Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Sejarah asal mula Desa Secanggang adalah desa yang terletak di selatan pesisir
pantai Provinsi Sumatera Utara. Tepatnya berada diwilayah Kabupaten langkat Sumatera
Utara. Kata Secanggang sendiri menurut Bapak Nasrul azmant selaku kepala desa
Secanggang berawal dari kedatangan orang batak yang bermarga “Sitanggang” yang datang
dan menetap di Desa tersebut, karena masyarakat setempat banyak yang mengatakan
“Secanggang” maka sampai terbiasa pengucapannya sampai sekarang. Secanggang telah
dikenal sebagai Desa pelabuhan dan termasuk kedalam wilayah kerajaan kesulatanan Melayu
Deli Tanjung Pura – Langkat, sekitar 35 KM dari Desa Secanggang. Sejak 1948 Suku melayu
sudah menetap di Secanggang tepatnya pada waktu Agresi Belanda tahun 1940.
Dulunya desa Secanggang merupakan desa kedatukan atau desa Yang di pimpin oleh
seorang Datuk. Dimana dahulunya banyak yang bermayoritas China, Batak, Karo namun
setelah tahun 1980 an semenjak desa Secanggang sudah mulai berkembang banyak
penduduknya Yang sudah berpindahan, sehingga mayoritas penduduk yang sekarang hanya
berdominan Etnis Melayu. Bagi masyarakat desa Secanggang Datuk adalah gelar adat yang
diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di desa
tersebut dan disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat.
Gelar ini sangat dihormati Di tengah masyarakat desa Secanggang. Datuk yang memimpin
desa akan tinggal di rumah kedatukan. Datuk yang memimpin desa Secanggang sudah lama
meninggal sehingga Yang menggantikan untuk memimpin desa tersebut di angkatlah seorang
kepala desa. Saat ini rumah kedatukan desa’Secanggang sudah di jadikan wisatawan, Adapun
orang yang tinggal di rumah kedatukan itu adalah masyarakat yang Tidak memiliki tempat
tinggal dan masyarakat tersebut harus mampu merawat atau pun menjaga rumah’kedatukan
agar tetap bersih dan aman.
Desa / Kelurahan di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat terdiri dari 17 desa, Yaitu
sebagai berikut;

 Cinta Raja
 Hinai Kiri
 Jaring halus
 Karang Anyar
 Karang Gading
 Kebun Kelapa
 Kepala Sungai
 Kwala Besar
 Pantai Gading
 Perkotaan
 Secanggang
 Selotong
 Suka Mulia
 Sungai Ular
 Tanjung Ibus
 Telaga Jernih
 Teluk

Sistem kekerabatan pada masyarakat desa Secanggang masih tergolong kental, namun
saat ini sudah banyak yang hilang adat budaya desa tersebut dikarenakan tidak adanya
kedatukan yang memimpin desa tersebut . Sehingga sistem adat dan aturan Adat sudah dari
pemerintah. Desa Secanggang juga sudah mulai mengikuti Adat zaman sekarang namun tetap
menghargai Adat istiadat yang terdahulunya
Sistem pemilihan kepala desa untuk meneruskan ataupun menggantikan kedatukan di
pilih lah seorang Yang benar-benar di lihat dari pandangan masyarakat desa. Di desa
Secanggang bapak Nasrul azmant selaku kepala desa ia terpilih menjadi pemimpin di Karena
kan kemauan masyarakat di sekelilingnya . Bapak Nasrul sudah menjabat selama 6 tahun di
desa Secanggang, begitu banyak tantangan dan rintangan Yang sudah di lewati bapak Nasrul
untuk mengembangkan desa nya.
Setiap tahunnya ada juga program kepala desa untuk masyarakat desa Yang bertani,
nelayan, dan berkebun. Untuk masyarakat yang pekerjaannya petani dan berkebun di
sumbangkan alat- bantu untuk bertani seperti cangkul, parang, mesin babat dan lain
sebagainya. Untuk masyarakat yang pekerjaannya nelayan di sumbangkan alat-alat bantu
seperti alat tangkap ikan.
Hari besar desa Secanggang setiap tahun nya merujuk pada Tawar sampan Dimana
kegiatan tersebut yang melakukannya adalah anak” muda di tengah masyarakat desa. Namun
saat ini kegiatan tersebut sudah tidak berjalan lagi dikarenakan Adanya pandemi saat ini.
Khusus untuk pekerja kantoran dan perangkat desa setiap hari Jumatnya memakai baju adat
Melayu .

Anda mungkin juga menyukai