Risma Amelia
1805155005
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
A. Pengertian Desa
Istilah desa berasal dari bahasa Sanskerta yaitu deshi yang artinya tanah
kelahiran atau tanah tumpah darah. Desa dapat diartikan sebagai suatu bentuk
kesatuan administratif yang terletak di luar kota. Desa menjadi tempat penduduk
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
2) R Bintarto
unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu
3) Paul H. Landis
Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan
3) Cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor alam,
B. Ciri-Ciri Desa
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
Masyarakat desa Muara Adang sangat bergantung pada air hujan dan air laut
untuk keperluan mencuci dll. Biasanya pada saat pasang air laut masyarakat
menimba air dengan menggunakan alat tersebut lalu di pindahkan ke wadah
yang lebih besar hingga airnya penuh.
- Masyarakat desa muara adang terkhusus bagi nelayan dan pemborong ikan
sangat bergantung pada musim.jika musim kemarau dengan panas yang tinggi
dengan mencari ikan di laut dan mayoritas mata pencaharian sebagai nelayan.
Alat penangkap ikan ini yang sering digunakan masyarakat pesisir desa Muara
Adang dan akan di perbaiki jika ada kerusakan pada jaring ikan tersebut dan
terkadang masyarakat desa Muara Adang membuat sendiri atau membeli. Perahu tersebut
memiliki ukuran yang sangat bervariasi mulai dari ukuran kecil dan ada yang besar.
Sebelum di jual kepada pembeli kepiting terlebih dahulu kepiting tersebut di ikan dengan
menggunakan tali rapia, masyarakat biasanya bergotong royong dalam mengerjakan kegiatan
tersebut.
(gemmeinschaft).
f) Perkembangan sosial relatif lambat dan sosial kontrol ditentukan oleh moral dan
hukum informal.
Gambar 6 Mesjid
Sumber : Koleksi Pribadi
Mayoritas Penduduk desa Muara Adang menganut agama islam, dan adat budaya yang
masih sangat kental serta norma agama yang selalu di terapkan di kehidupan sehari-
hari.
Menurut Rouceck dan Warren ciri-ciri masyarakat perdesaan adalah sebagai berikut:
di desa Muara Adang biasanya menjual ke pemborong ikan dan seabagi pemasok
Desa di Indonesia pada umumnya terletak di daerah pinggiran, jauh dari pusat
kota. Bahkan banyak desa yang masih terpencil. Letak desa dan kondisi alam
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
keruangan desa dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor sosial. Faktor alam yang
mempengaruhi pola keruangan dan sistem perhubungan antara lain iklim, tanah,
topografi, tata air, dan sumber daya alam. sumber daya alam berupaa ikan hasil laut
Adang namun ada pula hutan mangrove yang dimanfaatkan oleh warga sekitar misalnya
Beberapa faktor sosial yang mempengaruhi antara lain tingkat ekonomi, mutu
rendah, dataran tinggi, atau di daerah pantai. Pada ketiga letak desa tersebut, pola
Terlihat dari citra satelite tersebut desa Muara Adang merupakan wilayah
pesisir dan pola pemukimannya membentuk linear/ memanjang dan mengikuti arah
Permukiman tertata rapi dan mengikuti pola yang teratur. Sementara itu, di
daerah dataran tinggi, pola keruangan desa cenderung tidak teratur. Hal tersebut
dataran tinggi terbatas. Tidak semua jenis angkutan bisa mencapai desa yang
berlokasi di dataran tinggi. Sementara itu, desa yang terletak di dataran rendah
memiliki sistem perhubungan dan pengangkutan yang lebih bervariasi. Hampir semua
jenis angkutan bisa dengan mudah mencapai lokasi desa jenis ini. Desa di daerah
pantai secara umum juga memiliki sistem perhubungan dan pengangkutan yang relatif
lebih mudah. Selain transportasi darat, transportasi air juga menjadi alternatif
sistem angkutan di desa yang terletak di daerah pantai. Selain letak desa, kondisi
sosial dan perkembangan masyarakat juga turut menentukan pola keruangan serta
Kegiatan penduduk desa sangat dipengaruhi oleh lingkungan alam. Kondisi iklim
suatu desa mempengaruhi pola hidup masyarakat yang menempatinya, misalnya cara
Biasanya warga desa Muara Adang menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal dikarenakan
sebagai nelayan.
