Anda di halaman 1dari 10

KEARIFAN LOKAL

SEBAGAI PENUNJANG
KONSERVASI SDA DAN
LINGKUNGAN
Semester V (Lima )
Kearifan Lokal
 Alfian (2013) : Pandangan hidup dan pengetahuan
serta sebagai strategi kehidupan
yang berwujud aktifitas yang
dilakukan oleh masyarakat lokal
dalam memenuhi kebutuhan mereka.
 Istiawati (2016):Berpandangan bahwa kearifan lokal
merupakan cara orang bersikap dan
bertindak dalam menanggapi
perubahan dalam lingkungan fisik
dan budaya.
Bentuk-bentuk Kearifan Lokal
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa:
 Budaya (nilai, norma, etika, kepercayaan, adat istiadat,
hukum adat, dan aturan-aturan khusus).
 Nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal meliputi Cinta
kepada Tuhan, alam semester beserta isinya, tanggung
jawab, disiplin, dan mandiri, Jujur, Hormat dan santun, Kasih
sayang dan peduli, Percaya diri, rendah hati,Toleransi,cinta
damai, dan persatuan, dll
 Tata aturan yang menyangkut hubungan antar sesama
manusia, misalnya dalam interaksi sosial baik antar individu
maupun kelompok, yang berkaitan dengan hirarki dalam
kepemerintahan dan adat, aturan perkawinan, tata krama
dalam kehidupan sehari-hari
 Tata aturan menyangkut hubungan manusia dengan alam,
binatang, tumbuh-tumbuhan yang lebih bertujuan pada upaya
konservasi alam.
Dimensi Kearifan Lokal
 Pengetahuan lokal, setiap masyarakat selalu memiliki pengetahuan
lokal terkait dengan lingkungan hidupnya.
 Nilai lokal, untuk mengatur kehidupan bersama antar warga
masyarakat. Nilai   itu   biasanya   mengatur   hubungan   antara 
 manusia   dengan Tuhannya, manusa dengan manusia, dan manusia
dengan alam.
 Ketrampilan  lokal,  digunakan  sebagai  kemampuan  bertahan  hidup
(Survival).
 Sumber daya  lokal, pada umumnya adalah sumber daya  alam  yaitu
sumber daya yang tak terbarukan dan yang terbarukan.
 Mekanisme pengambilan keputusan lokal, setiap masyarakat
memiliki pemerintahan lokal sendiri seperti kesukuan. 
 Solidaritas  kelompok  lokal,  suatu masyarakat umumnya 
dipersatukan oleh ikatan komunal yang membentuk solidaritas lokal
Kearifan Lokal Penunjang Konservasi
 Indonesia masih menempati peringkat kedua dunia dalam hal kekayaan
biodiversitas, setelah Brazil. Indonesia memiliki 300.000 jenis spesies
satwa atau 17% satwa di dunia (Warsito, 2010).
 Kekayaan jenis satwa yang dimiliki Indonesia antara lain 515 spesies
mamalia, 1.539 spesies burung, 45% dari jumlah spesies ikan, 16%
spesies reptil, 15% spesies serangga yang ada di dunia juga terdapat di
Indonesia (Mangi, 2013).
 Hutan tropis di Indonesia merupakan yang terluas kedua di dunia
setelah Brazil (Istiawati, 2016). Indonesia adalah salah satu negara
Megacenter of biodiversity (Astirin, 2000, Baliton et al., 2017).
 Kelimpahan jumlah yang melimpah dari tumbuhan dan satwa liar di
Indonesia, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat
keanekaragaman tertinggi ke tiga di dunia (Dirjen KSDAE, 2016).
 Pemerintah Indonesia telah menetapkan kawasan konservasi sebanyak
521 unit, dengan luas 27.1 juta hektar untuk melindungi kekayaan
keanekaragaman hayati (Ditjen PHKA, 2014).
Manusia membutuhkan alam untuk menunjang
kebutuhan hidup sehari-hari. Hal tersebut
dikarenakan alam memiliki kebutuhan dasar yang
diperlukan manusia untuk bertahan hidup, seperti
air, energi, makanan, udara, dan perlindungan.
Sebagai timbal balik, manusia harus menjaga alam
agar tetap mendapatkan kebutuhan dasar tersebut.
Hubungan antara keduanya seringkali membuat
suatu interaksi yang kuat untuk menunjang satu
sama lain (Satyananda et al. 2013). Interaksi
tersebut umumnya menghasilkan suatu kearifan
lokal yang memiliki timbal balik yang positif antara
keduanya.
Contoh Kearifan Lokal yang menunjang Konservasi

Suku Kokoda
(Suku di Papua Barat yang memiliki persebaran cukup luas, yakni
meliputi Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, dan Kabupaten Fakfak.

 Sasi Laut
Sasi laut merupakan budaya yang diturunkan oleh nenek moyang
untuk mengatur hasil panen laut.  Sasi merupakan tradisi menjaga
laut yang telah masyarakat di sana lakukan secara turun temurun

 Apotik Hidup
Menggunakan daun dan ranting untuk mengobati penyakit. Bagian
batang dan akar tidak digunakan sebagai obat.
Tantangan Dalam Kearifan Lokal

Jumlah Penduduk
 Teknologi Modern dan Budaya
 Eksploitasi Sumber Daya Alam
 Kemiskinan dan Kesenjangan
Tugas
 Melakukan studi referensi dan observasi
secara mandiri untuk menganalisis kearifan
lokal Indonesia yang menunjang konservasi.
Studi Referensi (Artikel)
Observasi mandiri (Jika ada kearifan lokal di
daerah tempat tinggal)
 Jelaskan bentuk konservasi dari kearifan
lokal tersebut !

Anda mungkin juga menyukai