Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi

Gambaran Umum Desa Kalanganyar

Kalanganyar adalah desa yang terletak di ujung timur Kabupaten Sidoarjo.

Secara geografis Kalanganyar adalah desa yang berdekatan langsung dengan laut.

Kondisi lingkungan yang sedemikian rupa, turut menciptakan perilaku masyarakat

dalam hal berprofesi. Namun, masyarakat Kalanganyar bukan dikatakan sebagai

desa nelayan, melainkan mereka dikatakan sebagai petani tambak, mengolah

sebuah tambak dan menjadikannya sebagai sumber kehidupan mereka. Kondisi

yang sedemikian rupa juga berpengaruh besar terhadap kewilayahan desa

Kalanganyar. Hampir 2/3 luas wilayah desa Kalanganyar adalah wilayah

pertambakan. Adapun batasan wilayahnya adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Desa Cemandi, Desa Tambak Cemandi

- Sebelah Timur : Laut

- Sebelah Selatan : Desa Pepe

- Sebelah Barat : Desa Buncitan

Secara historis Desa Kalanganyar tidak terdapat riwayat yang jelas tentang

awal mula terbentuknya desa Kalanganyar. Ada cerita bahwa dinamakan desa

Kalanganyar berasal dari kata “Kalang” yang berarti hamparan tanah dan “Anyar”

berarti baru. Tanah desa Kalanganyar seluruhnya adalah baru karena sebelumnya

adalah pantai yang terus mengalami pendangkalan sampai sekarang. Bahwa tanah

Kalanganyar sebelumnya adalah pantai dapat dibuktikan dengan ditemukannya

kerang-kerang di permukaan maupun dalam tanah gunung Kalanganyar.


Tidak ada sejarah atau cerita yang jelas tentang Kepala Desa Kalanganyar

pertama. Namun ada satu cerita tentang Bupati Sidoarjo yang bernama Kanjeng

Jimat Djokomono. Diceritakan bahwa Bupati Sidoarjo menyuruh seorang Kepala

Desa Kalanganyar yang bernama Sokrijo untuk membangun tambak. Namun

setelah tambak tersebut jadi dan diminta oleh Sang Bupati, Kepala Desa

Kalanganyar Sokrijo menyatakan “puniko tambak dalem” yang berarti “tambak

saya”. Tambak tersebut sampai sekarang masih ada dan berada di wilayah sebelah

barat laut perkampungan Desa Kalanganyar. Sebagaimana diketahui bahwa

periode Bupati RTAA Tjokronegoro II atau Kanjeng Jimat Djokomono adalah

tahun 1863-1883. Jadi bisa disimpulkan Kepala Desa Kalanganyar Sokrijo sekitar

tahun 1863-1883. Kepala Desa tersebut diyakini bukan kepala desa yang pertama.

Sementara itu ditemukan satu cerita bahwa sebelum tahun 1900 an sudah ada

lebih dari 16 Kepala Desa Kalanganyar. Selanjutnya tidak ditemukan riwayat

yang lebih tua dari cerita tersebut.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa ruang

kesejarahan Kalanganyar masih terbatas, terbatas dalam struktur kearsipan

maupun lisan. Banyak misteri yang menjadikan desa ini unik dan perlu dikaji

lebih dalam lagi tentang sejarahnya.

Pendataan Penduduk SDGs Tahun 2021 jumlah penduduk Desa

Kalanganyar sebanyak 4.508 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 2.226 jiwa

dan penduduk perempuan 2.282 jiwa.

Jumlah Penduduk Desa Kalanganyar

No Rukun Warga Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan


.
1. RW 1 871 409 462
2. RW 2 691 333 358
No Rukun Warga Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan
.
3. RW 3 718 364 354
4. RW 4 1.324 676 648
5. RW 5 904 444 460
Jumlah 4.508 2.226 2.282
Sumber : RPJMD Kalanganyar 2021-2027

Desa Kalanganyar memiliki wilayah tambak yang sangat luas. Tercatat

29.353.077 Ha lahan tambak. Perekonomian yang berbasis perikanan tambak

dengan seluruh produk turunannya sangat memegang peranan penting dalam

menopang kehidupan masyarakat. Usaha Kecil Menengah saat ini terus

berkembang terutama usaha bandeng olahan. Berkembangnya usaha bandeng

olahan ini mendorong dibentuknya Badan Usaha Milik Desa di Kalanganyar.

Sejak tahun 2020 Pemerintah Desa Kalanganyar telah mendirikan Badan Usaha

Milik Desa “Kalanganyar Makmur” yang saat ini masih beroperasi. Berkaitan

dengan perikanan tambak permasalahan utama yang muncul adalah banjir rob.

Tenggelamnya hampir separuh area pertambakan di Desa Kalanganyar sangat

mengurangi produksi bandeng. Kondisi seperti ini sudah berlangsung enam tahun

lebih. Pendapatan masyarakat dari sektor pertambakan menurun drastis baik

dialami oleh pemilik lahan, penyewa lahan maupun buruh tambak. Suplai

bandeng mentah juga sangat berkurang sehingga mendorong kenaikan harga

bandeng mentah. Hal ini berpengaruh pada usaha bandeng olahan.

Desa Kalanganyar memiliki pasar desa yang dimiliki oleh Pemerintah

Desa Kalanganyar. Kios-kios perorangan banyak sekali jumlahnya. Wisata

pemancingan yang dikelola secara profesional juga sangat banyak di Desa

Kalanganyar. Wisata kuliner juga tersedia di desa Kalanganyar. Warung-warung


bakaran ikan sangat banyak jumlahnya. Olahan kepiting juga beberapa tersedia di

tepi jalan desa.

Visi dan Misi Desa Kalanganyar

Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Visi Desa Kalanganyar

merupakan tujuan akhir pembangunan di Desa Kalanganyar dalam kurun waktu 6

tahun mendatang. Visi Desa Kalanganyar akan bisa dicapai apabila pemerintah

dengan dukungan semua masyarakat memahami dan menjalankan program

pembangunan dengan sistem dan mekanisme yang aspiratif, partisipatif,

transparan, demokratis, adil dan bertanggung jawab agar pembangunan dapat

mencapai hasil yang maksimal.

Visi Desa Kalanganyar untuk enam tahun ke depan adalah “Menyelenggarakan

Pemerintahan Yang Transparan Dan Akuntabel untuk Mewujudkan

Pembangunan Desa Berkelanjutan Yang Memperkuat Ekonomi,

Meningkatkan Pendidikan Dan Kesehatan Masyarakat Desa Demi

Tercapainya Masyarakat Desa Kalanganyar Yang Demokratis, Aman,

Mandiri, Dan Sejahtera”. Visi tersebut mengandung pengertian bahwa

pemerintah desa Kalanganyar berkeinginan mewujudkan pembangunan desa

berkelanjutan yang mampu menciptakan penguatan ekonomi, peningkatan

pendidikan dan kesehatan masyarakat untuk mencapai kehidupan masyarakat

yang aman, mandiri, makmur dan sejahtera dalam suasana kehidupan demokratis

dengan menyelenggarakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Misi
Misi adalah penjabaran apa yang akan dilakukan untuk mencapai atau

mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan tujuan operasional

pemerintah desa yang diwujudkan dalam kegiatan. Misi Desa Kalanganyar

sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang akuntabel dan transparan

untuk tercapainya pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

2. Mewujudkan kehidupan sosial budaya dinamis, damai dan peduli lingkungan

yang mengedepankan persatuan dan kesatuan masyarakat desa.

3. Meningkatkan kemampuan dan sinergitas pemerintahan, kelembagaan,

kemasyarakatan desa dan memperluas jaringan kerja sama pemerintah,

perguruan tinggi, dunia usaha, dan lembaga non pemerintah lainnya.

4. Meningkatkan kualitas dan manfaat pembangunan infrastruktur.

5. Meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan,

pembangunan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat.

Sejarah Pasar Baru Kalanganyar

Pasar secara umum diartikan sebagai tempat atau ruang untuk melakukan

transaksi jual dan beli. Menurut Said Sa`ad Marthon, Pasar di artikan sebagai

suatu mekanisme yang dapat mempertemukan antara pihak penjual dan pembeli

untuk melalukan transaksi atas barang dan jasa, baik dalam bentuk produksi

maupun penentuan harga.

Dalam perkembangan Pasar diklasifikasikan atas dua bentuk, yaitu Pasar

tradisional dan Pasar modern. Pengertian Pasar tradisional adalah Pasar yang

dibangun dan dikelola oleh pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat

setempat dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, atau nama lain
sejenisnya, yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil menengah, dengan skala

usaha kecil dan modal kecil, dengan proses jual beli melalui tawar menawar.

Konsep ini tentunya juga dituangkan dalam pendirian Pasar Desa Kalanganyar.

Desa yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Sedati, ternyata mampu

membentuk sebuah lembaga ekonomi desa sejak dahulu kala. Mengenai Pasar

Desa Kalanganyar ada riwayat yang mengatakan bahwa bangunan pasar lama

terdapat bangunan dengan 9 pilar tembok besar adalah bekas sekolahan pada

jaman penjajahan. Ada fakta menarik yaitu diketahui dari Buku Register Deso A

Kaboepaten Sidoardjo District Taman Onderdistrict Sedatie Deso Kalanganjar

No. 82.

Catatan menunjukkan bahwa pada tahun 1937 sudah terdapat pasar desa dan

menjadi sumber pendapatan desa. Walaupun demikian tidak didapat informasi dan

dokumen yang akurat sejak kapan Pasar Desa Kalangayar pertama berdiri.

Sejak dahulu pendapatan pasar selain dipergunakan untuk pemeliharan pasar juga

dipergunakan untuk operasional desa khususnya untuk menggaji Kepala Desa dan

Perangkat Desa. Tahun 1977 pendapatan pungutan pasar sebesar Rp 477.000

sedangkan pendapatan parkir pasar sebesar Rp 413.146.

Pasar Desa Kalanganyar berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi sosial

ekonomi masyarakat. Bangunan pasar mengalami beberapa kali pembangunan.

Pada tahun 1949 berdasarkan dokumen desa ditemukan bahwa pada tahun

tersebut dianggarkan oleh desa untuk rehab pasar.

Sejarah baru Pasar Kalanganyar dimulai pada masa Kepala Desa Imam Fathur

Rozi, ketika tahapan rencana, persiapan dan pelaksanaan pembangunan pasar


dilakukan. Panjangnya kegiatan terkait dengan pembangunan pasar menjadi bukti

bahwa proses pembangunan pasar baru Kalanganyar tidaklah mudah. Pasar

Kalanganyar mulai dibongkar pada tanggal 5 Februari 2006. Pasar Baru

Kalanganyar mulai ditempati oleh pedagang mulai maret 2008. Bagi para

pedagang yang menempati los atau stan diberikan Bukti Hak Pakai setelah

terlebih dulu membayar, pembayaran dilakukan melalui mekanisme angsuran.

