PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memproduksi output yaitu barang dan jasa yang diwujudkan dalam bentuk
pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara atau suatu daerah
meningkatkan produksi barang dan jasa yang diukur dengan Produk Domestik
dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau sektor-sektor ekonomi dalam suatu
wilayah dan periode waktu tertentu. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi
(BPS, 2011:11).
1
baik oleh daerah-daerah di Indonesia meskipun sistem pemerintahan
daerah yang cukup besar seperti penghasil minyak bumi, gas bumi, batu
permata, dan kekayaan sumber daya alam lainnya yang melimpah tetapi
potensi-potensi ini belum dapat dioptimalkan secara baik. Hal ini dapat dilihat
Grafik 1.1
terjadinya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan adanya krisis
dunia khususnya migas dan batubara serta bergejolaknya nilai tukar rupiah
Indonesia serta inflasi yang terjadi di Kalimantan Timur pada tahun 2013
Kalimantan Timur. Hal ini dapat dilihat dari PDRB menurut harga kostan
3
Tabel 1.1
RATA- RATA-
Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 RATA RATA 2004-
2004-2013 2013 (%)
5,670, 6,285, 6,827, 7,281, 4,921,1
Paser 576 681 145 880 45.0 11.82
Kutai 29,169, 29,426, 30,428, 30,653, 28,389,3
Kartanegara 411 708 221 253 48.0 1.40
16,978, 18,919, 21,319, 22,050, 15,855,9
Kutai Timur 570 768 122 861 11.3 11.85
4,602, 4,967, 5,364, 5,761, 3,987,2
Berau 169 314 332 194 52.5 6.61
1,984, 2,216, 2,296, 2,382, 1,902,0
PPU 292 080 179 347 50.8 4.72
16,205, 17,410, 17,846, 18,779, 15,232,9
Balikpapan 278 846 455 454 02.4 5.04
11,754, 13,373, 13,721, 14,801, 11,312,3
Samarinda 186 036 721 018 46.9 6.31
22,957, 21,037, 19,519, 18,276, 23,299,9
Bontang 709 449 453 790 48.4 -3.78
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur (diolah)
tahunnya meningkat kecuali Kota Bontang yang nilai PDRBnya menurun dari
tingginya angka PDRB ini tidak diikuti dengan laju pertumbuhan ekonominya
sebesar -3,75%. Hal ini disebabkan oleh terus menurunnya produksi gas alam
4
sebesar 1.40%. Daerah yang memiliki nilai PDRB terendah terdapat di
rata laju pertumbuhannya sebesar 4.72%. Hal ini menunjukan bahwa Penajam
Undang-undang No. 22 dan No. 25 tahun 1999 dan telah direvisi menjadi
keuangan sendiri dengan lebih otonom. Hal tersebut disebabkan yang lebih
No.22 dan No. 25 tahun 1999 ini, pola perencanaan pembangunan lebih
5
bersifat sentralis (top down), tetapi dengan diberlakukannya undang-undang
mana hal ini didalam sistem pemerintahan dikenal dengan istilah desentralisasi
pendapatan daerah. Daerah memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur dan
ekonomi regional.
6
Dari sisi penerimaan daerah, pajak daerah dan retribusi daerah merupakan
salah satu komponen dari pendapatan asli daerah (PAD). Pajak daerah dan
sumber penerimaan daerah yang asli berasal dari daerah itu sendiri. Pungutan
berupa pajak daerah dan retribusi daerah harus sesuai dengan peraturan
pajak daerah dan retribusi daerah, sebagaimana telah dirubah menjadi UU No.
wajib kepada daerah yang tertuang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
kemakmuran rakyat.
ekonomi/PDRB (Widodo,2011:viii).
Tabel 1.2
RATA-
Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013 RATA 2004-
2013
1,959,5 3,573,0 14,755,52 14,683,8 11,916,0 5,171,530
Paser 08 50 7 32 00 .20
Kutai 13,524,25 9,793,2 13,970,52 36,821,7 26,250,0 13,021,210
Kartanegara 4 96 5 37 00 .50
7,679,4 4,772,0 22,904,54 26,395,6 23,420,0 9,514,594
Kutai Timur 97 08 8 06 00 .70
8,456,6 4,725,5 18,941,21 22,941,2 22,086,5 10,236,818
Berau 51 12 0 40 00 .20
511,7 775,4 839,1 3,127,7 2,548,6 1,008,731
PPU 58 49 83 33 31 .30
76,186,34 88,442,3 170,370,07 259,940,1 245,025,3 105,619,656
Balikpapan 7 40 1 82 71 .01
49,492,79 59,240,4 109,428,92 159,827,9 160,351,6 68,824,438
Samarinda 0 48 6 41 29 .10
16,000,40 15,126,0 27,908,40 36,145,5 37,459,0 19,877,073
Bontang 8 14 5 79 00 .28
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2004-2013 (Dalam Ribuan)
provinsi Kaliamantan Timur mengalami fluktuasi yang naik turun. Pada tahun
penurunan sebesar -27.59% dan pada tahun yang sama terjadi penerimaan
pajak yag menurun di Kabupaten Berau dari Rp. 8,456,651,000 tahun 2009
8
Tahun 2013 beberapa kabupaten seperti Kabupaten Paser, Kutai
Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan
pembangunan di Kalimantan Timur dan pada tahun 2012 kedua kota tersebut
kedua kota tersebut. Hal ini menunjukan pemungutan pajak daerah pada
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
9
Tabel 1.3
RATA-RATA
Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013
2004-2013
13,302,86 14,105,65 15,891,87 13,482,49 13,985,0
Paser 7 5 3 3 61 11,995,856.60
Kutai 30,987,76 18,838,1 11,600,27 9,651,4
Kartanegara 1 64 3 8,948,295 95 11,867,703.10
7,643,81 6,454,70 3,131,0
Kutai Timur 9,490,554 2 7 8,640,081 00 4,852,592.50
15,697,13 16,432,13 38,511,61 7,786,8
Berau 2 9 2 8,241,142 65 13,191,876.80
2,797,37 7,801,51 2,791,9
PPU 4,258,978 3 5 2,864,353 39 2,888,361.80
27,713,51 29,083,29 27,442,31 43,788,37 45,597,3
Balikpapan 4 0 2 8 80 28,221,029.69
44,170,87 51,338,49 48,807,62 56,956,04 57,930,3
Samarinda 4 4 7 6 96 38,954,566.30
2,862,24 3,663,36 3,541,1
Bontang 3,686,696 5 7 4,512,255 00 3,007,518.32
Sumber, BPS Kalimantan Timur (diolah)
terdapat di Ibu Kota Kalimantan Timur yaitu Kota Samarinda sebesar Rp.
10
digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan asset
tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 1 tahun untuk
2014:64).
Tabel 1.4
Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013
Paser 406,874,116 492,431,265 529,697,621 971,425,000 964,628,814
Kutai
Kartanegara 1,598,744,475 1,835,494,703 1,257,633,074 1,818,512,586 3,399,514,907
Kutai Timur 677,632,244 821,314,587 755,981,516 1,159,301,426 1,459,327,707
Berau 544,666,372 588,518,218 607,846,931 727,916,904 691,192,213
PPU 393,010,939 512,701,144 526,278,081 683,859,351 816,099,284
Balikpapan 471,123,147 263,753,854 92,425,381 478,328,929 1,125,880,229
Samarinda 571,800,497 432,384,758 281,096,174 707,992,552 1,323,624,144
Bontang 334,341,057 271,902,373 266,211,083 410,146,744 578,041,460
Realisasi Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2004-2013 (Dalam Ribuan)
Sumber: BPS, Kalimantan Timur
11
Tabel 1.4 menunjukan realisasi belanja modal di kabupaten/kota
Kertanegara ini juga berdampak pada tingginya rata-rata nilai PDRB dari
namun, nilai rata-rata PDRBnya berada diposisi tiga terbesar. Dengan kata
lain, belanja modal yang tepat sasaran dan berfokus pada kegunaan dan
12
Tabel 1.5
RATA-
Kabupaten/Kota 2009 2010 2011 2012 2013 RATA
2004-2013
Paser 64.06 61.97 68.64 72.01 62.03 65.99
Kutai Kertanegara 65.96 67.65 68.04 64.53 62.08 64.53
kutai Timur 61.07 68.66 70.45 65.64 65.51 65.95
Berau 65.03 68.36 68.77 64.67 63.81 65.35
PPU 64.08 67.91 66.54 65.46 62.73 63.96
Balikpapan 64.10 64.70 69.12 65.46 65.04 63.72
Samarinda 62.03 64.73 67.48 64.35 60.81 62.26
Bontang 61.20 62.15 71.09 73.28 66.06 63.55
Sumber: BPS, Kalimantan Timur (diolah)
13
variabel tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi regional rentang waktu yang
digunakan adalah dari tahun 2004-2013. Hal ini dikarena pada tahun 2007 dan
2009 terjadi kenaikan harga BBM dan adanya krisis ekonomi global serta
Periode 2004-2013”.
B. Perumusan Masalah
berfluktuasi namun cenderung menurun. Hal ini dikarena pada tahun 2007 dan
2009 terjadi kenaikan harga BBM dan adanya krisis ekonomi global serta
tahun 2013, adanya gejolak perekonomian dunia dan terjadinya inflasi sebesar
Masalah yang penting dalam hal penerimaan daerah melalui pajak daerah
dan retribusi daerah, serta dari sisi pengeluaran daerah melalui belanja modal
angkatan kerja yang naik turun juga merupakan salah satu faktor yang
2013?
C. Tujuan Penelitian
2013.
15
2. Untuk mengetahui Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Belanja Modal dan
D. Manfaat Penelitian
Timur.
indikator PDRB
ekonomi dan bisnis khususnya program studi ilmu ekonomi dan studi
pembangunan.
16