Anda di halaman 1dari 17

VENTILASI

INDUSTRI
DESIGN HOOD

OLEH : WIBOWO DANU NUGROHO, S.TR.KES., M.K.M


PENGANTAR

• Polutan yang dihasilkan atau dilepaskan dalam lingkungan tempat


kerja dari hasil proses kerja industri harus ditangkap dan dapat
diangkut ke perangkat pengendalian pencemaran udara.
• Hood merupakan alat yang digunakan untuk menangkap
kontaminan (gas atau partikel) dari udara lingkungan kerja. .
Sehingga melalui hood akan masuk sejumlah volume dari udara
ambien dalam jumlah yang signifikan ke dalam sistem.
• Pada gambar, yang mana kontaminan diisap dengan tekan isap dari
dari fan, melalui ; hood, duct, dan di buang lewat stack
• Hood/kap berfungsi untuk menangkap atau pengumpul kontaminan di area tempat kerja akibat dari suatu
proses kerja,
• Fungsi-fungsi hood berjalan dengan baik sangat dipengaruhi oleh kecepatan penangkapan, bentuk dari
kontamian yang akan diserap, kecepatan slot, kapasitas kecepatan, kecepatan dalam pipa serta arah di mana
kontaminan dilepaskan.
• Untuk mempertahankan tingkat aliran udara yang diingikan melalui hood/kap, setelah mengalir masuk ke
dalam pipa akan membentuk LAPIS BATAS dan tebalnya akan bertambah besar sepanjang pipa.
• Pada suatu titik sepanjang garis tengah pipa, lapisan akan bertemu dan membentuk daerah yang terbentuk
penuh di mana kecepatannya tidak berubah setelah melintasi titik tersebut. Jarak dari ujung masuk pipa ke
titik pertemuan lapis batas tersebut dinamakan PANJANG KEMASUKAN
KARAKTERITIK KONTAMINAN
Kontaminan bersifat toksik atau korosif (seperti asap timah, kabut asam, uap pelarut).

• Konsentrasi kontaminan tinggi.

•  Lokasi pekerja di sekitar emisi.

•  Emisi kontaminan setiap waktu atau kecepatan emisi berubah-ubah dalam selang waktu tertentu.

• Durasi pekerja terekspos kontaminan

 Agar LEV dapat bekerja dengan baik , bila

•  Tidak boleh menghalangi atau merintangi masukan udara atau sumber udara pengganti.

•  Operasi dijalankan di sekitar fume hood atau area masukan udara.

•  Jangan memosisikan diri di antara sumber kontaminan dan masukan udara, karena dapat menjadikan diri terpapar kontaminan konsentrasi
tinggi.

•  Pastikan sistem ventilasi bekerja dengan baik dan tidak rusak.

• Pastikan sistem ventilasi sesuai dengan material yang digunakan, sebagai contoh, fume hoods  tertentu harus digunakan untuk perchloric
acid untuk mencegah terbentuknya ledakan berbahaya di ductwork
• LEV dibutuhkan saat:

1. Kontaminan bersifat toksik atau korosif (seperti asap timah, kabut asam, uap pelarut).

2. Konsentrasi kontaminan tinggi.

3. Lokasi pekerja di sekitar emisi.

4. Emisi kontaminan setiap waktu atau kecepatan emisi berubah-ubah terhadap waktu.

5. Durasi pekerja terekspos kontaminan panjang.

6. Kontaminan harus disaring keluar sebelum dilepaskan ke udara.

7. Proses mengeluarkan panas.

8. Perundang-undangan mengharuskan adanya ventilasi pembuangan gas. Sistem

• LEV  sangat efektif, karena:

