Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

KUNJUNGAN INDUSTRI DI BALI

Disusun Oleh:
Nama:PUTRI
Kelas: XI-Ruby
No.Absen:07
SMK SENTOSA DHARMA
KOMPETENSI KEAHLIAN DENTAL ASISTEN
Jl.Ade Irma Suyani No.42A

1
Telp(0353) 887412 BOJONEGORO
2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMK SENTOSA DHARMA BOJONEGORO adalah Sekolah Kejuruan dalam bidang farmasi dan
Dental Asisten yang pada setiap tahun siswa-siswi diwajibkan untuk mengikuti kegiatan KI
(Kunjungan Industri) yang di laksanakan pada dua tahun sekali. Dimana latar belakang dari
KI( Kunjungan Industri) adalah agar siswa-siswi dapat mengerti akan pemanfaatan sumber daya alam
yang berguna bagi kesehatan,dan siswa juga mendapatkan pengetahuan yang belum didapatkan dari
sekolah.
Bangsa Indonesia sangatlah kaya dengan sumber daya alamnya yaitu bahan-bahan alami. Oleh karena
itu kita harus mengubah itu semua dengan baik dan efisien agar menghasilkan suatu produk yang
diterima dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Sebagai contoh seperti; obat tradisional, aromaterapi,
maupun aroma lainnya yang tidak memiliki efek samping sama sekali.
Pabrik Pak Oles merupakan salah satu Industri yang terkenal di daerah Bali dan sekitarnya akan semua
ramuan tradisional yang telah memberikan manfaat begitu besar dalam dunia kesehatan khususnya
dalam bidang kefarmasian yaitu obat-obatan dan kosmetika.
B.Tujuan Kunjungan Industri
Di bawah ini adalah manfaat Kunjungan industri;
1. Untuk memenuhi syarat Kelulusan
2. Untuk mengetahui dunia kerja dalam industri agar mempunyai inspirasi dalam berbisnis.
3. Siswa-siswi mendapat pengetahuan secara luas

C. Manfaat Kunjungan Industri:


1.Dapat mengetahui pengetahuan kefarmasian
2.Dapat mengerti pembuatan obat secara langsung
3. Mendapatkan teori pengetahuan secara gratis
4. Siswa dapat mengetahui dunia perkampusan
5.Agar siswa mengetahui Dunia kerja

D. Tempat dan Waktu Kunjungan Industri


Kunjungan Industri dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Selasa,16 November 2021
Tempat: A. PT.PAK OLES BOKASHI FARM
B.Krisna oleh-oleh khas bali
Jam: 16.30-18.30 WITA

Hari/Tanggal:Rabu,17 November 2021


Tempat: A. Universitas Mahasaraswati
B. Desa Panlipuran
C. Joger
D.Pantai Kuta
Jam : 08:30-18.30 WITA

2
Hari/Tanggal; Kamis,18 November 2021
Tempat: A.Pantai Melasti Ungasan
B. Karang Kurnia
Jam: 08:30-12:30
E.Materi
Materi langsung diberikan oleh pembimbing dari industri ditempat kunjungan industri,materi yang
disampaikan antara lain mengenai:
1. PT.PAK OLES BOKASHI FARM BALI
2. KRISNA OLEH-OLEH BALI
3. UNIVERSITAS MAHASARASWATI
4. DESA PANLIPURAN
5. PANTAI KUTA
6. JOGER
7. PANTAI MELASTI UNGASAN
8. KARANG KURNIA

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PT. PAK OLES BOKASHI FARM BALI

Sepak Terjang Dr.Ir.Gede Ngurah Wididana,M Agr dalam pengembangan Teknologi EM di


