Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No.

3, Agustus 2017

BIROKRASI KAMPUNG ADAT YO HELE MABOUW DAN HUBUNGANNYA


DENGAN TATA RUANG (KHANI HE KLA HE)
DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DI KABUPATEN JAYAPURA

Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi


E-mail : ibrahimkendi@ymail.com
Yayasan Lingkungan Hidup Hirosi Kab. Jayapura
Administrasi Perkantoran FISIP UNCEN

Abstrak

Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang Birokrasi Kampung Adat di Kampung Sereh Distrik Sentani
Kabupaten Jayapura. Penelitian menggunakan metode etnography approach yakni metode kualitatif yang
difokuskan pada budaya dari pada suatu komunitas masyarakat adat. Hasil penelitian menggambarkan
bahwa budaya Khani He Kla He sebenarnya muncul bersamaan dengan hadirnya sistem pemerintahan
Ondofolo pada masyarakat adat suku Sentani. Budaya ini memberikan makna tentang sistem penataan
aset-aset yang berupa tanah adat, air, dan hutan yang dikuasai oleh sebuah wilayah pemerintahan adat
(Ondofolo). Sistem ini sebenarnya mengarah pada sistem tata ruang adat yang dijalankan oleh masing-
masing fungsionaris dalam wilayah pemerintahan adat di kampung Sereh. Hal ini dilakukan sekaligus
menggambarkan peran Ondofolo yang didistribusikan kedalam bidang-bidang dan urusan-urusan yang
dijalankan oleh fungsionaris pemerintahan adat tersebut. Ondofolo (Ondikeleuw Hafoteuw) memiliki
kedudukan dan tugas pokok adalah sebagai pimpinan adat dan pelindung, Khoselo Elluay mengurusi
Bidang Kesejahteraan, Khoselo Assa (Assetouw) bertindak sebagai Panglima, Perang Penjaga Pohon
dan Hutan, Khoselo Yoangka (Melam Ime) mengatur sistem perekonomian, Khoselo Ondikleuw (Imam
Faa) bertugas mengawasi dan mengontrol semua aktifitas dalam kampung. Dalam menjalankan
tugasnya, masing-masing khoselo berpegang teguh pada aturan-aturan adat yang telah terpatri abadi
dalam setiap sanubari orang Sentani.

Kata Kunci : Birokrasi, Kampung, Adat, Tata Ruang, Lingkungan Hidup

Abstract

This article is the result of research on Customary Village Bureaucracy in Lemongrass Village in Sentani
District. The research used the method of ethnography approach which was focused on qualitative method
on the culture of an indigenous community. The results of this study illustrate that Khani He Kla He culture
actually emerged along with the presence of Ondofolo government system on the tribal people of Sentani
tribe. This culture gives meaning to the system of structuring the assets in the form of customary land,
water, and forest which is controlled by a territory of customary government (Ondofolo). This system
actually leads to a customary spatial system run by each functionary within the traditional governance
area of the village of Sereh. This is done as well as describes the role of Ondofolo which is distributed into
the fields and affairs run by the functionaries of the customary government. Ondofolo (Ondikeleuw
Hafoteuw) has a position and the main duty is as a leader of customs and protector, Khoselo Elluay takes
care of the Welfare Sector, Khoselo Assa (Assetouw) acts as Commander, War of the Tree Guard and
Forest, Khoselo Yoangka (Melam Ime) regulates the economic system, Khoselo Ondikleuw (Imam Faa) is
in charge of overseeing and controlling all activities within the village. In performing their duties, each
khoselo adheres to the customary rules that have been imprinted eternally in every soul of the Sentani
people.

Keywords: Bureaucracy, Village, Custom, Spatial, Environment

11
Muliadi Anangkota – Presepsi Masyarakat Tentang Peraturan Kampung

PENDAHULUAN berkembang dalam kehidupan masyarakat


adat. Alam sekitarnya dianggap bagian yang
Manusia sangat menyadari, bahwa tidak terpisahkan dari hidup mereka.
lingkungan hidup adalah dasar dari rumah Keberadaan komunitas masyarakat di
kita. Dari situlah kita memperoleh makanan Papua, menganggap alam dan lingkungan
dan bahan-bahan baku lainnya untuk sekitar adalah hal yang sangat penting.
menunjang kehidupan kita, dan ke dalam Ibarat rumah mereka dalam proses
lingkungan itu pula kita membuang peradaban yang terus bergulir. Sumberdaya
sampah/limbah sisa aktifitas kita. Bila alam sangat penting dan strategis bagi
manusia yang bermukim di suatu ruang keberlangsungan kehidupan sebagai suatu
terbatas semakin padat, maka bahan-bahan komunitas budaya. Hal ini bukan semata-
baku/mentah semakin banyak tereksploitasi. mata karena provinsi Papua sebagai salah
Maka, akan menyebabkan terjadinya satu provinsi yang kaya akan sumberdaya
ketidakseimbangan siklus sumber-sumber alam dan keanekaragaman hayati (mega-
tersebut di alam. Kondisi ini menyebabkan bioderversity). Tetapi juga kaya akan
kerusakan pada lingkungan hidup. Dan pada budaya (mega culture) yang tentunya
akhirnya akan sulit atau tidak dapat merefleksikan kemajemukan. Sehingga,
diperbaiki lagi. Jika demikian, artinya karena kemajemukannya melahirkan
muncul suatu ancaman bagi kita bahwa, kita berbagai bentuk budaya. Provinsi Papua dan
sendiri yang akan merusak dasar dan rumah Bapua Barat terdiri dari kurang lebih 250
kehidupan kita. suku penutur bahasa di Papua. Yang
Sebagian kerusakan lingkungan hidup kemudian seluruh penutur suku-suku
di sekitar kita terjadi sebagai akibat dari tersebut dikelompokan menjadi tujuh
pelangaran norma dan kesadaran wilayah adat, yakni Mamta (Papua Timur
pengelolaan lingkungan hidup. Setelah Laut), Saireri (Papua Utara/Teluk
terlihat jelas masalah-masalah yang di Cenderawasih), Domberai (Papua Barat
timbulkan, barulah kemudian kita mengerti Laut), Bomberai (Papua Barat), Anim Ha
dan sadar, mengapa kerusakan itu terjadi. (Papua Selatan), Lapago (Papua Tengah),
Untuk mencegah kerusakan dan Meepago (Papua Tengah Barat).
mengelolanya, maka kita harus sadar bahwa Suku bangsa Sentani merupakan bagian
bumi merupakan sutu sistem. Yang selalu dari tujuh wilayah adat di Papua dan Papua
akan bereaksi terhadap segala macam Barat, yang termasuk dalam wilayah adat
bentuk tindakan negatif atau pelangaran Mamta. Wilayah adat Mamta, yakni Port
yang dilakukan. Bahkan kadang kala Numbay, Sentani, Sarmi, Mamberamo Raya
tindakan kita sehari-hari juga merupakan dan Keerom. Suku bangsa Sentani secara
wujud rangkaian pelangaran-pelangaran administrasi pemerintahan, masuk dalam
tersebut. Oleh sebab itu dianjurkan untuk wilayah pemerintahan Kabupaten Jayapura,
tidak hanya “berpikir gelobal dalam yang memiliki sembilan wilayah adat, sesuai
pengelolaan lingkungan, tetapi juga disertai dengan Surat Keputusan Bupati Jayapura
tindakan lokal”. Nomor 3I9 Tahun 2014 tentang pengakuan
David Bennett (dalam Sony 2001 : 43- dan perlindungan sembilan wilayah
46) mengemukakan apa yang disebutnya masyarakat adat Kabupaten Jayapura, yakni
“prudentialargument”. Menurutnya, Bhuyakha Sentani, Moi, Tepera, Jouwary,
“prudentialargument” yaitu kelangsungan Demutru, Oktim, Elseng,Yokari dan
hidup manusia tergantung dari kelestarian Imbinumbai. Pembagian wilayah adat
dan kualitas lingkungan. Manusia tersebut oleh karena memiliki spesifikasi
mempunyai kepentingan untuk melestarikan karakter budaya masing-masing dengan
lingkungannya karena dengan melestarikan kekayaan kearifan lokalnya, yang tentunya
lingkungan manusia mempertahankan menjadi kekayaan budaya nusantara.
hidupnya sendiri. Pada masyarakat adat, Pada masyarakat suku Sentani,
ikatan dengan kehidupan alam sangatlah kekuasaan/kepemimpinan budaya (culture-
erat, apa yang dikemukakan dalam leadership) selalu berhubungan dengan
pandangan prudentialargument tumbuh dan kosmos atau alam sekitar. Ondofolo/Ondoafi

