Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bertolak dari kekhawatiran akan seni dan budaya yang kian hari semakin tersisihkan di
daerah kami, maka saya berinisiatif untuk mendirikan sebuah Sanggar Kesenian bernama
“SUARA BAMBU EMAS” di Kelurahan/Desa Putrajawa bersama dengan rekan-rekan lain yang
mempunyai jiwa dalam hal pelestarian pengembangan nilai seni budaya, karena kami
menyadari tidak adanya suatu komunitas seni budaya maka masa demi masa mengikis nilai seni
budaya khususnya di Kabupaten Garut Utara
Berawal dari itulah kami berjuang dan mengajak rekan-rekan untuk mengambil tongkat
estafet sebagai pelestarian nilai seni budaya dengan suasana masa kini dan masa yang akan
datang, sehingga kami mencoba tampil diberbagai kegiatan yang awalnya kami tampilkan pada
acara kunjungan pemerhati pendidikan ke sekolah yang ada di Kecamatan Selaawi. Seiring
waktu berlalu Sanggar Kesenian SUARA BAMBU EMAS terus menggali potensi seni budaya
Sunda yang ada di wilayah Garut Utara untuk tetap dilestarikan dan lebih khusus suatu bekal
untuk tampil dalam pementasan seni budaya di dalam daerah Garut Utara, maupun ke tempat
lain yaitu ke tingkat provinsi bahkan ke tingkat nasional sekalipun. Sanggar Kesenian SUARA
BAMBU EMAS tepatnya didirikan pada tanggal 06 Juni 2018 dan masih berkreasi sampai
sekarang ini dengan dukungan semua elemen yang terkait sehingga dapat lestari.
Namun dalam melakukan kegiatan Seni Budaya, Sanggar Kesenian SUARA BAMBU EMAS
membutuhkan peralatan/property kesenian untuk menunjang seni budaya. Deskripsi kondisi
Sanggar Kesenian SUARA BAMBU EMAS sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari
berbagai pihak berupa bantuan kesenian. Pengurus dan anggota yakin bahwa dengan
pembinaan seni dan budaya akan memberikan sumbangan besar terhadap pelestarian nilai
luhur budaya.

2. Tujuan
Ada 16 (enam belas) subsektor ekonomi kreatif, yaitu aplikasi dan pengembang permainan
(game developer), arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion,
film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni
pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.
Tujuan dari permohonan bantuan sosial untuk Sanggar Kesenian SUARA BAMBU EMAS
adalah sebagai berikut :
a. Untuk membangun kreatifitas anak-anak dan generasi muda dalam hal pelestarian adat dan
budaya yang telah ada.
b. Meningkatkan produktivitas dan kreativitas dari para pelaku kreatif;
c. Menciptakan Lingkungan kreatif yang merupakan kondisi ideal dimana masyarakat bisa
saling mempengaruhi, berkolaborasi dan bahkan bersaing untuk melakukan kegiatan
kreatif, sehingga pada akhirnya kreativitas menjadi sebuah kebiasaan bagi
masyarakatImplementasinya, bantuan ini digunakan untuk lebih meningkatkan potensi
dan pengembangan sub sektor ekonomi kreatif
d. Mendesain Kecematan Selaawi sebagai daerah penyangga lingkungan DAS Cimanuk,
dengan ketrampilan kerajinan di desain menjadi desa wisata Kerajinan bambu
e. Mengangkat potensi wisata lainnya yang banyak di daerah tersebut misalnya wisata
Budaya
f. Menambah penghasilan masyarakat
g. Menjaga kelestarian hayati dan lingkungan hidup

3. Bentuk Bantuan
Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi
Kreatif Indonesia memberikan Bantuan untuk :
1. Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif,
2. Sarana Ruang Kreatif/Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Khusus untuk “Sanggar Kesenian SUARA BAMBU EMAS” adalah bentuk bantuan langsung
berupa Sarana Ruang Kretif berupa peralatan kesenian dan peralatan teknologi informasi dan
komunikasi

4. Pemanfaatan
Sejak awal berdirinya pada tahun 2016 Sanggar Kesenian “SUARA BAMBU EMAS” telah
membina anak-anak untuk mengembangkan kreatifitasnya dan sampai sekarang ini semakin
banyak anak-anak yang bergabung untuk mengembangkan bakat dan mendapatkan binaan dari
sanggar. Prestasi yang pernah kami raih adalah melatih santri Ponpes Al-Ghoniyah sehingga
menjadi Juara .,.... apa aja. Juga menghasilkan produk yang sudah terkenal di kabputen Garut
Berupa “ngabajidor” (mengaji sambil bodor).
Pekerjaan Sanggar Kesenian berawal dari kerja sosial tokoh seni dilingkungan kecamatan
Selaawi yang mengabdikan diri untuk kemajuan seni santri yang berada dilingkungan tokoh
tersebut. Hasil diskusi dengan para alumni, maka kami berisiatif membentuk badan hukum
berbentuk sanggar seni “Suara Bambu Emas” dibawah lindungan Yayasan Nur Syahida, dimana
tokoh pendidik seni ini dapat legatimasi
Sanggar Kesenian SUARA BAMBU EMAS belum bisa membina anak-anak secara maksimal
karena keterbatasan peralatan kesenian yang dipergunakan dalam latihan dan pada saat tampil
karena kurangnya alat-alat kesenian dan kurang layak untuk pengembangan kreatifitas anak-
anak. Juga tidak memiliki sarana TIK untuk mempromosikan dirinya sendiri di media sosial
untuk mengimbangi teknologi 4.0.

5. Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam proposal ini akan diatur kemudian. Demikian proposal
ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya semoga Tuhan Yang Maha esa senantiasa
melimpahkan Rahmatnya kepada kita semua, Amin.

Anda mungkin juga menyukai