Udara
Kelompok C3 Kimia Lingkungan
Fakultas Farmasi UMS
Ariska Nita Nurhidayanti (K100190125)
Berdasarkan Asalnya
a. Primer Bahan kimia yang ditambahan Berdasarkan Susunan Kimia
langsung ke udara yang menyebabkan a. Anorganik : Tidak mengandung karbon.
konsentrasinya meningkat & berbahaya
Contoh : ammonia, asam sulfat.
Contoh : CO2
b. Sekunder Senyawa kimia berbahaya
b. Organik : Pencemar yang mengandung
yang timbul dari hasil reaksi karbon. Contoh : Pestisida, herbisida
kebakaran hutan :
Eksplorasi Minyak dan
emisi HC, CO, dan
gas bumi
partikulat berupa
asap.
Faktor Penyebab Pencemaran Udara
1. Emisi yang Dikeluarkan
• Tingginya nilai emisi, bila melebihi ambang batas
akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal
ini dapat dilihat pada kota-kota besar yang
mempunyai tingkat mobilitas tinggi dan kawasan
industri.
• Emisi yang dikeluarkan dari proses kegiatan
dihubungkan dengan jenis dan kapasitas polutan
yang dikeluarkan untuk menjadi suatu indicator
dari kapasitas yang dikeluarkan untuk menjadi
suatu indicator dari kapasitas produksi, banyak
dan janeis bahan bakar yang terpakai, dan jarak
tempuh kendaraan bermotor.
Faktor Penyebab Pencemaran Udara
2. Kondisi Atmosfer
• Dispersi di atmosfer dipengaruhi oleh stabilitas
atmosfer, distribusi angin, suhu udara, radiasi
surya, kelembaban udara
• Pada suhu parsel udara yang lebih rendah dari
lingkungan (kondisi stabil), massa udara polutan
tidak dapat naik tapi tetap berada di atmosfer dan
terakumulasi, sehingga menaikkan konsentrasi
polutan.
• Sebaliknya bila suhu parsel udara lebih tinggi dari
pada suhu lingkungan (kondisi tidak stabil), maka
massa udara polutan naik dan menyebar, sehingga
tidak membahayakan makhluk hidup dalam jangka
pendek.
.
Faktor Penyebab Pencemaran Udara
3. Topografi
• Topografi setempat turut mempengaruhi kondisi
meteorologi yang selanjutnya mempengaruhi pola
dispersi polutan.
• Sebagai contoh perbedaan temperatur antara
daratan dengan lautan menimbulkan sirkulasi
angin lokal (darat-laut) dan lapisan batas internal
termal.
• Apabila polutan dilepaskan dekat daerah pantai,
akumulasi konsentrasi pencemar cenderung tinggi
pada daerah tersebut dan menurun ketika menuju
daratan (Jin dan Raman, 1995).
• Sementara itu bila topografinya berupa daerah
cekungan maka konsentrasi polutan akan
terakumulasi akibat pola angin yang terbentuk di
daerah tersebut.
Dampak Pencemaran Udara
• Gas CO menyebabkan penurunan oksigen darah, pusing
kepala, kelelahan berkepanjangan, degradasi mental.
• Efek jangka pendek CO : kehilangan kesadaran,
bahkan kematian jika manusia menghirup gas CO lebih
dari 2000 ppm. Gas CO sangat beracun dan mampu
mengikat hemoglobin dan bersifat stabil
Hemoglobin + CO HbCO
• Dalam jumlah kecil CO menyebabkan kontraksi jantung
dan mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh
bagian tubuh.
• Senyawa NOx menyebabkan asma, bronchitis kronis,
dan gangguan pernafasan lainnya jika kadar NOx cukup
tinggi.
Dampak Pencemaran Udara
• Pasien biasanya sangat sensitif terhadap NOx.
Kadar NOx di udara yang aman adalah 0,053 ppm.
Gas NO2 berbau menyengat, berwarna coklat, iritan,
toksik dan mampu merusak paru-paru.
• Gas NO dapat bereaksi dengan oksigen membentuk
NO2. Gas NO2 ini merupakan oksidator yang kuat.
• NO2 timbul di udara karena proses pembakaran pada
suhu tinggi seperti pada pembangkit listrik maupun
mesin mobil. NO2 berkontibusi dalam aerosol nitrat
yang menyebabkan hujan asam dan kabut asam.
• Senyawa SOx, khususnya SO2 di udara dihasilkan
oleh pembangkit listrik tenaga uap.
Dampak Pencemaran Udara
• Gas ini mempunyai sifat tidak mudah terbakar, reaktif,
tidak berwarna, bau menyengat, korosif, iritan, dan
mudah larut dalam air membentuk asam sulfat.
• Gas SO2 menyebabkan gangguan pernafasan seperti
bronchitis. Anak-anak dan manusia lanjut usia sangat
sensitif terhadap senyawa ini.
• Partikulat baik yang berasal dari asap, debu, abu
terbang atau uap dapat membentuk suspensi di udara
dalam waktu yang cukup lama karena memiliki ukuran
partikel yang sangat kecil.
• Partikulat dapat menyebabkan gangguan pernafasan,
penyakit jantung, gejala flu, dan asma. Standar
partikulat yang diizinkan adalah 150 µg/m3 selama
waktu rata-rata 24 jam.
Solusi atau Cara Pengendalian
Pencemaran Udara
• Pengendalian pencemaran udara meliputi pencegahan
atau penanggulangan pencemaran, serta pemulihan
mutu udara
• Usaha pengendalian pencemaran udara dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu : Pengendalian
secara nonteknis dan Pengendalian secara teknis.
Pengendalian Nonteknis
• Penyajian informasi lingkungan (PIL)
• Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
• Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi
• Pengaturan dan pengawasan kegiatan
• Penanaman perilaku disiplin
Alat Bantu Pengendalian Teknis
Air Scruber
Alat Bantu Pengendalian Teknis
Wet Spray Tower
Alat Bantu Pengendalian Teknis
Konverter Katalik