Anda di halaman 1dari 7

PROFIL KELOMPOK DAMPINGAN & DESA HUTA GODANG MUDA. KABUPATEN MANDAILING NATAL PROFIL KELOMPOK. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kabupaten Kecamatan Desa Nama kelompok Jumlah anggota Kegiatan : Mandailing natal ( Madina ) : Siabu : Hutan Godang Muda. : Tani Sejahtra : 25 orang. : Peningakatan usaha Ekonomi melalaui inisisatif pemasaran bersama hasil karet Rakyat. : Memperkuat usaha Ekonomi Konservasi melalui hasil kebun karet konservasi : Kelompok Dampingan menjadi pioner pelaksana pemasaran bersama, hasil karet dari Desa. : Adanya kesadaran kolektif masyarakat desa untuk melindungi sumber penghidupan dari kawasan hutan desa dan Hutan TNBG : Dinas Perekebunan, Koperasi, Kabupaten Madina. : Eksportir/ Pengolahan Remiling Karet.

7. Tujuan 8. Keluaran

9. Mitra Kerjasama

I. GAMBARAN UMUM DESA Desa Huta Godang Muda sangat dekat dengan muara Sungai Batang Angkola dan berbatasan dengan kawasan hutan lindung/Taman Nasional Batang Gadis sebelah barat ibu kota kecamatan Siabu. Secara umum desa Huta Godang Muda memiliki kemiringan lahan rata-rata 0,5 derajat yang dikategorikan lahan dataran sebanyak 47% lahan desa yang mencakup lahan permukiman penduduk dan lahan persawahan dengan ketinggian lahan permukiman dan persawahan penduduk berada pada 1500 m dpl untuk lahan perladangan dan perkebunan. Secara administrasi luas desa Huta Godang Muda mencapai lebih kurang 4000 Ha yang meliputi lahan permukiman lebih kurang 12 Ha,persawahan lebih kurang 80 Ha, lahan perladangan dan perkebunan mencapai 1200 Ha dan kawasan hutan desa seluas 2708 Ha. Titik koordinat desa Huta Godang Muda Garis lintang : Bujur : Ketinggian desa : 80-1500 m dpl. Batas desa Utara : Desa Saba Rondang Selatan : Desa Naga Juang Barat : Desa Muara Batang Angkola dan hutan lindung Timur : Desa Tangga Bosi Pengunaan Lahan Lahan permukiman penduduk desa : 12Ha Luas persawahan : 80 Ha Luas perladangan dan Perkebunan : 1200 Ha

PROFIL DESA HUTA GODANG MUDA

Hutan desa

: 2708 Ha

II. SEJARAH DESA Desa Huta Godang Muda awalnya merupakan tanah dataran luas dan subur yang berada di muara sungai Batang Angkola yang ditumbuhi oleh semak belukar yang lebat dengan letak dataran tersebut berada dimuara sungai sehingga dimusim hujan dataran tersebut sering mengalami banjir namun pada siang atau sore harinya air yang meluap dari sungai Batang Angkola yang mengenangi lahan dataran yang luas cepat kering. Melihat peristiwa yang berulang kali terjadi di dataran luas maka sekelompok masyarakat menamakan dataran tersebut dengan nama Tano Tiris. Melihat dataran yang luas dan subur beberapa penduduk desa Mandailing Julu (Huta Nagodang) yang di pimpin oleh tokoh masyarakat yang bernama Joitum Lubis berinisatif untuk membuka lahan permukiman untuk tinggal sementara di dataran tersebut. Pada mulanya masyarakat desa masih mengandalkan mata pencaharian sebagai nelayan sungai di sekitar muara Batang Angkola. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang cukup tinggi pergeseran pola berpikir terhadap peningkatan pendapatan maka beberapa penduduk desa mencoba membuka lahan persawahan yang berada di didekat sungai dan pembukaan lahan hutan untuk perladangan dan perkebunan. Tano Tiris merupakan daerah terpencil dan sangat berdekatan dengan kawasan hutan Lindung di daerah Rodang Tinapon yang berjarak 10 km kearah barat dari Kecamatan Siabu. Pada awalnya tokoh masyarakat bernama Joitum Lubis mantan dewan negeri Panyabungan bersama masyarakat desa dataran Tano Tiris berjumlah lebih kurang 50 KK bermufakat pada tahun 1974 untuk mendirikan Tano Tiris menjadi sebuah desa yang di beri nama Huta Godang Muda. Pemberian nama desa di karenakan pada awalnya masyarakat penghuni Tano Tiris berasal dari desa Huta Nagodang di Mandailing Julu. III. SISTEM PEMERINTAHAN DESA Desa Huta Godang Muda memiliki 5 (lima) dusun yakni dusun 1 (satu) hingga 5 (lima) dan tiap dusun di kepalai oleh seorang kepala dusun. Sistem pemerintahan desa Huta Godang Muda mengadopsi sistem pemerintahan formal namun tokoh ada (tokoh hatobangon desa) masih di perhitungkan dalam pengambil segala kebijakan yang strategis di dalam pelaksanaan pemerintahan desa. Peran Hatobangan di desa untuk menjaga nilai-nilai adat di lingkungan desa yang merupakan kebiasaan desa-desa di kabupaten Mandailing Natal. Bentuk pemerintahan desa bersumber hukum formal tetapi semangat dan jiwa pemerintahan di dasarkan hukum adat dalian Na tolu yang telah hidup dan berkembang sejak zaman dulu. Semangat hukum adat Dalian na Tolu bersumber dari rasa kekeluargaan dan mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada di masyarakat. Desa Huta Godang Muda juga memiliki beberapa organisasi informal yang di pergunakan masyarakat desa sebagai wadah dalam berinteraksi untuk melakukan kegiatan sosial,keagamaan dan olah raga. Organisasi desa yang masih aktif dalam kegiatan adalah organisasi karang taruna,STM,PKK dan Wiritan. Tabel 1. Nama-nama kepala desa Huta Godang Muda NO PERIODE NAMA KEPALA DESA STATUS 1. 1947-1950 RAISIN LUBIS MENINGGAL 2. 1951-1952 JANAGORI DAULAY MENINGGAL 3. 1953-1954 MANANTI TUA BTR MENINGGAL 4. 1955-1959 JALUBIS LUBIS MENINGGAL 5. 1959-1962 JAMANGEPAS LUBIS MENINGGAL 6. 1963-1967 JALAUT LUBIS MENINGGAL 7. 1968-1980 JASUMODUNG LUBIS MENINGGAL 8. 1981-1983 NAJAMUDDIN MENINGGAL 9. 1984-1994 HUSIN HIDUP 10. 1995-2005 USULUDDIN LUBIS HIDUP 11. 2006-2010 ROIL DALIMUNTHE HIDUP 12. 2011-2016 ZULKARNAIN LUBIS MENJABAT