Dalam hal pengelolaan Pasar Desa, Kalanganyar tentunya memiliki seuatu untuk

mengikat aturan kelembagaan terutama dalam sektor ekonomi pasar. Pedoman

tersebut sudah tertuang dalam bentuk Peraturan Desa (Perdes) dimana hal tersebut

terbagi atas:

Peraturan Desa Kalanganyar Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Pasar

Desa Kalanganyar.

Peraturan Desa Kalanganyar Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pasar Desa

Kalanganyar.

Peraturan Desa tersebut di atas saat ini sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

lagi karena sudah diganti dengan :

Peraturan Desa Kalanganyar Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pengelolaan

Pasar Desa Kalanganyar.

Peraturan Desa Kalanganyar Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Retribusi Pasar Desa

Kalanganyar.

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Kalanganyar

Struktur organisasi Pemerintah Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten

Sidoarjo, berikut susunan kepengurusannya :


(Sumber: Susunan Organisasi dan Tata Kerja Desa Kalanganyar, 2017)

Struktur dan Tugas Pengelola Pasar Baru Kalanganyar

No. Jabatan Nama Tugas


1. Kepala Desa Irham Taufiq 1. Menyelenggarakan Pemerintahan
Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan
di desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban,
melakukan upaya perlindungan
masyarakat, administrasi
kependudukan, dan penataan dan
pengelolaan wilayah
2. Melaksanakan pembangunan,
seperti pembangunan sarana
prasarana perdesaan, dan
pembangunan bidang pendidikan,
kesehatan
3. Pembinaan kemasyarakatan,
seperti pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat, partisipasi
masyarakat, sosial budaya
masyarakat, keagamaan, dan
ketenagakerjaan
4. Pemberdayaan masyarakat, seperti
tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya,
No. Jabatan Nama Tugas
ekonomi, politik, lingkungan
hidup, pemberdayaan keluarga,
pemuda, olahraga, dan karang
taruna
5. Menjaga hubungan kemitraan
dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya.
2. Kepala Urusan Heri Purwanto 1. Melaksanakan pengurusan
Keuangan administrasi keuangan
pemerintahan Desa
2. Melaksanakan pengurusan
administrasi sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran
pemerintahan Desa
3. Melaksanakan verifikasi
administrasi keuangan
pemerintahan Desa
4. Melaksanakan pengurusan
admnistrasi penghasilan Kepala
Desa, Perangkat Desa, BPD, dan
lembaga pemerintahan Desa
lainnya
5. Melaksanakan pendataan potensi
pendapatan dan kekayaan desa
6. Memberikan saran dan
pertimbangan kepada Sekretaris
Desa mengenai langkah dan
tindakan yang akan diambil di
bidang tugasnya
7. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Sekretaris Desa.
3. Kepala Seksi M. Nurul Qowim 1. Melaksanakan pembangunan
Kesejahteraan sarana prasarana Desa
2. Melaksanakan pembangunan dan
pembinaan bidang keagamaan,
pendidikan, kesehatan, dan
Keluarga Berencana
3. Melaksanakan pemberian
sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya,
ekonomi, politik, lingkungan hidup
4. Melaksanakan pemberdayaan
Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK), keluarga,
pemuda, olahraga, dan karang
taruna dan organisasi
kemasyarakatan lainnya
No. Jabatan Nama Tugas
5. Pengumpulan, pengelolaan dan
evaluasi data bidang pembangunan
dan perekonomian
6. Melaksanakan kegiatan pembinaan
terhadap perkoperasian, pengusaha
ekonomi kecil dan menengah serta
kegiatan perekonomian lainnya
dalam rangka meningkatkan
kehidupan perekonomian
masyarakat
7. Pemberian pelayanan kepada
masyarakat bidang pembangunan
dan perekonomian
8. Melaksanakan kegiatan dalam
rangka meningkatkan swadaya dan
partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dan
pelaksanaan pembangunan
9. Penyelenggaraan administrasi
pembangunan dan perekonomian
di desa
10. Pemberian fasilitasi, pembinaan
dan menyiapkan bahan dalam
rangka musyawarah Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa
11. Melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat bidang
kemasyarakatan dan kesejahteraan
rakyat
12. Pemberian fasilitasi dalam
pengumpulan dan penyaluran
dana/ bantuan bencana alam dan
bencana lainnya
13. Melaksanakan pembinaan kegiatan
pengumpulan Zakat, infaq dan
sodaqoh
14. Pemberian fasilitasi pelaksanaan
pengumpulan dana Palang Merah
Indonesia (PMI)
15. Pemberian fasilitasi administrasi
pelaksanaan Nikah, Talak, Cerai
dan Rujuk (NTCR)
16. Pemberian fasilitasi perawatan
jenazah
17. Menyusun laporan Seksi
Kesejahteraan
18. Memberikan saran dan
No. Jabatan Nama Tugas
pertimbangan kepada Kepala Desa
mengenai langkah dan tindakan
yang akan diambil di bidang
tugasnya
19. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Desa.
20. Membantu kepala pasar membuat
laporan retribusi pasar.
4. Kepala Pasar Ahmad Muadi 1. Melaksanakan administrasi umum,
keuangan pengelolaan pasar
2. Mengelola kegiatan penarikan
retribusi pasar
3. Mengelola kegiatan keamanan dan
ketertiban pasar
4. Mengelola kegiatan kebersihan
dan penanganan sampah
5. Mengelola kegiatan pemeliharaan
sarana pasar
6. Mengelola fasilitas pasar kecuali
fasilitas yang dikelola pihak ketiga
7. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Pemerintah Desa
menyangkut pengelolaan pasar.
5. Petugas 1. Qibtiyah 1. Menjaga kebersihan lingkungan
Kebersihan 2. Muyassaroh pasar.
2. Membersihkan dan memastikan
bahwa lingkungan pasar selalu
bersih.
3. Membuang sampah pada tempat
sampah yang disediakan.

Temuan dan Analisa Data

Penelitian diawali dengan peneliti melakukan observasi (pra survey) mengenai

keadaan dan cara mengelola Pasar Baru Kalanganyar. Proses selanjutnya, peneliti

melakukan penelitian lapangan dengan izin dari Kepala Desa Kalanganyar. Proses

penelitian lapangan yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian yang terletak di

Pasar Baru Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo dengan

melakukan kegiatan wawancara kepada informan, diantara lain : Kepala Desa

Kalanganyar, Sekretaris Desa Kalanganyar, Kepala Pasar Baru Kalanganyar,


Pedagang Pasar Pasar Baru Kalanganyar, dan Pengunjung Pasar Baru

Kalanganyar.

Menurut Peraturan Desa Kalanganyar Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman

Pengelolaan Pasar Desa Kalanganyar dalam rangka memberikan perlindungan dan

mengoptimalkan fungsi pasar desa dan upaya meningkatkan kinerja pengelolaan

pasar, perlu dibuat pedoman pengelolaan pasar desa Kalanganyar.

Temuan hasil penelitian ini merupakan suatu data dan fakta yang peneliti

dapatkan langsung dari observasi lapangan serta disesuaikan dengan teori yang

peneliti gunakan yaitu menggunakan teori manajemen dari George R. Terry,

dengan 4 indikator yaitu : planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),

actuating (pelaksanaan), dan controlling (pengawasan). Dengan adanya teori

tersebut peneliti berupaya menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah landasan pokok menjadi salah satu fungsi manajemen yang

memegang peranan penting dalam menjamin tercapainya tujuan yang diinginkan.

Perencanaan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Kepala Pasar Baru Kalanganyar

dengan menetapkan suatu sasaran. Pada dasarnya setiap orang bekerja

memerlukan kejelasan tentang apa yang harus dikerjakan dan hasil apa yang

diharapkan.

1) Penyusunan sarana prasarana pasar

Sarana dan prasarana pasar adalah segala jenis peralatan, perlengkapan

kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam

pelaksanaan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan


dengan organisasi kerja di pasar. Berikut beberapa sarana prasarana yang

tersedia di Pasar Baru Kalanganyar.

Sarana dan Prasarana Pasar Baru Kalanganyar

Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan


Stan/Kios 45 Ada
Los 15 Ada
Kantor Kepala Desa 1 Ada
Toilet 2 Ada
Air Bersih - Ada
Lahan Parkir - Ada
CCTV 8 Ada
Sumber: Data Pasar Baru Kalanganyar

Sarana prasarana diberikan atau disediakan oleh pemerintah desa untuk

menunjang keberlangsungan kegiatan pasar. Penyusunan sarana prasarana

melalui musyawarah desa (musdes) yang dilaksanakan oleh pemerintah

desa, perangkat desa dan masyarakat. Musdes untuk pembahasan pasar

desa dilakukan setahun sekali dan juga untuk membuat rencana kerja

pembangunan desa (RKP Desa). Pemerintah desa Kalanganyar menggelar

musdes untuk mengetahui rencana dan aspirasi masyarakat untuk

kemajuan Desa Kalanganyar. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Bapak

Muadi selaku Kepala Pasar Baru Kalanganyar, kutipannya sebagai

berikut :

“Perencanaan untuk pasar desa biasanya melalui musyawarah desa


(musdes), musdes dilakukan setiap tahun sekali dengan merumuskan
beberapa perencanaan untuk kebutuhan pasar dalam 1 tahun kedepan,
contohnya perbaikan pasar, sarana prasarana pasar, penarikan retribusi
pasar dan lain sebagainya.” (Sumber: Achmad Muadi, 29 Desember 2022)

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Bapak Mashobich selaku

Sekretaris Desa Kalanganyar, sebagai berikut :

“Untuk perencanaan pasar kita melalui musdes dengan pak kades, kepala
pasar dan sebagian masyarakat. Ya untuk merencanakan kebutuhan pasar
saja apa yang perlu diperbaiki, untuk retribusi dan lainnya masih sama
seperti dulu.” (Sumber: Mashobich Al-Masruri, 29 Desember 2022)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan dengan Pedagang

Pasar berhubungan dengan sarana prasarana yang tersedia menyatakan:

“Sarana prasarana menurut saya sudah lengkap, stan juga rapi kalau los ya
memang sedikit, toilet ada.. air ada.. mungkin saat ini tidak ada lagi
penambahan sarana prasarana, apa musholla ya.. tapi nggak perlu juga sih
mbak karena jam 11 pasar sudah tutup kan bisa sholat di rumah” (Sumber:
Informan Pendukung A, 29 Desember 2022)

Hasil wawancara dari Informan Pendukung A bahwa sarana prasarana

pasar sudah terpenuhi sehingga tidak perlu adanya penambahan sarana

prasarana.

Informan pendukung B mengungkapkan hal yang sama bahwa :

“Sepertinya tidak perlu ada penambahan sarpras mbak, insyallah sudah


terpenuhi” ” (Sumber: Informan Pendukung B, 29 Desember 2022)

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sub indikator

penyusunan sarana prasarana menjadi aspek penting dalam mendukung

pengelolaan pasar baru kalanganyar. Kondisi sarana dan prasarana pasar

baru kalanganyar saat ini cukup terpenuhi dari segi tempat berjualan dan

fasilitas yang tersedia.

2) Penyusunan penetapan tarif retribusi pasar

Retribusi pasar desa adalah pungutan atas jasa pelayanan yang diberikan

pemerintah desa kepada pedagang atau pelaku usaha lain sedangkan wajib

retribusi adalah orang atau badan hukum yang diwajibkan untuk

membayar retribusi, artinya pedagang berkewajiban membayar retribusi.

Retribusi pasar mengacu pada Peraturan Desa Kalanganyar Nomor 2


Tahun 2018 yang dimana nilai nominal besarnya ditentukan dengan

tingkat penggunaan jasa yang diukur berdasarkan atas klasifikasi

bangunan atau tempat di pasar.

Berkenaan dengan penyusunan, hasil wawancara dengan Kepala Pasar

Baru Kalanganyar menyatakan:

“Penyusunan tarif retribusi pasar sudah ditetapkan dari beberapa tahun lalu
sampai sekarang belum ada perubahan, retribusi pasar dibagi jadi 2
stan/kios dan los, kira-kira kalau kios itu perbulannya 90 ribu sedangkan
los hanya sekitar 40-50 ribu” (Sumber: Achmad Muadi, 29 Desember
2022)

Mengenai penentuan tarif retribusi yang dibebankan pada pedagang sudah

diatur oleh pemerintah desa. Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis

fasilitas pasar yang terdiri dari stan/kios, los dan jenis fasilitas lainnya.

Berikut ini tabel penyusunan tarif retribusi Pasar Baru Kalanganyar :

No Klasifikasi Retribusi Per Hari Jumlah Tarif Retribusi


Per Bulan
Rp 3.750,- Rp 94.000,-
1. Stan/Kios Rp 3.375,- Rp 84.500,-
Rp 2.813,- Rp 70.500,-
Rp 2.250,- Rp 56.500,-
2. Los
Rp 1.625,- Rp 40.700,-

Hasil wawancara diatas diperkuat oleh informan pendukung yang

merupakan pedagang pasar yang mmenempati stan/kios

“Biaya sewa stan saya perbulannya itu 94 ribuan mbak, ya murah mbak
sih hanya 94 ribu aja” (Sumber: Informan A, 29 Desember 2022)
Berdasarkan pernyataan diatas ada salah satu pedagang yang menanggapi

besar tarif yang ditentukan yaitu pedagang pasar yang menempati los

mengatakan bahwa:

“los yang saya tempati ini perbulannya bayar 40 ribu itu hanya uang sewa
aja beda sama listrik” (Sumber: Informan B, 29 Desember 2022)
Berdasarkan pernyataan diatas maka menjadi kewajiban bagi setiap wajib

retribusi untuk membayar secara berkala sesuai dengan jenis bangunan

yang ditempati dan dari pemerintah desa juga harus memberikan jasa

pelayanan sesuai dengan retribusi yang telah dibayar oleh para pedagang.

Pemungutan tarif retribusi, Pasar Baru Kalanganyar mengacu pada tarif

yang ditentukan yaitu untuk stan/kios sekitar 90 ribu/bulan dan untuk los

40 ribu/bulan.

Organizing (Pengorganisasian)

Organizing atau pengorganisasian merupakan suatu kegiatan dalam menentukan,

mengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap untuk

mencapai tujuan. Penugasan dalam kegiatan ini dengan menerapkan faktor-faktor

lingkungan fisik yang sesuai dan menunjukkan hubungan kewenangan yang

dilimpahkan terhadap setiap individu yang ditugaskan untuk melaksanakan

kegiatan tersebut.

Umumnya masalah organisasi memegang peranan penting yaitu akan menentukan

suatu pekerjaan seseorang yang harus dikerjakan dan siapa yang akan

mengerjakan pekerjaan tersebut oleh sebab itu organisasi harus memiliki bentuk

dan susunan.

Pengorganisasian dalam melaksanakan pengelolaan Pasar Baru Kalanganyar

masih tumpang tindih, hal ini dikarenakan pemerintah Desa Kalanganyar

memiliki pegawai yang masih kurang untuk melakukan pengelolaan terhadap

pasar. Pada semestinya dalam suatu organisasi jumlah pegawai harus seimbang

dengan jumlah pekerjaan dalam organisasi tersebut dengan maksud bahwa jumlah

pegawai tidak kurang dan tidak berlebihan agar tidak terjadi pemborosan dan
kekurangan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Pasar Baru

Kalanganyar dikelola oleh Kepala Pasar yang ditunjuk pemerintah desa dalam

melaksanakan pengelolaan pasar, berikut tugas kepala pasar:

1. Melaksanakan administrasi umum, keuangan pengelolaan pasar

2. Mengelola kegiatan penarikan retribusi pasar

3. Mengelola kegiatan keamanan dan ketertiban pasar

4. Mengelola kegiatan kebersihan dan penanganan sampah

5. Mengelola kegiatan pemeliharaan sarana pasar

6. Mengelola fasilitas pasar kecuali fasilitas yang dikelola pihak ketiga

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pemerintah Desa menyangkut

pengelolaan pasar.

Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris Desa Kalanganyar berikut hasil wawancara

dengan Bapak Mashobich selaku Sekretaris Desa Kalanganyar :

“Petugas pengelola pasar hanya kepala pasar secara organisasi belum tertulis jelas
siapa saja struktur organisasinya, organisasinya itu tunggal ya hanya kepala pasar
saja memang organisasinya belum baik ya mbak harusnya ada kepala pasar dan
seksi-seksi lainnya” (Sumber: Mashobich, 29 Desember 2022)

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Muadi selaku Kepala Pasar Baru

Kalanganyar bahwa :

“Yang mengelola pasar ya hanya saya sebagai kepala pasar semua untuk
pengurusan pasar saya yang handle, tetapi juga berkoordinasi dengan desa dengan
pak kades, pak carik dan untuk pelaporan pasar saya dibantu oleh kasi kesra lalu
laporan berikan kepada bendahara desa. Maka dari itu terkadang saya bingung
bagaimana mengelola pasar supaya lebih baik karena kekurangan orang. Ada yang
membantu saya tapi itu berbeda itu pihak lain, ya orang-orang yang
membersihkan pasar itu mbak” (Sumber: Muadi, 29 Desember 2022)

Selanjutnya, hasil wawancara dengan pedagang pasar menyatakan bahwa :

“Setau saya yang ngurusin pasar ya kepala pasar biasanya keliling untuk melihat
keadaan pasar tapi ada juga petugas kebersihan yang mengangkut sampah”
Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan bahwa dalam pengelolaan Pasar

Baru Kalanganyar perlu adanya pengorganisasian yang jelas serta penambahan

pegawai untuk membantu kepala pasar dalam mengelola pasar. Pengorganisasian

yang baik akan berdampak baik pada pelaksanaan dan pengawasan sehingga

berjalan sesuai yang diinginkan.

Actuating (Pelaksanaan)

Pelaksanaan merupakan suatu proses tindakan yang dilakukan sesuai dengan

keputusan dari atas maupun keputusan bersama, kemudian sesuai dengan

pengorganisaian kerja yang telah ditentukan sebelumnya untuk mencapai tujuan

karena fungsi pelaksanaan ini menjadikan manusia sebagai objek langsungnya.

Pelaksanaan kegiatan Pengelolaan pasar

Pelaksanaan program sarana prasarana pasar

Pelaksanaan penarikan tarif retribusi pasar

Pelaksanaan pemungutan retribusi merupakan hal yang penting dalam proses

pengelolaan retribusi pasar, proses ini terdapat 3 tahap yaitu pemungutan,

pembayaran dan penyetoran karena dalam proses pelaksanaan pemungutan,

pembayaran dan penyetoran retribusi terdapat cara bagaimana hasil pendapatan

dari kepala pasar sampai ke kasi kesra, pemungutan retribusi itu merupakan

sumber pendapatan bagi desa yang akan dikelola dan digunakan untuk kebutuhan

pasar selanjutnya.

Dalam pelakasanaannya penerimaan-penerimaan pasar tersebut akan dijadikan

sebagai penerimaan retribusi pasar. Penerimaan retribusi pasar adalah penerimaan


atau pemasukan yang diperoleh pasar atas pelayanan jasa yang telah diberikan

kepada penguna jasa pelayanan di lingkungan pasar tersebut.

Hasil wawancara kepala pasar tentang pelaksanaan penarikan retribusi pasar

mengatakan bahwa :

“Dalam pelaksanaan penarikan retribusi pasar sudah diatur oleh desa jadi
penarikan tidak bisa sembarangan dilaksanakan, oleh sebab itu penarikan harus
mengikuti aturan yang ditentukan. Saya sebagai kepala pasar yang melakukan
penarikan retribusi ke pedagang, sistem yang digunakan disini dilakukan secara
langsung artinya saya yang datang ke pedagang untuk menarik retribusi dan hal
ini saya rasa paling efektif, biasanya saya melakukan penarikan tanggal 25 dengan
batas akhir tanggal 26 semua pedagang harus sudah bayar”

Wawancara diatas didukung oleh Bapak Mashobich selaku Sekretaris Desa

Kalanganyar mengungkapkan bahwa :

“Untuk penarikan retribusi pasar dilaksanakan oleh kepala pasar, setiap bulannya
kepala pasar harus nagih uang retribusi kepada pedagang, dulu itu mbak sulit
sekali buat nagihi pedagang banyak yang molor akhirnya saya bikin solusinya
bagaimana pedagang mau bayar secara tertib. Saya buat penarikan itu selama 25
hari jadi gak ada lagi yang alasan nggak mau bayar, sudah diringankan toh
retribusi yang kita minta juga tidak banyak. Pada akhirnya semua itu berjalan ya
goals lah solusinya tapi itu sudah lama sekali saya ingin memperbaiki pasar
sebetulnya tapi ya.. kondisinya mbak nggak ada yang bantu, sdm disini sedikit
sekali.”