Indonesia,khususnya dibidang kesehatan adalah membuat ramuan yang amat terkenal yaitu MINYAK
OLES BOKASHI . Ramuan serbaguna yang terbuat dari campuran beberapa tanaman berkhasiat obat
yang difermentasi dan diekstrak dengan teknologi EM.Maka.G.N.Wididana dikenal dengan nama
“Pak Oles” dan ramuannya dikenal oleh masyarakat luas sebagai “Ramuan Pak Oles” .
Persentuhan Wididana dengan obat-obatan alternatif berbasis teknologi Effective micro-organism
(EM) ,yang kemudian menjadi bisnis inti, memang bukan suatu kebetulan. Artinya,bidang yang
biasanya dihubungkan dengan wangsit dan klenik itu tidak ditempuhnya lewat jalur supranatural.
Wididana menempuh jalan ilmiah ini dimulai pada 1980-an ketika beliau memilih Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Udayana,Bali. Ketika tamat pada 1985,beliau tidak
lantas mencari pekerjaan di instansi pemerintah atau perusahaan besar.
Kelahiran Busung Biu,Buleleng,Bali 9 Agustus 1961 ini langsung mengabdikan ilmunya di
sawah,alias menjadi petani. Beliau menyewa tanah seluas 2 hektar dilereng Gunung Batur, dilereng
Danau Batur yang terletak di daerah wisata Kintamani. Di daerah yang dingin dan tak terjemah aliran
listrik itu beliau menanam aneka bermacam sayuran.
Hal itu tak membuat Wididana terisolasi dari kegiatan ilmiah. Disela-sela kesibukannya sebagai
petani,beliau mencari hiburan dengan bertandang ke Balai Seni Toyabungkah,milik Sutan Takdir
Alisyahbana (STA) yang letaknya tidak seberapa jauh dari kebun sayurnya.
Wididana kemudian ditawari STA bergabung di laboratorium lapangan Fakultas Pertanian Universitas
Nasional. Setahun kemudian beliau,Wididana mendapatkan beasiswa dari Universitas Ryukyus
Okinawa,Jepang. Di negeri sakura beliau berkesempatan belajar langsung dari Prof.Dr.Teruo Higa,
penemu teknologi EM. Menurut Wididana,teknologi EM baru ditemukan tahun 1980,untuk
mengurangi bahan-bahan kimia dibidang pertanian dan kesehatan yang mulai berlebihan.
Ketika beliau kembali ke Jakarta pada 1990,Widadana yang beegelar Master of Agriculture bidang
holtikultura langsung menjadi Dosen dan Kepala laboratorium Fakultas Pertanian Unas. Beliau juga
menjadi orang Indonesia pertama yang memperkenalkan teknologi EM. Di Unas, beliau hanya
bertahan empat tahun,pada 1994 beliau kembali ke Desa Bengkel,Busung Biu, Buleleng ditanah
kelahirannya itu, beliau berkonsentrasi membesarkan PT.Songgolangit Persada. Perusahaan ini
memasarkan pupuk organik yang diolah dari sampah rumah tangga.

