Anda di halaman 1dari 5

KLIPING KALIMANTAN UTARA.

NAMA : NAMIRA AZZAHRA SAYYIDINA P.S.


KELAS : 4 IBNU SINA

1. Pakaian Tradisional Ta’a dan Sapei Sapaq

Ta’a dan Sapei Sapaq dikenal sebagai pakaian adat Kalimantan Timur.
Meskipun begitu, provinsi Kalimantan Utara juga mengakui bahwa kedua
pakaian tersebut juga sebagai pakaian adatnya. Meski memiliki nama yang
sama, yaitu Ta’a dan Sapei Sapaq khas Kalimantan Timur dan yang khas
Kalimantan Barat sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
2. Senjata Tradisional Mandau

Mando (Mandau) adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari


kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata
tradisional Indonesia. Berbeda dengan parang biasa, mandau
memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga
dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan
atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.
3. TARIAN TRADISIONAL TARI JEPEN

Tari Jepen memiliki kemiripan dengan kesenian tari dari daerah lain di
Nusantara, seperti Tari Zapin di Sumatra, tari Dana, tari Bedana atau tari
Zevin yang semuanya berasal dari masyarakat suku Melayu yang tinggal
tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain
di Nusantara. Tari Jepen ini, yang biasanya diiringi oleh musik tradisi yang
disebut Tingkilan, memiliki ciri khas ragam gerak yang tidak dimiliki oleh tari
sejenis di daerah lain.[2] Ragam gerak dalam tari Jepen dipengaruhi oleh
kondisi dan letak geografis daerah Kutai.[2]
3. Makanan tradisional kepiting soka

Kepiting soka adalah sebutan bagi kepiting bakau yang seluruh tubuhnya
lunak akibat pergantian cangkang, capit, dan kaki. Dari delapan
petambak kepiting soka di Balikpapan, dalam setahun terakhir jumlahnya
terus berkurang hingga tinggal tiga orang
4. Lagu daerah bebilin

Lagu daerah Bebilin merupakan salah satu lagu daerah asal Kalimantan
Timur. Lagu daerah Bebilin ini menggunakan bahasa Tidung
5. Rumah adat baloy

Rumah adat terkenal dari masyarakat Kalimantan Utara disebut


Rumah Baloy. Rumah adat ini merupakan hasil kebudayaan seni arsitektur
dari masyarakat suku Tidung, Kalimantan Utara. Seperti suku lainnya, suku
Tidung ini mempunyai kebudayaan dan model rumah adat sendiri.
6. Suku bulungan

Suku Bulungan. Suku Bulungan adalah kelompok etnis di Kalimantan


Utara (Kaltara) yang menduduki wilayah Kesultanan Bulungan, seperti
pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau,
Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan Tawau

7. Suku dayak

Suku Dayak[4][5][6][7][8][9] (Ejaan Lama: Dajak atau Dyak[10][11][12][13]) adalah


nama yang oleh penjajah diberi kepada penghuni pedalaman
pulau Borneo[14] yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang
terdiri dari Sabah dan Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan
Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara,
dan Kalimantan Selatan). Ada 5 suku atau 7 suku asli Kalimantan
yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, Paser, Berau dan Tidung[15] Menurut
sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010, suku bangsa
yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku
Banjar, suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan
lainnya (non Dayak dan non Banjar). Dahulu, budaya masyarakat Dayak
adalah Budaya maritim atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang
Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan
"perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan nama
kekeluargaannya.

Anda mungkin juga menyukai