Anda di halaman 1dari 43

KEARIFAN

LOKAL

Disampaikan Oleh : Musyaddad, M.Si


Pada Pelatihan Bela Negara
Kementerian Agama Kabupaten Lampung Selatan
13-18 Maret 2023
M A R I BERKENALAN.........
ALAMAT :
JL.MAYOR RUSLAN NO 1386 RT 20 RW 008 PALEMBANG

NO HP :
0813-6867-2369
RIWAYAT PENDIDIKAN :
S1 STIE MDP - 2013
S2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG - 2015

RIWAYAT PEKERJAAN :
STAF BID KEUANGAN PPS BIOLOGI UMP - 2015 HINGGA 2017
DOSEN UIN RADEN FATAH PALEMBANG - 2015 HINGGA SEKARANG
PNPPN KANWIL KEMENAG SUMSEL - 2018 HINGGA 2020
Musyaddad, M.Si
WIDYAISWARA BDK PLG - 2021 HINGGA SEKARANG PALEM BAN G, 11 Januari 19 91

RIWAYAT JABATAN :
1.REDAKTUR JURNAL PERSPEKTIF 2021-2022
2.TIM KREATIF BDK TV 2021- Sekarang Widyaiswara
3. AGEN PERUBAHAN BDK Palembang Periode 2022 - 2024 Balai Diklat Keagamaan
STATUS: MENIKAH Palembang

BLOG : TULISANKANGMUS.BLOGSPOT.COM
Apa yang saudara ketahui tentang
kearipan Lokal ?
 Coba saudara tuliskan apa pengertian
Kearipan lokal menurut pendapat saudara
kedalam kertas post it ini ----------------------
------------------------------------------------------
 ---------------------------------------------------
 -----------------------------------------------
 ------------------------------------------
PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),


Kearifan artinya bijaksana,
Local artinya setempat.

pengertian kearifan lokal menurut tinjauan


bahasa merupakan gagasan-gagasan atau nilai-
nilai setempat atau (lokal) yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang
tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya di tempat tersebut.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu
masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari
bahasa masyarakat itu sendiri.

Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan


secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.

Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat,


peribahasa, lagu, dan permainan rakyat.

Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang


ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui
kumpulan pengalaman dalam mencoba dan
diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya
dan keadaan alam suatu tempat
Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur
bagian dari tradisi-budaya masyarakat suatu bangsa, yang
muncul menjadi bagian-bagian yang ditempatkan pada
tatanan fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan (perkotaan)
dalam geografi kenusantaraan sebuah bangsa.

Menurut Putu Oka Ngakan dalam Andi M. Akhmar dan


Syarifudin (2007) kearifan local merupakan tata nilai atau
perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan
lingkungan tempatnya hidup secara arif.

Hal terpenting dari kearifan lokal adalah proses sebelum


implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari
alam untuk mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana
‘membaca’ potensi alam dan menuliskannya kembali sebagai
tradisi yang diterima secara universal oleh masyarakat,
khususnya dalam berarsitektur.
 Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41)
mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local
genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai
sekarang.

 Ciri-ciri kearifan lokal tersebut adalah sebagai berikut:


 1. mampu bertahan terhadap budaya luar,
 2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
 3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke
dalam budaya asli,
 4. mempunyai kemampuan mengendalikan,
 5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
FUNGSI KEARIFAN LOKAL
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat
berupa: a. nilai,
b. norma,
c. etika,
d. kepercayaan,
e. adat-istiadat,
f. hukum adat, dan
g. aturan-aturan khusus.

Oleh karena bentuknya yang bermacam-macam dan ia


hidup dalam aneka budaya masyarakat, maka fungsinya
menjadi bermacam-macam
Beberapa fungsi kearifan lokal :
1. konservasi dan pelestarian sumber daya alam.
2. pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan
dengan upacara daur hidup.
3. pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
4. sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.
5. Bermakna sosial, misalnya upacara integrasi
komunal/kerabat.
6. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.
7. Bermakna etika dan moral.
8. Bermakna politik.
PRINSIP-PRINSIP KEARIFAN LOKAL
POKOK-POKOK PENGETAHUAN
SAINS MODERN KEARIFAN LOKAL
Memanipulasi alam dan kebudayaan Nilai dan moralitas sebagai pokok
dengan mengobyektifkan semua segi pengetahuan relevan untuk
kehidupan alamiah dan batiniah, memahami ilmu pengetahuan
sehingga unsur nilai dan moralitas
tidak relevan untuk memahami ilmu
pengetahuan
Dasar penyusunan pengetahuan Dasar penyusunan pengetahuan
hanyalah berasal dari fakta-fakta berasal dari ajaran-ajaran tardisionil
yang dapat diukur (prinsip yang sudah jadi dan hampir tidak
positivisme) mempersoalkan lagi kandungan
politik ajaran tardisionil tersebut
Indonesia dengan berbagai suku bangsa
mempunyai keanekaragaman kearifan
lokal, kearifan tradisional, dan budaya
yang didalamnya terkandung nilai-nilai
etik dan moral, serta norma-norma yang
sangat

mengedepankan pelestarian fungsi lingkungan.