Selanjutnya wawancara dengan pedagang, berikut pernyataannya :

“Penarikan retribusi yang karcis itu ya mbak.. kalau itu saya bayarnya sekitar 70
ribu hitungannya 25 hari ya dianggap per bulan iurannya biasanya yang nariki
iuran pak muadi kepala pasar sini” (Sumber: Informan Pendukung C, 04 Januari
2023)

Penarikan retribusi pasar terhitung 25 hari hal ini dikarenakan banyak pedagang

yang tidak tepat waktu membayar retribusi dan sistem langsung yang diterapkan

dirasa efektif karena pedagang sibuk melakukan aktivitas perdagangan sehingga

tidak sempat membayar jika dilakukan dengan sistem tidak langsung atau sistem

pasif.
Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dijelaskan bahwa dalam penarikan

retribusi ini sudah di susun secara teratur mulai dari tata cara pemungutan sampai

dengan penyetoran sehingga memudahkan kepala pasar dalam melaksanakan

tugasnya. Berikut tata cara penarikan retribusi pasar yang diterapkan pada Pasar

Baru Kalanganyar, yaitu:

Laporan Retribusi Pasar Desa Kalanganyar

1. Tata cara penarikan

a. Penarikan retribusi pasar dilaksanakan oleh kepala pasar yang ditugaskan

dalam mengelola pasar.

b. Dalam penarikan retribusi menggunakan Bukti Pembayaran Retribusi

Pasar Bulanan (BPRPB).

c. Penarikan retribusi dilaksanakan setiap bulan pada tanggal jatuh tempo.

2. Tata cara pembayaran

a. Pembayaran retribusi dilakukan secara sekaligus atau lunas oleh wajib

retribusi (pedagang).

b. Setelah melakukan pembayaran oleh wajib retribusi akan menerima

BPRPB sebagai bukti pembayaran retribusi.

Controlling (Pengawasan)

Pengelolaan memerlukan adanya pengawasan, melalui pengawasan dapat

mengerti sejauh mana keberhasilan pekerjaan, penyimpangan serta kendala lain

dimasa yang akan datang. Pengawasan merupakan suatu proses mengontrol

dariapa yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh aparat yang bersangkutan.

Pengawasan merupakan proses pengamatan seluruh kegiatan untuk menjamin

agar semua berjalan sesuai rencana yang ditentukan sehingga menghindari


penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan yang pada akhirnya akan

menimbulkan masalah besar atau pemborosan dalam berbagai bentuk dan

membuat tujuan tidak tercapai.

Kepala pasar merupakan orang yang terpilih untuk melakukan pemungutan

retribusi di lapangan. Pemerintah desa seharusnya wajib melakukan pengawasan

terhadap pengelola pasar agar pelaksanaan tugas-tugas yang ditentukan berjalan

bersungguh-sungguh sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan memainkan

peranan yang sangat menentukan dalam usaha pencapai tujuan karena manusia

bersifat salah atau khilaf, maka dari itu perlu diamati bukan dengan maksud

menghukum atau mencari kesalahannya tetapi dengan pengawasan dapat

memberikan bimbingan atau mendidik.

Pengawasan ini tidak bisa dihindari dalam suatu kegiatan sebab fungsi ini

memiliki peran penting untuk memperkecil atau mengurangi kesempatan untuk

melakukan kesalahan-kesahalan dalam proses pemungutan. Pengawasan juga

merupakan proses memantau baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengawasan yang dilakukan sebaik mungkin akan mencegah kecurangan-

kecurangan dalam proses kegiatan.

Hasil wawancara dengan sekretaris desa tentang pengawasan yaitu :

“Kami belum melakukan pengawasan secara menyeluruh atau mendalam,


pengelolaan pasar desa diserahkan kepada kepala pasar, untuk mengawasinya
kami belum lakukan ya hanya kami lihat dari segi laporan retribusi memang
hanya itu saja yang dikerjakan. Kalau ada perbaikan-perbaikan untuk pasar kepala
desa ngomong ke kami untuk didiskusikan”.

Berikutnya wawancara dengan Bapak Qowim selaku Kasi Kesra :

“Pengawasan terhadap kinerja kepala pasar menurut saya belum mbak, kita nggak
pernah mengawasi saat kerja atau waktu penarikan retribusi ya.. pokoknya kepala
pasar laporan per bulan ke desa, belum ada pengawasan mengenai hal itu jarang
ke pasar juga mbak karena sibuk di kantor. Insyallah nggak terjadi kecurangan
atau penyelewangan”

Berdasarkan penjelasan diatas, pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah desa

terhadap kepala pasar belum ada tindakan secara mendalam dalam artian

pemerintah desa tidak melakukan pengawasan di lapangan. Hal ini disebabkan

karena pemerintah desa sudah disibukkan dengan urusannya di kantor desa.

Pengelolaan pasar desa seluruhnya diamanatkan kepada kepala pasar, disini

kepala pasar harus memiliki kedisiplinan dan kejujuran agar mampu

melaksanakan tugasnya sesuai prosedur dan tidak melakukan penyimpangan yang

dapat menghambat berjalannya suatu pengelolaan pasar.

Pengawasan Penggunaan Stan/Kios dan Los

Proses pengawasan sendiri dilakukan oleh kepala pasar untuk mengawasi para

pedagang menggunakan stan/kios dan los sehingga pedagang dan pembeli

menggunakan pasar secara tertib dan teratur. Kepala pasar harus siap untuk

mengawasi setiap harinya, memantau dan mengukur bila perlu melakukan

perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan sehingga apa yang telah direcanakan dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pengawasan Keamanan Pasar

Kondisi saat ini keamanan pada Pasar Baru Kalanganyar diungkapkan oleh

pedagang pasar A

“Dari segi pengawasan menurut saya belum terpenuhi, dulu ada kejadian barang
hilang disalah satu kios mbak tapi itu dulu sih alhamdulillah sekarang gak ada
tetapi harusnya ada pengawasan tetap entah adanya satpam atau orang yang
ditugaskan jaga pasar karena ya tidak menutup kemungkinan kalau hal itu bisa
terjadi lagi karena pasar kan kalau malam sepi”

