Anda di halaman 1dari 15

1

“EKSPEDISI SUKU BAJO 2018”

A. LATAR BELAKANG

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya sehingga kita masih diberikan kesehatan
dan kesempatan untuk menjalankan aktivitas kita.

Mahasiswa berkewajiban untuk memenuhi tanggungjawab perannya, yakni


pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam rangka pemenuhan
Tridharma Perguruan Tinggi tersebut, berbagai macam bentuk pengabdian
terhadap sesama hendaknya dapat dilakukan oleh kami sebagai mahasiswa dan
Alumni Perguruan Tinggi.
Sesuai kapasitas kami sebagai mahasiswa, maka bentuk pengabdian yang
dapat kami berikan bagi mereka yang membutuhkan adalah dalam bentuk bakti
sosial. Bakti sosial ini kegiatan “EKSPEDISI SUKU BAJO 2018" merupakan
wadah pembekalan atau pembinaan mahasiswa untuk menyalurkan minat dan
bakatnya dalam mengamalkan profesionalisme disiplin ilmu ke tengah masyarakat
khususnya suku Bajo. Manfaat lain dari bakti sosial ini adalah untuk melatih
kepekaan dalam memecahkan masalah yang timbul di tengah masyarakat melalui
pembekalan dan latihan, serta masyarakat bajo dapat mendapatkan edukasi dan
peningkatan taraf hidup melalui penigkatan prasarana infrastruktur untuk
menunjang pariwisata terapung di Suku Bajo Kabupaten Buton, Buton Utara dan
Wakatobi.

B. Sejarah Suku Bajo di Indonesia

Suku Bajo adalah suku yang mendiami wilayah di daerah Sulawesi seperti
kepulauan Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Buton
Utara yang terdiri dari daratan dan kepulauan dan diseluruh kepulauan Indonesia.
3

Suku Bajo yang mendiami wilayah ini sekitar abad XVI. Dikatakan mereka
berasal dari daerah China Selatan. Mereka termasuk suku bangsa Proto Malayan
yang datang ke wilayah Asia Tenggara ini sejak 2000 tahun Sebelum Masehi.
Mereka sempat bermukim di daratan Indochina dan bermigrasi ke daerah
Semenanjung Malaysia dan akhirnya menyebar ke seluruh wilayah Asia Tenggara,
termasuk ke wilayah mereka sekarang ini di Sulawesi Tenggara. Selain di Sulawesi
Tenggara pemukiman orang Bajo juga banyak di daerah-daerah lain di Sulawesi.
Kehidupan Suku Bajo ini sebagian besar masih mempertahankan hidup di
atas palema atau perahu beratap rumbia, sedangkan sebagian kecil sudah tinggal
di darat dengan membangun rumah panggung yang terbuat dari kayu dan papan
di atas laut, dan dekat dengan daratan. Akhir-akhir ini suku Bajo yang hidup di
atas perahu semakin berkurang jumlahnya, karena mereka mulai ikut mendirikan
rumah panggung di atas laut.
Suku Bajo dikenal juga sebagai pelaut yang tangguh. Walau popularitas
suku Makassar, Bugis dan Mandar lebih dikenal sebagai pelaut, Namun,suku Bajo
pernah disebut-sebut ebagai bagian dari angkatan laut Kerajaan Sriwijaya.
Sehingga, ketangguhan dan keterampilannya mengarungi samudera jelas tidak
terbantahkan. Bahkan perjalanan laut suku Bajo dikatakan sampai ke Afrika.
Suku bajo yang ada pada wilayah pesisir pulau Sulawesi pada umumnya
beragama Islam, namun mereka masih hidup dalam dimensi leluhur. Budaya
mantera-mantera, sesajen serta percaya kepada roh jahat masih mendominasi
kehidupan mereka. Dukun masih memegang peranan penting dalam
menyembuhkan penyakit serta menolak bala atau memberikan rejeki. Mereka
percaya terhadap roh-roh yang berada di lingkungan sekitarnya. Mereka percaya
pantangan meminta minyak tanah, garam, air atau apapun setelah magrib. Mereka
juga percaya dengan upacara tebus jiwa. Melempar sesajen ayam ke laut. Artinya
4

kehidupan pasangan itu telah dipindahkan ke binatang sesaji. Ini dilakukan oleh
pemuda yang ingin menikahi perempuan yang lebih tinggi status sosialnya.