Nilai-nilai tersebut menyatu dalam kehidupan
masyarakat setempat, menjadi pedoman dalam
berperilaku dan berinteraksi dengan alam, memberi
landasan yang kuat bagi pengelolaan lingkungan
hidup, menjadikan hubungan antara manusia dengan
alam menjadi lebih selaras dan harmoni
sebagaimana di tunjukkan dalam pandangan
manusia pada fase pertama evolusi hubungan
manusia dengan alam, yaitu pan cosmism.
(Hadi, 2009).
BEBERAPA KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI INDONESIA
BENTUK KEARIFAN LOKAL NILAI KEARIFAN LOKAL
SUBAK (Bali) menyalurkan air untuk pertanian, memastikan bahwa
tidak ada lahan sawah satupun yang tidak mendapat
bagian air
SASI (Maluku dan Papua) mencegah penangkapan ikan secara berlebihan
ZONING (Papua) mengatur pengelolaan lahan/hutan, dan air
KARUHUN (Sunda)
LEUWEUNG (Sunda) pengelolaan dan tata guna hutan dan lahan
MERTI BELIK (Jawa Tengah) Memastikan kelestarian sumber air
WETU ALAM (Lombok mengatur tata guna lahan dan pola tanam pada
Tengah) masyarakat
SENGUYUN (Barito, memandang alam dan lingkungan yang menekankan
Kalimantan) keseimbangan dan kedamaian dalam menggarap lahan
dan menanam
BENTUK KEARIFAN LOKAL NILAI KEARIFAN LOKAL
NYABUK GUNUNG (Jawa menyarankan daerah pertanian berbukit harus
Tengah) ditanami tanaman untuk mencegah erosi
dan membuat sengkedan mengikuti garis
contour
WIWITAN (Jawa Tengah) Menyiapkan bibit unggil untuk kelangsungan
usahatani
SUSUK WANGAN (Jawa membersihkan saluran-saluran air untuk
Tengah) mengairi sawah secara
bersama-sama
te aro neweak lako/ Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala
alam adalah aku). mama, tanah dianggap sebagai bagian dari hidup
manusia. Dengan demikian maka pemanfaatan sumber
Papua
daya alam secara hati-hati.

celako kumali Serawai, Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan


Bengkulu yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam
tanjak.

tana‘ ulen. Dayak Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat
Kenyah, Kaltim adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan
adat.
Masy. Kasepuhan Pancer mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga
Pangawinan, Kampung pemanfaatan hutan hati-hati, tidak diperbolehkan
eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat.
Dukuh Jawa Barat.

