Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING

TARIAN, RUMAH ADAT, SENJATA TRADISIONAL, PAKAIAN ADAT, ALAT


MUSIK

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.

Meli
Wulan
Elis
Liza

Kelas:
V

SDN RAJAGALUH KIDUL 2


2015/2016

Kesenian Dan Istiadat Di Jawa Timur

Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam , salah satunya adalah Jawa Timur. Kali ini
saya akan membahas tentang kebuyaan Jawa Timur, mulai dari :
1. Adat istiadat
Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan bali.
Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang
berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara
lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara
menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara
setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk Jawa timur juga umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum
dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis
sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara
perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih.
Pada umumnya orang jawa timur untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya
pihak keluarga melakukan kirim donga(doa) pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1
tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
2. Rumah adat

Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan
Ponorogo). Umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan
khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo , bentuk limasan (dara gepak), bentuk
srontongan (empyak setangkep).Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan
sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan
pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.

3.

Pakaian adat

Pakaian adat yang dipakai prianya berupa tutup kepala (destar), baju lengan panjang tanpa
leher dengan baju dalam warna belang-belang. Sepotong kain tersampir di bahunya dan ia
memakai

celana

panjang

sebatas

lutut

dengan

ikat

pinggang

besar.

Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya pendek dengan kain sebatas lutut. Perhiasan
yang dipakainya adalah kalung bersusun dan gelang kaki.
4.

Senjata tradisional

Senjata yang sangat terkenal di Jawa Timur adalah clurit. Clurit adalah sejenis arit dan
bentuknya cukup mengerikan. Orang-orang Madura sering menyelipkan clurit di
pinggangnya. Senjata lainnya di Jawa Timur adalah sondre, kodi, tombak, pisau belati, dan
arit bulu ayam.

5.

Suku
Suku dan marga yang terdapat di daerah Jawa Timur adalah: Jawa, Madura, Tengger, dan
Osing.

6.

Bahasa
Bahasa daerah yaurang ada di jawa timur adalah bahasa jawa dan bahasa madura.

7.

Kerajinan tangan

Macam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki,
kap lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari
bambu lainnya.
8.

Kesenian dan budaya jawa timur


Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian
Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya
adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk
menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor
dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok
ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski
keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas
Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi ikon kesenian Jawa
timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsurunsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa
Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa
Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa
Timur antara lain Damarwulan dan Angling Darma.
Seni tari tradisional di Jawa timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya
Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari
klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.

9.
a.

Seni tari
Tari Remo, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa kepahlawanan.

b.

Ditarikan pada waktu menyambut tamu agung.


Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa timur yang menunjukkan keperkasaan,
kejantanan dan kegagahan.

c.

Tari Tandakan, adalah jenis tari pergaulan yang digali dan digarap berdasarkan tari
tradisional yang berkembang didaerah Jombang, dan sekitarnya. Sebagai tari pergaulan maka
tari ini bersuasana gembira dan berkesan akrab.

10.Seni drama
Seni drama yang terdapat di jawa timur yaitu ketoprak dan ludruk. Ludruk merupakan
salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya
seluruh pemainnya adalah laki-laki. , ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat
jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka
dengan Tari Remo dan parikan.
Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana yang mewah.
Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan
Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.

Makanan Khas Jawa Timur (Surabaya)

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa
Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata "cingur" berarti "mulut",
hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke
dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti
ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur),bengkoang, mangga muda, nanas,
kedondong dan ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran
seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan
saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit
mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam
dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu
dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

Rumah Adat Jawa Timur (Joglo)

Ini merupakan rumah joglo yang merupakan salah satu rumah adat Jawa Timur. bentuk
bangunan Jawa Timur seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo umumnya mirip
dengan bentuk bangunan Jawa Tengah Surakarta. Bangunan ini sudah ada sejak lama pada
masa era kolonial seperti informasi yang tercatat saat pengambilan gambar (TMII).
Masing-masing rumah adat yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri tersendiri seperti pada
gambar di atas dimana rumah adat Jawa Timur memiliki ciri-ciri bangunan berbentuk persegi
panjang. Rumah Joglo mempunyai 16 buah tiang atau kolom sebagai penopang konstruksi
atap yang terdiri dari 4 buah saka guru dengan masing masing tiang berukuran (15cm x
15cm) dan 12 buah tiang emper masing-masing berukuran (11cm x 11cm), serta mempunyai
5 buah Blandar Tumpang Sari lengkap dengan kendhitatau koloran yang berfungsi
sebagai balok penyiku konstruksi utama bangunan tersebut. Keseluruhan bangunan asli
menggunakan material struktur kayu jati dan mempunyai ukuran 8,4 m x 7,6 m.

Adat istiadat Karapan Sapi

Foto di atas merupakan salah satu budaya khas di Jawa Timur yaitu karapan sapi dimana
Karapan sapi merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang selalu dilakukan oleh
masyarakat P. Madura, Jawa Timur karena di Jawa Timur masih terdapat tradisi perlombaan
pacuan sapi jadi pada perlombaan ini akan memperlihatkan dimana beberapa ekor sapi
nantinya akan berlomba adu cepat untuk memenangkan perlombaan dan ditambah juga
dengan ritual arak-arakan yang sampai saat ini masih dipercaya oleh suku Jawa Timur.
Candi Penataran yang terletak di Jawa Timur

Pada gambar di atas ini merupan foto saya dan kedua teman saya di candi yang berada di
Jawa Timur yaitu Candi Penataran dimana Candi ini merupakan salah satu keindahan dan
kebanggaan

yang

di

punyai

oleh

masyarakat

Jawa

Timur.

Candi Panataran yang terletak di sebelah utara Blitar adalah satu-satunya komplek percandian
yang terluas di kawasan Jawa Timur. Berdasarkan laporan Dinas Purbakala tahu 1914-1915
nomor 2045 dan catatan Verbeek nomor 563, merupakan bangunan kekunaan yang terdiri atas
beberapa gugusan sehingga disebut Komplek Percandian. Lokasi bangunan candi ini terletak
di lereng barat-daya Gunung Kelud pada ketinggian 450 meter dpl (di atas permukaan air
laut), di desa yang juga bernama Panataran, Kecamatan Nglegok, Blitar. Hanya berjarak
sekitar 12 kilometer dari Kota Blitar atau kurang lebih setengah jam perjalanan dengan
kendaraan bermotor. Dengan jalan yang relatif mulus dan cukup lebar hingga di depan
komplek candi.

Banyak orang yang belum mengetahui jelas mengenai candi ini karena begitu banyak candi
yang lebih terkenal di daerah jawa seperti Candi prambanan&candi Borobudur.
Senjata Tradisional Jawa Timur

Foto diatas adalah Keris yang merupakan senjata tradisional ala Jawa Timur. Keris di suku
Jawa Timur di gunakan untuk mempertahankan diri dan sebagai alat kebesaran di lingkungan
raja. Jadi Keris ini bukan saja kebanggaan dari masyarakat Jawa Timur tapi Keris merupakan
Senjata yang terkenal di negara Indonesia karena Keris ini sudah ada sejak lama dahulu kala.
Selain Keris banyak juga terdapat senjata khas dari kebudayaan Jawa Timur seperti contonya
Celurit yang berasal dari Madura Jawa Timur.

Suku bangsa
Indonesia terdiri dari beberapa suku bangsa dan begitu juga dengan Jawa Timur dimana suku
Jawa Timur adalah mayoritas Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih
heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. suku Madura
mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di
daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan
merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku
Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal. Suku Tengger, konon adalah

keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya.


Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di
sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang
Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti
dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di
sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa
Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.

Anda mungkin juga menyukai