Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik dapat diartikan sebagai suatu proses sosial terhadap dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan membuatnya tidak berdaya atau menghancurkannya.
Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat.
Walaupun konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam
masyarakat. Konflik pasti akan diiringi dengan proses akomodasi yang justru bisa
menguatkan ikatan sosial. Hal ini akan tampak ketika kita membandingkan keadaan
sebelum dan sesudah konflik.
Penemuan-Penemuan Baru
Contohnya adalah penemuan mobil. Pada awal penemuannya, tentu saja belum
bisa diterima oleh masyarakat untuk menggantikan kereta kuda. Walaupun mobil
lebih mudah perawatannya. Namun pada saat itu harganya jauh lebih mahal dan
kecepatannya tidak secepat kereta kuda. Sehingga pengembangan pun terus
dilakukan guna menekan harga dan meningkatkan performa mobil.
Perubahan sosial juga dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti terjadinya
tsunami, puting beliung, ledakan gunung berapi, gempa bumi dan lain sebagainya,
sehingga menyebabkan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah
tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Sehingga setelah
masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka wajib
menyesuaikan diri dengan keadaan sosial yang baru tersebut.
Peperangan