Oleh :
1. Anur S. I.
2. Defrina D.U.
3. Desti N.
4. Erie Y.
5. Warthesa A.
TAHUN AJARAN 2018/2019
SMAN 1 PEMALI
a. Asal usul Desa
Asal usul nama Kimak yaitu pada masa dahulu kala ada seorang kakek
bernama Peruang (salah satu nama tempat di Batu Rusa )berjalan ke rumah nenek
Sudam pada zaman Depati Bahrin pada tahn 1828. Kakek Peruang sebelum sampai
ke rumah Nenek Sudam berhenti di air dan langsung mandi. Pada saat mandi kakek
tadi menemukan binatang laut seperti kerang tapi sangat besar,kata penduduk
setempat mempercayai sebesar umah (rumah ) yaitu Kimak.
Luas Wilayah
Batas Wilayah
c. Adat Istiadat
1. Mandi Belimau
Tradisi yang masih dijalani masyarakat Desa Kimak adalah Mandi
Belimau. Mandi Belimau artinya pencucian atau pensucian lahir dan batin
menggunakan air limau .Mandi Belimau dilaksanakan ketika menyambut Ramadhan.
Dengan puncaknya Upacara adat Mandi Belimau, merupakan ritual adat yang
dilaksanakan setiap tahun menghadapi Ramadhan. Dengan ritual doa bersama dan
mensucikan diri yang dipimpin oleh tokoh agama Desa Kimak. Serangkaian ritual
yang dilaksanakan oleh masyarakat dusun Limbung,Desa Jada Bahrin dan desa
Kimak Kecamatan Merawang. Kegiataan ini diawali dengan ziarah ke makam Depati
Bahrin di Lubuk Bunter Desa Kimak. Puncak acara adalah membersihkan anggota
tubuh dengan ‘Air Taubat ‘. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dan
dilaksanakan 1 minggu menjelang bulan Rahmadan. Tradisi mandi Belimau dimulai
dengan ziarah ke makam tokoh masyarakat atau ke pahlawan yang sangat dihormati.
Selepas melakukan ziarah, masyarakat pergi ke tempat acara mandi Belimau. Tepat di
panggung disiapkan air yang diisi dalam sebuah gucibesar yang bertuliskan
kalimat Arab. Air limau dibuat dengan beberapa bahan yang ditentukan oleh para
kaum pandai dan kaum ulama terdahulu. Bahan-bahan untuk membuat air limau
antara lain daun pandan wangi, daun serai wangi, mayang pinang, daun limau,
daun soman, daun liman, daun mentimun, akar siak-siak, daun limau purut, dan buah
limau purut. Bahan-bahan tersebut dipilih karena keharumannya. Keharuman bahan-
bahan tersebut baik untuk penyambutan bulan Ramadhan dan pembersihan diri.
Upacara diawali dengan kegiatan Napak Tilas yang dimulai dari dari gedung Juang di
Sungailiat menuju makam Depati Bahrin di luBUK Bunter di desa Kimak. Lalu
dilanjukan dengan berzihara di makam Depati Bahrin ,kira kira berjarak 8 Km dari
desa Kimak . dalam melakukan ziarah diisi dengan kegiatan membaca suarat Yasin
serta memanjatkan doa dipandu oleh tokoh agama islam setempat . Ritual adat
Mandi Belimau dimulai dari pengutaraan niat disertai doa yang dipimpin Haji Ilyasak
keturunan kelima Depati Bahrin yang sekarang adalah pemuka adat Kecamatan
Merawang. Dalam upacara ini Haji Ilyasak sebagai pemimpin mengenakan kain
putih,sementara lima pemuka adat lainnya yang membantunya mengenakan kain
berwarna hijau,merah,kuning,hitam,dan kelabu. Tidak disebutkan apa makna yang
tersirat dari perbedaan lima warna kain yang dikenakan oleh yang membantu ritual
itu dan yang memimpin. Sedangkan pelaksanaan mandinya sendiri dilakukan di
depan Sungai Limbung. Yang dimulai dari membasahi telapak tangan dari yang
kanan,lalu telapak kiri, kemudian kaki kanan dan kiri yang diteruskan membasahi
ubun-ubun dan seluruh anggota tubuh dengan guyuran air yang dicampur dengan
jeruk limau.
Bahkan ada diantara warga yang sengaja membawa pulang air yang digunakan
untuk ritual Mandi Belimau, yang diyakini memiliki khasiat tertentu. Ritual adat itu
pun diikuti oleh para pejabat yang ada di Provinsi Kep.Bangka Belitung dan
Kabupaten Bangka. Dan menurut mereka, rangkaian kegiatan adat Mandi Belimau itu
adalah simbol-simbol tradisi yang baik untuk perenungan dan pensucian diri baik
lahir maupun batin. Selain itu dalam rangka menumbuh kembangkan nilai-nilai
sejarah perjuangan para pendahulu kita yang ada didaerah Bangka seperti
kepahlawanan Depati Bahrin,Depati Amir dan lainnya.
Keinginan Pemerintah Daerah kabupaten Bangka ini sejalan dengan apa yang
diharapkan masyarakat Dusun Limbung,Desa Jada Bahrin dan Desa Kimak
Kecamatan Merawang agar ritual adat Mandi Belimau dapat dipertahankan dan
dilestarikan.
1.Merah Menyegarkan,kuat,lezat,pedas,panas.
Medium Simbol dari energi kekuatan dan kegembiraan
kekuatan,keberanian,hasrat,semangat,pantang
menyerah.
2.Kuning Gembira,bersemangat,spiritual,bercahaya,energi,cerah,
Bunga,tajam,sitrat,hangat.memberi arti kehangatan
dan rasa bahagia,optimis,semangat dan ceria.
Secara psikologi dapat merangsang aktifitas pikiran
dan mental jika dihubungkan warna kuning dengan
merah maka dapat memberikan kepercayaan
ramah,ceria dan humoris.
Secara umum dapat bermakna kekeluargaan,
Persahabatan,dan keleluasaan. Orang yang suka warna
kuning memiliki jiwa sosial yang tinggi.
3.Hijau daun Diandalkan profesional,aman,botani,ekologi,alam,
Teguh,sehat,tenang,sejuk kesuburan dan pertumbuhan
menunjukkan warna bumi, penyembuh penyakit
kekompakan dan keajaiban dalam agama Islam warna
Hijau menunjukkan warna yang menyejukkan.
d. Depati Bahrin
Sebagai desa yang pernah mengalami masa penjajahan , tentu saja memiliki
peninggalan yang ada. Sumber daya di Desa ini beragam. Mulai dari lada yang
menjadi ciri khas Bangka , sawit , karet, perkebunan , pertanian dan banyak
lagi. Kebanyakan berasal dari alam dan penduduk sekitar mengolahnya dengan
baik . dan karena hal ini ,sebagian masyarakatnya adalah petani . selain itu ada
peninggalan darri seseorang dari masa penjajahan ,yaitu ada hutan bernama
hutan Belangerang ,pemeberian Bos Wilson . Hutan ini seluas 50 Ha . Ini
merupakan daerah bekas kerja rodi yang pernah terjadi di Desa Kimak.
Penutup
a. Kesimpulan
Nama Desa Kimak berasal dari kerang yang di percaya mayarakat setempat sebesar
rumah. Kimak ini memiliki kulit yang keras tetapi isi yang lemah lembut. Di
temukan oleh kakek Peruang ketika dalam perjalan menuju rumah Nenek Sudan.
Kemudian Desa Kimak erat dengan Dengan Depati Bahrin. Karena Depati Bahrin
menjadi pahlawan yang menetap di Kimak. Di Desa Kimak juga memilik adat istiadat
yang masih di jalankan hingga kini, yaitu nganggung dan mandi belimau menjelang
Ramadhan. Kimak juga menyimpan sejuta potensi alam , yakni lada,sawit,
karet,sawah , dan sebagainya. Oleh karena itu mayoritas pekerjaan mayarakat Kimak
adalah petani.
b. Daftar Pustaka