IV. MONOGRAFI DESA Masyarakat desa Huta Godang Muda memiliki jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan Lansia dimana data statistik jumlah Penduduk telah mencapai 670 KK/2705 jiwa (1.387 jiwa laki-laki dan 1.318 jiwa perempuan);Sumber data BPS,2009. Jika di persentasekan perbandingan usia anakanak,produktif dan lansia memiliki ratio perbandingan 60% : 40 % dari total jumlah jumlah penduduk desa sehingga sumberdaya manusia desa dapat dikategorikan pada usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama (Seimbang). Usia Produktif berumur 16-55 tahun : 1500 jiwa (800 jiwa laki-laki dan 700 jiwa perempuan) Usia Sekolah - Sekolah dasar : 500 jiwa - SLTP : 900 jiwa - SLTA : 800 jiwa - Diploma/Sarjana : 200 jiwa Tingkat pendapatan penduduk/Kesejahteraan (KK) Masyarakat desa Huta Godang Muda memiliki jumlah keluarga tergolong sejahtera mencapai angka 50 %,keluarga miskin 48 % dan keluarga kaya 2 % maka secara umum masyarakat desa huta Godang Muda tergolong keluarga sejahtera. Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat desa. - Jumlah keluarga miskin : 300 KK - Jumlah keluarga sejahtera: 385 KK - Jumlah keluarga kaya : 20 KK Agama a. Islam : 2221 jiwa b.Protestan : 144 jiwa c. Katolik : 60 jiwa d.Hindu : - Jiwa e. Budha : - Jiwa V. AKSESIBILITAS Desa Huta Godang Muda berada disebelah barat kecamatan Siabu dengan jarak tempuh dari kecamatan 30 menit menuju kawasan hutan lindung dan taman Nasional Batang Gadis yang bisa diakses melalui simpang Sinonoan menuju desa Tangga Bosi dan desa Muara Batang Gadis. Jika melakukan akses dari Payabungan ibukota kabupaten dapat di tempuh 45 menit. Akses jalan menuju desa Huta Godang Muda sangat berliku-liku yang mengarah kepada kawasan hutan lindungn dikarena banyaknya lahan persawahan dan sungai kecil yang menjadikan desa ini sangat kaya akan sumber air untuk kebutuhan persawahan masyarakat desa. Akses jalan menuju desa sudah baik dimana jalan desa telah di aspal dan disepanjang sisi jalan telah di bangun bronjong beton dan tali irigasi yang permanent untuk kebutuhan air pada sawah masyarakat desa. Secara batas administrasi desa Huta Godang Muda di sekelilingi oleh kawasan Hutan dan persawahan yang terbentang luas sisi jalan. Mendekati lahan permukiman penduduk akan kita temukan lahan perkebunan karet masyarakat yang dikelola secara polikulture dengan tanaman pisang dan coklat. Desa Huta Godang Muda berada di pinggir sungai Batang Angkola dan sekaligus sebagai batas kawasan hutan Lindung. Selain desa Huta Godang Muda yang berdekatan dengan kawasan hutan lindung ada juga desa Muara batang Angkola yang berada pada muara sungai Batang Angkola yang mengandalkan hidup dari sungai dan perkebunan karet. VI. SARANA PUBLIK Dalam menopang dinamika pertumbuhan ekonomi dan pastisipasi masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan desa Huta Godang Muda memiliki beberapa fasilitas desa yang dibangun dari program pemerintah dan dana keswadayaan masyarakat. Pada umumnya desa telah memiliki fasilitas air bersih dan MCK yang dibangun dari bantuan bank dunia dengan membangun jalur pipa air dengan sumber air dari sungai aek garut yang berada di kawasana perkebunan karet masyarakat dan berbatasan dengan hutan lindung. Pembangunan pipa air berukuran 3 inci sepanjang 1500 meter yang mensuplai kebutuhan air desa yang didistribusi ke 4 buah MCK desa,fasilitas air untuk kebutuhan mesjid. Selain fasilitas air bersih desa huta Godang Muda juga memiliki

beberapa faslitas pendukung lainya yang hingga saat ini masih di perguanakan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan desa antara lain : Tabel . Data fasilitas umum desa Huta Godang Muda. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Fasilitas desa MCK Mesjid desa Sekolah dasar Play group Kuburan Lumbung desa Jalan desa Jembatan Jalan ke sawah Fasilitas pipa air bersih Drainasi desa Lapangan TPA/Madrasah Jalan rabat beton untuk jalan dusun Jlh 4 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1900 m 1 unit Ls 1 unit 1 Unit 1 Unit Luas lahan kondisiKondisi Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Bagus Berfungsi Berfungsi Bagus Bagus Bagus