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh pedagang pasar B


“Sepertinya perlu adanya pengawasan atau satpam untuk mengawasi pasar, juga
demi keamanan bersama biar gak khawatir kalau ninggalin dagangan di pasar”

Berdasarkan pernyataan dari 2 pedagang pasar, kepala pasar juga memberikan

pernyataannya bahwa

“Pengawasan pasar perlu ditingkatkan lagi pingin saya ada yang menjaga pasar,
kalau saya setiap hari kesini tapi ya di jam operasional pasar saja kalau malam
tidak ada yang menjaga. Tetapi bila kita menyewa orang atau butuh satpam untuk
menjaga siapa yang bayar, retribusi pasar saja masih sangat rendah”

Selanjutnya hasil dari wawancara diatas mengenai pengawasan bahwa

pengawasan pada Pasar Baru Kalanganyar belum maksimal tidak ada orang yang

menjaga pasar jika pedagang tutup, hal ini sangat dikhawatirkan oleh pedagang

pasar, jika terjadi hal yang tidak diinginkan contohnya barang-barang

dagangannya diambil atau dicuri. Keamanan pasar menjadi salah satu faktor

penting bagi pedagang pasar, kondisi saat ini pasar belum mampu menyewa

seseorang untuk menjadi petugas keamanan dikarenakan retribusi pasar rendah.

Pengelolaan Kebersihan Pasar

Pengelolaan kebersihan pasar pada dasarnya tanggungjawab dari pemerintah yang

kemudian pemerintah mempunyai instrument untuk mengurusi hal ini. Dalam

prakteknya, menyediakan tempat sampah yang setiap harinya ditarik dan diangkut

langsung oleh petugas kebersihan.

Berikut wawancara dengan Kepala Pasar

“Kebersihan pasar alhamdulillah berjalan ada 2 petugas yang membantu saya


dalam membersihkan pasar, ya menyapu juga membuang sampah hasil dagangan
orang-orang, tiap hari ada pembersihan supaya sampahnya tidak menumpuk.
Kalau untuk pembuangan sampah atau pengangkutan sampah saya sendiri yang
menangani, seluruh sampah-sampah ini dialihkan ke TPST (Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu). Disana sampah diolah sama petugas.”

Pedagang :
“mengenai kebersihan pasar ya gini mbak, namanya juga pasar mau bersih
gimana.. tapi ya bersih karena setiap pedagang wajib membersihkan nanti ditaruh
di depan stan ntar diangkut sama petugas juga disapu biasanya, ya baik sih mbak”

Pembeli: bersih kok mbak gak kumuh kan ada pasar yang kumuh kalau disini

bersih jalannya juga enak nggak becek atau banyak sampah yang berserakan

Pelaporan

Pelaporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu

kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggungjawab

tugas yang diberikan. Pengelola pasar dalam melaksanakan tugasnya

berkewajiban meyampaikan laporan dalam pelaporan Kepala Pasar dibantu oleh

Kasi Kesra setelah laporan selesai dibuat akan diserahkan kepada kaur keuangan.

Laporan tersebut berupa laporan bulanan tarif retribusi pasar yang dibayar oleh

pedagang pasar. Kasi Kesra memberikan pernyataan terhadap hal tersebut

“Laporan untuk pasar desa hanya laporan retribusi saja tidak ada lagi, saya yang
membantu kepala pasar untuk membuatkan laporan retribusi setiap bulannya.
Setelah jadi saya serahkan ke kaur keuangan selanjutnya kaur keuangan yang
memberikan kepada inspektorat daerah.” (sumber: Kasi Kesra, 04

Berikut laporan retribusi Pasar Baru Kalanganyar

Pertanggungjawaban

Pada setiap pelaporan juga ada pertanggungjawaban, Kaur Keuangan memberi

laporan pertanggungjawaban retribusi Pasar Baru Kalanganyar kepada Kepala

Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selanjutnya laporan diperiksa dan

dikirimkan kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Tabel Existing

Tabel Existing Mayor

A. Planning
No. Sub Indikator Kondisi Existing Hasil Analisis
1. Penyusunan sarana Penyusunan sarana
prasarana pasar prasarana Pasar Baru
Kalanganyar di
2. Penyusunan
penetapan tarif
retribusi pasar

Faktor Pendukung dan Penghambat

Pengelolaan Pasar Baru Kalanganyar terkadang menimbulkan faktor yang

mempengaruhi berjalannya suatu kegiatan, faktor itu terdiri dari faktor pedukung

yang berfungsi untuk mengetahui pendukung apa yang mampu melancarkan

kegiatan tersebut sedangkan faktor penghambat yaitu berfungsi untuk mngetahui

kenapa pengelolaan retribusi ini tidak berjalan sesuai rencana. Maka dari itu

peneliti akan menjabarkan 2 faktor ini yaitu sebagai berikut:

Faktor Pendukung Pengelolaan Pasar Baru Kalanganyar

Faktor Penghambat Pengelolaan Pasar Baru Kalanganyar


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Analisis Pengelolaan Aset Desa (Studi

Pada Pasar Baru Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo) dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Saran

Pada akhir penulisan peneliti menuliskan beberapa saran sehubungan dengan

penelitian yang telah dilaksanakan, yang sekiranya dianggap perlu

dipertimbangkan sebagai bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan.

Berikut ini beberapa saran :

Anda mungkin juga menyukai