12
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

adalah pemimpin/kepala suku suatu Yo atau dengan kearifan lokal dan budaya khani he
kampung yang memiliki hubungan dengan kla he tersebut.
alam sekitar. Seorang Ondofolo harus Alam mulai dilihat sebagai harta karun
memiliki syarat sebagai bagian penting dari yang bisa dieksploitasi untuk mengubah
kepemimpinan adat pada suku Sentani. hidup mereka. Alam dipandang sebagai
Antara lain memiliki Khanikla, yaitu tanah sumber ekonomi yang bisa memenuhi
dan hutan/lingkungan alam sekitar. Ro mie, seluruh kebutuhan hidup. Kehidupan
yaitu rakyat atau pengikut yang memiliki masyarakat suku Sentani yang hidup selaras
struktur sosial. Mam/adat, yaitu norma, nilai dengan alam mulai ditinggalkan. Kearifan
serta aturan adat lainnya yang menjadi pola lokal masih ada, tetapi telah mengalami
dan pedoman hidup komunitas. Khujau pergeseran nilai. Dan untuk menyelamatkan
bhejau, yaitu tempat pertemuan di kampung. dan melindungi kearifan lokal tersebut,
Yo adalah kampung dalam istilah bahasa maka hak-hak masyarakat adat harus diakui
Sentani. Ono bhulei malo mulei, yaitu dan dijamin oleh pemerintah dan masyarakat
tempat pemakaman/pekuburan kampung. dunia secara eksternal. Akan tetapi juga
Kepala suku atau Ondofolo merupakan perlu adanya penguatan kelembagaan adat
pemimpin tertinggi di kampung, dengan dan proteksi perlindungan terhadap budaya
sederetan wewenang dan kekuasaan yang Khani he kla he. Karena sebagai kearifan
dimiliki. Tentunya juga merupakan lokal masyarakat suku Sentani yang adalah
pelambang dari hubungan yang harmonis salah satu modal pembangunan
antara manusia, alam sekitar dan pencipta berkelanjutan. Pemanfaatan bentangan alam
alam itu sendiri. Kepala suku atau Ondofolo atau pemanfaatan lahan pada masyarakat
dengan perangkat pemerintahan adatnya suku Sentani di kabupaten Jayapura, telah
telah menetapkan batas wilayah bentangan berlangsung sejak leluhur mereka. Adanya
alam, zonasi sesuai dengan fungsi dan sentuhan budaya luar terhadap
peruntukan. Yang dalam budaya masyarakat keberlangsungan peradaban budaya suku
Sentani di sebut dengan istilah “Khani he Sentani, sangatlah terasa dengan masuknya
kla he”. Secara umum istilah khani he kla he konsep-konsep baru yang disebarkan oleh
merujuk kepada batas-batas wilayah. Tetapi zending kristen di di tahun I890-an, antara
apabilah di kaji secara mendalam, maka kita lain oleh G.L Bingk, yang melihat
akan menemukan inti dari Istilah khani he kehidupan masyarakat suku Sentani yang
kla he, yakni tata ruang budaya yang bersahaja dan teratur dengan arif
strategis dan memiliki nilai budaya dan nilai memanfaatkan sumberdaya alam yang luar
sosial. biasa kayanya, mereka juga telah
Ketika masyarakat adat Sentani hendak menentukan dan menetapkan wilayah atau
melakukan kontak dengan kebudayaan luar, zonasi peruntukan (tata ruang budaya) lewat
maka konsekwensi yang harus di terima musyawarah adat, di rumah adat (Para-para
adalah sebuah proses perkembangan atau adat/ Obhe).
perubahan ke arah yang positif atau pun Melihat keselarasan perilaku komunitas
kearah yang negatif sesuai pandangan lokal. suku Sentani yang mendiami pulau-pulau
Dan disadari bahwa pembangunan yang kecil dan pesisir danau Sentani dengan alam
membawa perubahan yang terjadi secara sekitarnya (danau, sungai, dusun, hutan dan
perlahan dapat terlihat. Dimana kekuatan gunung), yang terus di pelihara kala itu,
magis yang bertumpuh pada alam mulai maka kemudian G.L Bingk melukiskan
berkurang. Terjadi desakralisasi alam yang suasana keselarasan alam dan manusia
membuat alam tidak lagi dihormati, seperti taman eden, dan memberi arti
disembah, dan dipelihara dengan penuh Sentani, yakni “disini kami tinggal dengan
takjub. Masyarakat Sentani tertentu mulai damai”. Secara harfiah, arti dari istilah
merasa superior ketika berhadapan dengan Sentani tersebut menggambarkan
alam. Konsekwensinya alam tidak lagi pemanfaatan alam dan lingkungan hidup
bernilai sakral tetapi bernilai ekonomis yang sesuai zona atau tata ruang budaya, yang
sangat tinggi. Terjadi pergeseran nilai pada saat ini di kenal dengan budaya khani he kla
kebudayaan suku Sentani, yang berkaitan he.

13
Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi – Birokrasi Lingkungan Kabupaten Jayapura

Perkembangan pembangunan dan adat dan kegunaannya bagi pembangunan


kemajuan zaman terus berkembang, sejak masyarakat kampung secara
pemerintahan formal menjalankan program- berkesinambungan. Lokus penelitian ini
program pembangunan atas nama adalah komunitas yo Helemoboue
pemberdayaan masyarakat. Pembangunan (Kampung Sereh) Distrik Sentani
terus berjalan, namun demikian ada Kabupaten Jayapura. Ondofolo), sumber
beberapa program pembangunan yang tidak data penelitian terdiri dari Kepala-kepala
mengindahkan dan mengadopsi konsep Suku (Khoselo), Abhu Afa, Abhu Akho,
budaya “khani he kla he”. Contoh kongkrit Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh
yakni, pembangunan rumah dan perumahan Perempuan, LSM, Pemerintah, dan Dewan
yang berlokasi di zona/wilayah tata ruang Adat.
budaya yang sebenarnya di larang untuk
pembangunan tersebut. Selain itu juga PEMBAHASAN
adanya pemanfaatan lahan untuk kebun
tradisonal yang tidak tepat peruntukannya. Kajian Teoritis
Potret dari pengalihan fungsi Kajian ini berkaitan dengan sistem
kawasan/zonasi hampir merata di wilayah birokrasi adat yang kewenangannya tertata
suku Sentani di kabupaten Jayapura. secara turun-temurun dan tidak dapat
Dampak yang dirasakan oleh komunitas dipindahtangankan ke pihak lain dalam
suku Sentani serta masyarakat luar yang menjalankan tanggungjawabnya itu.
mendiami kawasan adat suku Sentani adalah Kearifan lokal (local wisdom) adalah
indikasi tercemarnya air danau Sentani, seperangkat nilai, norma dan aturan adat
sungai dan kerusakan hutan lindung istiadat yang hidup dalam masyarakat dan
cycloops/robong hollo. merupakan tradisi budaya umum. Kemudian
Penelitian ini bermaksud mengangkat dalam bentuk yang lebih khusus, terdapat
kembali nilai nilai budaya lokal di Sentani kearifan lingkungan (environmental
yang hampir hilang ditelan zaman wisdom). Bentuk kearifan dibidang
pembangunan manusia modern. Sekiranya lingkungan ini, merupakan sebuah model
dapat bermanfaat dalam pengembangan pengelolaan lingkungan hidup. Dan modal
model pembangunan yang lebih dasar pembangunan berkelanjutan. Oleh
memperhatikan keseimbangan alam sekitar karenanya, adalah sangat penting dan bijak
kita. Suku Sentani salah satunya dengan apabila kita mengangkat kembali nilai dan
budaya khani he kla he diharapkan dapat semangat yang terkandung dalam kearifan
menjadi conoth konkrit nyata bahwa lokal dimaksud.
masyarakat tradisionalpun memiliki David Bennett (Dalam Sony, 2001:43-
perhatian dalam pelestarian lingkungan 46) mengemukakan apa yang disebutnya
dengan penataan alam yang lebih prudentialargument, yaitu kelangsungan
memperhatikan manfaat jangka panjang dan hidup manusia tergantung dari kelestarian
kebersamaan komunitas. dan kualitas lingkungan. Manusia
mempunyai kepentingan untuk melestarikan
METODE PENELITIAN lingkungannya karena dengan melestarikan
Jenis penelitian yang digunakan untuk lingkungan manusia mempertahankan
meneropong budaya Khani He Kla He hidupnya sendiri. Menurut Draft Deklarasi
dalam hubunganya dengan pembangunan tentang Hak Masyarakat Adat baik pada
masyarakat kampung secara paragraf pembukaan dan isi. Secara khusus
berkesinambungan adalah etnography pasal 25 sebagaimana dikutip oleh Bosko
approach yakni metode kualitatif yang (2006 : 70) menyatakan “masyarakat adat
difokuskan pada budaya dari pada suatu memiliki hak untuk memelihara dan
komunitas masyarakat adat. Proses memperkuat hubungan spiritual dan material
penelitian ini mengedepankan pentingnya mereka dengan tanah, wilayah, air dan
budaya komunitas masyarakat adat Sentani pantai serta sumber daya lainnya yang
yakni Khani He Kla He dimana bila secara tradisional mereka miliki atau
diartikan erat kaitannya dengan tata ruang tinggali atau gunakan dan untuk menjunjung

14
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

tinggi tanggung jawab mereka bagi generasi lingkungan dan sumber daya alam yang
mendatang”. panjang. masyarakat adat mampu
Masyarakat adat adalah masyarakat mengembangkan cara untuk
minoritas di dalam sebuah pemerintahan mempertahankan hidup dengan menciptakan
modern. Tetapi tidak semua masyarakat sistem nilai, pola hidup, sistem
minoritas adalah masyarakat adat. kelembagaan, dan hukum yang selaras
Masyarakat adalah sekelompok kecil dengan kondisi dan ketersediaan sumber
masyarakat penduduk asli dari sebuah daya alam di sekitar daerah yang
negara orang-orang pinggiran yang hidup di ditinggalinya (Syafaat 2008 : 2011). Hak
hutan, padang pasir atau daerah kutup masyarakat hukum adat sebagai suatu
masyarakat yang tertindas atau mereka yang kesatuan kolektif terhadap segala sumber
budayanya benar-benar berbeda dari daya di wilayahnya yang lazim dikenal
masyarakat umum di sekelilingnya, (IGWA dengan pengelolaan sekaligus manfaat
2001 : 13). Adat adalah kebiasaan yang sumber daya. Ini merupakan modal sosial
diakui, dipatuhi dan dilembagakan, serta yang hampir mendeterminasi semua sisi
dipertahankan oleh masyarakat adat kehidupan manusia apalagi dalam sistem
setempat secara turun temurun. penataan ruang yang memang acuan
Sebagai suatu sistem pemerintahan, utamanya adalah tatanan-tatanan adat
desa adat di Indonesia mampu mengakar dan menyatu dengan kelompok
mempertahankan hukum atau aturan-aturan masyarakat yang masih natural.
yang berlaku sekalipun tidak tertulis. Menurut Adi (2008 : 308) modal sosial
Hukum tersebut mengatur cara hidup, cara adalah norma dan aturan yang mengikat
bermasyarakat, dan cara bernegara segenap warga masryarakat yang ada didalamnya
rakyat di daerah-daerah. Kekuasaan dan mengatur pola perilaku warga juga
pemerintahan adat tidak saja berisi unsur kepercayaan (trust) dan jaringan
pemerintahan dalam arti kata sempit (networking) antarwarga masyarakat
(bestuur), akan tetapi juga berisikan ataupun kelompok masyarakat. Fukuyama
pemerintahan dalam arti kata luas (dalam Harison & Hutington 2006 : 153)
(regeling). Karena desa berkuasa atas menyebutkan bahwa nilai modal sosial dapat
pengadilan, perundang-undangan, kepolisian dengan mudah didefinisikan sebagai
bahkan pertanahan. Kelompok masyarakat serangkaian nilai atau norma informal
adat juga disebut produsen nilai-nilai pemberi teladan yang digunakan diantara
kebudayaan yang pada akhirnya anggota-anggota sebuah kelompok yang
berkontribusi terhadap kebijakan memungkinkan mereka saling bekerja sama.
pembangunan. Terutama pembangunan pada Menurut Fukuyama nilai-nilai dan norma-
tingkat pemerintahan daerah sehingga perlu norma yang dianut bersama-sama itu sendiri
dilindungi oleh pemerintah. Hal ini ditandai tidak menghasilkan modal sosial karena
dengan produk hukum yang mengatur nilai-nilainya mungkin salah.
adanya forum-forum, lembaga-lembaga, Pada masyarakat suku Sentani,
badan-badan, dewan-dewan dan atau kekuasaan/kepemimpinan budaya (culture-
komite-komite yang dibentuk pada tingkat leadership) selalu berhubungan dengan
nasional sampai pada tingkat lokal . institusi kosmos atau alam sekitar. Ondofolo/Ondoafi
institusi tersebut dimanfaatkan sebagai adalah pemimpin/kepala suku suatu Yo atau
wahana-wahana koordinasi struktur dan kampungyang memiliki hubungan dengan
fungsional dalam merumuskan kebijakan- alam sekitar. Seorang Ondofolo harus
kebijakan pembangunan untuk setiap sektor memiliki syarat sebagai bagian penting dari
pembangunan. kepemimpinan adat pada suku Sentani,
Sistem kearifan lingkungan lokal antara lain memiliki Khanikla, yaitu Tanah
berakar dari sistem pengetahuan dan dan Hutan/ lingkungan Alam sekitar. Ro
pengelolaan masyarakat adat. Hal ini mie, yaitu rakyat atau pengikut yang
dikarenakan kedekatan hubungan mereka memiliki struktur sosial. Mam/ adat, yaitu
dengan lingkungan dan sumber daya alam. norma, nilai serta aturan adat lainnya yang
Melalui proses interaksi dan adaptasi dengan menjadi pola dan pedoman hidup

15
Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi – Birokrasi Lingkungan Kabupaten Jayapura

komunitas. Khujau bhejau, yaitu Tempat untuk menyelamatkan dan melindungui


pertemuan di kampung (dalam istilah bahasa kearifan lokal tersebut, maka hak-hak
Sentani adalah Yo). Dan Ono bhulei malo masyarakat adat harus diakui dan dijamin
mulei, yaitu Tempat pemakaman/pekuburan oleh pemerintah dan masyarakat dunia
kampung. secara eksternal, tetapi juga perlu adanya
Kepala suku atau Ondofolo merupakan penguatan kelembagaan adat dan proteksi
pemimpin tertinggi di kampung, dengan perlindungan terhadap budaya Khani he kla
sederetan wewenang dan kekuasaan yang he, sebagai kearifan lokal masyarakat suku
dimiliki, tentunya juga merupakan Sentani yang adalah salah satu modal
pelambang dari hubungan yang harmonis pembangunan berkelanjutan.
antara manusia, alam sekitar dan pencipta
alam itu sendiri. Kepala suku atau Ondofolo Fungsi Budaya Khani He Kla He
dengan perangkat pemerintahan adatnya Sebelum kita melihat fungsi Budaya
telah menetapkan batas wilayah bentangan Khani He Kla He pada pada masyarakat adat
alam, zonasi sesuai dengan fungsi dan Sentani khususnya di Kampung Sereh, maka
peruntukan. Yang dalam budaya masyarakat terlebih dahulu kita menyimak keberadaan
Sentani di sebut dengan istilah “Khani he kampung yang dalam bahasa Sentani disebut
kla he”. Secara umum istilah khani he kla he yo. Kampung merupakan suatu komunitas
merujuk kepada batas-batas wilayah, tetapi kecil yang terdiri dari satu atau lebih
apabilah di kaji secara mendalam, maka kita kelompok kekerabatan berupa gabungan
akan menemukan inti dari istilah khani he dari klien-klien imea yang asal usulnya
kla he adalah tata ruang budaya yang dapat ditarik dari nenek moyang yang sama.
strategis dan memiliki nilai budaya dan nilai Ciri lain yang menunjukan satu kampung
sosial. adalah wilayah atau teritorial yang jelas
Ketika masyarakat adat Sentani hendak batas-batasnya. Dalam dialeg bahasa Sentani
melakukan kontak dengan kebudayaan luar, timur, territorial yang merupakan milik
maka konsekwensi yang harus di terima suatu Kampung di sebut phuke klelele.
adalah sebuah proses perkembangan atau Phuke khelele mempunyai tiga fungsi
perubahan ke arah yang positif atau pun utama bagi kehidupan suatu komunitas
kearah yang negatif sesuai pandangan lokal. Kampung.
Dan di sadari bahwa pembangunan yang Pertama, fungsi ekonomi, ialah
membawa perubahan yang terjadi secara menyediakan berbagai sumbar daya alam
perlahan dapat terlihat, dimana kekuatan bagi kehidupan masyarakat. Di dalam phuke
magis yang bertumpuh pada alampun mulai khalele terdapat dusun-dusun sagu tanah-
berkurang. Terjadi desakralisasi alam yang tanah untuk berladang hasil-hasil hutan
membuat alam tidak lagi dihormati, berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang
disembah, dan dipelihara dengan penuh dapat dimakan, hutan-hutan yang
takjub. Masyarakat Sentani tertentu, mulai menghasilkan rotan, dan kayu yang
merasa superior ketika berhadapan dengan digunakan untuk berbagai kepentingan.
alam. Konsekwensinya alam tidak lagi Seperti membangun rumah membuat
bernilai sakral tetapi bernilai ekonomis yang perahu, alat-alat penangkapan ikan dan lain-
sangat tinggi. Terjadi pergeseran nilai pada lain.
kebudayaan suku Sentani, yang berkaitan Kedua, fungsi politik, yaitu sumber-
dengan kearifan lokal dan budaya khani he sumber daya alam yang tedapat dalam
kla he. Alam mulai dilihat sebagai harta wilayah yang menjadi milik suatu kampung
karun yang bisa dieksploitasi untuk tidak boleh diambil atau dimanfaatkan oleh
mengubah hidup mereka. Alam dipandang warga dari kampung lain, sebab dapat
sebagai sumber ekonomi yang bisa menimbulkan konflik antar kampung.
memenuhi seluruh kebutuhan hidup. Dan Ketiga adalah fungsi sosial, yaitu
Kehidupan masyarakat suku Sentani yang dengan adanya wilayah tersebut maka,
hidup selaras dengan alam mulai warga komunitas kampung terjamin
ditinggalkan. Kearifan lokal masih ada, kesejahteraannya baik bidang ekonomi,
tetapi telah mengalami pergeseran nilai, dan politik dan sosial budaya.

