Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

“ JENIS – JENIS PROFESI DI BIDANG PENDIDIKAN “

DOSEN PENGAMPU

ISA HIDAYATI S.PD , M.PD

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

ELIA BANUREA ( 3211122015 )

SANIA DARATISTA SEMBIRING ( 3213322033 )

WIWIN AFRINA SIMANGUNSONG ( 3212122004 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
“JENIS – JENIS PROFESI DI BIDANG PENDIDIKAN

A. Latar belakang Profesi pendidikan

Dalam kehidupan sehari – hari “profesionalisme dan profesi” telah menjadi kosa kata
umum. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesi merupakan suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.

Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal dengan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Dalam arti lain pendidik mempunyai dua arti, adalah arti yang luas dan arti
yang sempit. Pendidik dalam arti yang luas adalah semua orang yang berkewajiban membina
anak-anak. Secara alamiah semua anak sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari
orang-orang dewasa agar mereka bisa berkembang dan tumbuh secara wajar.Sementara itu
pendidik dalam arti sempit adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi
guru atau dosen.

SCHEIN, E.H (1962) : Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun
Suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

HUGHES, E.C (1963) : Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya
Tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.

PAUL F. COMENISCH (1983) : Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita
Dan nilaibersama

K. BERTENS : Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki
Cita-cita dan nilai-nilai bersama

SITI NAFSIAH : Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk
Mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang
Lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme,
Dan tanggung jawab

DONI KOESOEMA A : Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan
Di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika
Khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat.
B. Jenis profesi pendidikan

1. TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 140 Ayat 1 menyatakan bahwa tenaga kependidikan mencakup pimpinan


satuan pendidikan, penilik satuan pendidikan nonformal, pengawas satuan pendidikan
formal, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga
lapangan pendidikan, tenaga administrasi, psokolog, pekerja sosial, terapis, tenaga
kebersihan sekolah, dan sebutan lain untuk petugas sejenis yang bekerja pada satuan
pendidikan.

Contoh dari tenaga kependidikan tersebut antara lain :

 Kepala sekolah

Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai


dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Ciri-ciri yang
menempatkan sekolah memiliki karakteristik tersendiri, dimana terjadi proses belajar
mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia.

Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

1. Terkait dengan tugas pokok seorang kepala sekolah dasar, maka dapat diidentifikasi
tugas kepala sekolah dasar meliputi: Memimpin dan membina Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyahsesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam meningkatkan
kualitas kinerja sekolah.

2. Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan pihak terkait.

3. Membagi habis tugas-tugas Kepala Sekolah atau Madrasah kepada guru dan Staf Tata
Usaha (TU), sesuai dengan tuntutan kurikulum. Melaksanakan bimbingan,
pembinaan, motivasi, pengayoman kepada guru dan staf TU dalam pelaksanaan
pembelajaran serta menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk mencapai tujuan
sekolah.

4. Mendorong pendayagunaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar atau Mdrasah


Ibtidaiyah.

5. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru serta menyusun kegiatan


ekstrakulikuler siswa.
Mulyasa (2006: 98) mengemukakan tujuh peran utama kepalasekolah yaitu sebagai
edukator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator
(EMASLIM). Berikut ini penjelasan tentang EMASLIM menurut menurut Mulyasa

a. Kepala Sekolah sebagai Edukator

Fungsi sebagai edukator, Kepala Sekolah memiliki strategi yang tepat dalam
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Fungsi kepala sekolah
sebagai edukator adalah menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan pembinaan
kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada tenaga kependidikan serta
melaksanakan model pembelajaran yang menarik, seperti team teaching, moving class dan
mengadakan program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan,


melaksanakan, memimpin dan mengendalikan usaha anggota organisasi serta
mendayagunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan erat dengan berbagai aktivitas
pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh
program sekolah. Perencanaan yang akan dibuat oleh kepala sekolah bergantung pada
berbagai faktor, diantaranya banyaknya sumber daya manusia yang dimiliki, dana yang
tersedia dan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan rencana.

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Sebagai supervisor, Kepala Sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk
membantu para guru dan supervisor mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat
menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik
pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai
komunitas belajar yang lebih efektif .

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan,
meningkatkan kemauan dan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua
arah dan mendelegasikan tugas. Kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin dapat
dianalisis dari aspek kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi
sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan berkomunikasi. Sedangkan
kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifatnya yang jujur,
percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil risiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi
yang stabil, dan teladan.

f. Kepala Sekolah sebagai Inovator


Peranan dan fungsinya sebagai inovator, Kepala Sekolah perlu memiliki strategi yang tepat
untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Fungsi sebagai motivator, Kepala Sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan
motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin,
dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan

 Pustakawan
 Rektor

Rektor adalah istilah yang umumnya digunakan untuk pemimpin perguruan tinggi di
Indonesia dan beberapa negara lainnya. Kantor seorang rektor disebut rektorat (bahasa
Inggris: rectorate). Bagi seorang yang pernah menjabat rektor, gelar yang diberikan adalah
rector emeritus.Beberapa definisi kata rektor dapat dikategorisasi sebagai berikut:

1. Dalam pengertian akademis,Rektor dalam lingkup akademis merupakan jabatan


pimpinan utama dari lembaga pendidikan formal, pada umumnya merupakan lingkup
Perguruan Tinggi (universitas dan institut).

2. Dalam pengertian agama Panggilan rektor pada zaman dahulu juga digunakan oleh
para ulama agama - agama termasuk pimpinan agama nasrani (Katolik) atau dalam
bahasa Inggris hdisebut Bishop memimpin kota-kota dan provinsi-provinsi. Hal ini
biasa terjadi di negara-negara Papal atau dalam bahasa Inggris disebut Papal States
atau dalam bahasa Italy disebut sebagai "Stato Ecclesiastico, Stato Pontificio, Stato
della Chiesa, Stati della Chiesa atau Stati Pontificii" atau dalam bahasa Latin disebut
sebagai Status Pontificius Negara-negara Papal ini merupakan negara-negara yang
pada zaman ini membentuk negara Italia. Hal ini terjadi pada abad ke-6 dalam
Kerajaan Piedmont-Sardinia.

3. Dalam pengertian politik Istilah Rektor juga diberikan kepada para pengampu jabatan
tertentu di pemerintah negara-negara di dunia..Rector Provinciae merupakan istilah
latin untuk Gubenur Romawi, yang dikenal sejak zaman Suetonius, pada khususnya
sebagai istlah hukum kenegaraan (seperti digunakan dalam Codices atau perundang-
undangan Kasiar Theodosius I dan Kasiar Justinian I) sejak Kasiar Diocletian
Tetrachy (waktu bergabung secara administratif Vicarius dalam kekuasaan Pretorian
Perfect).
 Tata Usaha

Tata Usaha adalah penyelenggaraan kegiatan administrasi, yakni urusan tulis-menulis


(termasuk hal keuangan dan sebagainya) dalam sebuah perusahaan, organisasi dan juga
negara.

2. PENDIDIK

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan


proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelahan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi .

 Hak dan kewajiban pendidik dan kependidikan

Pendidik adalah tenaga kependidikan berhak memperoleh, penghasilan dan Jaminan


kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja dan Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban, Menciptakan suasana pendidikan yang


bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan logis, Mempunyai komitmen secara
profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan Memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

 Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup


penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan,
kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.

Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga


kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal, namun
dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang
harus dilaksanakan pimpinan, adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi
personil guna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai posisi dan standar
perilaku, memaksimalkan perkembangan karier tenaga kependidikan, serta
menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.

Adapun contoh dari pendidik Antara lain :

 Guru
Guru adalah poros utama pendidikan. Ia menjadi penentu kemajuan suatu negara di
masa depan. Secara umum, tugas guru adalah mengajar siswa siswi agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam masing masing bidang pembelajaran.