4
Widadana juga mendirikan Yayasan Institut Pengembangan Sumberdaya Alam (IPSA). Beliau
melengkapi IPSA dengan kebun seluas 7 ha sebagai sarana menerapkan teknologi EM. Lahan ini
ditanami 135 jenis tanaman obat dan sepenuhnya dijalankan dengan metode EM. Ilmu yang beliau
dpaat dari Prof.Dr.Teruo Higa,kemudian digabungkan dengan usaha (pengobatan tradisional Bali).
Penelitiannya yang tak kenal lelah akhirnya menghasilkan ramuan bermanfaat pada 1998. Ramuan itu
diberi nama Minyak Oles Bokashi. Kata Bokashi juga diambil dari bahasa Jepang yang berarti
fermentasi.
Ini sesuai dengan teknologi EM yang dipergunakan untuk menemukan ramuan hingga menghasilkan
minyak. Sementara itu kata “Oles” dipilih karena penggunaannya dilakukan dengan cara mengoles
layaknya teknik pengobatan tradisional Bali.
Pada tahun 2000 dengan modal 20 juta dan dibantu 5 karyawan, beliau mendirikan pabrik pupuk
Bokashi didesa Bengkel, Buleleng. Produk pertamanya pupuk organik Bokashi dan kendaraan yang
dipakainya adalah Karya Pak Oles Tokcer. Industri dari Pak Oles pun mendapatkan dukungan
informasi yang akurat,akan menghasilkan barang dan jasa sesuai kebutuhan pasar. Keyakinan ini
kemudian dirumuskan Pak Oles menjadi SIMT (Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi) yang
dipakainya untuk membangun jaringan bisnis. Usahanya,menurut pak Oles dibangun secara
konservatif alias menghindari utang. “Saya tidak ingin besar tapi terbebani utang” katanya terus terang.
“Itu sebabnya saya tidak mau gegabah menambah kapasitas produksi, sebelum ada kepastian bahwa
produk itu akan diserap pasar.” Tanbahnya, Wididana tak punya jawaban pasti ketika ditanya soal
kunci suksesnya. “Dalam bisnis yang penting keberanian menangkap peluang dan jangan sekali-kali
masuk dalam medan atau usaha yang tidak kita kuasai.” Katanya hati-hati. “Lalu,harus dikelola dengan
manajemen yang profesional. Tanpa itu, semuanya bisa jadi nol” ujarnya tegas. Tahun ini beliau
menargetkan meraup penjualan diatas RP.40 Miliar.
∆Visi dan Misi PT. PAK OLES
a.Visi dari PT. PAK OLES ADALAH
1. Menjual Industri obat tradisional yang bertaraf internasional
2. Menghasilak produk berkualitas tinggi yang butuhkan masyarakat
3. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
b.Misi dari PT.PAK OLES ADALAH
1. Menerapkan cara pembuatan obat tradisional yang baik
2. Melakukan penelitian dan pengembangan produk obat tradisional
3. Membentuk sistem produksi yang Efektif, Efisien, menguntungkan dan akrab lingkungan.

5
B. KRISNA OLEH-OLEH KHAS BALI

Krisna Bali merupakan toko yang menawarkan berbagai produk ciri khas Bali yang menarik berupa
beranekaragam bentuk design T-Shirt kartun tentang Bali yang diproduksi sendiri, unik, lucu dan
menarik yang tidak ada ditempat lain. Selain itu di Krisna juga terdapat cemilan, kerajinan tangan, bed
cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk
hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah bagusnya. Harga produk di Krisna Bali tidak jauh
berbeda dengan ditempat lain, seperti di Sukawati. Di Krisna Bali pengunjung yang datang tidak perlu
susah-susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan pilihan yang lebih banyak.

Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi
dengan melihat cela pangsa pasar yang ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan. Di
bawah manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat di Jalan Nusa Indah No
79 Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini.

Adapun fasilitas saat ini yang ada di Krisna Bali adalah lapangan parkirnya yang luas, tempat untuk
makan dan minum, tempat tunggu sopir, dan lainnya. Jika anda ingin berkunjung ke Krisna Bali ini
untuk membeli oleh-oleh ciri khas Bali waktu yang diperlukan sekitar 15 menit dengan jarak tempuh
lebih kurang 10 km perjalanan dari Kota Denpasar.

6
C.UNIVERSITAS MAHASARASWATI

Sejarah Berdiri
Universitas Mahasaraswati Denpasar yang selanjutnya disingkat Unmas Denpasar merupakan salah
satu Perguruan Tinggi Swasta yang ada di lingkungan LLDIKTI Wilayah VIII, di bawah pengelola
Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Denpasar. Unmas Denpasar bermula dari didirikannya Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Saraswati pada tanggal 8 Desember 1963 pada tanggal 2
Desember 1965 yang terdiri atas jurusan Sejarah/ Antropologi dan Bahasa Inggris. Situasi politik saat
itu dengan meletusnya G. 30 S/PKI, maka IKIP Saraswati pada tahun 1965 tidak aktif sampai tahun
1979. Pada tanggal 23 Agustus 1979 IKIP Saraswati diaktifkan kembali dan dikembangkan dengan
membuka Fakultas Sastra dan Seni dengan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan
Jurusan Eksakta terdiri dari Jurusan Matematika dan Ilmu Hayat serta Fakultas Ilmu Pendidikan
dengan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan (BP) dan Jurusan Pendidikan Umum (PU) dengan status
terdaftar. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia IKIP
Saraswati ditetapkan kembali dengan status terdaftar No : 039/0/1981, tanggal 22 Januari 1981 yang
memiliki Fakultas Keguruan dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Biologi, Jurusan
Sejarah/Antropologi, Jurusan Matematika, dan Jurusan Bahasa Inggris serta Fakultas Keguruan dengan
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan (BP) dan Pendidikan Umum (PU).

Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
691/0/1982 tanggal 6 Maret 1982, Akademi Bahasa Asing (ABA) Saraswati digabung dan
diintegrasikan ke dalam Universitas Mahasaraswati Denpasar, sehingga Universitas Mahasaraswati
Denpasar pada saat itu memiliki: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian,
Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil secara resmi

7
berstatus terdaftar pada tanggal 2 Nopember 1982 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0358/0/1982.

Dengan adanya kebijaksanaan baru dari pemerintah dalam penataan kembali Universitas/ Institut
Negeri di Indonesia lewat PP Nomor: 5 Tahun 1980; Nomor: 27 Tahun 1981; Surat Keputusan
Mendikbud Republik Indonesia Nomor: 0174/0/1983 dan Kepres Nomor: 62 Tahun 1982 Tanggal 12
Februari 1983, Universitas Mahasaraswati Denpasar juga melakukan penataan terhadap fakultas-
fakultas yang ada.
Pada tahun 2019 Kemenristekdikti mengeluarkan Surat Keputusan dengan nomor 150/KPT/I/2019
tertanggal 4 Maret 2019 tentang izin Penyatuan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Saraswati di Kota
Denpasar ke Universitas Mahasaraswati Denpasar di Kota Denpasar dan Surat Keputusan dengan
nomor 280/KPT/I/2019 tertanggal 15 Maret 2019 tentang izin Penyatuan Universitas Mahasaraswati
Mataram di Kota Mataram ke Universitas Mahasaraswati Denpasar di Kota Denpasar oleh Yayasan
Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Denpasar. Universitas Mahasaraswati Denpasar juga mengajukan
pembukaan program studi baru yakni S1-Teknik Lingkungan dan S1-Farmasi dan telah disetujui
Kemenristekdikti. Sehingga, pada saat ini total program studi di Universitas Mahasaraswati Denpasar
menjadi 24 (dua puluh empat) program studi diantaranya 20 (dua puluh) program studi yang
penyelenggaraannya di kampus utama dan 4 (empat) program studi di luar kampus utama yakni di
Universitas Mahasaraswati Mataram yang beralamat di Jln. Amir Hamzah No. 11 Kr. Sukun Mataram
Lombok Nusa Tenggara Bara

D. DESA PANLIPURAN

1. Sejarah Desa Penglipuran itu berawal dari abad ke-13


Imam Rosidin I Wayan Supat, Bendesa Adat Penglipuran, menjelaskan bagaimana sejarah panjang
desanya. Dahulu sekitar abad ke-13, leluhurnya berasal dari Desa Bayung Gede yang berada di
Kintamani. Pada zaman dahulu, raja Bangli memerintahkan warganya di Bayung Gede untuk
mengerjakan proyek di Desa Kubu.

8
Setelah itu, mereka diberikan tanah yang kemudian diberi nama Desa Bayung Gede. Setelah lama
tinggal di Kubu, lama kelamaan namanya berubah menjadi Desa Penglipuran.

"Diperkirakan abad 13 sudah diajak ke sini. Anggaplah setengah abad dalam membentuk tatanan Desa.
Jadi diperkirakan berganti nama menjadi Desa Penglipuran pada abad 14," jelasnya.

