Anda di halaman 1dari 9

A.

PROFIL KELURAHAN KARANG BESUKI

1. Nama Desa / Kelurah : Karangbesuki


2. Tahun Pembentukan : Tahun 1998 / 1999
3. Dasar Hukum Pembentukan :–
4. Luas Wilayah : 50.40 Ha
5. Nomor Kode Wilayah : 35.73.04.1009
6. Nomor Kode Pos : 65146
7. Kecamatan : Sukun
8. Kabupaten / Kota : Malang
9. Propinsi : Jawa Timur
10. Jumlah Penduduk : 17.550 jiwa
11. Laki-laki : 8.947 jiwa
12. Perempuan : 8.603
13. Rukun Warga : 9 RW
14. Rukun Tetangga : 79 RT
15. Orbitasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan ) :
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 7 Km
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : 4 Km
Jarak dari Kota / Ibu Kota Kabupaten : 5 Km
Jarak dari ibukota Propinsi : 83 Km
16. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Kelurahan Sumbersari
Sebelah Timur : Kelurahan Gadingkasri
Sebelah Selatan : Kelurahan Pisangcandi
Sebelah Barat : Kelurahan Merjosari

B. VISI DAN MISI KELURAHAN KARANGBESUKI

1) Visi
Terwujudnya Kelurahan Karangbesuki sebagai kawasan Pengembangan Potensi
Daerah yang Berwawawasan Lingkungan, Adil dan Ekonomis ”.
2) Misi
Misi Kelurahan yang meliputi :
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas;
2. Mewujudkan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan Lingkungan
Hidup
3. Mewujudkan Kelurahan Karangbesuki yang Bersih dan Indah.
4. Mewujudkan Pelayanan Publik yang bertanggung jawab dan Amanah.
5. Peningkatan Partisipasi Masyarakat.
6. Mewujudkan masyarakat yang mandiri melalui peningkatan
Pembangunan ekonomi masyarakat yang partisipatif.
C. STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN KARANGBESUKI
D. LETAK GEOGRAFIS
E. SEJARAH KELURAHAN KARANG BESUKI

Karang Besuki sebuah daerah yang berada di perbatasan antara Kota Malang
dengan Kabupaten Malang. Di kelurahan ini terdapat situs budaya berupa bangunan
candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan. Bangunan candi yang masih cukup utuh
yakni Candi Badut yang terletak di dusun Badut kelurahan Karang Besuki kecamatan
Sukun, Kota Malang.

Sedangkan candi tetangganya yang kodisinya rusak parah dan tinggal alas kaki
dan pondasinya saja disebut warga dengan nama “Candi Wurung” (Bahasa Jawa:
Belum Selesai). Letak candi ini berada di Dusun Gasek, Kelurahan Karang Besuki,
Kecamatan Sukun, Kota Malang. Karena letanya di dusun Gasek sebagian orang
menyebutnya Candi Gasek. Sementara itu pemkot Malang memberi nama Candi
Karang Besuki pada papan petunjuk sesuai dengan nama desa/kelurahannya. Lokasi
candi ini berada tepat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Metro serta berada dalam
kepungan makam penduduk kelurahan Karang Besuki.

Candi Karang Besuki

Penanda Situs Candi Karang Besuki


Saat pertama kali Candi Karang Besuki ditemukan, terdapat Arca Ganesha.
Ganesha merupakan dewa ilmu pengetahuan dan penolak bala/bencana, dan
merupakan putra dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Biasanya digambarkan dengan
bentuk manusia berkepala gajah dan memiliki empat tangan membawa aksamala,
kapak, mangkuk tengkorak, dan salah satu mangkuk tengkorak dihisap oleh
belalainya. Selain itu ditemukan arca Rsi Agastya. Tokoh ini digambarkan dengan
seorang berjanggut panjang dan runcing, memiliki dua tangan, tangan kanan
memegang trisula dan tangan kiri diduga memegang kamandalu. Arca tersebut
disimpan di museum BP3 Mpu Purwa Kota Malang.

Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke 8 M, sesuai dengan Prasasti


Dinoyo bait keempat tertanggal tahun Saka 682 atau 760 M sejaman dengan Candi
Badut. Candi ini disebut merupakan tempat memuliakan Rsi Agastya, di mana
seorang Raja Kanjuruhan yang berkuasa bernama Gajayana membuat pura suci yang
sangat indah untuk Maha Rsi Agastya dengan maksud untuk memohon kekuatan suci
untuk mengatasi kekuatan yang gelap.
Arca Rsi Agastya dari Candi Karangbesuki yang disimpan di Museum BP3 Mpu Purwa Kota Malang

Gasek adalah salah satu daerah tertua di wilayah Malang dan juga daerah yang
memilliki bangunan suci berupa candi, walaupun dalam kondisi hancur. Candi Karang
Besuki di duga sezaman dengan candi Badut bahkan langgam arca yang ditemukan di
sekitar candi di duga berasal dari candi Besuki. Langgam arca itu mengingatkan kita
kepada kesenian zaman Jawa Tengah tua.