Tata ruang adalah pola pemanfaatan ruang atau lahan, baik direncanakan
demi kelangsungan hidup penduduk. Pola tata ruang suatu wilayah akan berbeda
dengan pola tata ruang wilayah lainnya. Pola tata ruang suatu wilayah dapat
ruang itu sangat terkait dengan aktivitas penduduknya, khususnya dalam bidang
ekonomi. Pola tata ruang desa dapat dibedakan menjadi empat bentuk, yaitu:
Contohnya seperti desa Muara Adang dapat dilihat dari gambar berikut :
dengan rentangan jalan raya yang menembus desa yang bersangkutan. Jika
pertanian di luar desa sepanjang jalan raya menjadi pemukiman baru. Memang
ada kalanya juga pemekaran ke arah pedalaman sebelah menyebelah jalan raya.
Maka kemudian harus dibuatkan jalan baru mengelilingi desa, jadi semacam ring
dan perdagangan. Jika desa pantai seperti itu berkembang, maka tempat
tinggal meluas dengan cara menyambung yang lama dengan menyusur pantai,
Gambar 4. Gambar struktur keruangan desa dengan bentuk desa mengelilingi fasilitas
tertentu
Bentuk desa seperti ini ada di dataran rendah. Yang dimaksud dengan
fasilitas misalnya mata air, waduk, lapangan terbang, dll. Arah pemekarannya
Pola persebaran desa dan pemusatan penduduk desa sangat dipengaruhi oleh
keadaan tanah, tata air, topografi, dan ketersediaan sumber daya alam yang
terdapat di desa tertentu. Menurut Sutanto (1994), pola persebaran desa jika
berikut:
1) Pola terpusat
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
pertanian relatif jauh dari lokasi rumah penduduk. Biasanya terdapat di daerah
pegunungan.
Pola tersebar (open country or trade center community type) memiliki ciri
satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh jalur-jalur lalu lintas untuk keperluan
3) Pola memanjang
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
Pola memanjang (line village community type) memiliki ciri permukiman berupa
jalan, sungai maupun daerah pantai. Tanah pertanian yang dimiliki terletak di
ada. Tingkat perkembangan desa dinilai berdasarkan tiga faktor yaitu faktor
yaitu:
1) Desa Tradisional
Desa tradisional atau pra desa yaitu tipe desa pada masyarakat terasing yang
misalnya dalam hal bercocok tanam, cara membuat rumah, pengolahan makanan
dan lain-lainnya. Pada desa semacam ini penduduk cenderung tertutup, atau
kurang komunikasi dengan pihak luar. Sistem perhubungan dan komunikasi tidak
berkembang.Pola hubungan antar warganya sangat erat dan desa itu belum
pada pemerintah atau orang lain. Lokasinya yang jauh dan kurangnya sarana
seperti jalan raya membuat warga desa Swadaya masih banyak mengalami
produktivitasnya rendah.
Desa swakarya adalah desa yang tingkat perkembangannya sudah lebih maju
dibandingkan desa swadaya. Desa Swakarya sering juga disebut desa peralihan
dijalankan tetapi sudah tidak mengikat lagi, sudah mulai beradaptasi dengan
teknologi dan peralatan canggih dan tidak tersiolasi seperti halnya desa
swadaya. Letak desa Swakarya tidak terlalu jauh dari pusat ekonomi atau kota
ekonomi warga. Desa ini adalah desa yang sedang mengalami masa transisi, ciri-
Adanya pengaruh dari luar yang mulai masuk ke masyarakat desa dan
sektor agraris.
membangun desa.
INTERAKSI KERUANGAN DESA-KOTA
fungsinya.
kerja sendiri.
Desa swasembada adalah desa yang telah maju. Desa seperti ini biasanya
berada di kota kecamatan atau dekat dengan kota tapi bukan kelurahan.
Perikehidupan waga desa ini sudah sangat maju dan bisa memenuhi seluruh