Tidak berwarna
Tidak berbau
Gas beracun
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang
tidak sempurna
Karbon Monoksida (CO)
Sumber
Nitrogen Dioxide (NO2)
Sumber
Sulfur Dioxide (SO2)
Kepadatan penduduk
Kepadatan bangunan
Aktivitas Industri
Topografi
Tipe dan Konsentrasi pencemar udara
Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Udara
Meteorologi
Kecepatan angin
Arah angin
Kelembaban udara
Cahaya dan panas matahari
Stabilitas atmosfir
Standar Kualitas Udara
February 2001
1993
Dampak Karbon Monoksida (CO)
Berbahaya karena dapat mengurangi kemampuan darah
mengangkutan oksigen ke organ dan jaringan tubuh.
Berikatan 200 kali lebih cepat dari Oksigen
Menyebabkan gangguan kardio vaskuler bagi penderita
jantung pada konsentrasi rendah.
Berisiko besar pada :
Penderita gangguan pernapasan ( asma, emfisema)
Penderita gangguan jantung
Penderita Anemia.
Anak-anak, ibu hamil dan orang tua.
Orang yang beraktivitas berat secara fisik.
Dampak Karbon Monoksida (CO)
Menyebabkan gangguan syaraf seperti
Gangguan penglihatan (berkunang-kunang)
Penurunan kemampuan dalam bekerja dan belajar.
Penurunan ketangkasan atau ketrampilan dan sulit
menyelesaikan suatu pekerjaan yang kompleks.
Dampak Nitrogen
Membentuka asam nitratDioksida (NO
dan nitrit yang
2)
bersifat
korosif sehingga dapat menyebabkan gangguan
dan kerusakan organ fungsi pernafasan
Gangguan pernapasan :
Edema paru-paru dan kongesti serta emfisema.
Merusak sel epitel bersilia dan sel jenis I sehingga
menyebabkan gangguan permbersihan saluran
pernapasan.
Penurunan resistensi terhadap bakteri dan virus.
(Influensa dan kenaikan kasus ISPA)
Kenaikan kasus asma.
Dampak Sulfur Dioksida (SO2)
Mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh
hidung dan saluran pernapasan atas.
Iritasi menyebabkan batuk, dahak, dispnea,
bronkokontraksi.
Fungsi gangguan pernapasan :
Pengurangan volume tidal.
Peningkatan resistensi paru-paru
Peningkatan frekuensi pernapasan.
Dampak Sulfur Dioksida (SO2)
Peningkatan kasus infeksi pernapasan karena
iritasi dan gangguan permbersihan saluran
pernapasan.
Aerosol dalam bentuk SO3 lebih iritan. Jika
bereaksi dengan amonia dampaknya lebih
berbahaya.
Bekerja secara sinergis dengan ozon.
Iritasi pada mata.
Pajanan tinggi dapat menyebabkan kematian
karena beresiko tinggi pada usia lanjut, penderita
penyakit pernapasan dan jantung.
Dampak Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada mata.
Bereaksi dengan zat organik dalam paru-paru.
Efek mirip dengan NO2, target organ adalah sel
epitel bronkial terminal dan alveoli.
Menyebabkan edema paru-paru memicu asma,
pneumonia dan bronkitis.
Pajanan kronis meyebabkan emfisema,
atelektasis, nekrosis fokal dan bronkopneumonia.
Dampak Timbal (Pb)
Kerusakan pada hati, ginjal (bentuk anorganik)
dan sistem syaraf (bentuk organik)
Menghambat pembentukan hem (komponen
utama hemoglobin) sehingga memicu anemia.
Pada sistem syaraf menyebabkan :
Kerusakan arteriol dan kapiler otak.
Ataksi, stupor, koma dan kejang
Pada anak-anak : hiperaktivitas, kurang perhatian dan
penurunan IQ.
Gangguan fungsi reproduksi dan janin.
Dampak Partikulat
Iritasi pada mata.
Hipersensivitas dan gejala alergi.
Gangguan pernapasan :
Asma
Batuk
Sulit dan sakit saat bernapas
Bronkitis kronis
Iritasi dan berkurangnya resistensi terhadap kuman.
Pengurangan Polutan Udara
Baik 0 - 50
Sedang 51 - 100
?
VS
After
Before
THE OLD SYSTEM
THE OLD SYSTEM
Busway (Transmilenio)
Busway (Transmilenio)
Terima Kasih