2. Apa sih arti Penglipuran?


, Penglipuran berasal dari kata penglipur yang maknanya adalah menghibur atau menyenangkan orang.
Artinya, di Desa ini dulunya masyarakat bertugas untuk membantu dan membuat sang raja terhibur.

Selain itu, juga bermakna sebagai pengeling pura. Eling artinya ingat dan Pura itu artinya dalam makna
yang luas yaitu tanah leluhur. Jadi masyarakat di sini dalam membangun tatana desanya dengan
mengingat keberadaan tanah leluhurnya yang ada di Bayung Gede.

"Semuanya memang hampir sama. Baik dari budaya fisik dan non fisiknya," jelasnya.

3. Bagaimana desa ini bisa bersih?


Terkait kebersihan desa, Wayan Supat menjelaskan, hal ini sudah termaktub dalam awig-awig
(Aturan) desa yang sangat dipatuhi penduduknya. Awig-awig tersebut merupakan implementasi dari
filsafat hidup desa adat yang berbunyi Tri Hita Karana atau tiga sumber untuk hidup harmonis.

"Untuk mencapai itu (Harmonis), dibuat aturan adat yang mana menjabarkan aspek parahiyanga di
bidang Ketuhanan, Pawongan hubungan sesama manusia, dan ketiga Palemahan yakni hubungan
manusia dengan alamnya atau lingkungan," lanjutnya.

Palemahan dalam hal ini adalah perlakuan manusia dalam menjaga alam lingkungannya. Hal tersebut
merupakan kunci manusia dalam mencapai kebahagiaan.

"Sejahtera kan bukan karena uang, tapi lebih ke masyarakatnya yang sehat, bahagia, dan senang. Jadi,
aturannya jangan membuang sampah sembarangan dan membuang limbah ke got umum," ucapnya.

Jadi satu kunci kebahagiaan manusia yang sebenarnya adalah menerapkan konsep Tri Hita Karana,
yakni keharmonisan manusia dengan alam lingkungannya.

"Ini sudah dari dulu sejak desa kami ada. Setiap wilayah harus menjaga desanya dengan bersih.
Kesehatan bisa diraih dengan kebersihan. Ini bukan sebuah keinginan lagi tapi sudah menjadi
kebutuhan," tegasnya.

4. Tata ruangnya juga diatur


Irma Yudistirani

9
Ia menambahkan, pada tahun 1980-an, Desa Penglipuran sudah melakukan konservasi di bidang tata
ruang dengan konsep Tri Mandala. Hal tersebut untuk penataan pertamanan dan pelestarian desa adat.
"Ini memang sudah menjadi sebuah konsesus bagi kita atau kesepakatan menuju ke tri hita karana,"
jelasnya.
Tri Mandala bermakna pembagian ruang menjadi tiga bagian lokasi. Secara makro atau luas, ruang di
Desa dibagi menjadi tiga zona. Pertama, zona palong utara atau disebut sebagai utama mandala
sebagai tempat ibadah, yakni Pura. Kedua adalah Madya Mandala yang merupakan pemukiman
penduduk, dan terakhir adalah Nista Mandala sebagai tempat pekuburan.
"Kemudian secara lebih kecil adalah rumah yang kita tempati, utama mandala tempat ibadah, madaya
rumah keluarga, nista mandala adalah toilet," sambungnya lagi.
Tak hanya itu, desa ini juga memiliki rumah adat yang beratap bambu. Untuk melestarikannya, warga
yang melakukan pemugaran akan diberikan subsidi sebesar Rp5 juta.
"Ini upaya untuk memberdayakan masyarakat. Bangunan ini masih sama seperti yang awal,"
ungkapnya.
Rumah adat ini biasanya digunakan sebagai dapur dan tempat tidur, balai tiang enam untuk ritual
dalam acara adat, kemudian angkul-angkul atau gerbang masuk.

