Anda di halaman 1dari 6

TAMAN GANDRUNG TERAKOTA BANYUWANGI

A. INFORMASI UMUM
Jika berkunjung ke Banyuwangi jangan lupa untuk singgah ke Taman Gandrung
Terakota Banyuwangi yang merupakan ikon baru pariwisata yang cukup instagenik di
Banyuwangi. Taman ini berada ddi kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, dimana ada ratusan
patung penari Gandrung yang siap menyambut kamu ketika berkunjung ke sini. Wisata
Banyuwangi ini diresmikan pada Sabtu, 22 September 2018 lalu lengkap dengan
kehadiran ratusan penari gandrung di lahan persawahan terasering di lereng Gunung Ijen.
Menariknya lagi, di tengah hamparan tersebut ada amfiteater terbuka di ketinggian 600
meter di atas permukaan laut. Tempat ini sering digunakan untuk menampilkan beragam
pertunjukan seni. Salah satunya adalah Jazz gunung Ijen yang diadakan setiap tahun.

B. SEJARAH
Taman Gandrung Terakota terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di
Tiongkok yang dibangun pada masa Kaisar Qin Shi Huang (259-210 SM). Sesuai dengan
namanya yang berasal dari kata terakota yang merupakan nama lain dari tembikar atau
gerabah sebagai bahan dasar visualisasi penari gandrung ini. Menurut penggagas, Sigit
Pramono, TGT sebagai situs untuk merawat dan meruwat tari gandrung sebagai salah
satu identitas budaya Banyuwangi. Penataannya melibatkan kurator seni rupa dari Galeri
Nasional Indonesia sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno
Wisetrotomo.Taman Taman yang berisi ratusan patung penari gandrung ini menjadi
spesial lantaran dibangun di lahan persawahan terasering di kaki Gunung Ijen, tepatnya
kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi.Gandrung Terakota tidak
hanya menyajikan deretan patung-patung penari gandrung. Memasuki kawasan ini,
pengunjung dipertontonkan bukit hijau dan hamparan sawah, para petani membajak
sawah, kebun kopi, pohon durian, beraneka jenis bambu, dan tanaman endemik setempat.

C. AKSES
Rutenya cukup mudah, jika kamu dari Kota Banyuwangi, arahkah kendaraanmu
ke daerah Sasak Perok lewat rel kereta dan patung barong menuju Desa Glagah lalu
melewati Pasar Licin dan Daerah Tamansari. Dari sini, kamu akan menemukan petunjuk
jalan ke Taman Gandrung Terakota melewati perkebunan milik warga. Untuk tiket masuk
destinasi di Banyuwangi ini hanya Rp 10 ribu dan buka dari jam 08.00 WIB hingga 19.00
WIB untuk hari Senin sampai Kamis. Sedangkan di hari Jumat hingga Minggu, jam
operasionalnya dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB.
AIR TERJUN JAGIR
A. INFORMASI UMUM
Tiga air terjun dalam satu lokasi, air terjun yang berasal dari tiga sumber "mata
air" sumber pawon, sumber jagir, dan sumber buyut ijah. sumber pawon menjadi tempat
favorit pengunjung untuk berselfi atau mandi karena terdapat kolam besar di bawahnya.
Disisi barat 50 - 70 meter kearah hulu terdapat air terjun kategan yang tidak kalah indah,
air terjun ini berasal aliran sungai "Kalibendo" yang memiliki debit air lebih deras dan
lebih tinggi dari air terjun sebelumnya. Bagi Anda yang sedang berkunjung kesini, jangan
lupa untuk berkunjung ke Air Terjung Jagir yang terletak di Dusun Kampung Anyar,
Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Air Terjun Jagir ini
memiliki keunikan dimana dalam satu lokasi terdapat tiga air terjun, masyarakat sering
menyebut air terjun Three In One, air terjun kembar, air terjun bersaudara, sampai air
terjun bidadari karena airnya yang saking jernihnya diibaratkan sebagai pemandian
bidadari. Air yang mengalir dari Air Terjun Jagir ini berasal dari mata air yang terletak di
atas air terjun langsung, yakni mata air sumber Pawon, yang diartikan dapur, tempat
makanan dan minuman berasal. Air terjun memiliki aliran air yang menyebar, jadi dalam
satu air terjun bisa terdapat tiga aliran air terjun sekaligus. Pengunjung dapat menikmati
pemandangan alam yang asri di Air Terjun Jagir, sambil menikmati segarnya air dari
mata air secara langsung, atau berswafoto ria di sekitar lokasi air terjun yang memiliki
bentang alam yang tak kalah indah untuk diabadikan. Fasilitas yang ada di Air Terjun
Jagir ini cukup lengkap, seperti tempat ganti pakaian, wc dan toilet, yang cukup
representatif. Berbagai macam kuliner khas pun tersedia disini, juga oleh-oleh yang dapat
dibawa pulang sebagai buah tangan.

B. SEJARAH
Samian, salah seorang petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
Kabupaten Banyuwangi, bercerita, awal mula mengapa air terjun ini dinamakan dengan
nama Jagir, adalah karena banyaknya pohon Jagir yang tumbuh disekitar air terjun, yang
dikeramatkan oleh masyarakat dan konon katanya hanya bisa tumbuh di kampung Anyar.
Konon, pohon tersebut hanya bisa tumbuh di daerah sini, dan karena banyak sekali
tumbuh disini, makanya dinamakan Pohon Jagir. Lanjut Samian, awal mulanya, Air
Terjun Jagir ini hanyalah air terjun biasa sampai masyarakat bersama pemerintah daerah
setempat bahu membahu untuk membangun sebuah destinasi wisata dari potensi
keindahan alama di Air Terjun Jagir.
Awal mula diresmikan sekitara setahun yang lalu, pada tahun 2015, keadaan air
terjun Jagir masih seadanya. Jalan turun menuju Air Terjun Jagir pun masih berupa
undak-undakan tanah. Kini sudah dibangun tangga menuju air terjun, sehingga dapat
memudahkan wisatawan yang berkunjung. Terdapat dua air terjun di sini, yakni air terjun
Jagir yang terletak ditengah-tengah, dan air terjun satu lagi yang dimanfaatkan warga
untuk pemandian umum, dan saluran air minum oleh PDAM Pengunjung cukup
membayar sebesar Rp5.000 per orang, air terjun buka setiap harinya mulai pulul 07.30 –
16.30 WIB. Air terjun Jagir berjarak kurang lebih 10 kilometer dari pusat kota, dan dapat
ditempun dengan waktu kurang lebih satu jam dari pusat kota melalui jalur darat.

C. AKSES
Air terjun jagir berada di Dusun Kampung Anyar, Desa Tamansuruh Kecamatan
Glagah- Banyuwangi. berjarak 10 Km dari pusat kota Banyuwangi ke arah barat. Ada 2
pintu masuk dari sisi barat dan timur. Pintu masuk di sisi barat anak tangga dari tanah yan
di terasering, dari sini kalian akan melewati tebing batu yang sangat indah. Dari sisi timur
akan menuruni anak tangga yang cukup curam, namun dari titik ini kalian akan
mendapatkan pemandangan air terjun dari ketinggian.
AGRO WISATA KALIKLATAK
A. INFORMASI UMUM
Bagi mereka yang ingin mengunjungi wisata perkebunan di Banyuwangi, terdapat
beberapa pilihan tujuan dan salah satunya adalah wisata agro Kaliklatak. Kaliklatak
merupakan perintis wisata agro di Banyuwangi dan bahkan di Indonesia. Kaliklatak
terletak di lereng Gunung Merapi, 15 km sebelah barat kota Banyuwangi. Agro wisata
perkebunan ini memiliki luas sekitar 1013ha, terletak di ketinggian 450 M dari
permukaan laut dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan
Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah. Di bagian
yang tertinggi, yaitu Hargosonyo, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota
Banyuwangi, Selat Bali, Semenanjung Blambangan dan pulau Bali dengan sangat indah.
Tempat ini bukan hanya wisata argo tertua di Banyuwangi melainkan juga sebagai
perintis argowisata di Indonesia. Tempat wisata ini berada di lereng Gunung Merapi
dengan ketinggian 450 mdpl. Luasnya sekitas 1013 hektar dengan berbagai jenis tanaman
seperti seperti kopi, cengkeh, kayu manis, vanili, lada, karet, kayu manis hingga
keninger.
Salah satu daya tarik agro wisata Kaliklatak adalah adanya peragaan pengolahan
kopi mulai dari penanaman, pemeliharaan, pemetikan biji kopi dan pengolahan menjadi
biji kopi siap konsumsi. Semuanya bisa diamati oleh pengunjung. Jadi selain menikmati
panorama alam, pengunjung juga pulang dengan mendapat ilmu dan pengalaman
menarik. Hawa di situ terasa nyaman di tengah rasa damai yang menyelimuti tanah
pegunungan dengan panorama indah, berlatar belakang Gunung Merapi di Jawa Tengah
dan Gunung Ranti di Jawa Timur.

B. SEJARAH
Pada awalnya, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan Belanda Mij Moorman &
Co, tapi setelah tahun 1957 kebun ini berpindah tangan ke R.Soehoed Prawiroatmodjo,
seorang pengusaha pribumi dan khusus bergerak di bidang tanaman kopi, karet dan
kakao. Setelah itu, Kaliklatak berkembang di bidang tanaman lada, cengkeh, pala, vanili,
kayu manis, keninger, kayu putih, kelapa dan buah-buahan seperti pisang, jeruk dan
kelengkeng.
Di tahun 1986, Perkebunan Kaliklatak sudah tumbuh pesat. Di bawah arahan 10
orang pimpinan, bekerja 70 karyawan bulanan dan 600 pekerja harian tetap. Di awal
milenium III, struktur usaha perkebunan kini terdiri dari 8 bagian (afdeling), yaitu 3
afdeling kopi, 1 afdeling karet, 1 afdeling kakao, 1 afdeling hortikultura, 1 afdeling
cengkeh, dan 1 afdeling pabrik. Dengan sistem pendekatan, kepedulian, pertemuan
berkala bulanan, pimpinan afdeling duduk bersama karyawan untuk melakukan
konsultasi pemecahan yang mengacu pada problem solving.
Sebagai fasilitas fisik, tersedia perumahan untuk karyawan, taman kanak-kanak,
sekolah, gedung kesenian dan oleharga, tempat ibadah (mesjid dan gereja), dan pasar.
Gedung kesenian dan olahraga dimanfaatkan untuk latihan menari, karawitan, senam, dan
olahraga yang masing-masing digiatkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik
serta pemantapan budi pekerti.
R. Soehoed Prawiroatmodjo memiliki pandangan yang sangat jauh ke depan.
Baginya, sejarah kehidupan manusia merupakan elemen peradaban manusia sendiri dari
jaman ke jaman. Untuk itu beliau membangun gapura yang disebut Candi Catur
Purwaning Dumadi dengan pagar sejarah dengan hiasan 36 relief yang menggambarkan
sejarah manusia dari jaman purba, masa kini, sampai masa depan. Ini merupakan pesan
kepada generasi muda agar jangan melupakan sejarah, selalu bersikap profesional apapun
pilihan pekerjaannya, dan memperkenalkan kepada dunia internasional bahwa bangsa
Indonesia cinta damai dan memahami hakekat hidup sebagai anugerah Tuhan yang Maha
Esa.
Sebagai tanda syukur kepada karunia Tuhan berupa bumi, hutan dan perkebunan,
setiap tanggal 17 April segenap keluarga perkebunan Kaliklatak mengadakan upacara
sedekah bumi disertai doa Wanakretih. Kecintaan Prawiroatmodjo kepada tanaman serta
ketekunannya telah membawa perkembangan di perkebunan Kaliklatak. Setelah beliau
berpulang pada tahun 1982, Kaliklatak dikelola oleh Irma Mieke Soehoed
Prawiroatmodjo yang juga telah teruji dalam mendampingi suami mengembangkan
Kaliklatak.

C. AKSES
Bagi wisatawan asal kota Banyuwangi sudah tidak bingung lagi untuk madatangi
lokasi wisataperkebunan ini. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan
luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar. Tapi jangan khwatir bagi wisatawan
luar kota Banyuwangi saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.
Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Kali Klatak dengan
memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta
panduan arah ke wisata Kali Klatak Banyuwangi di google maps yang terpasang di
smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenankan dari pada
memakai kendaraan umum. Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis
umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di
terminal bus kota atau desa terdekat tujuan anda. Setelah itu melanjutkan ke lokasi wisata
Kali Klatak Banyuwangi.
SUMUR SRI TANJUNG

A. INFORMASI UMUM
Sudah tau belum asal usul nama Kabupaten Banyuwangi? Menurut masyarakat
Banyuwangi, ada cerita rakyat atau legenda antara Patih Sidopekso dan istrinya Putri
Sritanjung. Sumur ini awalnya berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 1,4
meter dan lebar 0,8 meter, dengan kedalaman tidak lebih dari 7 meter. Namun kini
sumur ini dibuat bundar dan di beri penutup.

B. SEJARAH
Legenda tersebut menceritakan tentang kesetian Sritanjung, istri dari Sidopekso.
Cerita berawal dari pernikahan antara Patih Sidopekso dan Sritanjung. Tidak
disangka, Sang Raja Prabu Sulah Hadi Kromo ternyata jatuh cinta pada Sritanjung
dan memerintahkan Patih Sidopekso untuk mengemban tugas keluar istana dengan
waktu yang cukup lama.
Saat Patih Sidopekso pergi, Sang Prabu Sulah Hadi Kromo merayu Sritanjung
namun ditolak karena Sritanjung menjaga kesetiaannya kepada Sang Patih. Namun
bencana muncul ketika Patih Sidopekso pulang dan Sang Prabu menyebar fitnah jika
Sritanjung jatuh cinta pada Sang Prabu dan berani merayunya. Karena terbakar
cemburu, Patih Sidopekso marah dan membunuh Sritanjung.
Namun sebelum dibunuh, Sri Tanjung sempat mengatakan bahwa apa yang
didengar suaminya adalah fitnah. Sri Tanjung bersumpah jika dia masih setia dan
mencintai suaminya, dan jika dibunuh maka jasadnya mengeluarkan bau harum, yang
menandakan bahwa ia tidak berbohong. Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di
sumber mata air dan ketika jasad Sritanjung masuk ke dalam air, semerbak bau wangi
keluar dari sumber mata air tersebut sehingga lokasi tersebut dikenal dengan nama
Banyuwangi yaitu "banyu" yang berarti air, dan "wangi" yang berarti harum. Mata air
tersebut berada di belakang pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi.

C. AKSES
Sumur Sri Tanjung di belakang Pendapa Shaba Swagata Blambangan, rumah
dinas Bupati Banyuwangi dipercaya sebagai tempat dimana jasad Sri Tanjung
dibuang setelah dibunuh. Dan di sumber mata air inilah aroma wangi itu tercium.
Sumur Sri Tanjung hingga saat ini sangat disakralkan karena menjadi cikal bakal
nama Banyuwangi, yaitu “banyu” yang berarti air, dan “wangi ” yang berarti harum.
Saking percayanya, bahkan kisah Legenda Sri Tanjung dianggap tabu untuk
dipentaskan di Banyuwangi.

Anda mungkin juga menyukai