Kehidupan suku Bajo khususnya yang ada di Wakatobi rupanya menarik


minat dunia luar, sehingga terbit sebuah film "The Mirror Never Lies" yang
menggunakan latar Suku Bajo di Wakatobi, yang berhasil mencuri perhatian dalam
BJIFF.
Masyarakat suku Bajo sepenuhnya menggantungkan hidup dari laut. Para
laki-laki pergi ke laut mencari ikan, biasanya pekerjaan mencari ikan ini akan
memakan waktu selama 2 hari, tapi kadang-kadang bisa mencapai selama
seminggu.

C. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari Ekpedisi Kemanusiaan Suku Bajo 2018 ini adalah untuk
mengeksplor keunikan budaya dan kearifan lokal Suku Bajo di rute kunjungan
kabupaten Buton, Buton Utara, dan Wakatobi sedangkan Tujuannya adalah Sbb:
1. Mengeksplor sumberdaya alam dan keunikan suku bajo
2. Sebagai sarana sosialisasi Pariwisata Suku Bajo
3. Memberikan dan melakukan pelayanan kesehatan dan bantuan sosial suku
Bajo disetiap tempat rute ekspedisi suku bajo.
4. Publikasi dan Pemanfaatan keunikan budaya Suku Bajo untuk Pariwisata
edukasi bagi wisatawan dan khususnya bagi mahasiswa dan pelajar
Indonesia.
5. Mahasiswa dapat mengimplementasikan disiplin ilmu untuk masyarakat
suku bajo di rute ekspedisi suku bajo.

D. Tema Kegiatan :
"EXPLORING, CONSERVATION, and EXHIBITION SUKU BAJO
INDONESIA”
5

E. Waktu Pelaksanaan

Hari/Tgl : 20/06/2018
Pukul : 08:00-selesai WITA
Tempat : Rute Ekspedisi Suku Bajo Kabupaten. Buton, Buton Utara, Wakatobi

Nomor rekening panitia : 0676097128 atas nama (Manjani Fatimah Malahayati)

F. Item Kegiatan
No Item Kegiatan :
Perbaikan infastruktur desa untuk menunjang Pariwisata desa:
1  Perbaikan sarana jalanan
 Pembuatan prasarana air bersih
 Pembangunan TPS
 Perbaikan rumah warga dengan mengecat rumah warga dengan
tampilan pelangi
 Perbaikan sarana ibadah seperti masjid

2  Pembuatan perkebunan hidroponik diatas laut disetiap rumah


masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah warga.
 Pembuatan SEKOLAH ALAM untuk pemuda suku bajo.
 Penyuluhan Kelestarian alam serta penanaman mangrove

 Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat berupa pembuatan ikan


3 asin/kerupuk ikan/dll sesuai potensi wilayah
 Pelatihan Lifeskill pemuda
4  Sosialisasi dan Pemeriksaan kesehatan sedeharna untuk
masyarakat Suku Bajo
6  Kunjungan Kepala Desa dan Toko Adat Suku Bajo
7  Penyelenggaraan Acara Kebudayaan seperti tari tradisional,
Musik tradisional pembacaan puisi serta pemutaran film The
Mirror Never Lie
8  Silaturrahim ke Bupati Wakatobi, Buton Utara, dan Bupati Buton
9  Kuliah Umum dan Pameran foto Serta pemutaran film Mirror
Never Lies di Universitas hasanuddin makassar
6

G. Parameter Keberhasilan Ekspedisi Suku Bajo 2018 :


1. Terciptanya sarana dan infrastruktur umum untuk mendukung pariwisata
terapung Suku Bajo.
2. Terbentuknya kelompok usaha kreatif masyarakat untuk pemberdayaan

ekonomi

3. Adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan


4. Adanya sekolah alam untuk menambah wawasan generasi suku Bajo yang
cinta budaya sendri dan sadar untuk melindungi ekosistem lingkungan
tempat tinggalnya
5. Terciptanya kampung hidroponik terapung pertama melalui program “Desa
terapung berkebun”
6. Adanya kesadaran mahasiswa dalam tanggung jawab sosialnya kepada
masyarakat

H. Program Ekspedisi Suku Bajo 2018

1. “Village Rainbow Desa Terapung”


 Maksud dan tujuan : untuk memperbaiki infrastruktur pemukiman
masyarakat dengan nuansa pelangi.
 Bentuk Kegiatan : Mengajak dan memberdayakan masyarakat
untuk mengecat dan memperbaiki seluruh pemukiman warga dengan
cat warna-warni untuk mendapatkan nuansa pelangi disetiap sudut
desa.
 Parameter Keberhasilan : untuk memberikan nuansa pelangi,

aman dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan asing maupun

lokal
7

2. “Sekolah Alam”
 Maksud dan tujuan : Launcing sekolah alam ini bertujuan untuk
mengedukasi masyarakat khususnya pemuda Suku Bajo untuk
menjaga budaya dan kelestarian alam untuk modal masa depan Suku
Bajo.
 Bentuk Kegitan : Membina dan memberdayakan masyarakat
khususnya pemuda Suku Bajo dalam bentuk pemberian materi
mengenai ekosistem laut dan pemanfaatannya.
 Parameter Keberhasilan : Masyarakat tergerak sendiri dalam

mengaplikasikan materi pembelajaran tanpa adanya arahan langsung

dari pemateri.

3. “Desa Terapung Berkebun”


 Maksud dan tujuan : launching kampung terapung berkebun ini
adalah ingin mengajak kepada masyarakat Suku Bajo untuk
berkebun bukan sekedar berkebun. Tujuan agar Suku Bajo menjadi
percontohan dengan kampung terapung berkebun pertama di
Indonesia.
 Bentuk kegiatan : Menggunakan lahan-lahan pekarangan rumah
untuk menanam sayur-sayuran, tanaman-tanaman hidroponik.
 Parameter Keberhasilan : Terbentuknya 1 daerah pilot project
Pulau berkebun di indonesia.

4. “ Bank Sampah Desa Terapung”


 Maksud dan tujuan dari Bank Sampah berbasis pulau ini adalah
untuk memberikan pengajaran dan budaya hidup bagi masyarakat
suku agar bias mengelola sampah rumah tangga menjadi industri
8

kreatif, tujuannya untuk ekonomi kerakyatan dari pengolahan


sampah.
 Bentuk Kegiatan : Pengelolaan sampah rumah tangga menjadi
industri kreatif bagi masyarakat.
 Parameter keberhasilan : Terbentuknya kelompok-kelompok

kerajinan pengelolaan sampah rumah tangga.

I. Penutup
Demikian proposal ini kami buat. Semoga acara ini dapat berjalan sesuai
dengan apa yang direncanakan dan segala bentuk bantuan dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Atas kerjasama dan perhatian yang diberikan, kami
sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

J. TIM EKSPEDISI SUKU BAJO 2018

Ketua Panitia : Fersianto Setiawan Farnani

Sekretaris : Vicky Al’fiqri

Bendahara : Chumaerah Febrianti

Divisi Acara : Divisi Perlengkapan :

*Faris Fahri *Muhammad Ilham


Muh. Indra Gunawan
Fikram Adiguna
Rahmat Hidayat
Isnaeni A
Andi Muhammad Najwin
Sandra Dewi
Faya Masria Nurfatimah
Herna Wati Ayu Wandira
Deliana Agresita
9
1

Rancangan Anggaran Ekspedisi Suku Bajo 2018

a) Anggaran Acara kegiatan :

No Kebutuhan Estimasi Jumlah Total


1 Transportasi (Pulang Pergi) Rp.2.000.0 30 orang Rp. 60.000.000
Makassar-Kab. Buton, Buton 00/orang
Utara, Wakatobi
2 Penginapan 300.000/ 30 orang Rp. 9.000.000
selama
kegiatan
3 Baju Ekspedisi Suku Bajo 100.000 30 orang Rp. 3.000.000
2018
3 Obat-Obatan tim medis 100.000/or 3 unit/ Rp. 30.000.000
ang lokasi
4 Publikasi dan dokumentasi 1000.000 1 Rp. 1000.000
6 Konsumsi Tim Ekspedisi 100.000 30 0rang Rp. 3000.000
Suku Bajo 2017
7 Sekolah alam suku bajo : 5.000.000 3 Rp. 15.000.000
 Buku bacaan Unit/lokasi
 ATK
8 Cat warna-warni, kuas cat 10.000.000 3 lokasi Rp. 30.000.000
9 Semen, kayu balok, papan, 20.000.000 3 lokasi Rp. 60.000.000
atap seng, untuk perbaikan
infrastruktur Suku Bajo
9 Penyuluhan pelestarian Alam 3.000.000 3 unit Rp. 9.000.000
dan Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat
10 Harga alat dan bahan
hidroponik:
 Pompa hidroponik
 timer hidroponik
 TDS / ppm meter ( 2.000.000 3 unit Rp. 6000.000
AB07 )
 Holesaw
 Airator hidroponik 1
keluaran
 Plastik UV 14% Lebar
1