VII. SOSIAL BUDAYA vii.1. Konsep penguasaan sumber daya alam Kehidupan masyarakat desa Huta Godang Muda tidak jauh berbeda dengan pola kehidupan pada umumnya masyarakat desa yang berada di kawasan hutan yang mengedepankan nilai kebersamaan (kolektif) dalam penguasaan kawasan hutan yang menyangkut pemanfaatan bersama. Desa Huta Godang Muda tidak terlepas dari fungsi dan manfaat dari kawasan hutan sebagai sumber resapan air untuk kebutuhan persawahan dan kebutuhan sehari-hari. Kepedulian atas penguasaan kawasan hutan desa,hutan lindung dan kawasan taman nasional batang gadis dibuktikan masyarakat dalam bentuk kerja nyata dengan melakukan pencegahan kerusakan hutan lindung dan taman nasional atas keberadaan aktivitas PT. Sorikmas Minning yang melakukan kegiatan pertambangan emas dan mineral pengikatnya. Kesadaran masyarakat desa huta godang muda akan bahaya aktivitas tambang akan berdampak pada kurangnya fungsi hutan dalam menjaga keseimbangan ekologi khususnya menurun resapan air/tangkapan air yang diterima kawasan hutan akibat luasan hutan yang berkurang akibat aktivitas PT. Sorikmas Mining. Hamparan kebun dan perladangan yang berbatasanHutan desa juga menyediakan pasokan air bersih yang menjadi sumber air untuk sungai aek garut yang dijadikan masyarakat sebagai pasokan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air sehari-hari dan fasilitas umum lainnya yang ada dilahan permukiman penduduk. Penguasaan sumber daya air desa di kelola secara bersama-sama dengan menjaga pasokan air yang mengalir di dalam pipa berukuran 3 inci dengan panjang 1500 meter. Dalam menjaga pasokan air untuk kepentingan bersama masyarakat menunjuk salah seorang masyarakat desa untuk melakukan pemeriksaan secara berkala atas jalur pipa air dan waduk penampungan air yang di bangun di atas bukit. vii.2. Kearifan Lokal Kebiasaan dan pola hidup masyarakat desa masih menganut nilai-nilai kearifan lokal, hal ini dapat dilihat dari setiap aktifitas atau kegiatan masyarakat dalam bersosialisasi. Nilai budaya dan nilai sosial masih di jaga dengan baik dan lebih mengikat di banding dengan aturan desa yang formal. Nilai-nilai adat masih kental dan seiring dengan nilai-nilai yang ada di ajaran agama islam. Nilai budaya ini dapat di lihat dengan beberapa aktifitas kemasyarakatan yang bernuansa adat.seperti melakukan kegiatan menanam padi yang dilakukan secara bergotong royong dan bergiliran Marsialap ari. Selain kegiatan gotong royong masyarakat juga mengenal