5. Kapan desa ini mulai dijadikan sebagai desa wisata di Bali?


Karena menjaga tradisinya, pada tahun 1993 Desa Penglipuran ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Bangli sebagai desa wisata. Awalnya memang tak seramai sekarang. Namun sejak tahun
2010, jumlah kunjungan terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2010, setiap harinya jumlah wisatawan mencapai 400 orang. Jumlah tersebut terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2017, jumlah rata-rata wisatawan yang mengunjungi Desa ini
mencapai 500 wisatawan. Meningkat menjadi 600 orang per harinya pada tahun 2018. Sementara
selama momen libur panjang Nataru, per harinya bisa mencapai 1500 hingga 2 ribu orang.

Dengan menjadi desa wisata, Wayan Supat tentu mengaku bersyukur. Sebab bisa membuat pendapatan
warga desanya menjadi meningkat. Dulu warga desanya hanya mengandalkan pertanian, kini bisa
memperoleh pendapatan tambahan.

"Mata pencahariannya penduduk kami memang heterogen. Tapi rata-rata bertani. Astungkara
walaupun cita-cita leluhur kami bukan menjadikannya desa wisata, namun setelah dijadikan desa
wisata kami bersukur ada mata pencaharian baru, yakni di bidang kreativitas atau kerajinan, menjual
suvenir," katanya.

Ia bercerita, sejak tahun 2012 masyarakat Desa Penglipuran tak hanya jadi objek namun menjadi
subjek. Hal tersebut dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan melibatkannya secara langsung
sebagai pelaku pariwisata.

"Wisata kami berbasis kerakyatan. Misalnya, masyakat boleh menjadikan rumahnya sebagai
penginapan. Yang penting bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan," jelasnya.
Dan ada juga yang mengatakan bahwa sejarah desa adat penglipuran yang merupakan salah satu
lingkungan dari kelurahan kubu penduduknya sebagian besar berasal dari desa bayung gede,
kecamatan kintamani kabupaten dati ii bangli. pada jaman kerajaan bangli, penduduk desa bayung
gede sering ditugaskan oleh raja bangli untuk ikut berperang dan kegiatan lain di kerajaan. karena desa

10
bayung jauh iokasinya dari pusat kerajaan, akhirnya oleh raja diberi tempat dilokasi desa adat
penglipuran yang sekarang, yang dibutuhkan oleh raja di setiap kegiatan di kerajaan. semula
disebutkan dalam prasasti, bahwa desa adat penglipuran disebut “kubu bayung” yang berarti pondok
bayung gede. lama kelamaan penduduk desa ini membangun desa di lingkungan ini dengan kahyangan
tiga (tiga pura yaitu pura puseh, pura dalem dan pura desa/balai agung) dan pura lainnya (dang
khayangan) dibangun mirip atau serupa dengan yang ada di desa bayung gede oleh masyarakat hal ini
dimaksudkan untuk mengingat pura yang ada di desa bayung gede (ngelingang pura yang ada di desa
bayung gede). menurut penuturan para tokoh masyarakat, “penglipuran” secara etimologi dijelaskan
sebagai berikut. a. penglipuran berasal dan kata “pangeling” dan “pura” menjadi kata penglipuran
berarti masyarakat penglipuran membangun pura seperti di bayung gede untuk mengingat pura di
bayung gede dan mengingat leluhurnya b. penglipuran berasal dan kata “pelipur” dan “lara” menjadi
penglipuran, berarti penglipuran menjadi tempat menghibur di kala duka (lara) di samping karena
penduduk sering dapat menghibur saat raja menghadapi masalah. c. penglipuran berasal dan kata
“pangleng” dan “pura” menjadi penglipuran berärti bahwa barang siapa ke penglipuran akan melewati
pura di empat penjuru mata angin yaitu utara, timur, selatan dan barat, dengan kata lain bahwa
penglipuran di kelilingi oleh pura-pura.
E..JOGER

Baju Joger Bali merupakan salah satu oleh-oleh khas Pulau Dewata yang selalu menjadi buruan para
wisatawan. Berbeda dari kaos lainnya, Joger identik dengan rangkaian kata-kata yang unik. Hal itulah
yang menjadi daya tarik Joger. Kaos ini nyaman dikenakan, harganya pun terjangkau. Namun, tahukah
Sahabat bahwa dibalik nama besar Joger tersimpan sebuah kisah menarik?