3 meter
 Insectnet mesh 50
lebar 2 meter
 Polybag berbagai
ukuran
 Tray Semai 105
lubang tanam
 Rockwool cultilene
media tanam
hidroponik ( kecil )
 Paranet 55% lebar 2
meter
 Pipa Paralon
 limbah botol air
mineral
 net pot
 kapok randu untuk
menopang tanaman
 bibit cabe,
sawi,kangkung, kol,
tomat, bawang putih
bawang merah

11 Plakat untuk pemerintah 1.000.000 3 unit Rp. 3.000.000


tokoh adat Suku Bajo Bau-
Bau, Kab.Buton Utara, Kab.
Wakatobi
12 Kuliah Umum dan Pameran 20.000.000 - Rp. 20.000.000
foto Serta pemutaran film
Mirror Never Lies berupa:
 penyewaan stand foto
dan gedung
 print foto, bingkai
foto
 cetak spanduk
kegiatan
 dan lain-lain
Total Rp. 249.000.000
1

Roundown Acara Kegiatan

Tanggal Waktu Tempat Agenda PJ


(WITA)
16/06/18 16.00 Ruang Pelepasan Team Ekspedisi Oleh Tim acara
Senat Rektor Universitas Hasanuddin
FIKP
18.00 wita Pelabuhan Berangkat dari Pelabuhan Tim acara
Makassar Menuju Bau-bau Kab.
Buton Utara dan Kab. Wakatobi
17/06/18 23.00 Wita Sampai dipenginapan Tim acara
18/06/18 10.00 Pembukaan dan Penyambutan Tim acara
Oleh Kepala Desa Suku Bajo
12.00- Suku Bajo Sosialisasi Kegiatan kepada Tim acara
17.00 Desa masyarakat Suku Bajo dan
Loho’a Pembina
Kegiatan
- Periksaan kondisi sarana dan Tim
prasarana umum arsitek
- Sosialisasi mengenai dan
perancangan desa Terapung perlengka
pan
12.20 Ishoma Tim acara
19- 13.30 Pembuatan dan Peresmian Tim
26/06/20 sekolah alam oleh Kepala Suku Bahari
18 Bajo
27- 09.00- - Pembuatan kebun hidroponik Panitia
30/218 11.00 - pemeriksaan kesehatan
1

11.00- Pelatihan Lifeskill pemuda Suku


17.00 Bajo
30- 08.00- Pelatihan pemberdayaan ibu-ibu Panitia
1/07/19 15.00 Suku Bajo Desa Loho’a
02/07/18 10.00- Acara penutupan Tim acara
12.00 Penyelenggaraan Acara
Kebudayaan seperti tari
tradisional, Musik tradisional
Suku Bajo, pembacaan puisi
03/07/18 13.00- Pelepasan oleh Kepala Desa dan Tim Acara
15.00 Kepala adat Suku Bajo menuju
makassar
3/07/18 Disesuikan Kota Kuliah Umum dan Pameran foto Tim Acara
makassar suku bajo Indonesia, Serta
pemutaran film Mirror Never Lies
berupa penyewaan stand foto
dan gedung
1

PERJANJIAN KERJASAMA SPONSORSHIP


“Ekspedisi Suku Bajo 2018 ”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan :
Nama Perusahaan /Instansi :

Mengetahui dari pihak Panitia Pelaksana “Ekspedisi Suku Bajo 2018 ”

Nama :
Jabatan dalam Panitia Pelaksana :

1.Dengan ini menyatakan bersedia mendukung pelaksanaan kegiatan “Ekspedisi


Suku Bajo 2018 ” sebagai :

Sponsor Tunggal Sponsor Pendamping

Sponsor Utama Sponsor Pendukung


2.Menyatakan sanggup dan bersedia menanggung biaya penyelenggara kegiatan
dalam bentuk dana, sebesar :
Rp.................................................................
Terbilang :
Demikian nota kesepakatan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Makassar,........................2018

Pihak Sponsor Panitia Pelaksana


“ESB 2018”

...................................... .............................
(Nama, tanda tangan, stempel
1

Lampiran I

Desain Baju Kegiatan Eskpedisi Suku Bajo 2018

Anda mungkin juga menyukai