya
untuk menegakkan dan membina ikatan
kelompok, dengan harapan agar menjadi
UNY 9
Nilai-nilai moral dalam.... (Yanuar Muflianto)
musyawarah serta kuatnya keterikatan sumber air yang cukup dan juga kualitas
warga pada kelompok. serta alam yang bersahabat.
Walaupun tersedia sumber air
4. Moralitas Lingkungan dalam yang cukup apabila masyarakat tidak
Tradisi Tingkep Tandur dapat mengelola dan menggunakan secara
Sebagai masyarakat petani, arif maka desa tersebut juga bisa
masyarakat Desa Kanoman memiliki mengalami kekurangan sumber air. Oleh
kearifan khusus dalam kaitannya dengan karena itu wajar apabila dalam sambutan
kehidupan lingkungan disekitarnya. Kepala Desa saat upacara tradisi Tingkep
Terutama mengenai hubungan manusia Tandur berlangsung, terdapat himbauan
dengan alam sekitarnya, ada kebudayaan- serta ajakan kepada warganya untuk tetap
kebudayaan yang memandang alam itu menjaga dan melestarikan lingkungan
sebagai sesuatu hal yang begitu dahsyat, alamnya.
sehingga pada hakekatnya manusia itu Dengan kata lain, upacara tradisi
hanya bisa menyerah saja, tanpa ada banyak Tingkep Tandur tersebut secara tidak
yang diusahakan. Sebaliknya ada pula langsung merupakan upaya manusia untuk
kebudayaan yang memandang alam itu mencari keseimbangan dengan alam
sebagai suatu hal yang bisa dilawan oleh sekitar. Manusia tidak hanya sekedar
manusia, dan mewajibkan manusia untuk memanfaatkan untuk kebutuhan hidupnya
selalu berusaha menaklukkan alam. tetapi juga harus mampu untuk
Disamping itu ada kebudayaan yang menjaganya. Dengan adanya kesadaran
menganggap bahwa manusia itu hanya tersebut kehidupan dilingkungan alam
bisa berusaha mencari keselarasan dengan lebih terjaga dan lestari, kebutuhan pokok
alam (Koentjaraningrat, 2009: 26). manusia juga akan terpenuhi.
Terlantarnya lingkungan alam, Selain itu, Tradisi Tingkep Tandur
secara perlahan akan mengakibatkan tanah tersebut juga berfunsi sebagai media
menjadi kering atau tandus, hal ini pelestari lingkungan, dimana terlihat pada
tentunya tidak diinginkan oleh saat warga bergotong royong dan bekerja
masyarakat, terutama yang bakti dalam menjaga kebersihan
manggantungkan mata pencaharian di lingkungan, terutama lingkungan yang
bidang pertanian, begitu pula yang berkaitan langsung dengan sawah seperti
diharapkan masyarakat petani Kanoman saluran irigasi atau parit. Mereka
yang masyarakatnya mayoritas bergelut di menyadari bahwa tempat tersebut
bidang pertanian, tentunya membutuhkan merupakan salah satu sumber yang dapat
UNY 11
Nilai-nilai moral dalam.... (Yanuar Muflianto)
A. Simpulan adat.