Asal Usul Nama Joger


Di tahun 1980, pemilik Joger, Joseph Theodorus Wulianadi mulai merintis bisnisnya di sebuah toko
tanpa nama yang terletak di Jalan Sulawesi No. 37, Denpasar. Kala itu Joseph menjual aneka barang
kerajinan.

Suatu ketika Joseph diminta oleh Dinas Perdagangan Denpasar untuk segera memberi nama pada
tokonya. Gunanya untuk membedakan toko milik Joseph dengan toko lainnya. Tidak mudah bagi
Joseph untuk menentukan nama apa yang paling cocok.

Maklum saja, Joseph ingin agar nama tokonya kelak tidak pasaran apalagi berbau domain publik.
Selama berhari-hari Joseph berpikir, merenung, dan mencoba merangkai huruf demi huruf. Hingga

11
pada akhirnya, tercetus ide cerdas, yakni menggabungkan beberapa huruf dari nama depannya dengan
nama depan sahabatnya, Gerhard Seeger.

Pemikiran tersebut muncul setelah Joseph teringat akan jasa dan kebaikan Gerhard, sahabat semasa
sekolah di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman. Sebagai hadiah pernikahannya dengan sang istri, Ery
Kusdarijati, Gerhard memberikan uang sebesar US$20.000 yang digunakan Joseph untuk modal usaha.
A. PANTAI KUTA

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di kecamatan Kuta, sebelah selatan
Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara
dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai
Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal
diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang
Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga
dirinya terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan
kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk
mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak
orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

12
G.PANTAI MELASTI UNGASAN

Pantai Melasti menawarkan keunikan berupa lokasinya yang tersembunyi dibalik tebing-tebing tinggi.
Jalanan yang mengarah ke lokasinya juga sebagian diapit oleh tebing tinggi sehingga menghadirkan
kesan eksotis saat dilewati.
Belum lagi kondisi jalan yang akan kita lewati saat sebentar lagi sampai di pintu masuk.
Jalurnya berliku dan menurun agak curam sehingga ada rasa ngeri namun cukup menantang bagi
orang-orang yang suka riding.
Melewati pintu masuk kita akan disambut oleh patung penari Bali yang tampak sangat artistik.
Karena masih baru dan sedang proses pembangunan, di pantai ini masih jarang pepohonan untuk
berteduh.
Namun tenang saja, kita masih bisa bersantai dan menghalau cahaya matahari dengan menyewa
payung pantai seharga Rp. 50.000.
Pantai Melasti memiliki kontur wilayah cukup landai dengan hamparan pasir yang berwarna putih dan
bersih.
Sebelum mulai beraktifitas, kita bisa duduk sejenak dan menikmati semilir angin sambil melempar
pandang ke lautan yang biru tosca.
Pantai Melasti seperti yang kami tuliskan di atas, merupakan pantai baru di Bali yang masih sepi bila
dibandingkan dengan pantai-pantai lain.
Bahkan kalau kita datang pagi-pagi sekali, bisa jadi hanya kita sendirilah satu-satu nya pengunjung.
Ada satu upacara adat Bali yang sering diadakan di pantai ini.
Upacara tersebut adalah upacara melasti yang bertujuan untuk menyucikan diri sebelum datangnya
hari raya nyepi.

13
Jadi kalau kita datang pada saat-saat menjelang hari raya nyepi, maka kita bisa menyaksikan umat
hindu melakukan ritual melasti di pantai ini.
Untuk memudahkan berjalannya ritual tersebut pun di pantai ini sudah dibuat semacam jalan setapak
yang menjorok ke tengah laut.
Lewat jalan itulah para peserta ritual melasti menuju laut kemudian menghanyutkan kotoran alam
dengan air yang oleh umat Hindu dinamakan air kehidupan.