Masyarakat Undau Mau, pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi


Kalimantan Barat. hutan dan memanfaatkannya. Perladangan dilakukan
dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan
mereka mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi
dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah
lingkungan.
Kearifan lokal yang sebenarnya merupakan
modal sosial tersebut, dalam perspektif
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan kiranya penting untuk digali, dikaji
dan ditempatkan pada posisi strategis untuk
dikembangkan, menuju pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan kearah yang
lebih baik.
Kearifan Lokal Pertanian
Indonesia
CONTOH-CONTOH
KEARIPAN LOKAL INDONESIA
 1. Hutan
Yang dilarang oleh adat yakni terletak pada desa Rumbio Kec. Kampar Prov. Riau
 2. Kearifan lokal
Dapat dibuat sebagai tujuan yakni untuk menyatukan masyarakat sekitar sebagai
melestarikan hutan di mana ada aturan untuk tidak menebang pohon di hutan dan
menjatuhkan, jika itu terjadi maka akan di denda seperti 100 kg beras atau
Rp 6.000.000, jika ini dilanggar.
 3. Awig-Awig (Bali dan Lombok Barat)
Sebuah aturan umum yang memiliki sebuah berfungsi untuk pedoman sebagai
tindakan yang terutama dengan berkaitan dalam pengelolaan sebuah sumber daya
alam dan lingkungan di wilayah Bali dan Lombok Barat.
 4. Cingcowong (Jawa Barat atau Sunda)
Sebuah upacara di mana hujan tradisi Cingcowong
diturunkan dari generasi ke generasi dengan masyarakat
Luragung sebagai melestarikan budaya dan dapat
menunjukkannya sebagai permohonan kepada Yang
Mahakuasa tanpa mematuhi nya.
 5. Bebie (Sumatra Selatan atau Muara Enim)
Sebuah tradisi memanen dan menanam padi dengan tujuan
menutup panen beras dengan cepat dan merayakan pesta
sebagai hadiah untuk panen yang berhasil ketika panen akan
selesai.
 6. Papua
Mempunyai sebuah kepercayaan pada te aro neweak lako
(alam ialah saya). Grasberg dan Erstberg dianggap yakni
kepala Mama, tanah dianggap untuk bagian dari dalam
kehidupan manusia. Dengan cara ini, penanganan sumber
daya alam menjadi lembut.
 7. Bengkulu dan Serawai
Mempunyai sebuah kepercayaan Celako Kumali. Pelestarian
lingkungan tercermin dalam kekuatan kepercayaan ini, yang
merupakan sistem tabu dalam pertanian dan mengambil tradisi
penanaman.
 8. Kalimantan Timur, Dayak Kenya

Memiliki suatu tradisi Tana’ulen. Kawasan hutan dapat dikendalikan dan


menjadi milik masyarakat biasa. Pengelolaan lahan diatur dan dilindungi
dengan adanya sebuah aturan yang biasa.
 9. Kalimantan Barat
Komunitas ini mengembangkan bahwa dalam kesadaran pada lingkungan
akan pola permukiman spasial dengan mengklasifikasikan dan
menggunakan hutan.

Bisnis secara bergantian dipandu oleh pengaturan waktu bera dan terbiasa
dengan tabu, hingga penggunaan teknologi dapat terbatas pada sebuah
teknologi pertanian yang ramah dan sederhana.
 10. Desa Dusun, Jawa Barat.
Mereka akrab dengan upacara mitos, tradisional, dan tabu,
jadi dalam sebuah pemanfaatan hutan dilakukan dengan
hati-hati. Pemulihan hanya diizinkan dengan izin dari para
penatua yang biasa.
 11. Lombok dan Bali
Pada masyarakat dapat memiliki Awig-Awig. Kerifan lokal
adalah ide konseptual yang hidup dalam komunitas,
berkembang dan tumbuh terus dalam kesadaran komunitas
dan membantu mengatur kehidupan orang-orang dari
mereka yang terkait dengan sakral ke profan.
INDONESIA MEMILIKI KEARIPAN LOKAL
YANG SANGAT BERPERAN STRATEGIS
DALAM MEMBANGUN PERADABAN
MASYARAKAT.
 Motif Batik Parang memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah.
Hal ini terlihat dari motifnya yang berisi jalunan yang tidak terputus.

 Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, bentuk kearifakan lokal


seperti ini misalnya dapat kita temui dalam seni batik yang motifnya
tidak hanya indah, tetapi juga menyimpan makna yang mendalam
dalam tiap motifnya.
 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam, bentuk kearifan
lokal seperti ini dapat kita jumpai dalam konsep Tana' Ulen pada
masyarakat Dayak di Kalimantan.
 Pada wilayah Tana' Ulen, penduduk dilarang menebang pohon, membakar
hutan, membuat ladang , serta melakukan aktivitas lain yang dapat
menimbulkan kerusakan hutan.
 Kearifan lokal dalam bidang pertanian , bentuk kearifan lokal seperti ini
dapat kita temui dalam sistem pertanian Nyabuk Gunung di daerah
Jawa . Sistem pertanian ini dilakukan di dataran tinggi tanpa harus
mengubah kontur tanah. Jadi ketika lahan diubah menjadi area
pertanian, kontur tanah tetap dipertahankan sebagaimana aslinya
MALUKU, AMBON

Kota Ambon atau Amboina atau Amq adalah sebuah


kota dan sekaligus ibu kota dari provinsi aluku,
Indonesia. merupakan Kota terbesar di wilayah
kepulauan Maluku dan menjadi sentral bagi wilayah
kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat
pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di wilayah
kepulauan Maluku.

Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda disebelah


selatan dan dengan kabupaten Maluku Tengah di
sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas
pulau-pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Molana,
pulau Pombo dan pulau Nusalaut), di sebelah barat
(petuanan negeri Hila, Leihitu, Maluku Tengah dan
Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah yang masuk dalam
kecamatan Leihitu, Maluku Tengah) dan di sebelah
utara (kecamatan Salahutu, Maluku Tengah).
MAKAN PATITA
Tradisi Makan Patita yakni sebuah acara makan bersama dalam
lingkup kekeluargaan yang hangat dengan menyuguhkan berbagai
makanan dan masakan tradisional khas daerah. Bagi masyarakat
Maluku tradisi ini adalah alat untuk memperat tali persaudaraan.
Secara garis besar tradisi Makan Patita di Provinsi Maluku
digelar dua kali dalam setahun yaitu makan patita negeri yang
dilakukan setiap tanggal 2 Januari dan makan patita yang
dilaksanakan setiap bulan Desember.
Kearifan lokal dan budaya
kepulauan bangka belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau
Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau
yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur
Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah,
memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Selat Bangka memisahkan
Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri
bersama Banten danGorontalo pada tahun 2000.
B. Tradisi Sepintu Sedulang
Jiwa gotong royong masyarakat Bangka
cukup tinggi. Warga masyarakat akan
mengulurkan tangannya membantu jika ada
anggota warganya memerlukan. Semua ini berjalan dengan dilandasi
jiwa Sepintu Sedulang, dapat disaksikan
pada saat panen lada, acara-acara adat,
peringatan hari-hari besar keagamaan,
perkawainan dan kematian.
Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan "
Nganggung ", yaitu kegiatan setiap rumah
mengantarkan makanan dengan
menggunakan dulang, yakni baki bulat
besar.
Beberapa Tempat Wisata Di Kepulauan Bangka
Belitung :
• Pantai Parai Tenggiri
Pantai Parai Tenggiri adalah pantai
yang terletak di kawasan daerah
Matras, Sungailiat, Bangka Belitung.
Pantai ini sering dijadikan obyek
wisata dan terkenal dengan batuan
granit dengan berbagai jenis ukuran.
• Pantai Matras

Pantai Matras adalah


pantai yang terletak di Desa
Sinar Baru, Kecamatan
Sungai Liat. Pantai ini sering
kali dijuluki sebagai Pantai
Surga karena keindahannya.
KEARIFAN LOKAL KOTA
PALEMBANG
Kesenian dan Kebudayaan Di Kota Palembang

1. seni syarofal anam 2. kain songket


C, Bahasa Palembang

Bahasa palembang berasal dari melayu tua yang berbaur dengangan bahasa
jawa dan di ucapkan mernurut logat wong palembang
 Bahasa palembang aterdiri dari dua macam yaitu;
1. bahasav sehari hari yang di gunakan di kota palembang atau di
sebutbahasa bebas
 contoh; mang cek, aku ni nak betanyo, di manola ruma cek awang
2. bahasa halus(bahasa resmi kesultanan), biasanya di tuturkan ol,eh dan
untuk orang- orang yang di hormati atau usianya lebih tua.
 Contoh; mang cek, kulo niki ayun betaken, di pundila
MAKANAN KHAS
 Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya
suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa masyarakat itu
sendiri.
 Kearifan lokal (local wisdom) biasanya
diwariskan secara turun temurun
dari satu generasi ke generasi melalui
cerita dari mulut ke mulut.
 Kearifan lokal ada di dalam cerita rakyat,
peribahasa, lagu, dan permainan rakyat.
 Kearifan Lokal sebagai suatu pengetahuan yang
ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu
melalui kumpulan pengalaman dalam
mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman
terhadap budaya dan keadaan alam suatu
tempat.
TUGAS DISCO
 PESERTA PELATIHAN SEBAGAI BERIKUT

1. BUAT SIMBOL GAMBAR KELOMPOK + FILOSOFI KELOMPOKNYA


2. GERAKAN KHAS SUARA KELOMPOK (YEL-YEL)
3. BUAT SLIDE PRESENTASIKAN

 KELOMPOK 1
 MENCARI KEARIFAN LOKAL PESISIR BARAT
 KELOMPOK 2
 MENCARI KEARIFAN LOKAL PESAWARAN
 KELOMPOK 3
 MENCARI KEARIFAN LOKAL BANDAR LAMPUNG
 KELOMPOK 4
 KELOMPOK KEARIFAN LOKAL WAY KANAN
 KELOMPOK 5
 KELOMPOK KEARIFAN LOKAL LAMPUNG SELATAN
 SELAMAT BEKERJA ……………….
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai