MENGELOLA AIR,
MENJAGA ASMAT
Oleh: Rini Sulistyawati
Foto:
Sumber air baik air tanah, air
kali maupun air rawa harus
selalu dijaga dan dilindungi agar
tidak terganggu dan tercemar
oleh berbagai macam sampah
luan sehari-hari mengandalkan air hujan yang di- dari Yepem untuk digunakan ke kota Agats. Tapi
tampung di dalam bak atau tong penampungan mesin yang ditaruh kami protes karena menggang-
air. Bagi penduduk Agats yang memiliki rata-rata gu dan dapat mencemari air yang ada di situ, kare-
1-2 tong penampung air, kebutuhan air bersih na air di situ masih murni,” tandas Kaspar.
setiap keluarga mencapai rata-rata 52-60 liter/
hari atau sekitar 5-10 liter/orang setiap hari.
Pengelolaan kolaboratif
Pemerintah Kabupaten Asmat berupaya menga-
tasi kekurangan ketersediaan air bersih di Agats Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupa-
melalui program pengelolaan air bersih dari sum- ten (RTRWK) Asmat, sumber air rawa Yomoth
ber air rawa Yomoth. Melalui Dinas Pekerjaan berada di kawasan hutan lindung. Dalam proses
Umum (PU), kebutuhan air di Agats akan disuplai penyusunan zonasi di Kampung Yepem yang difa-
dari air rawa Yomoth sebagai sumber cadangan silitasi oleh USAID LESTARI untuk pengelolaan
air bersih. Rencana ini mendapat persetujuan dari hutan dan lahan secara berkelanjutan, masyara-
ma-syarakat Kampung Yepem sebagai pemilik ula- kat Kampung Yepem mengusulkan supaya kawa-
yat, dengan kompensasi dan memperhatikan tra- san ini masuk dalam zona perlindungan setempat
disi budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat. sehingga selalu dijaga dan dilindungi oleh masya-
rakat adat setempat.
Pada tahun 2006, Dinas PU membangun sarana
pengolahan air bersih tahap I, berupa bangunan Mengingat masyarakat secara arif telah melaku-
rumah untuk mesin pompa di atas badan rawa kan tindakan perlindungan, penyelamatan dan pe-
Yomoth. Dikarenakan kapasitas pompa sentrifugal lestarian terhadap hutan dan sumberdaya air ra-
yang dipasang jauh lebih kecil dari debit air rawa wa dengan cara selalu dihindari dari pencemaran
Yomoth, pemanfataan air yang dialirkan ke Agats dan pengerusakan sehingga dapat dimanfaatkan
sangat terbatas dan belum dapat digunakan seca- secara bersama-sama. Pengelolaan air rawa Yo-
ra umum. Selain itu, pengoperasian mesin pompa moth sebagai sumber daya alam untuk berbagai
air kurang mengindahkan tradisi budaya dan ke- kepentingan harus dilakukan secara bijaksana
arifan lokal masyarakat setempat di mana bahan dan berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek
bakar dari mesin pompa menetes ke sungai, se- budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.
hingga dinilai oleh masyarakat mencemari air di se-
kitar lahan. Upaya pengelolaan hutan dan lahan secara ber-
kelanjutan ini melibatkan warga Kampung Yepem
Masyarakat kampung Yepem telah melayangkan dan berbagai pihak di Asmat, di antaranya Dinas
pro-tes terkait hal ini, di samping masalah pemba- Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas
yaran ganti rugi hak ulayat atas air rawa yang be- Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kam-
rada di wilayah dusun mereka. Karena tak kunjung pung, KSDA Agats dan SKP Keuskupan Agats.
ada penyelesaian, masyarakat memalang jalan di Kesepakatan pengelolaan bersama sumber air
pintu masuk mesin pompa. Tindakan ini menga- rawa Yomoth diharapkan dapat membantu peme-
kibatkan air tawar dari sumber air rawa Yomoth nuhan kebutuhan air bersih di Asmat yang berke-
tidak bisa disuplai ke Agats. adilan bagi semua, termasuk bagi warga penjaga
air di Kampung Yepem.
“Pada prinsipnya kami (masyarakat) tidak keberatan
dengan rencana pemerintah untuk mengambil air