konsep pelestarian kawasan sungai dan hutan yang telah dilakukan sejak dulu secara turun temurun dengan sistem zonasi kawasan aliran sungai dan hutan yang lebih di kenal dengan konsep Lubuk Larangan. Dalam kehidupan masyarakat desa untuk saat ini, tradisi kerja sama kelompok meliputi urusan-urusan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Bentuk-bentuk kerjasama tersebut terlihat misalnya ketika warga memobilisasi partisipasi masyarakat dalam membangun rumah ibadah, pelaksanaan hari-hari besar dan kegiatan- kegiatan keagamaan lainnya. Juga dalam pelaksanaan kegiatan- kegiatan adat seperti pesta, kemalangan, dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti membersihkan sarana- sarana publik yang ada di Dusun. Serta kelompok Tani yang terbentuk untuk menerima bantuan-bantuan dari pemerintah vii.3. Kelembagaan lokal Pemerintahan desa Pola pemerintahan desa Huta Godang Muda pada umumnya menganut pola pemerintahan formal yang dikombinasikan dengan sistem pemerintahan adat dimana lembaga adat masuk dalam struktur kelembagaan desa. Desa Huta Godang Muda mempunyai lembaga- lembaga informal seperti lembaga agama, dan sosial kemasyarakatan. Diantaranya : Fungsi pemerintahan desa yang bertugas menjalankan roda pemerintahan dalam pembangunan masyarakat desa dan menjalankan administrasi pemerintah di tingkat desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Lembaga hatobangon Kelembagaan adat desa memiliki fungsi untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat yang ada didesa sehingga berjalan sesuai dengan kebiasaan dan tradisi masyarakat desa. Fungsi tokoh hatobangon desa hanya melakukan pengawasan terhadap perilaku dan pelaksanaan norma yang ada di desa. Na Poso Bulung Nauli Lembaga muda mudi ini hampir dapat ditemukan di setiap desa yang ada di kabupaten Mandailing Natal yang memiliki peran sebagai wadah silaturahmi untuk kalangan pemuda dalam melestarikan nilai-nilai adat setempat. Selain itu lembaga ini juga memiliki fungsi sebagai pelaksanaan pembangunan dan motivator terhadap gerakan gotong royong di desa. VIII.SOSIAL EKONOMI Masyarakat desa Huta Godang Muda memiliki banyak sektor usaha ekonomi sebagai mata pencaharian pokok dan alternatif misalnya bersawah (petani),agen dan pengumpul hasil perkebunan masyarakat berupa kopra,karet dan coklat serta perdagangan. Luas lahan pertanian masyarakat desa mencapai 80 Ha dengan tanaman pangan berupa padi yang berada di sekeliling desa. Mata pencaharian ini di dasarkan pada letak geografis desa yang menjadi penopang kehidupan mereka. Namun terkadang masyarakat memiliki mata pencaharian variatif/ganda hal ini di sebabkan faktor kesempatan kerja,apa bila sedang ada peluang kerja di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau buruh tani sebagai pekerjaan musim tanam jika tidak ada kesempatan mereka beralih kepada usaha pertanian dan usaha yang mengantungkan pada musiman yang sedang berjalan ,para petani di luar musim turun ke sawah. Mata pencaharian masyarakat desa Huta Godang Muda mayoritas petani dan buruh tani, alternatif pendapatan lainya masyarakat berasal dari pengelolaan kebun karet,coklat dan kelapa. Mata pencaharian masyarakat desa : a. Buruh tani : 100 orang b. Petani : 1.500 orang c. Peternak : 5 orang d. Pedagang : 15 orang e. Tukang prabot: 10 orang f. Tukang batu : 10 orang g. Penjahit : 4 orang h. PNS : 35 orang i. Pengerajin : 2 orang j. Buruh industri : 200 orang.