H.KARANG KURNIA

Karang Kurnia
Karang Kurnia adalah pusat oleh-oleh di pulau Bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa di Karang
Kurnia ditemukan berbagai jenis kerajinan, oleh-oleh dan berbagai jenis makanan, sebagai contoh
lukisan, patung, pakaian anak dan dewasa, bed cover, pernak pernik, batik, dompet. Barang-barang
tersebut tidak asli dibuat oleh orang Bali melainkan banyak yang diambil dari pulau Jawa seperti
batik.
Di Karang Kurnia juga terdapat bermacam-maam aksesoris yang dapat ditulisi dengan kata-kata
sesuai dengan keinginan kita. Harga-harga di Karang Kurnia lumayan murah dibandingkan Cah
Ayu atau pasar lain di Bali. Dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar
membuat pengunjung nyaman.

14
BAB III
PENUTUP
1.Kesmpulan
Dari Perusahaan dan Universitas yang kami kunjungi, disana kami dapat mengambil pelajaran yang
sudah diberikan. Di PT.PAK OLES BOKASHI FARM kita tahu banyak tanaman-tanaman obat yang
berkhasiat,juga tentang proses pembuatan ramuan pak oles yang anti bahan kimia. Di UNIVERSITAS
MAHASARASWATI kita juga dapat mengambil pelajaran yang sudah diberikan. Mulai dari biaya
masuk sampai lulus di universitas Mahasaraswati, alat-alat yang terdapat di ruang praktek serta bisa
melihat dan merasakan praktek menggunakan miniatur. Dan di KRISNA OLEH-OLEH KHAS BALI
kita juga dapat melihat oleh-oleh khas bali mulai dari batik, patung dewa & dewi.
Di PANTAI KUTA kita juga bisa melihat sunset disore hari yang jarang orang-orang jumpai.
Di DESA PENGLIPURAN kita juga dapat mengambil pelajaran,didesa Penglipuran yang terkenal
desa paling bersih di Indonesia, dan juga dapat melihat banyak sesaji-sesaji yang terdapat didepan
rumah-rumah bahkan berada didepan pintu/tengah jalan.
Di JOGER kita bisa mendapatkan pelajaran dari kaos-kaos Joger kaos joger indentik dengan rangkaian
kata-kata yang unik dimana kaos joger berbeda dengan kaos yang lainya. Di PANTAI MELASTI
UNGASAN kita bisa melihat keindahan dan keunikan berupa lokasinya yang bersembunyi dibalik
tebing-tebing tinggi. Jalurnya berliku dan menurun agar curam sehingga rasa ngeri namun cukup
menantang bagi orang-orang yang suka riding. Di KARANG KURNIA Toko Souvenir Karang Kurnia
adalah salah satu toko souvenir termurah.
2. Kesan
A. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik.
B. Kunjungan Industri ini sangat bermanfaat,karena kita bisa melihat langsung karyawan/mahasiswa
yang berkerja di perusahaan/ mahasiswa di Universitas Mahasaraswati tersebut.
C. Banyak pengalaman yang kami peroleh dari Perusahaan PT. Pak Oles Bokashi Farm. Maupun di
Universitas Mahasaraswati.
3. Pesan
A. Sebaiknya pimpinan lebih jelas menerangkan atau menjelaskan tentang tumbuhan obat-obatan dan
alat-alat yang berada dalam lab praktek kepada karyawan/mahasiswa.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://unmas.ac.id/sejarah
https://baliexpress.jawapos.com/bisnis/17/10/2019/ketika-pak-oles-mempertahankan-bokashi-22-
tahun-begini-ceritanya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Desa_Penglipuran#:~:text=1%2D15%20meter.-,Sejarah,kegiatan
%20agama%2C%20adat%20dan%20pertahanan.

16

Anda mungkin juga menyukai