16
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

Suatu komunitas Kampung dengan yang mendiami Kampung Sereh Distrik


phuke khalelenya di kuasai oleh seorang Sentani Tengah. Kedua, adalah Khoselo
kepala yang disebut Ondoafi dan dibantu Elluay yang memiliki fungsi mengurusi
oleh sfat perangkat yang terbagi dalam tiga Bidang Kesejahteraan. Ketiga adalah
bidang ketatalaksanaan. Ke tiga bidang Khoselo Assa (Assetouw) yang memiliki
ketatalaksanaan tersebut adalah Bidang fungsi bertindak sebagai Panglima,
keagamaan, yang disebut phuyo ayo. Bidang Perang Penjaga Pohon dan Hutan.
kemakmuran disebut phume ameyo. Dan Keempat, adalah Khoselo Yoangka
bidang ketertiban yang disebut yome (Melam Ime) yang berfungsi mengatur
yammeyo. Pada bidang ketatalaksanaan sistem perekonomian. Dan kelima adalah
tersebut terdapat satu atau lebih orang Khoselo Ondikleuw (Imam Faa), yang
fungsionaris yang bertanggung jawab atas bertugas mengawasi dan mengontrol
bidangnya masing-masing, di samping semua aktifitas dalam kampung.
ketiga bidang tersebut terdapat pula dua
perangkat lain lagi dalam organisasi Struktur dan Bidang Tugas Birokrasi
pemerintahan keOndoafian yang penting Yo Hele Mabouw
adalah Lembaga Dewan Adat yang di sebut
dengan Yonow atau Arangea dan perangkat Ondofolo (Ondikeleuw Hafoteuw).
pembantu khusus Ondoafi di sebut Abhu Kedudukan Ondofolo (Ondikeleuw
Afa. Hafoteuw) menurut ketentuan adat
diabsahkan oleh garis keturunan yang
Kewenangan Birokrasi Komunitas Yo ditarik melalui garis lurus dengan pendiri
Hele Mabouw dan hubungannya dengan Kampung (Yo Hele Mabouw). Dan juga
Tata Ruang adalah anak laki-laki sulung Ondofolo
Tata Ruang adat yang dalam bahasa sebelumnya. Sehingga, jabatan tersebut
tradisional (Sentani) disebut Khani He Kla didasarkan pada prinsip primogenitur
He sebenarnya muncul bersamaan dengan patrilineal. Implikasinya adalah bahwa
hadirnya sistem pemerintahan Ondofolo kedudukan pemimpin atau kepala bersifat
pada masyarakat adat suku Sentani. Budaya perolehan (ascribed status). Setiap anak
ini memberikan makna tentang sistem laki-laki sulung dari Ondoafolo
penataan aset-aset yang berupa tanah adat, (Ondikeleuw Hafoteuw) pada komunitas
air, hutan yang dikuasai oleh sebuah (Yo Hele Mabouw) berhak mengambil alih
wilayah pemerintahan adat (Ondofolo). kedudukan atau jabatan tersebut apabila
Sistem ini sebenarnya mengarah pada pemangkunya sudah tidak melaksanakan
sistem tata ruang adat yang mana tugasnya lagi karena usia lanjut, sakit
dijalankan oleh masing-masing ataupun meninggal. Ondofolo (Ondikeleuw
fungsionaris dalam wilayah pemerintahan Hafoteuw) berkedudukan mempunyai
adat di kampung Sereh. Hal ini dilakukan wewenang amat luas karena meliputi semua
sekaligus menggambarkan peran Ondofolo segi kehidupan dalam kampungnya yang
yang didistribusikan kedalam bidang- mencakup bidang-bidang keagamaan,
bidang dan urusan-urusan yang dijalankan perekonomian, kesejahteraan sosial
oleh fungsionaris pemerintahan adat keamanan dan peradilan.
tersebut. Tugas dan fungsi ini dilakukan Dalam bidang keamanan, Ondikeleuw
berdasarkan wilayah komunitas mata Hafoteuw mengawasi dan memelihara
rumah yang disebut dengan Khoselo. kehidupan beradat serta upacara-upacara
Untuk komunitas Yo Hele Mabouw agama masyarakat dalam kampungnya.
(Kampung Sereh) masing-masing Ondikeleuw Hafoteuw juga berkewajiban
fungsionaris memiliki tugas tertentu. untuk mengaktifkan kehidupan anggota
Pertama, adalah Ondofolo (Ondikeleuw masyarakatnya melalui pengawasannya
Hafoteuw) yang memiliki kedudukan dan terhadap sikap sopan santun dalam
tugas pokok adalah sebagai pimpinan adat pergaulan sehari-hari antara warga
dan pelindung, baik komunitas Yo Hele masyarakatnya dan pengawasan terhadap
Mabouw atau semua warga masyarakat

17
Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi – Birokrasi Lingkungan Kabupaten Jayapura

intesifikasi upacara-upacara adat dalam daya alam. Pengawasan tersebut dilakukan


lingkungan kekuasaannya. agar jangan terjadi eksploitasi yang
Kedudukan demikian memberikan berlebihan juga menjaga agar setiap warga
kewenangan kepada Ondofolo Ondikeleuw masyarakat tidak boleh melanggar batas-
Hafoteuw pada komunitas Yo Hele batas hak imunnya dan menjaga agar warga
Mabouw untuk memberi teguran atau masyarakat menjaga batas milik Kampung
hukuman kepada warga yang melanggar yang lain.
atau tidak mentaati aturan-aturan adat yang Wewenang Ondofolo Ondikeleuw
berlaku. Sebagai contoh seorang warga Hafoteuw di bidang sosial tercermin pada
masyarakat yang ketahuan melanggar satu beberapa hal pertama hak menerima
pantangan misalnya melakukan hubungn sex sebagian dari harta maskawin dari tiap anak
di luar nikah atau suami istri melakukan gadis dari pada komunitas Yo Hele Mabouw
hubungan sex dalam pantangan setelah istri yang kawin dengan gadis kampung yang
melahirkan atau seorang wanita hamil lain. Harta tersebut digunakan oleh
memakan makanan yang di pantangkan bagi Ondofolo untuk kepentingan masyarakatnya.
wanita yang sedang hamil maka akan Misalnya apabila ada anggota
mendapat teguran dari Ondoafi. Dan jika masyarakatnya yang dikenakan hukuman
perlu dikenakan hukuman sesuai ketentuan denda karena suatu pelanggaran tertentu
adat. Selanjutnya peranannya dalam segi terhadap anggota masyarakat dari kampung
keagamaannya adalah bertindak sebagai yang lain, maka Ondofolo (Ondikeleuw
kepala pemimpin upacara keagamaan seperti Hafoteuw) membantu membayar bagiannya
memimpin ritual inisiasi dari pemimpin dengan menggunakan harta dari kas Yo Hele
upacara adat dalam pembayaran tengkorak. Mabouw (kampung Sereh). Demikian pula
Wewenang Ondikeleuw Hafoteuw Ondofolo berkewajiban untuk membantu
pada komunitas Yo Hele Mabouw dalam membayar harta maskawin dari tiap laki-laki
bidang ekonomi tercermin dalam dari kampungnya yang kawin dengan gadis
peranannya sebagai pemegang hak waris dari kampung yang lain. Kedua, hak
atas semua kekayaan kampung meliputi mendapatkan hasil yang terbesar dari
benda-benda dan berbagai sumber daya perburuan atau penangkapan ikan dari hasil
alam. Adapun kekayaan kampung berupa panen pertama dari kebun. Adalah menjadi
benda-benda yang hak warisnya di pegang ketentuan adat bukan hanya pada komunitas
oleh Ondofolo (Ondikeleuw Hafoteuw) Yo Hele Mabouw untuk memberikan hasil
meliputi benda-benda pusaka seperti gelang, pertama atau hasil terbesar yang didapatkan
manik-manik dan kampak batu. Benda- oleh seorang dalam usahanya kepada
benda tersebut merupakan benda prestise Ondofolo sebab rakyat biasa tidak berhak
yang hanya dimiliki oleh Ondofolo atas penggunaannya. Pelanggaran terhadap
(Ondikeleuw Hafoteuw) dan tidak boleh ketentuan tersebut menurut kepercayaan
anggota masyarakat yang lain. Sesuai masyarakat akan membawa malapetaka bagi
dengan nama sebutannya benda-benda pelanggar.
tersebut memberikan status tertentu kepada Dalam bidang keamanan ketertiban,
pemilik baik dimata rakyatnya sendiri Ondikeleuw Hafoteuw mempunyai
maupun dimata pemimpin lainnya. wewenang untuk bertindak kedalam maupun
Wewenang dalam bidang ekonomi keluar. Kewenangan Ondikeleuw Hafoteuw
yang lain adalah penguasaan Ondofolo untuk bertindak kedalam adalah hak dan
(Ondikeleuw Hafoteuw) terhadap berbagai kewajiban untuk menjaga keamanan dan
sumber daya alam dalam wilayah ketertiban di dalam masyarakatnya dengan
kekuasaannya. Hal itu tercermin dalam cara menegur, penghukuman bahkan
wewenangnya memberi ijin mencari melenyapkan anggota masyarakatnya sendiri
menggunakan dan memanfaatkan sumber yang ternyata melanggar ketentuan-
daya alam yang ada untuk kehidupan ketentuan adat dan berbahaya bagi
kesejahteraan masyarakat. Bertalian pula keamanan umum di dalam masyarakat.
dengan kewenangan tersebut adalah hak Selanjutnya kewenangan keluar adalah
pengawasan terhadap eksploitasi sumber

18
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

untuk menyatakan perang dengan kampung mempunyai tugas sebagai wakil atau pejabat
yang lain yang ada bermusuhan. yang menggantikan fungsi Ondoafi apabila
Wewenang Ondikeleuw Hafoteuw yang disebut terakhir ini tidak dapat
dalam bidang peradilan tercermin dalam menjalankan tugasnya karena sedang sakit,
kedudukannya sebagai hakim yang bertugas sudah sangat tua atau meninggal dunia dan
menyelesaikan persengketaan yang terjadi penggantinya belum diangkat secara resmi.
antar warga dari marga yang berlainan Kecuali fungsi sebagai wakil Ondoafi,
dalam lingkungan kekuasaannya. fungsi lain seorang ayafo nolofo adalah
Wewenang yang demikian luas seperti sebagai pelindung Ondoafi dan keluarganya
termuat dalam uraian-uraian diatas tersimpul terhadap serangan-serangan ilmu gaib dari
dalam sebuah ungkapan yang berbunyi pihak lain sebagai penghubung antara
“Ondofolo yo longgo, obo isolo-ro isolo”. Ondoafi dengan roh-roh leluhur di alam gaib
Terjemahan dari ungkapan tersebut adalah atau Ondoafi selalu di beri kesaktian maka
Ondofolo adalah pohon beringin yang pengatahuan ayafo nolofo tentang ilmu gaib
mengayomi masyarakat dan segala adalah juga tinggi.
kemakmuran kampung di kembalikan Oleh karena kedudukan ini sangat
kepada Ondofolo karena semua perkara dan penting maka tokoh yang berhak menempati
kematian adalah tanggung jawabnya. Serta posisi tersebut adalah khoselo dari klien
makna yang terkandung dalam makna kecil yang menurut sejarah lisan kampung
tersebut ialah bahwa Ondofolo adalah Hobong di pulau Ajau didirikan oleh tokoh
sumber kemakmuran dan kesejahteraan mite yang bernama Mehuwe. Nama tokoh
Kampung. leluhur inilah yang kemudian dijadikan
nama klien kecil Mehuwe seperti yang kita
Abhu Afa kenal sekarang ini.
Seperti yang sudah di uraikan diatas, Sebaliknya pembantu sayap kiri
seorang Ondofolo mempunyai perangkat meakhban nolofo mempunyai tugas khusus
pembantu khusus yang di sebut Abhu Afa. untuk menyimpan dan merawat semua
Peran perangkat tersebut adalah sebagai barang-barang pusaka dan harta
penasehat utama bagi Ondoafi dalam hal perbendaharaan kampung termasuk benda-
memberikan nasehat dan bimbingan kepada benda atribut Ondoafi. Jadi fungsi
Ondoafi sebelum membuat keputusan meakbahn nolofo sebagai bendaharawan
penting. Di samping itu, juga Abhu Afa kampung. Kedudukan tersebut menurut
berperan sebagai juru bicara Ondoafi. ketentuan adat harus di emban oleh salah
Peranan-peranan ini menyebabkan Abhu Afa satu anggota klien kecil (imea) dari mana
selalu mendampingi Ondoafi dalam Ondoafi berasal biasanya anak laki-laki
pertemuan resmi. Sehingga, kedudukan tertua dari Ondoafi yang berhak memangku
demikian menuntut pengetahuan yang amat jabatan tersebut. Sebagai contoh di kampung
dalam dan luas tentang seluk-beluk adat dari Hobong jabatan tersebut di duduki oleh
seorang yang menjadi Abhu Afa. Kecuali itu Yosafat Ibo Saudara laki-laki Charles Ibo.
seorang Abhu Afa adalah seorang yang setia Pada uraian perangkat fungsionaris
serta tahu menyimpan rahasia sebab ia tersebut, telah dijelaskan bahwa dalam
mengetahui semua kekayaan dan struktur pemerintahan Ondoafi terdapat
kerahasiaan pemerintahan Ondoafi. empat bidang ketatalaksanaan yang dalam
Perangkat Abhu Afa terdiri dari dua kehidupan sehari-hari menjalankan
orang. Masing-masing di sebut pembantu pemerintahan. Pada masing-masing bidang
sayap kanan atau ayafo nolofa dan tersebut memiliki fungsi satu atau lebih
pembantu sayap kiri atau meakhban nolofa. petugas yang mempunyai tugas dan
Sebutan tersebut disesuaikan dengan tempat tanggung jawab tertentu. Adapun tokoh-
duduk mereka jika mendampingi Ondoafi tokoh yang menjadi fungsionaris dalam
dalam pertemuan resmi. Selain peranan struktur pemerintahan tingkat kampung
Abhu Afa sebagai penasehat Ondoafi, adalah para kepala klien atau Khoselo. Pada
masing-masing pembantu tersebut prinsipnya di tiap bidang bertugas seorang
mempunyai tugas khusus. Ayafo nolofo fungsionaris yang dapat bertugas pada

