Dosen pengampu :
1. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag.
2. Sri Usodoningtyas, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Nama : Nur Arida Dwi Agustin
Kelas : 2022 B
Nim : 22050634055
2. Sistem Pengetahuan
Desa Sambibulu memiliki tingkat pendidikan yang sebagaian besar hanya bersekolah
sampai SMA/SMK saja, dan setalah itu langsung bekerja. Kebanyakan orang disini yang
enggan menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi dengan alasan biaya.Hal ini
termasuk sudah ada kemajuan jika dibandingkan dari generasi sebelumnya yang hanya
tamat SD.
3. Sistem Ekonomi
Sebagian besar masyarakat mata pencaharianya adalah buruh tani dikarenakan
banyaknya lahan persawahan yang menghasilkan tanaman padi dan jeruk nipis. Mata
pencaharian masyarakat yang lain,yakni buruh pabrik, pedagang klontong, pegawai
negeri sipil, tenaga pendidik, dan perawat swasta.
4. Bahasa
Bahasa sehari-hari yang digunakan di Desa Sambibulu adalah bahasa Jawa dan
bahasa Indonesia. Bahasa jawa yang digunakan ada yang bahasa jawa ngoko, krama
inggil, dan krama alus. Banyak masyarakat yang tinggal di desa ini berbicara
menggunakan bahasa jawa yang timbul akibat kebiasaan. Sedangkan yang menggunakan
bahasa indonesia hanya beberapa orang tertentu dan pada saat acara kegiatan.
5. Kesenian
Desa Sambibulu memiliki kesenian rebana atau banjari yang memiliki keterkaitan
dengan penyebaraan agama islam. Memainkan alat musik banjari dibutuhkan berkali-kali
latihan. Dalam hal ini perlu menyeimbangkan antara pemukul alat banjari dan vocal.
Kesenian banjari sering dijadikan sebagai pembukaan kegiatan keagamaan maupun ajang
perlombaan berbagai tingkat, seperti maulid nabi, isra' mi'raj atau hajatan semacam
sunatan dan pernikahan.
6. Sistem Teknologi
Perkembangan teknologi di Desa Sambibulu dimulai dari radio dan televisi dimana
teknologi tersebut sudah ada pada zaman penjajahan belanda, tetapi hanya ada beberapa
orang kaya yang memiliki barang tersebut. Seiring perkembangan zaman munculah
internet yang digunakan Desa Sambibulu. Kebanyakan anak – anak dan remaja
disebabkan mereka memiliki waktu luang yang banyak jika dibanding para pekerja. Ada
beberapa masyarakat Desa Sambibulu yang tertinggal penggunaan internet disebabkan
karena buta huruf, tidak ada biaya untuk membeli alat komunikasi yang kebanyakan
mereka berumur 50 tahun keatas.