Anda di halaman 1dari 22

Universitas Faletehan

Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM)


Jl. Palamunan No.72, Pelamunan, Kec. Kramatwatu, Serang,
Banten 42616 Telp: (0254) 230 054, Fax: (0254) 230 054 .
info@uf.ac.id. Web: www.uf.ac.id

Bahaya Partekulat dan Debu

MK Higiene Industri

Selasa, 25 Mei 2021

Dr. Lukman Waris


1
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan, Mahasiswa mampu
memahami bahaya debu dan partikulat di tempat kerja

Dr. Lukman Waris


2
Pokok Bahasan
Bahaya Partikulat debu

1. Partikulat debu
2. Bahaya debu di tempat kerja

Dr. Lukman Waris


3
Partikulat debu
1. Halus (fine particles, ukuran
kurang dari 2,5 µm) dan
2. Kasar (coarse particles,
ukuran lebih dari 2,5 µm).

Dr. Lukman Waris


4
Pengertian Partikulat

Adalah bentuk dari padatan atau cairan dengan ukuran


molekul tunggal yang lebih besar dari 0.002 µm tetapi lebih
kecil dari 500 µm yang tersuspensi di atmosfer dalam keadaan
normal. Partikulat dapat berupa asap, debu dan uap yang
dapat tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama. Partikulat
merupakan jenis pencemar yang bisa bersifat primer ataupun
sekunder tergantung dari aerosolnya

Dr. Lukman Waris


5
Partikulat dapat dihasilkan dari:
• Debu tanah kering yang terbawa oleh angin,
• Proses vulkanis yang berasal dari letusan gunung berapi, uap
air laut.
• Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang
mengandung senyawa karbon murni atau bercampur dengan
gas-gas organik, seperti halnya penggunaan mesin diesel yang
tidak terpelihara dengan baik dan pembakaran batu bara yang
tidak sempurna sehingga terbentuk aerosol kompleks dari
butir-butiran tar.
• bahan bakar industri, dan sumber-sumber non industri,
misalnya pembakaran sampah baik domestik ataupun komersial
Dr. Lukman Waris
6
Pengertian Partikulat Debu

Partikulat adalah zat (padat atau cair) yang halus


yang mengalami suspensi di udara.

Partikulat debu adalah zat padat yang berasal dari


debu yang mengalami suspensi di udara

Dr. Lukman Waris


7
Partikulat Debu
Berdasarkan ukurannya, partikulat debu dibagi:
1. Partikulat debu inhalable : dapat terhirup ke dalam mulut
atau hidung (ukuran >5 mikron mengendap di hidung,
nasofaring, trakea dan percabangan bronkus)
2. Partikulat debu thoracic, dapat masuk ke dalam saluran
pernafasan bagian tengah (3-5 mikron)
3. Partikulat debu respirable, adalah partikulat airborne yang
dapat terhirup sampai bronchiola dan alveoli. (< 2 mikron)

Dr. Lukman Waris


8
Partikulat Debu

Berdasarkan ukurannya,
partikulat debu dibagi:
1. 0,5-01 mikron hinggap
dipermukaan selaput lendir
sehingga menyebabkan
vibrosis paru
2. < 0,1 mikron melayang
dipermukaan alveoli

9
Dr. Lukman Waris
Sifat Partikulat Debu

Debu (debu total) yang terdapat dalam udara terbagi:

1. Deposit particulate matter yaitu partikel debu yang


sementara di udara, partikel ini segera mengendap akibat
daya tarik bumi,
2. Suspended particulate matter (debu total) yaitu debu
yang tetap berada di udara dan tidak mudah mengendap.

10
Dr. Lukman Waris
Pengertian Bahaya Partikulat Debu

Adalah potensi bahaya bagi kesehatan di tempat kerja


karena keberadaan partikel debu. Bahaya dapat berupa
pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan,
gangguan pernapasan bahkan dapat menimbulkan
keracunan umum (Kemkes RI, 2013)

Dr. Lukman Waris


11
Jenis Debu yang mengganggu kesehatan

12
Dr. Lukman Waris
13
Dr. Lukman Waris
Debu Batubara

• Debu batu bara termasuk jenis


fibrogenic, yakni jenis debu
yang sangat beracun dan dapat
merusak paru-paru serta
memengaruhi fungsi atau kerja
paru-paru.
• Pekerja tambang dan
masyarakat yang setiap harinya
terpapar bisa membahayakan
paru-paru.

14
Dr. Lukman Waris
• Hasil pembakaran dengan batubara menghasilkan
partikulat dalam jumlah yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan pembakaraan pembakaran minyak
dan gas.
• Emisi partikulat tergantung pada aktivitas manusia,
terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti
transportasi kendaraan bermotor, industri berupa proses
(penggilingan dan penyemprotan)

15
Dr. Lukman Waris
Contoh Penyakit Akibat Pencemaran Debu

Secara umum menyebabkan penyakit


saluran pernapasan (pneumoconiosis)
• Silikosis
• Asbestosis
• Bisinosis (debu kapas) pabrik tekstil
• Antrakosis (tambang batubara)
• Berilosis (debu logam berilium)
• Penumonitis kimia (bahan kimia)
• Asma dll

16
Dr. Lukman Waris
Silikosis

• Penyakit yang paling penting dari • Debu silika yang masuk ke


golongan penyakit paru akibat dalam paru-paru akan
kerja disebabkan silika bebas mengalami masa inkubasi
(SiO2) yang terdapat dalam debu sekitar 2 sampai 4 tahun
yang dihirup waktu bernafas dan tergantung konsentrasi.
ditimbun dalam paru paru. Masa • Gejala: sesak nafas yang
inkubasi 2-4 tahun. disertai batuk-batuk. Batuk
• terdapat di pabrik besi dan baja, ini seringkali tidak disertai
keramik, pengecoran beton, dengan dahak.
bengkel, yang mengerjakan besi • Diagnosis fototoraks
17
Dr. Lukman Waris
Asbestosis
• Asbestosis ditunjukkan dengan • Gejala sesak napas dan
plak di atas diafragma. batuk-batuk yang disertai
disebabkan oleh debu atau dengan dahak (terdapak
serat asbes (magnesiun) yang debu asbes). Ujung-ujung
mencemari udara. jari penderitanya akan
• Debu asbes banyak dijumpai tampak membesar/melebar.
pada pabrik dan industri yang • Menyebabkan terbentuknya
menggunakan asbes, pabrik jaringan parut (fibrosis)
pemintalan serat asbes, tidak dapat mengembang
pabrik beratap asbes. dan mengempis
sebagaimana mestinya
Dr. Lukman Waris 18
Bisinosis
• Bisinosis adisebabkan • Masa inkubasi penyakit bisinosis
pencemaran debu napas atau cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun.
serat kapas di udara yang • Tanda-tanda awal penyakit sesak
kemudian terhisap ke dalam napas, terasa berat pada dada,
paru-paru. terutama pada hari Senin (Psikis).
• Dijumpai pada pabrik • Pengobatan menghilangkan
pemintalan kapas, pabrik sumber pemaparan. Meringankan
tekstil, perusahaan dan gejala, bronkodilator, baik dalam
pergudangan kapas serta bentuk hirup (albuterol) maupun
pabrik (pembuatan kasur, tablet (theophylline). Kasus yang
pembuatan jok kursi) dan lain lebih berat bisa corticosteroid
sebagainya.
Dr. Lukman Waris 19
Pengendalian Debu

Pengendalian debu dalam lingkungan kerja dilakukan


Pencegahan terhadap :
1. Sumbernya: substitusi (mengganti) ventilasi dan isolasi
2. Media pengantar (pengukuran NAB)
3. Terhadap manusia (APD)

Dr. Lukman Waris


20
NAB Debu
SE Menteri Tenaga Kerja

• NAB debu di udara tidak boleh melebihi 3,0 mg/m3. NAB debu
yang hanya mengganggu kenikmatan kerja adalah 10 mg/m3 atau
30 dalam juta partikel perkaki kubik/30 jppkk

• Baku mutu udara ambien NAB debu total waktu pemaparan selama
24 jam adalah 230 ug/m3.

• NAB batubara 2 mg/m


Dr. Lukman Waris
21

Anda mungkin juga menyukai