Hasil pertanian yang menjadi sumber pendapatan dan menjadi sumber kehidupan masyarakat adalah Perkebunan Karet, Desa Huta Godang Muda memiliki komuditas perkebunan unggulan terutama tanaman karet dengan produk perkebunan berupa getah karet untuk jenis lumbs basah yang dikelola secara komunal belum tersentuh dengan teknologi. Berdasarkan informasi dari bapak kepala desa Huta Godang Muda di peroleh luas tanaman karet yang dikelola oleh masyarakat desa lebih kurang 470 Ha yang terbentang di kaki bukit Tor Sihayo berbatasan dengan kawasan hutan Linding. Pengelolaan perkebunan karet desa masih belum tersentuh dengan teknologi baik teknologi budidaya hingga teknologi pasca panen. Hal ini disebabkan para pekebun karet lokal hingga tahun 2011 belum pernah mendapat pelatihan keterampilan dalam budidaya tanaman karet mulai dari penentuan lahan kebun,pemilihan bibit,pengendalian hama dan penyakit serta teknologi pengelolaan getah karet. Dari hasil diskusi dan pengamatan yang dilakukan dilapangan dan kebun karet petani masyarakat masih menyakini jenis karet sendling (tanaman karet belanda untuk jenis Avross) sebagai bibit yang baik dan telah berumur rata-rata 25-60 tahun. Produk dari pekebunan karet masyarakat desa masih mengandalakan jenis getah lumbs basah yang belum diolah dan langsung di jual kepada pengumpul desa atau agen getah yang ada di kecamatan yang berada di desa Sinonoan. Untuk harga getah sangat bervariatif yang didasarkan pada tingkat kadar air yang ada di dalam getah. Katergori harga getah karet untuk jenis getah lumbs basah dari hasil ditemuan di lapangan desa Huta Godang Muda antara lain : 1. Lumbs basah yang di jemur 3 hari harganya RP 15.000 per kilogram 2. Lumbs basah yang dibawah tanpa ember getah harganya RP 13.000 per kilogram 3. Lumbs basah ketika mau ditimbang getah masih bercampur air didalam ember getah harganya RP 12.000 per kilogram. Pertanian sawah, Kehidupan masyarakat desa Huta Godang Muda tidak terlepas dari kegiatan pertanian padi yang menjadikan salah salah satu sumber pendapatan utama penduduk desa. Kegiatan pertanian padi yang dikelola masyarakat telah berlangsung sejak lama seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan desa yang juga dipengaruhi oleh letak geografis desa yang kaya akan sumber air dan lahan pertanian sawah terbentang luas si pinggiran desa dengan luas lahan pertanian yang di miliki masyarakat seluas lebih kurang 80 Ha. Perkembangan teknologi pengelolaan lahan oersawahan masyarakat telah mengarah pada pola pertanian intensifikasi dimana pembangunan system irigasi permanent,pemilihan bibit unggul yang berumur 125-130 hari dan pengendalian hama terpadu telah di terapkan di lahan pertanian. Sumber air dalam pertanian sawah masyarakat berasal dari sungai batang angkola yang di alirkan dengan konsep buka-tutup pintu air yang dihubungkan system tali air yang dibangun secara permanent menuju lahan persawahan masyarakat desa. Perkebunan coklat Masyarakat desa Huta Godang Muda juga telah mengenal tanaman kakao pada tahun 2005 dalam program gerakan nasional budidaya tanaman kakao. Dimana beberapa masyarakat desa telah mendapat bantuan bibit kakao,pupuk dan peralatan yang diberikan secara berkala guna memperkenalkan tanaman kakao kepada masyarakat desa Huta Godang Muda. Selain dukungan program dalam bentuk logistic masyarakat petani kakao desa huta godang Muda juga mendapat dukungan program sekolah lapang kakao yang di fasilitasi dari dinas perkebunan. Untuk saat ini tingkat keberhasilan program tanaman kakao di desa huta godang muda sudah mulai menemukan manfaatnya dalam peningkatan pendapatan alternative bagi masyarakat desa. Dari pengamatan lahan kebun kakao yang ada di desa terlihat masyarakat mengenal pola berkebun polikultur dimana di dalam kebun masyarakat menanami beberapa jenis tanaman seperti karet,kemiri,pinang dan kelapa. Komuditas unggulan yang dihasilkan dari berkebun kakao berupa biji kakao kering yang dihasilkan oleh buah kakao yang baik. Pengelolaan buah kakao segar menjadi biji kakao kering masyarakat masih mengandalkan sinar matahari sebagai energi pengering secara alami dimana masyarakat meletakan biji kakao basah di atas terpal atau semen untuk mengurangi kadar air sehingga layak jual. Biji kakao kering di jual masyarakat kepada

pengumpul desa atau agen pengumpul yang ada di tingkat kecamatan dengan harga kisaran RP 18.000-20.000 per kilogram.

IX. RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN HUTAN Masyarakat desa Huta Godang Muda secara sadar telah melihat pentingnya pelestarian kawasan hutan yang ada di sekeliling desa khususnya untuk keberlanjutan penguasaan atas sumber daya air sebagai pemasok kebutuhan persawahan masyarakat desa. Masyarakat telah mendapat penyadaran atas pentingnya peranan hutan dalam menunjang keberlangsungan hidup masyarakat desa yang ada di keliling kawasan hutan terutama yang berada di bukit Tor Sihayo. Kesadaran atas nilai-nilai lingkungan ditunjukan secara nyata oleh masyarakat desa dengan melakukan tindakan penolakan atas keberadaan PT.Sorikmas Minning di tor Sihayo. Masyarakat melihat adanya gangguan pasokan air yang di berikan aek garut untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat. Masyarakat desa Huta Godang Muda menyadari bahwa program konservasi sangat dibutuhkan desa guna menjaga dan melestarikan kawasan hutan sebagai benteng pertahanan petani dalam penyediaan pangan.

X. SKET PETA DESA HUTA GODANG MUDA

Anda mungkin juga menyukai