19
Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi – Birokrasi Lingkungan Kabupaten Jayapura

beberapa bidang atau sebaliknya dalam satu lain menerima dan mengatur penggunaan
bidang bertugas lebih dari satu orang maskawin yang diterima dari kelompok
fungsionaris. Hal ini terutama berhubungan penerima gadis. Khusus bagi anak-anak
dengan jumlah klien-klien kecil yang gadis yang sudah cukup umur dan ada
terdapat dalam satu kampung. Pada kepastian untuk menikah biasanya di
kampung yang jumlah klien kecil sedikit pinggit dan dilatih untuk mengurus rumah
maka terdapat perangkapan jabatan. tangga oleh para isteri khoselo. Beberapa
Sebaliknya pada kampung yang jumlah waktu lamanya di rumah khoselo harus di
klien kecil banyak maka terdapat pembagian ketahui bahwa khoselo mempunyai
tugas yang lebih merata. wewenang penuh untuk mengatur
perkawinan dari semua anak laki-laki dan
Khoselo anak perempuan dari imeanya.
Sebelum adanya pengaruh asing Peranan khoselo sebagai pengawas
terhadap struktur masyarakat adat Sentani berbagai sumber daya alam ialah memberi
dan khususnya di Kampung Sereh, terdapat ijin atau mengeluarkan larangan untuk
tradisi menetap pada satu rumah besar atau menggunakan mengeksploitasi tanah dan
semua anggota dari klien keci yang sama. termasuk hutan sagu (dusun sagu) yang
Dalam struktur pemrintahan adat setiap menjadi milik kelompok kerabatnya demi
imea dipimpin oleh seorang kepala yang kesejahteraan bersama seluruh warga
disebut khoselo dan dibantu oleh kedua kelompok. Peranan yang lain adalah
pegawai yang disebut Abhu Akho (juru sebagai pemimpin upacara-upacara adat
bicara) dan Akhona Fafa (bendahara). seperti upacara inisiasi khombubulu, dan
Menurut ketentuan adat jabatan kepala pemimpin upacara perkawinan. Selain
klien kecil (khoselo) harus dibantu oleh peranan yang telah di sebutkan diatas,
anak sulung pemipin pemimpin terdapat peranan lain adalah sebagai
sebelumnya. Jadi kedudukan tersebut seorang hakim untuk mengadili dan
adalah ascribed status atau kedudukan memutuskan persengketaan-persengketaan
perolehan, dan merupakan hak yang terjadi antar warga atau kelompok itu
primogenitur patrilineal. Kecuali jika sendiri.Pada prinsipnya seorang khoselo
dipimpinan tersebut adalah anggotan selain mengemban tugas sebagai kepala
keluarga yang garis keturunannya dapat kelompok, ia juga mempunyai tugas
ditarik lurus dari dari pendiri klien kecil. tertentu yaitu sebagai seorang fungsionaris
Mesikupun ada ketaatan terhadap ketentuan di dalam struktur pemerintahan tingkat
adat tersebut namun dalam kenyataannya kampung Yo.
ada praktek-praktek yang menunjukan Dalam melaksanakan tugas pemimpin
penyimpangan. warga kelompok kerabat di sebut abhu-
Peranan seorang khoselo sebagai akho dan akhona fafa. Tugas seorang abhu-
kepala imea ialah mengurusi dan akho adalah membentuk khoselo untuk
mengawasi hal-hal yang menyangkut melaksanakan upacara-upacara adat atau
kepentingan kelompoknya sendiri. Ia tidak pesta-pesta di dalam kelompoknya.
mempunyai hak untuk urusan-urusan Termasuk mengurus jenazah dan
internal kelompok imea yang lain. Tugas- penyelenggaraan upacara apabila khoselo
tugas utama yang menjadi tanggung jawab meninggal dunia. Tugas akhona fafa adalah
seorang khoselo dalam kelompoknya sebagai bendahara yaitu menyimpan semua
adalah urusan perkawinan, pengaturan harta kekayaan kelompok berupa manik-
pemanfaatan sumber daya alam, memimpin manik dan kapak batu.
upacara adat, atau ritus dan bertindak
sebagai hakim. Aturan (Regulasi)
Seorang khoselo dalam urusan-urusan Dalam kelompok masyarakat adat
perkawinan adalah sebagai pihak yang Sentani terdapat sejumlah regulasi yang
membayar dan mengatur pelaksanaan bersifat abstrak. Regulasi ini merupakan
pemberian maskawin kepada kelompok hukum asli yang tidak tertulis. Regulasi
pemberi wanita. Dan kepada pihak yang tersebut memberi pedoman kepada

20
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

masyarakat adat Sentani dan khususnya tanah atau alam. Pada umumnya
yang berdomisili di wilayah hukum adat masyarakat di kampung Sereh terdapat
Yo Hele Mabouw. Regulasi dimaksudkan sikap lebih mementingkan keseluruhan.
sebagai pedoman dalam kehidupan segari- Yaitu lebih mengutamakan kepentingan
hari. Adapun hukum adat sebagaimana umum dari pada kepentingan individual.
dijelaskan diatas mengatur beberapa item Kominitas adat Yo Hele Mabouw
penting dalam kehidupan bermasyarakat senantiasa memegang peranan yang
baik yang terjadi antara komunitas menentukan pertimbangan dan putusan
masyarakat adat Sentani itu sendiri yang tidak boleh dan tidak dapat disia-
maupun masyarakat diluar masyarakat siakan. Keputusan Ondofolo yang
adat Sentani. Hukum adat tersebut adalah dihasilkan melalui Yonow (lembaga
Religio Megis, Komun (commun), peradilan adat) adalah berat, berlaku terus
Contant (tunai) dan Kongkrit. dan dalam keadaan apapun juga harus
Pertama adalah Religio Megis. Pada dipatuhi.
Komunitas Yo Hele Mabouw regulasi ini Ketiga adalah Contant (tunai), yaitu
bersifat larangan tidak melakukan regulasi yang mengatur dalam transaksi
perbuatan-perbuatan aib. Misalnya jual beli atau maskawin. dalam
berhubungan badan dan lain sebagainya masyarakat adat Sentani khususnya
di areal-areal tertentu yang dianggap kominitas adat Yo Hele Mabouw di Sereh,
keramat. Selain itu dilarang mengambil transaksi jual beli atau pembayaran
sesuatu baik batu, kayu, air dan lain maskawin itu bersifat kontan (tunai).
sebagainya. Jika aturan tersebut tidak Regulasi ini biasanya dilakukan sekaligus
dihiraukan maka akan menimbulkan bersama-sama pada waktu itu juga.
malapetaka bagi si pelanggar hukum Maksud dari pada sifat tunai itu adalah
tersebut. Kepercayaan kepada makluk- suatu perbuatan nyata, suatu perbuatan
makluk halus, roh-roh dan hantu-hantu simbolis atau suatu pengucapan tindakan
yang mempunyai seluruh alam semesta hukum yang dianggap telah selesai
dan khusus gejala-gejala alam, tumbuh- seketika itu juga dengan serentak.
tumbuhan, binatang tubuh manusia atau Bersamaan dengan waktunya tatkala
benda-benda. Kepercayaan kepada berbuat atau mengucapkan yang
kekuatan sakti yang meliputi seluruh diharuskan oleh adat. Dengan demikian
alam semesta dan khusus terdapat dalam dalam hukum adat komunitas Yo Hele
peristiwa-peristiwa luar biasa, tumbuh- Mabouw, segala sesuatu yang sebelum
tumbuhan yang luar biasa, benda-benda dan sesudah ditimbang dan diterima
yang luas biasa dan suara yang luasr secara contant itu adalah diluar akibat-
biasa. akibat hukum dan memang tidak
Anggapan bahwa kekuatan sakti bersangkut paut atau bersebab-akibat
yang pasif itu dipergunakan sebagai menurut hukum.
kekuatan magic dalam perbuatan ilmu Perbuatan hukum yang dimaksud
gaib untuk mencapai kemauan manusia yang telah selesai seketika itu juga adalah
atau menolak bahaya gaib. Anggapan suatu perbuatan hukum yang dalam arti
bahwa kelebihan kekuatan sakti dalam yuridis berdiri sendiri. Dalam arti urutan
alam menyebabkan keadaan krisis, kenyataan-kenyataan, tindakan-tindakan
menyebabkan timbulnya berbagai macam sebelum dan sesudah perbuatan yang
bahaya gaib yang hanya dapat dihindari bersifat contan itu mempunyai arti logis
atau dihindarkan dengan berbagai macam terhadap satu sama lain.
pantangan. Contoh nyata dalam perbuatan
Kedua adalah Komun (commun). hukum adat komnitas Yo Hele Mabouw
Regulasi ini mengatur tentang sifat yang dapat dilihat pada jual-beli lepas,
mendahulukan kepentingan umum dari perkawinan, melepaskan hak atas tanah,
pada kepentingan diri sendiri. Corak yang adopsi dan lain-lain. Semua kejiadian
khas dari masyarakat hukum adat di Yo tersebut dilakukan secara khidmat dan
Hele Mabouw sangat tergantung pada mempunyai kekuatas hukum tetap