Selain itu, guru juga mempunyai tanggung jawab dalam mendidik siswa agar mempunyai
sikap dan tingkah laku baik, entah itu ketika berada di lingkungan sekolah ataupun
masyarakat. Guru juga mempunyai beberapa definisi lain, baik itu menurut para ahli maupun
perundang undangan.

Diantaranya adalah: Guru adalah tenaga pendidik profesional dibidangnya yang memiliki
tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, memberi arahan,memberi pelatihan,
memberi penilaian, dan mengadakan evaluasi kepada peserta didik yang menempuh
pendidikannya sejak usia dini melalui jalur formal pemerintahan berupa Sekolah Dasar
hingga Sekolah Menengah. (Undang Undang No 14 Tahun 2005), Guru adalah seseorang
yang memiliki kewenangan dan tugas dalam dunia pendidikan serta pengajaran pada lembaga
pendidikan formal. (M. Uzer Usman, Guru adalah orang yang pekerjaannya atau profesinya
mengajar.

Sesuai dengan pengertian atau definisi guru diatas, tugas seorang guru antara lain:

1. Mengajar Peserta Didik

Tugas pertama dari seorang guru adalah mengajar seluruh peserta didik terkait ilmu
pengetahuan yang diketahuinya secara mendalam.

Berkaitan dengan tugas pengajaran, seorang guru diharapkan bisa menyampaikan materi
yang tertulis di buku atau media lainnya kepada peserta didik, agar di kemudian hari peserta
didik yang bersangkutan bisa menerapkan ilmu yang didapatkannya di kehidupan sehari-hari.

2. . Mendidik Peserta Didik

Setiap peserta didik atau murid memiliki karakter masing-masing yang terkadang membantu
jalannya proses belajar mengajar atau sebaliknya. Hal inilah yang menjadi tugas seorang guru
untuk mendidik sang murid agar berjalan di koridor yang semestinya di dunia pendidikan.

Seorang guru wajib memberikan teladan kepada sang murid untuk mengubah tingkah laku
dan karakter, agar menjadi lebih baik. Nantinya dampak positif yang timbul adalah pola
pergaulan dari sang peserta didik sendiri yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk
untuk dirinya.

3. Memberi Bimbingan dan Pengarahan pada Peserta Didik

Tugas seorang guru yang lainnya adalah memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta
didik. Bimbingan dan arahan ini diharapkan mengembangkan kemampuan motorik maupun
kemampuan lain yang dimiliki seorang anak didik.

Bimbingan dan arahan ini bisa dilakukan dalam beragam bentuk, diantaranya memberikan
tugas kepada anak didik dengan terlebih dahulu menekankan apa yang harus dikerjakan.
Memberikan pembenaran atau revisi apabila anak didik melakukan kesalahan pada tugas
yang diberikan.

4. Melatih Peserta Didik

Memberikan pelatihan kepada peserta didik, memiliki fungsi yang hampir sama seperti pada
saat seorang guru memberikan bimbingan dan pengarahan. Pelatihan dalam dunia
pendidikan, dapat dilakukan dalam beberapa hal, seperti:

Memberikan pekerjaan rumah yang membantu meningkatkan kreativitas anak, seperti


membuat prakarya seni gambar atau seni rupa.

Menerapkan diskusi kelompok dalam membahas sebuah masalah berkaitan dengan ilmu
pengetahuan yang diberikan, untuk melatih keterampilan berbicara dan mengemukakan
sebuah pendapat.

Memberikan pelatihan kecakapan atau pelatihan dasar berkaitan dengan ketertarikan atau
bakat anak didik, seperti pelatihan menjahit, pelatihan bahasa, pelatihan mekanik, pelatihan
kelistrikan, dan beragam pelatihan lain yang mampu mengembangkan bakat alami yang
dimiliki.

5. Memberikan Penilaian

Seorang guru memiliki kewajiban memberikan penilaian kepada anak didik, secara langsung
maupun tidak langsung untuk membantu sang anak memahami kesalahan dan kekurangan
yang dimiliki, untuk kemudian merubahnya menuju kearah yang lebih positif.kekurangan
yang dimiliki, untuk kemudian merubahnya menuju kearah yang lebih positif.