1. Meminimasi pekerja yang terpengaruh kontaminan.

2. Volume alat pembuangan gas kebih sedikit dari ventilasi biasa.

3. Kontaminan dapat dikumpulkan untuk pembuangan atau recovery.

4. Peralatan di lingkungan kerja terlindungi dari panas dan zat-zat kimia yang korosif.
BAHAYA PENCEMARAN LOGAM BERAT

• Yang termasuk golongan logam berat adalah seluruh elemen logam kimia yang memiliki
berat molekul tinggi. Merkuri atau raksa (Hg), kadmium (Cd), arsen (As), kromium (Cr),
talium (Tl), dan timbal (Pb) adalah beberapa contoh logam berat berbahaya.
• Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi
maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan,
air minum, atau melalui udara. Logam-logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng
dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Logam-logam
tersebut berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh tinggi.
• Kadmium (Cd), salah satu unsur kimia ini banyak digunakan sebagai lapisan tahan korosi pada baja atau plastik, pewarna, alat-alat
elektronik, serta baterai nikel/kadmium. Akumulasi kadmium dalam waktu yang lama pada tubuh manusia mengakibatkan berbagai disfungsi
organ dan metabolisme. Konsentrasi tinggi logam ini dapat menghalangi kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru.
• Merkuri (Hg), adalah satu-satunya logam yang berwujud cair ada suhu ruang. Merkuri, baik logam maupun metil merkuri (CH3Hg+),
biasanya masuk tubuh manusia lewat pencernaan. Bisa dari ikan, kerang, udang, maupun perairan yang terkontaminasi. Namun bila dalam
bentuk logam, biasanya sebagian besar bisa disekresikan. Sisanya akan menumpuk di ginjal dan sistem saraf, yang suatu saat akan
mengganggu bila akumulasinya makin banyak.
• Sedangkan beberapa logam seperti seng, kromium, besi, mangan, dan tembaga diperlukan tubuh dalam konsentrasi kecil, tetapi dapat
menjadi racun dalam jumlah besar. Logam dapat menumpuk dalam tubuh melalui makanan, air, udara, atau absorpsi langsung melewati kulit.
Ketika logam berat sudah masuk dalam tubuh, elemen ini akan menggantikan tempat mineral-mineral lain yang dibutuhkan tubuh seperti
seng, tembaga, magnesium, dan kalsium, dan unsur logam berat tersebut akan beredar dalam sistem fungsi organ. Kemungkinan utama yang
mengalami keracunan logam berat adalah penduduk dan karyawan di wilayah sekitar industri, pabrik farmasi, pabrik kimia, pertambangan,
serta pertanian yang banyak menggunakan insektisida.
Untuk partikel kontaminan yang besar dan berat,
maka hood harus diletakkan pada posisi tepat
gambar.2, yang mengambarkan cara penepatan hood
yang tepat pada lokasi yang tepat , kecuali gambar .
2.b, biasanya memberikan proteksi kebakaran
TIPE HOOD
• Kecepatan aliran udara pada permukaan hood/kap atau bukaan inlet harus cukup
untuk menangkap k

• Penempatan hood/kap yang tepat seperti terlihat pada gambar .3.a sebelah kanan,
yang mana tidak memberikan kesempatan kontaminan keluar dari conveyor, dan
sebelah kiri kontaminan keluar dari conveyor melewati sisi hood.ontaminan
kedalam saluran yang menuju ke hood.

• Penempatan hood seharusnya diltekatan searah dengan arah aliran udara dan diatas
zona pernapasan pekerja, gambar.3.b Kecepatan hood udara diukur secara tidak
langsung dengan mengukur tekanan udara di ductwork sistem. Tekanan di dalam
sistem eshaust agak negatif dibandingkan dengan tekanan di luar sistem dan diukur
dalam satuan yang disebut "inci air". Tekanan negatif ini bervariasi melalui sistem
dan biasanya diukur untuk menentukan seberapa baik sistem berfungsi.
1. ENLOSURE HOODS
• Hood memiliki tiga jenis yaitu ; enclosure, canopy hoods dan capturing
hoods
• Jenis hood  ini di desain dengan bentuk memagari seluruh proses . Jenis
hood ini juga di desain untuk menyediakan face velocity  (rerata
kecepatan udara menuju hood  sepanjang permukaan daerah terbuka)
antara 100 sampai 200 ft/menit.
• Meskipun penutup kap memberikan kontrol yang terbaik, mereka sering
tidak layak, karena mereka akan mengganggu pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan. Dalam kasus tersebut, menangkap sebuah exhaust hood
hanya dapat terletak dekat sumber kontaminan. Jenis ini hood
"menjangkau" untuk menangkap banyak kontaminan seperti vacuum
cleaner menyedot debu dari lantai
2. CAPTURING HOODS

• Capturing hood merupakan alat tangkap yang digunakan untuk


menghisap udara dengan kecepatan udara yang cukup tinggi untuk
menangkap kontaminan di udara yang terdapat disekitar hood 
•  Alat ini ini tidak hanya digunakan pada kontaminan yang dilepaskan
searah dengan hood tetapi juga pada kontaminan yang dilepaskan oleh
sumber dengan arah yang berlawanan dari aliran hisap hood .
• Kecepatan tangkap minimum pada capturing hood bernilai antara 50
sampai 100 ft/menit (untuk kontaminan yang memiliki kecepatan lepas
ke udara yang rendah) harus dipenuhi sehingga dapat menjangkau jarak
terjauh dari hood. 
• Namun desain kecepatan tangkap minimum bisa
mencapai 500 sampai 1000 ft/menit bila kontaminan
dilepaskan ke udara dengan kecepatan tinggi dengan
aliran udara turbulen. Pada jenis apturing hoods,
kecepatan tangkapan pada jarak tertentu dari
hood  dapat dinyatakan sebagai face velocity dari
hood, dengan hubungan yang berdasarkan pada
geometri dari hood  dan jarak dari muka hood.
• Dalam melakukan pengendalian pada partikulat,
kecepatan hood  berdasarkan pada udara standar
(densitas = 0.075 lb/ft3). Untuk udara yang
memiliki densitas lebih rendah, Debit volumetrik
udara harus ditingkatkan untuk menjaga aliran
massa yang konstan dari udara menuju hood .
3. CANOPY HOODS

• Jenis hood ini merupakan jenis yang umum yang digunakan sebagai


alat penghisap udara pada tangki pembakaran yang terbuka.
• Canopy hoods umumnya digunakan untuk menghisap udara yang
panas (uap pembakaran), atau untuk menurunkan nilai kelembaban
yang terlalu tinggi pada suatu area tertentu. Namun alat ini juga
memiliki beberapa batasan.
• Contohnya, canopy hoods memiliki aliran udara yang lebih rendah
dibandingkan pada capturing hoods dan juga canopy hoods tidak dapat
digunakan untuk menghisap kontaminan dari sumber yang tidak
mengalami pemanasan.
BENTUK DAN TIPE HOOD SERTA
BESARNYA ALIRAN UDARA
HOOD DESAIN

• Ketiga tipe hood  yang telah disebutkan diatas memiliki metode pendimensian yang berbeda beda, namun pada dasarnya
memiliki konsep dan tujuan yang sama yaitu bagaimana hood  yang dirancang dengan pendimensian tersebut dapat
menghisap sejumlah kontaminan dalam volume, kecepatan dan luas area tertentu.
• Perencanaan hood  ini didasarkan atas kontrol terhadap ketiga komponen tersebut. Volume atau tekanan udara yang
diperlukan oleh hood  tergantung pada: bentuk, jenis dan ukuran hood, kecepatan tangkapan yang diperlukan, jarak
hood  terhadap sumber kontaminan, dan suhu aliran exhaust kontaminan.
• Mengacu pada beberapa variabel, persamaan untuk memperkirakan volume exhaust  yang diperlukan, didasarkan atas
data empiris untuk satu jenis khusus hood 
• Kecepatan tangkapan adalah kecepatan yang diperlukan pada berbagai titik untuk membelokkan aliran udara yang
berlawanan arah dan menangkap udara yang mengandung kontaminan.
DAFTAR PUSTAKA
• American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 1998

• Industrial Ventilation : A Manual of Recommended Practice, 23rd Edition. Copyright 1988. Reprinted with permission

• American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH®), 2007

• Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Design, 26th  Edition Feb 1, 2007 - 680 pages

• Barbara A. Plog, National Safety Council, 1999

• Fundamentals of Industrial Hygiene Study Guide and Answer Book National Safety Council, 1999-356 pages

• Stoecker, W. 1968

•  Design  of Industrial Ventilation Systems. 5th ed. Industrial Press, New York. 3.. Principles for Air Conditioning Practice. Industrial Press, New York. 4.

• DallaValle, J. M. 1952. Exhaust  Hoods 2nd ed. Industrial Press, New York

• William A. Burgess, Michael J. Ellenbecker, Robert D. Treitman 0 Reviews. 2004

• Ventilation for Control of the Work Environment, John Wiley & Sons, Jul 12, 2004 - Science - 575 pages

• Robert Jennings Heinsohn 1991

• Industrial Ventilation: Engineering Principles Wiley, Feb 6, 1991 - Technology & Engineering - 720 pages

• Wesley Chester Lincoln Hemeon, D. J. Burton0 Reviews, 1998,

• Hemeon's Plant and Process Ventilation Lewis Publishers, Jul 1, 1998 - Architecture - 388 pages

• John Leslie Alden ,2007

• Design of industrial exhaust systems - University of Wisconsin Madison 252 pages

• Wesley Chester Lincoln Hemeon, 2007 Plant and process ventilation Industrial Press, 1963 the University of Michigan 481 page

Anda mungkin juga menyukai