21
Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi – Birokrasi Lingkungan Kabupaten Jayapura

meskipun abstrak adanya. Secara Dalam pengelolaan lahan dan sumber daya
administrasi tidak adanya bukti hukum alam, masyarakat sentani sangat tergantung
yang mengikat perjanjian-perjanjian pada teknologi lokal yang telah ada pada
tersebut namun secara hukum adat, komunitas (Yo Hele Mabouw). Teknologi
perjanjian-perjanjian tersebut memiliki lokal yang dimaksud disini adalah kekuatan
nilai yang sangat mahal karena akan magic yang digunakan untuk
berkaitan dengan harga diri bahkan mengidentifikasi areal-areal tertentu yang
nyawa seseorang. akan dijadikan sebagai lahan untuk
Keempat adalah Kongkrit. Pada bercocok tanam. Selain itu pengetahuan
regulasi ini masyarakat adat Sentani kalau tersebut berfungsi juga sebagai sarana
melakukan (mengadakan) perbuatan dalam rangka mengidentifikasi serangan
hukum itu selalu konkrit (nyata). Yakni hama, terutama babi hutan dan jenis hama
dalam perjanjian jual beli si pembeli lainnya.
menyerahkan uang ataupun melakukan Teknologi lokal sebagaimana
barter. Sifat konkrit didalam alam dijelaskan diatas terpelihara secara turun-
berpikir yang tertentu senantiasa dicoba temurun sebagai warisan budaya yang
dan diusahakan supaya hal-hal yang masih tetap terjaga hingga saat ini. Sesuai
dimaksudkan, diinginkan, dikehendaki, Tupoksi masing-masing Khoselo di
atau akan dikerjakan ditransformasikan wilayah komunitas (Yo Hele Mabouw)
atau diberi wujud suatu benda, diberi urusan ekonomi termasuk pengelolaan
tanda yang kelihatan. Baik langsung tanah sebagai lahan pertanian merupakan
maupun hanya menyerupai obyek yang tanggung jawab Khoselo Yoangka (Melam
dikehendaki (simbol benda masing- Ime). Jabatan tersebut diikuti dengan
masing). Contoh dalam penyerahan atau sejumlah bekal tambahan sebagai pegangan
pengalihan hak atas tanah tanah dari untuk menjalankan tugas dan tanggung
suatu keret kepada keret yang lain, batas- jawabnya. Pengetahuan tambahan yang
batas tanah tersebut ditandai dengan dimaksud adalah kekuatan magic yang
ditanamnya sebuah pohon yang tentunya berhubungan dengan pengelolaan
disaksikan oleh tetua dari beberapa keret lahan pertanian untuk kesejahteraan
dan tentunya diikat dalam sebuah masyarakat secara keseluruhan.
perjanjian atau sumpah adat sehingga Berdasarkan tugas pokok Ondofolo
berlaku secara turun temurun. Ondikeleuw Hafoteuw dalam wilayah
Apabila suatu saat terjadi pemerintahan komunitas Yo Hele Mabouw
pelanggaran terhadap hukum tersebut maka urusan ekonomi dikendalikan oleh
misalnya anak atau cucu dari pemilik Khoselo Yoangka (Melam Ime). Sehingga
pertama melakukan gugatan maka simbol yang berhak mengidentifikasi layak
tersebut berfungsi sebagai bukti hukum tidaknya suatu lahan untuk digunakan
bahwa telah terjadi penyerahan sebagai aktivitas pertanian dan perkebunan
kepemilikan hak ulayat yang dibuktikan termasuk semua urusan perekonomian di
dengan sebuah pohon sebagai simbolnya tingkat Yo Hele Mabouw adalah Khoselo
dan hukum adat yang akan dibacakan Yoangka (Melam Ime). Dengan demikian,
oleh sakisi-saksi yang ada. maka perekonomian dalam komunitas Yo
Hele Mabouw tidak dapat berpindah
Implementasi Bidang Tugas sampai kiamat dunia ini. Begitu pula
dengan urusan lainnya.
Bidang Perekonomian Dalam sistem pemerintahan adat,
Pada umumnya aktivitas masyarakat aturan-aturan adat yang meskipun
Sentani dalam bidang pereekonomian sifatnya abstrak namun mampu mewadahi
adalah dalam pada pengelolaan lahan, semua sistem kehidupan yang ada.
sumber daya alam, tanah dan perikanan. Termasuk penataan tanah adat dalam hal
Sehingga pertanian dan perkebunan berkebun. Aturan-aturan yang ada dalam
menjadi pilihan utama masyarakat sentani sistem pemerintahan adat umumnya sama
dalam mencukupi kebutuhan sehari – hari. namun yang membedakannya terletak

22
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

pada batas-batas teritorial wilayah oleh kampung, misalnya pelantikan


pemerintahan adat. Sistem penataan aset- Ondofolo/Khoselo atau pembayaran
aset termasuk aset yang paling berharga maskawin. Saat ini kegiatan berburu jarang
yakni tanah sebagai kelangsungan hidup dilakukan. Berburu hanya dilakukan saat-
masyarakat sudah ada sejak jaman dahulu saat tertentu saja, hal ini diakibatkan oleh
kala. sehingga perpindahan generasi adanya pengaruh lingkungan luar sehingga
tinggal melanjutkan. Tidak perlu berimbas pada generasi yang ada saat ini.
ditangani oleh pihak agraria. Karena Sedangkan meramu sagu masih saja
idealnya masyarakat memiliki hukum dilakukan hingga saat ini.
adat yang mengatur tentang kepemilikan Sejak awal peradaban orang Sentani,
hak ulayat. Sehingga apabila hukum adat metode meramu sagu masih sangat
tersebut dilanggar maka hukumannya pun sederhana, yaitu masih menggunakan
tak terhindarkan. peralatan tradisonal, yang disebut penokok
Sistem penataan tanah adat dalam sagu.
komunitas masyarakat adat, termasuk Dengan menggunakan peralatan
komunitas Yo Hele Mabouw idealnya tersebut sagu dapat di ramu berhari-hari
tidak membutuhkan bukti administrasi bahkan bisa saja berminggu-minggu.
berupa sertifikat dan lain-lain manakala Namun saat ini masyarakat telah
masyarakat menjunjung tinggi aturan adat diperkenalkan dengan metode meramu
yang ada. Dalam konteks ini, Ondofolo yang lebih modern yakni menggunakan
berperan sangat dominan. Peran dominan mesin parut sehingga dengan adanya
tersebut adalah sebagai pendiri kampung. peralatan tersebut dalam waktu satu hari
Maka, secara otomatis semua hak ulayat mereka bisa saja mengerjakan lima sampai
menjadi kedaulatannya. enam pohon sagu.
Perlu diketahui bahwa bentuk Dengan demikian metode meramu
kepemilikan tanah di Sentani pada dengan menggunakan mesin terkesan lebih
umunya bersifat komunal. Sehingga tidak produktif bila dibandingkan dengan metode
ada seorang individu yang dapat meramu dengan menggunakan peralatan
mengklaim bahwa tanah itu milik pribadi, tradisional. Dari segi produktivitas dan
kecuali tempat pemukiman. Ondofolo ekonomis peralatan ini cukup baik
sebagai pemegang hak penuh berhak membantu masyarakat dalam memproduksi
memutuskan semua sengketa apabila sagu, namun dalam sisi pemeliharaan
terjadi sengketa sehingga bentuk penataan sistem kebudayaan asli orang Sentani
tanah adat di Sentani sangat ditentukan secara perlahan-lahan mengalami degradasi
oleh aturan adat masing-masing wilayah oleh karena budaya ini semakin hari
pemerintahan adat. semakin punah.
Nelayan merupakan salah satu mata Semua kegiatan perekonomian yang
pencaharian pokok orang Sentani pada berlangsung dalam komunitas Yo Hele
umumnya. Orang Sentani yang hidup dekat Mabouw dibawah kepemimpinan Ondofolo
danau kerap kali menjadikan danau sebagai Ondikeleuw Hafoteuw berlangsung dalam
sumber penghidupannya. Hasil tangkapan pengawasan dan batas-batas wilayah
berupa ikan gabus biasanya digunakan pemerintahan ini dan tidak diperbolehkan
untuk kebutuhan sehari-hari baik untuk masuk dalam wilayah pemerintahan
memenuhi konsumsi rumah tangga atau kekuasaan Ondofolo yang lain. sistem
dapat dijual ke pasar. Dalam struktur adat hukum adat khususnya wilayah
Sentani, sebagaimana yang telah diuraikan pemerintahan Ondofolo Ondikeleuw
sebelumnya, bahwa dalam komunitas Yo Hafoteuw umunya yang mengatur tentang
Hele Mabouw yang menangani bidang batas-batas wilayah perairan danau Sentani
kemakmuran ekonomi termasuk perikanan, yang dijadikan sebagai sumber
perkebunan meramu sagu dan berburu penghidupan masyarakat yang tinggal
adalah merupakan tugas Khoselo Melam disekitarnya.
Ime. Kegiatan berburu biasanya dilakukan
pada saat acara-acara yang diselenggarakan