Nama “Gasek” menurut sejarawan Malang, M. Dwi Cahyono disebut jelas di


dalam Prasasti Pamotoh atau Prasasti Ukir Negara. Dwi Cahyono dalam bukunya
menjelaskan hal ini dengan gamblang. “Permukaan tanah di Karang Besuki lebih
tinggi daripada wilayah Merjosari, sehingga terbebas dari kemungkinan luapan air
dari Kali Metro. Gasek sebagai nama dusun di Karang Besuki, memberi indikasi
demikian. Kata ‘Gasek’ berarti kering,” Hal ini menjadi wajar jika penduduk yang
masih berprofesi agraris menanam tanaman-tanaman yang tidak membutuhkan
banyak air seperti palawija di kebun mereka.

F. PERKEMBANGAN INDUSTRI SANITAIR KELURAHAN KARANG


BESUKI

Kota Malang merupakan salah satu kota di Indonesia yang menggunakan konsep
pengembangan wilayahnya berdasarkan kelompok industri, seperti pengembangan
Kelurahan Karangbesuki sebagai sentra industri kerajinan sanitair. Dengan
mengembangkan industri kerajinan sanitair, Kota Malang mampu mengurangi angka
pengangguran di wilayah tersebut melalui penyerapan tenaga kerja dan menambah
pendapatan daerah Kota Malang. Pengembangan industri kecil di Kelurahan
Karangbesuki, diharapkan akan terjadi penganekaragaman mata pencaharian dan hasil
produksi masyarakat Kelurahan Karangbesuki. Perkembangan industri kerajinan
sanitair berperan penting dalam perekonomian masyarakat setempat.
Industri kerajinan sanitair berbasis home industry diprakarsai oleh bapak Darmo
sejak tahun 1941 dan dikembangkan secara turun-temurun hingga membentuk
kelompok industri di Kelurahan Karangbesuki. Industri kerajinan sanitair
dikembangkan sebagai upaya peningkatan taraf kehidupan masyarakat di kelurahan
tersebut. Perkembangan industri kerajinan sanitair mengalami pasang surut, baik
dalam proses produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah unit usaha, dan hasil produksinya.
Perkembangan industri kerajinan sanitair mengalami penurunan nilai produksi ketika
terjadi krisis ekonomi tahun 1998 di Indonesia. Pada tahun 2005 produk industri
kerajinan sanitair diekspor ke Malaysia, Jerman, dan Arab Saudi.

Perkembangan industri kerajinan sanitair di Kelurahan Karangbesuki berperan


penting dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat melalui
penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran, mengenalkan
organisasi sosial “Paguyuban Sanitair”, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
masyarakat Kelurahan Karangbesuki secara mandiri. Industri kerajinan sanitair
merupakan kebudayaan baru masyarakat Kelurahan Karangbesuki, kemudian
berdifusi ke wilayah lain. Perkembangan peranan industri kerajinan sanitair terjadi
pada produk-produk kerajinan sanitair yang diproduksi sesuai dengan perubahan
permintaan masyarakat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran di sekolah jenjang SMA/Sederajat kelas X pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dan Muatan Lokal yang disesuaikan dengan potensi
sekolah.

Industri sanitair yang berkembang di Desa Karang Besuki belakangan ini tidak
banyak berkembang. Sampai saat ini yang berkembang hanya workshop-workshop
kecil yang ada di setiap pinggir jalan desa. Ada beberapa penduduk menjadikan
rumah mereka sekaligus sebagai artshop kecil untuk menawarkan hasil kerajinan
mereka langsung kepada konsumen atau menjualnya ke artshop besar yang ada di
Desa Karang Besuki sesuai pesanan. Bahkan ada pula yang menjualnya melalui
pengepul yang memasarkan produknya ke luar kota/daerah.

G. HUBUNGAN SEJARAH KALURAHAN KARANG BESUKI DENGAN


SENTRA INDUSTRI SANITAIR

Menarik jika menyadari bahwa ada beberapa fakta unik yang bisa disimpulkan
dari sejarah Kelurahaan Karang Besuki berkaitan dengan situs - situs peninggalan
kerajaan kuno dan munculnya sentra industri sanitair yang ada di sana serta hubungan
di antara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai