Mata Pencaharian
Sebagai desa yang terbagi di beberapa wilayah, Desa Neglasari memiliki potensi-
potensi alam tiap wilayah yang berpengaruh terhadap jenis mata pencaharian penduduknya.
Pada wilayah Tanjaknangsi dan Cikeusik, potensi yang dimiliki ialah hamparan daerah
pertanian. Oleh karenanya, penduduk setempat banyak bekerja sebagai petani. Lalu wilayah
Sukaratu berpotensi pada bidang perikanan. Warga wilayah Sukaratu sehari-hari bekerja
mengolah hasil dari beternak ikan. Sementara wilayah Naga, lebih tepatnya Kampung Naga
memiliki potensi utama di sektor pariwisata dan usaha kerajinan anyaman bambu. Penduduk
wilayah Kampung Naga memanfaatkan pariwisata sebagai lapangan usaha, sisanya bekerja
membuat usaha kerajinan anyaman bambu. Diantara wilayah-wilayah yang ada di Desa
Neglasari, wilayah Kampung Naga memang menyumbang kemajuan ekonomi yang cukup
besar. Selain mengolah dan mengembangkan sektor pariwisatanya, usaha kerajinan khas dari
anyaman bambu cukup menjanjikan sebagai mata pencaharian bagi warga setempat.
Kerajinan tersebut dibuat dan dijual untuk para wisatawan yang berkunjung dan bahkan juga
dijual ke luar daerah.
Jumlah Penduduk
Penduduk Kampung Naga berjumlah 325 jiwa yang terdiri dari 102 kepala keluarga
dengan luas areal lahan sebesar 1,5 ha. Luas areal tersebut meliputi 111 jumlah bangunan, di
antaranya termasuk 108 rumah, 1 balai patemon, 1 masjid, dan 1 bumi Ageung yang
merupakan tempat penyimpanan benda-benda pustaka di Kampung Naga, seperti senjata.
Karena keterbatasan lahan, warga Kampung Naga yang ingin membangun rumah baru harus
mencari tempat di luar Kampung Naga. Hal tersebut mengakibatkan terbaginya masyarakat
Kampung Naga menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Kelompok masyarakat Kampung Naga yang berada di pemukiman Kampung Naga
sendiri
b. Kelompok masyarakat Kampung Naga yang berada di luar pemukiman Kampung
Naga, yang disebut juga dengan Sanaga