23
Marshal Suebu & Ibrahim Kristofol Kendi – Birokrasi Lingkungan Kabupaten Jayapura

Bidang Kesejahteraan (Khoselo Elluay wilayah sakral ini. Pertama, tidak


Emertouw) diperkenankan bagi siapapun untuk
Harga diri Ondofolo dalam sebuah melewati areal tersebut kecuali pemilik
sistem pemerintahan sangat ditentukan hak ulayat. Kedua, tidak diperkenankan
oleh seberapa besar tingkat kesejahteraan menebang pohon atau mengambil hasil
masyarakatnya. Layaknya sebuah negara. hutan lainnya. Sedangkan pada Aye Bulu
Keberhasilan seorang preseden sangat (Sarang Burung), yang berlokasi di Air
ditentukan oleh tingkat kesejahteraan Terjun Pos Tujuh Sentani. Jenis
masyarakatnya. Begitu pula dengan larangannya adalah tidak diperkenankan
Ondofolo dalam masa kepemimpinannya. mengambil jenis kekayaan alam dalam
Dalam komunitas Yo Hele Mabouw, bentuk apapun. Jika melanggar maka
Khoselo Elluay Emertouw secara turun- sangsinya adalah hukum alam.
temurun mempunyai kewenangan dalam
mengatur dan mendistribusikan hasil Tata Ruang Adat dan
kebun, hasil menangkap ikan, meramu Hubungannya dengan Lingkungan
sagu dan semua jenis penghasilan yang Hidup
ada dalam kampung tersebut. Pola berkebun secara berpindah-
pindah menurut kebanyakan orang akan
Bidang Keamanan/Panglima Perang merusak lingkungan hidup. Ini benar jika
(Khoselo Assa/Assetouw) dilakukan dengan pendekatan
Terjadinya perang biasanya modernisasi. Artinya dengan adanya
diakibatkan oleh kasus sengketa tanah. sentuhan-sentuhan teknologi modern
Masing-masing wilayah pemerintahan adat tentunya berdampak buruk terhadap
mempertahankan dan menjaga kedaulatan ekosistem alam yang ada. Budaya Khani
wilayah pemerintahannya. Bidang He Kla He yang berlangsung selama ini
keamanan biasanya berfungsi sebagai justru menekan terjadinya kerusakan
penasehat, apabila Ondofolo menyatakan lingkungan tersebut. Hal ini ditandai
perang, maka khoselo yang membidangi dengan adanya batas-batas wilayah yang
perang diminta untuk memberi dijadikan sebagai lahan pertanian,
pertimbangan. Pertimbangan tersebut perkebunan maka dilarang membangun
biasanya dilakukan atas dasar strategi kampung di lokasi tersebut. Begitu pula
menghadapi musuh dan juga sistem areal pemukiman atau perkampungan.
pertahanan yang akan dilakukan sesuai Biasanya areal yang dijadikan
kekuatan yang ada. Ondofolo harus sebagai perkampungan akan berdasar
dilindungi dalam kondisi darurat pada pertimbangan bahwa lokasi tersebut
sebagaimana TNI melindungi istana sudah tidak lagi memberikan sumber
presiden manakala suasana dinyatakan penghidupan atau tidak layak. sedangkan
genting. yang paling memberikan kontribusi
terhadap keberlangsungan ekosistem yang
Bidang Pengawasa (Khoselo ada adalah tempat-tempat keramat atau
Ondikleuw) sakral. Areal tersebut tidak akan
Pengawasan dilakukan terhadap mendapatkan sentuhan manusia karena
kegiatan kampung. Misalnya pertemuan berhubungan dengan kekuatan gaib. Hal
adat di balai adat (obhe), pembayaran emas ini terjadi karena konsekuensinya
kawin pembayaran kepala dan lain-lain. berujung kematian kecuali kelompok
masyarakat yang memiliki kewenangan
Tempat Keramat secara adat untuk memasuki wilayah
Terdapat dua tempat keramat atau tersebut. Dengan demikian lingkungan
daerah sacral pada komnitas Yo Hele tersebut tetap terjaga demi
Mabouw (Kampung Sereh) yaitu Yeuw keberlangsungan hidup komunitas
Asheke (Nalihollo Wallobo-Hollo) dan masyarakat Yo Hele Mabouw.
Aye Bulu (Sarang Burung). Pada Yeuw
Asheke terdapat dua jenis larangan di

24
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol. 5, No. 3, Agustus 2017

PENUTUP mayarakat terlihat lebih tertib dalam


menjalankan aktivitas kehidupannya.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, maka Saran
dapat disimpulkan bahwa masyarakat Dengan adanya pengaruh globalisasi
Adat Kampung Sereh merupakan dan modernisasi, orang Sentani telah
kumpulan masyarakat hukum adat yang diperhadapkan dengan suatu fenomena.
memiliki sejumlah pranata-pranata sosial Yaitu nilai-nilai sakral dalam struktur
yang mampu mengakomodir semua pemerintahan
kegiatan atau aktivitas masyarakat adat
setempat. Budaya Khani He Kla He DAFTAR PUSTAKA
merupakan salah satu bentuk hukum adat
yang mengatur tata ruang adat mulai dari Adi Rukminto Isbandi, 2008, Intervensi
kewenangan dalam mengelolah sumber Komunitas Pengembangan Masyarakat
daya alam dan juga kewenangan dalam Sebagai Upaya Pemberdayaan
setiap bidang tugas yang diemban oleh Masyarakat, Rajawali Press, Grafindo
masing-masing khoselo yang ada. Persada jakarta.
Adat Ondololo akan mengalami Bosko Edi Rafael, 2006, Hak-Hak
kepunahan. Hal tersebut akan berbuntut Masyarakat Adat dalam Kontek
pada hilangnya jati diri orang Sentani Pengelolaan Sumber Daya Alam,
dengan budaya yang begitu sakral Aliansi Masyarakat Adat Nusantara,
tersebut. Dengan demikian peran Jakarta.
Ondofolo, Khoselo dan semua orang Fukuyama Francis, Modal Sosial (Artikel
Sentani diharapkan secara intens dalam Buku : Kebangkkitan Peranan
membentuk karakter generasi-generasi Budaya Bagaimana Nilai-Nilai
muda untuk tetap melajutkan nilai-nilai Membentuk Kemajian Manusia,
sakral yang ada dalam setiap komunitas Harrison Lawrence & Huntington P.
adat (Wilayah Pemerintahan Ondofolo). Samuel (Editor), LP3ES Jakarta.
Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga IGWA, 2001, Masyarakat Adat di Dunia,
kelestarian budaya sakral seperti Khani Eksistesi dan Perjuangannya, Instut
He Kla He). Sehingga tidak termakan Dayakologi, Pontianak Kalimantan
oleh arus modernisasi yang Barat.
memungkinkan seseorang kehilangan jati Keraf, Sonny A, 2002. Etika Lingkungan :
dirinya sebagai orang Sentani yang Teori-teori etika, Etika Lingkungan dan
memiliki hukum adat yang sangat sakral Politik Lingkungan ; Dari ilmu
nilainya. Pengetahuan dan Teknologi, Kembali
Dalam menjalankan tugas dan ke Kearifan Tradisonal, Jakarta; Buku
fungsi tersebut masing-masing khoselo Kompas.
berpegang teguh pada aturan-aturan adat Marzali, Amri, 2005. Antropologi dan
yang telah terpatri abadi dalam setiap Pembangunan Indonesia, Jakarta.
sanubari orang Sentani. Dari Peraturan Menteri Negara Agraria, Kepala
pembahasan ini jelas terlihat bahwa Badan Pertanahan Nasional No. 5
hukum adat berbeda dengan hukum Tahun 1999 Tentang Pedoman
positif yang tercatat dan terkodifikasi Penyelesaian Masalah Hak Ulayat
dari pusat sampai ke daerah. Produk Masyarakat Hukum Adat.
hukum positif tersebut walaupun tertulis Syafaat Rahmat, 2008, Metode Advokasi
namun masih saja terjadi pelanggaran- dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
pelanggaran, bila dibandingkan dengan Latar Belakang, Konsep dan
hukum adat yang bersifat abstrak atau Implementasi, Intran Publishing
tidak tertulis namun mampu mengatur Malang.
pola perilaku masyarakat sehingga

25

Anda mungkin juga menyukai