6. Memberi Evaluasi

Evaluasi di bidang pendidikan tidak sama dengan pemberian nilai. Evaluasi juga bisa
berkaitan dengan sang guru sendiri mengingat evaluasi ini akan memberikan pandangan
seberapa berhasil seorang guru dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya.

Evaluasi memiliki arti luas, dimana evaluasi bisa dilakukan secara tertulis maupun tidak.

7. Memberikan Dorongan Moral dan Mental

Seorang guru memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan dorongan moral maupun
mental kepada anak didiknya agar sang anak didik mampu menghadapi segala jenis
permasalahan yang terjadi dalam hidupnya selama mengenyam pendidikan formal maupun
non formal.

Misalnya saja saat seorang anak mendapatkan nilai paling rendah diantara teman sekelasnya,
seorang guru yang baik akan memberikan semangat kepada anak yang bersangkutan agar
belajar lebih baik lagi kedepannya dengan memberikan hadiah sebagai perangsang niat
belajar atau penghargaan lainnya

8. Memberi Evaluasi
Evaluasi di bidang pendidikan tidak sama dengan pemberian nilai. Evaluasi juga bisa
berkaitan dengan sang guru sendiri mengingat evaluasi ini akan memberikan pandangan
seberapa berhasil seorang guru dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya.

Evaluasi memiliki arti luas, dimana evaluasi bisa dilakukan secara tertulis maupun tidak.

9. Memberi kan Dorongan Moral dan Mental

Seorang guru memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan dorongan moral maupun
mental kepada anak didiknya agar sang anak didik mampu menghadapi segala jenis
permasalahan yang terjadi dalam hidupnya selama mengenyam pendidikan formal maupun
non formal. Misalnya saja saat seorang anak mendapatkan nilai paling rendah diantara teman
sekelasnya, seorang guru yang baik akan memberikan semangat kepada anak yang
bersangkutan agar belajar lebih baik lagi kedepannya dengan memberikan hadiah sebagai
perangsang niat belajar atau penghargaan lainnya.

 Tutor

- orang yang memberi pelajaran atau membimbing kepada seseorang atau sejumlah kecil
siswa ( dirumah, bukan disekolah).

- Dosen yang membimbing sejumlah mahasiswa dalam pembelajarannya.

Tutor memiliki 2 arti.

1. Tutor adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang
sama tetapi maknanya berbeda.
2. Tutor memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga tutor dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan

Tutor adalah orangyang memberi pelajaran (membimbing) kepada seseorang


atausejumlahkecil siswa dalam pelajarannya. Tutorial adalahbimbinganpembelajaran dalam
bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat
efisien dan efektif dalam belajar.

 Dosen

Dosen menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 adalahpendidik


Profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
Pengabdian kepada masyarakat.

 konselor

Konselor adalah pendidik bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan


Bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan
Merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam pendidik seperti yang tercantum dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional maupun Undang-undang tentang Gurudan Dosen.Konselor pendidikan semula
disebut sebagai Guru Bimbingan Penyuluhan (Guru BP). Seiring dengan perubahan istilah
penyuluhan menjadikonseling, namanya berubah menjadi Guru Bimbingan Konseling (Guru
BK). Untuk menyesuaikan kedudukannya dengan guru Lain, kemudian disebut pula sebagai
Guru Pembimbing. Setelah terbentuknya organisasi Profesi yang mewadahi para konselor,
yaituAsosiasi Bimbingan Konseling Indonesia(ABKIN), maka profesi ini sekarang dipanggil
Konselor Pendidikan dan menjadi Bagian dari asosiasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Aliyyah, R. r. (2018). Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan . polimedia .

Uno, hamzah.2014. Profesi Kependidikan. Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di


Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

https://salamadian.com/pengertian-

guru/https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rektorhttps://kbbi.lektur.id/tutor

.http://etheses.uin-malang.ac.id

Anda mungkin juga menyukai