Anda di halaman 1dari 71

PENCEMARAN UDARA

Pengertian dan Komposisi Udara

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada


lapisan yang mengelilingi bumi.
Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu
konstan
Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi
adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbon
diokside (CO2).
Pengertian dan Komposisi Udara
Sumber
 Alamiah Pencemaran Udara
Zat pencemar yang
terbentuk secara
alamiah
dapat berasal dari :
 tanah,
 hutan
 pegunungan
Contoh :
 Radon,
 Methane,
 uap air Letusan gunung Galunggung tahun 1982
 Kelembaban
Sumber Pencemaran Udara
Aktivitas manusia (Antrpogenik)
 Pencemaran akibat lalu lintas :
 CO, debu karbon, Pb, Nitrogen Oksida
 Pencemaran industri :
 NOx, SO2, ozon, Pb, VOC
 Rumah Tangga :
 pembakaran
Sumber Antrpogenik
 Sumber-sumber pencemar udara dari titik tetap (point
sources)
 kegiatan yang menghasilkan emisi gas buang dengan
lokasi tetap.
 antara lain dari
 cerobong-cerobong asap pabrik,
 instalasi pembangkit tenaga listrik,
 komplek perumahan dan lain-lain
Sumber Antrpogenik
Sumber-sumber pencemar dari titik tidak tetap (non point
sources)
kegiatan-kegiatan lain yang menghasilkan gas emisi
dengan lokasi berpindah-pindah.
antara lain dari gas buang kendaraan:
bermotor,
pesawat udara,
kereta api
Sumber Antrpogenik
Sumber-sumber pencemar campuran (compound / area
sources) berasal dari titik tetap dan titik tidak tetap
contohnya adalah :
 bandara
 komplek perumahan
 dan lain-lain.
Jenis Zat Pencemar
 Polutan udara primer
Suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke
udara yang menyebabkan konsentrasinya
meningkat dan membahayakan.
 Karbon monokside (CO)
 Nitrogen Okside (NOX)
 Hidrokarbon (HC)
 Sulfur diokside (SOX)
 Partikel
Jenis Zat Pencemar
Polutan udara sekunder
Senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil
reaksi antara zat polutan primer dengan komponen
udara alamiah.
Ozon
H2SO4
PAN (peroxyacetyl nitrate)
dll
Jenis Zat Pencemar
Tipe Polutan
Karbon Udara
Monoksida (CO)
Nitrogen Dioksida (NO )
2
Sulfur Dioksida (SO )
2
Ozon (O )
3
Timbal (Pb)
Partikulat
 Particulate Matter Less than 10 microns (PM10)
 Particulate Matter Less than 2.5 microns (PM )
2.5
 Total Suspended Particulate (TSP) - historic PM contaminant
Karbon Monoksida (CO)

Tidak berwarna
Tidak berbau
Gas beracun
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang
tidak sempurna
Karbon Monoksida (CO)
Sumber
Nitrogen Dioxide (NO2)

Gas berwarna coklat


Sangat reaktif
Hasil reaksi dari NO dengan Oksigen
Nitrogen Dioxide (NO2)

Sumber
Sulfur Dioxide (SO2)

Gas yang mudah larut dalam air


Terdapat dalam bahan bakar fosil dan kebanyakan logam.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan logam
Sulfur Dioxide (SO2)
Partikulat

Padatan yang ditemukan di udara berupa debu, jelaga,


asap, atau tetesan cairan.
Padatan dapat tersuspensi di udara dalam waktu yang
cukup lama.
Partikel yang berukuran besar dapat berupa jelaga atau
asap.
Partikel yang kecil ( PM 10 & PM 2,5) tidak dapat terlihat.
Partikulat

Sumber partikulat dapat langsung dilepaskan ke udara


dan berasal dari :
Jalan raya
Kendaraan bermotor
Pembangunan gedung
Pecahan batuan
Tanah lapang yang kering
Pembakaran kayu
Partikulat

Partikulat juga dapat terbentuk di udara dari perubahan


kimia dan fisik gas.
Terbentuk bila gas dari pembakaran bahan bakar bereaksi
dengan sinar matahari atau uap air di udara sehingga
ukuran partikelnya bertambah besar
Reaksi ini berasal dari :
 Kendaraan bermotor
 Asap pabrik
 Proses industri
Timbal (Pb)
Logam yang banyak ditemui dalam proses industri
Sumber lainnya berasal asap kendaraan bermotor sebagai
campuran bahan bakar.
Sumber titik tetap ditemui pada :
 Incenerator
 Peralatan dan beterai yang menggunakan Timbal.
Hidrokarbon
Senyawa organik yang mudah menguap atau
berbentuk partikulat.
Sumbernya berasal dari :
Kendaraan bermotor
Proses industri
Pompa pengisian bahan bakar
Pestisida dari daerah pertanian
Ozon (O3)
Gas dengan 3 atom oksigen
Terdapat pada lapisan stratosfir
Tidak dilepaskan secara langsung ke udara.
Pada lapisan troposfer, ozon dihasilkan dari reaksi kimia
antara NOx dan VOC (senyawa organik yang mudah
menguap)
Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara

Kepadatan penduduk
Kepadatan bangunan
Aktivitas Industri
Topografi
Tipe dan Konsentrasi pencemar udara
Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara
Meteorologi
Kecepatan angin
Arah angin
Kelembaban udara
Cahaya dan panas matahari
Stabilitas atmosfir
Standar Kualitas Udara

February 2001
1993
Dampak Karbon Monoksida (CO)
Berbahaya karena dapat mengurangi kemampuan darah
mengangkutan oksigen ke organ dan jaringan tubuh.
Berikatan 200 kali lebih cepat dari Oksigen
Menyebabkan gangguan kardio vaskuler bagi penderita
jantung pada konsentrasi rendah.
Berisiko besar pada :
Penderita gangguan pernapasan ( asma, emfisema)
Penderita gangguan jantung
Penderita Anemia.
Anak-anak, ibu hamil dan orang tua.
Orang yang beraktivitas berat secara fisik.
Dampak Karbon Monoksida (CO)
Menyebabkan gangguan syaraf seperti
Gangguan penglihatan (berkunang-kunang)
Penurunan kemampuan dalam bekerja dan belajar.
Penurunan ketangkasan atau ketrampilan dan sulit
menyelesaikan suatu pekerjaan yang kompleks.
Dampak Nitrogen
Membentuka asam nitratDioksida (NO
dan nitrit yang
2)
bersifat
korosif sehingga dapat menyebabkan gangguan
dan kerusakan organ fungsi pernafasan
Gangguan pernapasan :
Edema paru-paru dan kongesti serta emfisema.
Merusak sel epitel bersilia dan sel jenis I sehingga
menyebabkan gangguan permbersihan saluran
pernapasan.
Penurunan resistensi terhadap bakteri dan virus.
(Influensa dan kenaikan kasus ISPA)
Kenaikan kasus asma.
Dampak Sulfur Dioksida (SO2)
Mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh
hidung dan saluran pernapasan atas.
Iritasi menyebabkan batuk, dahak, dispnea,
bronkokontraksi.
Fungsi gangguan pernapasan :
Pengurangan volume tidal.
Peningkatan resistensi paru-paru
Peningkatan frekuensi pernapasan.
Dampak Sulfur Dioksida (SO2)
Peningkatan kasus infeksi pernapasan karena
iritasi dan gangguan permbersihan saluran
pernapasan.
Aerosol dalam bentuk SO3 lebih iritan. Jika
bereaksi dengan amonia dampaknya lebih
berbahaya.
Bekerja secara sinergis dengan ozon.
Iritasi pada mata.
Pajanan tinggi dapat menyebabkan kematian
karena beresiko tinggi pada usia lanjut, penderita
penyakit pernapasan dan jantung.
Dampak Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada mata.
Bereaksi dengan zat organik dalam paru-paru.
Efek mirip dengan NO2, target organ adalah sel
epitel bronkial terminal dan alveoli.
Menyebabkan edema paru-paru memicu asma,
pneumonia dan bronkitis.
Pajanan kronis meyebabkan emfisema,
atelektasis, nekrosis fokal dan bronkopneumonia.
Dampak Timbal (Pb)
Kerusakan pada hati, ginjal (bentuk anorganik)
dan sistem syaraf (bentuk organik)
Menghambat pembentukan hem (komponen
utama hemoglobin) sehingga memicu anemia.
Pada sistem syaraf menyebabkan :
Kerusakan arteriol dan kapiler otak.
Ataksi, stupor, koma dan kejang
Pada anak-anak : hiperaktivitas, kurang perhatian dan
penurunan IQ.
Gangguan fungsi reproduksi dan janin.
Dampak Partikulat
Iritasi pada mata.
Hipersensivitas dan gejala alergi.
Gangguan pernapasan :
Asma
Batuk
Sulit dan sakit saat bernapas
Bronkitis kronis
Iritasi dan berkurangnya resistensi terhadap kuman.
Pengurangan Polutan Udara

Pengurangan Polutan-polutan udara sangat esensial untuk


pencegahan primer dan sekunder terhadap efek kesehatan
merugikan yang ditimbulkan

Udara yang bersih akan mencegah terjadinya kasus kronis


kerusakan paru dan kemungkinan kanker (Primary
prevention)

Udara yang tidak terpolusi akan mencegah kematian dan


kelahiran dengan kehadiran kasus penyakit asma, bronkhitis,
serangan jantung, dll
Standard Kualitas Udara

 EPA menetapkan 2 jenis standar:


1. Primary Standard, berdasar pada level yang terbaca untuk
melindungi kesehatan masyarakat (public health)

2. Secondary Standard, berdasar pada level yang diatur untuk


melindungi kesejahteraan masyarakat (public welfare)

Legal Aspek yang ada untuk Pencemaran Udara, diantaranya:


- National Ambient Air Quality Standards, NAAQS – EPA
- KepmenLH No. KEP-35/MENLH/10/1993 tentang Ambang Batas Gas
Buang Kendaraan Bermotor
- KepmenLH No. KEP-13/MENLH/3/1993 tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak
- KepmenLH No. KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar
Pencemaran Udara
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

Kategori Nilai ISPU

Baik 0 - 50

Sedang 51 - 100

Tidak Sehat 101 - 200

Sangat Tidak Sehat 201 - 300

Berbahaya 300 lebih


Pengendalian Pencemaran Udara

Pengendalian Pencemaran Udara Meliputi:


- Pencegahan
- Penanggulangan
- Pemulihan mutu udara

Usaha Yang Dilakukan:


- Melakukan Inventarisasi mutu udara ambien
- Pencegahan sumber pencemar, baik sumber bergerak maupun tidak
bergerak termasuk gangguan
- Penanggulangan keadaan darurat
Kota Impian

?
VS
After
Before
THE OLD SYSTEM
THE OLD SYSTEM
Busway (Transmilenio)
Busway (Transmilenio)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai