Anda di halaman 1dari 12

Nama : Yosep Andrean

Kelas : XII TKJ1


Guru Mapel : Dewi Zakiyatul Ulya, S.Pd

JELAJAH NUSANTARA
PROVINSI PAPUA
PETA INDONESIA

Peta Indonesia
MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peta adalah sebuah gambar atau lukisan
pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan
sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas
daerah, sifat permukaan; denah.
Melalui peta ini, kita dapat mengenali berbagai wilayah di Indonesia yang meliputi pulau-pulau
dan provinsi yang ada di dalamnya. Ini mencakup batas-batas wilayah seperti daerah, laut,
sungai, gunung, dan sejenisnya.
Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan presidensial dan bentuk negara kesatuan
dalam bentuk republik. Oleh karena itu, secara administratif, Indonesia terbagi menjadi
beberapa provinsi. Setiap provinsi terdiri dari berbagai kabupaten, dan dalam kabupaten
tersebut, terdapat kecamatan yang lebih kecil hingga tingkat desa.Negara Indonesia terdiri dari
38 Provinsi yang terbagi menjadi 416 Kabupaten dan 98 Kota. Selain itu, terdapat 7.266
Kecamatan, 74.961 Desa dan 8.506 Kelurahan.
1) Dasar Hukum Pendirian Provinsi Papua
Dasar hukum pendirian Provinsi Papua terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia.
Secara spesifik, pendirian Provinsi Papua diatur oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Undang-Undang ini memberikan
kewenangan otonom khusus kepada Provinsi Papua dalam rangka menghormati hak asasi
manusia, hak masyarakat adat, serta untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Papua.
Beberapa poin penting dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 meliputi:
1. Otonomi Khusus: Provinsi Papua diberikan otonomi khusus yang berbeda dari provinsi-
provinsi lain di Indonesia. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti pemberian hak istimewa
dalam pengelolaan sumber daya alam, perlindungan hak asasi manusia, serta penghargaan
terhadap hak-hak masyarakat adat.
2. Pembentukan Daerah Otonom Baru: Undang-Undang ini memberikan kewenangan
kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk membentuk daerah otonom baru di dalam
wilayah provinsi tersebut.
3. Hak Asasi Manusia: Terdapat penekanan pada penghormatan dan perlindungan hak asasi
manusia di Provinsi Papua.
4. Hak Masyarakat Adat: Undang-Undang ini mengakui hak-hak masyarakat adat di
Provinsi Papua, termasuk hak atas tanah adat dan sumber daya alam.
5. Pemberdayaan Masyarakat: Tujuan otonomi khusus adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Papua, dan undang-undang ini memberikan dasar hukum bagi
pengembangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa informasi ini berdasarkan pengetahuan saya hingga Januari
2022, dan ada kemungkinan ada perkembangan atau perubahan hukum setelah tanggal
tersebut.
2) Ibu Kota Provinsi Papua

Kota Jayapura
Kota Jayapura adalah sebuah kota dan juga ibu kota dari provinsi Papua, Indonesia. Kota ini
merupakan ibu kota provinsi yang terletak paling Timur di Indonesia, dan berbatasan
langsung dengan negara tetangga Papua Nugini, yang terletak di Teluk Jayapura. Kota ini
didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P.
3) Jumlah Satuan Pemerintahan
a. Jumlah Kabupaten/Kota
Provinsi Papua terbagi dalam 28 kabupaten dan 1 kota. Kabupaten Merauke menjadi
kabupaten dengan wilayah terluas yang menempati 14,98 persen wilayah Provinsi Papua
atau seluas 47.406,90 km2.
b. Jumlah Kecamatan
Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Papua jumlah kecamatan di tahun 2021 adalah
sebanyak 576 Kecamatan.
4) Nama Gubernur dan Wakil Gubernur

Gubernur Papua
Gubernur Provinsi Papua yang sebelumnya adalah Lukas Enembe yang ditahan KPK karena
tersandung Kasus Korupsi dan diganti oleh Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, S.E., M.M.
dan Wakil Gubernur saat ini kosong karena Klemen yang menjabat sebagai Wakil meninggal
dunia pada 21 Mei 2021
5) Luas Wilayah mencakup Daratan dan Perairan
Luas wilayah provinsi Papua adalah 317. 062 (Km2). Jika dibandingkan dengan wilayah
Republik Indonesia, maka luas wilayah Provinsi Papua merupakan 19,33 persen dari luas
Negara Indonesia yang mencapai 1.890.754 (Km2). Ini merupakan provinsi terluas di
Indonesia.
6) Populasi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk saat ini menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Papua sekitar 3.650,7
jiwa dengan Laki-laki 1.906,9 jiwa dan Perempuan 1.743,8 jiwa
b. Jumlah Suku Asli
Kelompok suku asli di Papua terdiri dari 255 suku, dengan bahasa yang masing-masing
berbeda. Suku-suku tersebut antara lain :
1. Suku Asmat: Suku Asmat dikenal karena seni ukir kayu mereka yang indah dan
kompleks. Mereka umumnya tinggal di daerah pesisir selatan Papua.
2. Suku Dani: Suku Dani adalah suku yang mendiami dataran tinggi Baliem di
Pegunungan Tengah Papua. Mereka terkenal dengan tradisi pertanian dan tradisi
perang suku mereka.
3. Suku Biak: Suku Biak merupakan suku yang berasal dari Pulau Biak di lepas pantai
utara Papua. Mereka memiliki kehidupan yang terkait erat dengan laut.
4. Suku Yali: Suku Yali adalah salah satu suku yang mendiami wilayah pegunungan di
Papua. Mereka memiliki kehidupan yang tergantung pada pertanian dan peternakan.
5. Suku Mee: Suku Mee atau suku Me merupakan suku yang tinggal di daerah pantai
utara Papua. Mereka memiliki kehidupan tradisional yang masih erat kaitannya dengan
laut.
6. Suku Amungme dan Kamoro: Suku-suku ini umumnya tinggal di wilayah pegunungan
dan pesisir di Timika, Papua. Mereka terkenal karena kaya akan sumber daya alam,
termasuk tambang tembaga dan emas.
7. Suku Sentani: Suku Sentani mendiami danau Sentani di dekat Jayapura. Mereka
terkenal dengan kerajinan tangan tradisional, termasuk kain tenun dan ukiran kayu.
c. Jumlah Agama
Papua merupakan provinsi yang memiliki keragaman etnis dan budaya yang tinggi di
Indonesia. Sebagian besar penduduknya menganut agama-agama yang tersebar di seluruh
Indonesia. Mayoritas penduduk Papua umumnya menganut agama-agama seperti
Kekristenan (Protestan dan Katolik), namun juga terdapat kelompok kecil yang menganut
agama-agama tradisional Papua dan Islam.
Namun, perlu dicatat bahwa data ini bersifat umum dan dapat berubah seiring waktu.
Jumlah penganut agama di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
migrasi, perkembangan demografi, dan dinamika sosial. Untuk informasi yang lebih
akurat dan terkini, disarankan untuk merujuk pada sumber resmi pemerintah atau lembaga
statistik terkait di Papua.
d. Bahasa Daerah
Provinsi Papua, yang terletak di ujung timur Indonesia, memiliki beragam kelompok etnis
dan masyarakat adat yang berbicara dalam berbagai bahasa daerah. Beberapa bahasa
daerah di Provinsi Papua antara lain:
1. Bahasa Biak: Digunakan oleh suku Biak yang tinggal di Pulau Biak.
2. Bahasa Sentani: Digunakan oleh suku Sentani yang tinggal di sekitar Danau Sentani.
3. Bahasa Asmat: Digunakan oleh suku Asmat di daerah pesisir selatan.
4. Bahasa Dani: Digunakan oleh suku Dani di pegunungan Baliem.
5. Bahasa Yali: Digunakan oleh suku Yali di pegunungan tengah.
6. Bahasa Mee: Digunakan oleh suku Mee di bagian tenggara Papua.
7. Bahasa Waropen: Digunakan oleh suku Waropen di sekitar Teluk Cenderawasih.
8. Bahasa Kamoro: Digunakan oleh suku Kamoro di daerah selatan Papua.

7) Lambang Provinsi

Provinsi Papua
Lambang Papua berbentuk perisai berpaju lima, menggambarkan kesiapsiagaan dan
ketahanan. Lima paju menunjukkan keseluruhan unsur Pancasila. Dalam perisai berpaju
lima terdapat gambar tiga buah tugu berdiri di atas tumpukan batu bersusun 6 dan 9
menggambarkan perjuangan Trikora dan kemenangan Peperangan tahun 1969.
8) Motto Provinsi
Tersenyum ( Terampil dalam bekerja, Simpatik dalam penampilan, Nyaman dalam perasaan,
Unggul dalam pemikiran, Manusiawi dalam berpikir ).
9) Pendidikan
Pada saat pengetahuan saya terakhir diperbarui pada Januari 2022, informasi mengenai
sekolah-sekolah dan universitas terkenal atau terlama di Provinsi Papua mungkin tidak
lengkap atau telah berubah. Tetapi, beberapa institusi pendidikan yang memiliki reputasi di
Papua pada saat itu adalah:
1. Universitas Cenderawasih (Uncen): Merupakan universitas negeri terbesar di Papua,
dengan kampus utama di Jayapura.
2. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong: Salah satu institut agama Islam negeri di
Papua.
3. Politeknik Negeri Manokwari: Menyediakan pendidikan tinggi di bidang teknik dan
kejuruan.
4. Politeknik Negeri Jayapura: Fokus pada pendidikan vokasional dan teknologi.
5. STT Harapan Jayapura: Sekolah Tinggi Teologi yang berlokasi di Jayapura.
10) Budaya
a. Lagu Daerah
Papua, yang terletak di bagian timur Indonesia, memiliki beragam kebudayaan dan
tradisi, termasuk dalam bidang musik. Berikut adalah beberapa contoh lagu daerah dari
provinsi Papua:
1. Apuse - Lagu ini berasal dari daerah Biak, Papua. Biasanya dinyanyikan dalam acara-
acara adat dan upacara keagamaan.
2. Pujaan Hati - Salah satu lagu daerah dari Papua yang cukup populer. Lagu ini
menceritakan tentang keindahan alam dan budaya Papua.
3. Hulondalo Lipuko - Meskipun asalnya dari Sulawesi Tengah, lagu ini juga populer di
Papua. Biasanya dinyanyikan dalam acara-acara tradisional dan upacara adat.
4. Kamodob - Merupakan lagu daerah asal Sarmi, Papua. Lagu ini menggambarkan
kehidupan sehari-hari dan keindahan alam di sekitar Sarmi.
5. Yamko Rambe Yamko - Meskipun bukan lagu khas Papua, lagu ini cukup populer di
sana. Yamko Rambe Yamko adalah lagu yang berasal dari Papua Barat dan menjadi
ikonik sebagai lagu nasional Papua.
6. Ayo Mama - Merupakan lagu khas Papua yang terkenal di seluruh Indonesia. Lagu ini
menceritakan tentang cinta dan keindahan alam di Papua.
7. Solok Selatan - Lagu ini berasal dari Kabupaten Solok Selatan, Papua. Lagu ini
biasanya dinyanyikan dalam acara-acara adat dan upacara keagamaan.
b. Rumah adat

Rumah Honai
Rumah Honai merupakan salah satu rumah khas Papua, namun tidak dapat ditemukan di
seluruh Papua, hanya dapat temui pada suku Dani tepatnya di lembah Baliem, Kabupaten
Jayawijaya, Papua.
c. Kerajinan
Papua, sebagai provinsi yang kaya akan keberagaman budaya dan alam, memiliki
beragam kerajinan tangan tradisional yang mencerminkan keunikan dan keindahan
budaya lokal. Beberapa kerajinan khas Papua meliputi:
1. Ukiran Kayu Asli Papua:
Ukiran kayu merupakan seni tradisional yang
dilakukan oleh suku-suku di Papua. Motif-motif
ukiran mencerminkan kehidupan sehari-hari,
mitologi, dan simbol-simbol spiritual. Hasil karya ini
sering kali diaplikasikan pada berbagai barang, seperti patung, topeng, dan perabot
rumah tangga.
2. Noken:
Noken adalah tas tradisional khas Papua yang terbuat
dari serat alami seperti kulit pohon sagu atau tali rami.
Tas ini digunakan oleh suku-suku Papua untuk
membawa barang-barang sehari-hari dan hasil
pertanian. Motif dan warna pada noken sering kali
mencerminkan identitas etnis pengrajinnya.
3. Anyaman Sagu:
Anyaman sagu adalah kerajinan tangan yang umum
di Papua. Anyaman ini menggunakan serat dari
pohon sagu dan sering kali digunakan untuk
membuat keranjang, tikar, dan berbagai produk
rumah tangga lainnya.
4. Tenun Ikat:
Beberapa suku di Papua juga memiliki tradisi
menenun dengan teknik ikat. Kain ikat khas Papua
seringkali memiliki pola-pola yang rumit dan warna-
warna alami yang menarik. Setiap pola dan warna
mungkin memiliki makna simbolis dalam budaya
setempat.
5. Anyaman Bambu:
Anyaman dari bambu juga menjadi kerajinan tangan
yang umum di Papua. Barang-barang seperti
keranjang, tempat penyimpanan, dan perabot rumah
tangga lainnya sering kali dihasilkan dari teknik
anyaman bambu.
6. Topeng Tradisional:
Topeng adalah bagian penting dari upacara dan
tarian tradisional di Papua. Topeng-topeng ini
sering diukir dengan tangan dan dihiasi dengan
warna-warna alami atau cat tradisional.
Kerajinan tangan ini bukan hanya produk seni, tetapi juga mencerminkan kekayaan
warisan budaya dan alam Papua. Seringkali, kerajinan tangan ini juga menjadi sumber
penghasilan ekonomi bagi masyarakat setempat.
d. Tradisi atau Kebiasaan
Papua, yang terletak di bagian timur Indonesia, memiliki beragam tradisi dan kebiasaan
yang kaya dan unik. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Tarian Tradisional:
• Tari Yospan: Tarian ini biasanya dilakukan oleh kelompok perempuan dengan
gerakan yang energik dan menggambarkan keindahan alam Papua.
• Tari Sajojo: Tarian yang energetik dengan gerakan khas seperti memukul-mukul
paha dan pinggul.
2. Seni Ukir Kayu:
Orang Papua terampil dalam seni ukir kayu. Mereka membuat berbagai jenis patung,
topeng, dan barang hias dengan ukiran yang rumit dan penuh makna.
3. Upacara Adat:
Upacara adat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua sangat penting.
Misalnya, upacara pernikahan, upacara pemakaman, dan upacara adat lainnya yang
menggambarkan kekayaan budaya.
4. Bahasa dan Aksen:
Papua memiliki beragam kelompok etnis, dan setiap kelompok memiliki bahasa dan
aksen sendiri. Bahasa-bahasa seperti Bahasa Dani, Bahasa Biak, dan Bahasa Asmat
adalah contoh dari keragaman linguistik di wilayah ini.
5. Rumah Tradisional:
Orang Papua umumnya tinggal dalam rumah tradisional yang disebut "honai" atau
"rumah adat." Rumah ini biasanya terbuat dari jerami, kayu, dan tanah liat.
6. Penggunaan Barang-barang Tradisional:
Orang Papua sering mengenakan pakaian adat yang terbuat dari daun-daun dan serat
alami. Topeng kayu dan ukiran tangan juga sering digunakan sebagai bagian dari
upacara atau festival.
7. Makanan Tradisional:
Papeda adalah makanan pokok yang terbuat dari sagu. Ikan, daging, dan sayuran juga
menjadi bagian penting dari masakan tradisional Papua.
8. Festival dan Perayaan:
Berbagai festival seperti Baliem Valley Festival di Wamena menampilkan seni, tarian,
dan budaya tradisional Papua. Perayaan lainnya termasuk Festival Lembah Baliem dan
Festival Danau Sentani.
9. Seni Musik Tradisional:
Musik tradisional Papua sering melibatkan penggunaan alat musik seperti tifa (gong
besar), petik (alat musik dawai), dan alat musik tiup seperti suling bambu.
10. Kepercayaan dan Mitologi:
Masyarakat Papua memiliki kepercayaan dan mitologi sendiri yang tercermin dalam
cerita rakyat dan upacara keagamaan.
Keberagaman budaya dan tradisi di Papua mencerminkan kekayaan warisan budaya yang
dimiliki
e. Tarian Adat
Papua, yang terletak di ujung timur Indonesia, memiliki beragam kelompok etnis dengan
budaya dan tarian adat yang kaya. Berikut adalah beberapa tarian adat dari Provinsi
Papua:
1. Tari Sajojo:
• Tarian ini berasal dari suku Yali di Kabupaten
Jayawijaya.
• Biasanya ditarikan dalam rangka upacara adat,
perayaan, atau festival budaya.
• Gerakan tarian ini menggambarkan kegembiraan
dan semangat kebersamaan.
2. Tari Papua:
• Merupakan tarian adat yang mewakili
keberagaman budaya di Provinsi Papua.
• Gerakannya mencerminkan kehidupan sehari-
hari, seperti berburu, bercocok tanam, dan kegiatan
tradisional lainnya.
3. Tari Bakar Batu:
• Tarian ini merupakan bagian dari ritual adat suku
Asmat.
• Biasanya dilakukan sebelum menyelenggarakan
upacara adat lainnya, seperti pernikahan atau
penyambutan tamu penting.
• Tarian ini melibatkan proses memasak dengan menggunakan batu panas sebagai
simbol kebersamaan dan persatuan.
4. Tari Raimu:
• Tarian ini berasal dari suku Biak dan mewakili
ekspresi kegembiraan dan semangat hidup.
• Gerakannya dinamis dan ceria, seringkali diiringi
oleh nyanyian dan musik tradisional.
5. Tari Maumere:
• Meskipun Maumere terletak di Pulau Flores,
tarian ini juga populer di Papua.
• Tarian ini memiliki gerakan yang indah dan
dinamis, seringkali diiringi oleh musik dan nyanyian
yang khas.
6. Tari Joged Papua:
• Tarian ini mungkin dianggap sebagai tarian
hiburan yang dinamis dan energik.
• Biasanya melibatkan gerakan-gerakan yang
atraktif dan menggembirakan, seringkali diiringi
oleh musik tradisional Papua.
Tarian-tarian adat di Papua memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya dan
memperkuat identitas masyarakat setempat. Setiap tarian memiliki makna dan
konteksnya sendiri, mencerminkan kekayaan budaya yang beragam di provinsi ini.
f. Makanan Adat
Papua, sebagai provinsi yang terletak di ujung timur Indonesia, memiliki
keanekaragaman budaya dan kuliner yang kaya. Makanan adat di Papua sering kali
mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
Beberapa makanan adat di Provinsi Papua antara lain:
1. Papeda:
Papeda adalah makanan khas Papua yang terbuat
dari sagu. Sagu direbus hingga mengental dan
disajikan dengan lauk pauk seperti ikan, sayur, atau
daging.
2. Ikan Bakar Manokwari:
Ikan bakar adalah hidangan populer di seluruh
Indonesia, termasuk di Papua. Ikan biasanya
dibakar dan disajikan dengan sambal atau saus khas
setempat.
3. Sagu Lempeng:
Sagu lempeng adalah sejenis makanan ringan yang
terbuat dari sagu yang dipipihkan dan dipanggang.
Rasanya khas dan seringkali dijadikan camilan.

4. Kepiting Saus Pete:


Hidangan ini melibatkan kepiting yang dimasak
dengan saus yang terbuat dari pete, kacang kedelai,
dan bumbu-bumbu lainnya. Hidangan ini memiliki
cita rasa khas Papua.
5. Sayur Bunga Pepaya Muda:

Sayur ini terbuat dari bunga pepaya muda yang direbus


atau dikukus dengan bumbu khas Papua.

6. Bilis Papua:
Bilis adalah ikan teri yang diolah dengan bumbu khas
Papua. Hidangan ini dapat dijadikan lauk pendamping
nasi.
7. Sate Kodok (Sate Katak):
Beberapa daerah di Papua juga memiliki tradisi
memasak sate dari daging kodok, memberikan cita rasa
yang unik.

11) Letak Geografis


Provinsi Papua memiliki topografi yang sangat beragam, termasuk pegunungan tinggi, hutan
hujan tropis, dan daerah pantai. Wilayah ini kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya.
Provinsi Papua dengan luas 31.7062 Km2, terletak diantara 130 – 141 Bujur Timur dan 225'
Lintang Utara – 9 Lintang Selatan.
Batas Wilayah.
Provinsi Papua berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Samudera Fasifik/Pacific Ocean
Sebelah Selatan : Laut Arafura/Arafura Sea
Sebelah Barat : Provinsi Papua Barat
Sebelah Timur : Papua New Guinea

Anda mungkin juga menyukai